Anda di halaman 1dari 9

NAMA : PIA HERLINA SARI

NIM : 14194883

KELAS : FKMV

DAKWAH RASULULLAH SIRRIYAH (SECARA SEMBUNYI – SEMBUNYI) DAN


JAHRIAH (SECARA TERANG TERANGAN) SERTA HIKMAHNYA

A. DAKWAH SIRRIYAH
Periode dakwah pertama setelah diutus Muhammad SAW sebagai Rasul adalah
selama 3 tahun, Beliau berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Hanya orang-orang
terdekat yang beliau dakwahi, itupun dengan cara sembunyi-sembunyi. Orang-orang
yang pertama masuk islam antara lain :
 Siti Khadijah binti Khuwailid RA, istri pertama Nabi Muhammad saw.
Khadijah merupakan perempuan pertama yang masuk Islam, bahkan orang
pertama. Khadijah juga orang pertama yang mendengar wahyu ilahi dari
penuturan Rasuullah langsung, orang yang pertama kali membaca al-Quran
setelah mendengarnya dari Nabi, orang yang pertama kali belajar al-Qur’an dari
Nabi, dan orang yang rumahnya merupakan rumah yang pertama kali wahyu
turun.
 Ali bin Abi Thalib, beliau merupakan orang yang pertama kali masuk Islam dari
kalangan anak-anak. Karena saat itu usianya masih sepuluh tahun. Saat masih
dalam asuhan Nabi saw.
 Zaid bin Haritsah bin Syarahbil al-Kalbi, dia merupakan hamba sahaya Nabi
Muhammad saw. Dialah orang yang diangkat anak oleh Nabi.
 Abu Bakar as-Shiddiq. Ia terhitung sebagai orang pertama yang masuk Islam
dari kalangan laki-laki merdeka. Dari tangan lembutnya, telah masuk Isam
beberapa orang, yaitu Utsman bin Affan al-Umawi (usia 34 tahun), az-Zubair
bin al-Awwam al-Asadi (usia 12 tahun), Abdurrahman bin Auf az-Zuhri (usia
30 tahun), Sa’ad bin Abi Waqqash az-Zuhri (usia 17 tahun) dan Thalhah bin
Ubaidillah at-Taimi (usia 13 tahun) (lihat Sirah Nabawi karya as-Shallabi, 86)
 Tokoh-tokoh as-sabiquna al-awwalun lainnya adalah Bilal bin Rabbah al-
Habsyi, Abu Ubaidillah, Abu Salamah bin Abdul Asad, al-Arqam bin Arqam,
Utsman bin Mazh’um, Ubaidillah bin al-Harits, Fatimah binti al-Khattab al-
Adawiyah (saudara perempuan Umar), Khabbab bin al-Arat, Abdullah bin
Mas’ud az-Zuhaili, dan lain-lain. Mereka semua terdiri dari 40 orang, bahkan
menurut Ibnu Hisyam lebih dari 40.

Mereka ini bertemu dengan Nabi secara rahasia, apabila salah seorang dari
mereka ingin melaksanakan salah satu ibadah, ia pergi ke lorong-lorong Mekah untuk
bersembunyi dari pandangan orang-orang Quraisy. Ketika yang masuk Islam sudah
lebih dari tiga puluh orang, Rasulullah memilih salah satu tempat tinggal dari mereka,
yaitu Rumah Al Arqam bin Abil Arqam, sebagai tempat pertama untuk mengadakan
pembinaan dan pengkaderan. Dakwah dengan metode ini menghasilkan sekitar empat
puluh orang laki-laki dan perempuan. Kebanyakan mereka adalah budak, orang Quraisy
dan keluarga Rasulullah yang tidak memiliki kedudukan.

1. Mengapa pada awal periode ini Rasulullah masih secara sembunyi-sembunyi?


Ini tidak terlepas dari salah satu Siyasah Dakwah Rasulullah. Diantara
alasannya :
 Karena kekuatan kaum muslimin belum besar. Jika secara terang-terangan
berdakwah, pasti para pembesar Quraish akan langsung membantai kaum
muslimin. Ini tentu tidak akan baik untuk perkembangan dakwah bahkan bisa
membahayakan jiwa kaum muslimin dan Rasulullah.
 Karena perintah Allah setelah turun surat Al Muddatsir, Qum
faandzir. Bangunlah dan berikanlah peringatan. Sehingga dari sini kemudian
Rasulullah sadar bahwa beliau dipilih oleh Allah menjadi utusan Allah.
Sehingga harus bertugas untuk berdakwah.

2. Hikmah Para Assabiquunal Awwaluun


Sirah mencatat yang pertama kali masuk agama Islam, adalah dari golongan
kaum alit, bukan orang berpengaruh di lingkungannya. Sesungguhnya hakikat setiap
Risalah Rasul adalah menyerukan kepada ketuhanan kepada Allah dan bersih dari
menuhankan manusia maupun kekuasaan. Yang paling gencar menolak biasanya
adalah orang-orang besar dimasanya. Yang kehidupannya diselimuti dengan kekuasaan
dan kemewahan. Adapun golongan bawah biasanya menerima dengan baik hadirnya
risalah.
Akan tetapi bukan berarti keimanan orang yang tertindas tidak berasal dari
keimanan yang sempurna, bahkan bersumber dari kesadaran tinggidan keinginan untuk
bebas dari penindasan menuju ke kehidupan yang bebas hanya menyembah kepada
tuhan saja.
Para elite itu tidak mengikuti Rasulullah SAW adalah karena gengsi mereka
yang tinggi, dan juga rasa malu. Contoh yang paling nyata adalah paman Nabi, Abi
Thalib. Sementara kaum lemah dan tertindas dengan segera menjemput hidayah karena
tidak ada yang menghalanginya, baik gengsi maupun kesombongan.

3. Hikmah

 Pada dasarnya dakwah itu harus dilakukan terang-terangan. Namun untuk menjaga
keberlangsungan dakwah, adakalanya aktivitas harus dilakukan secara rahasia.
 Bangunan dakwah membutuhkan ‘batu bata’ yang kokoh dan ‘fondasi’ yang kuat.
‘Batu bata’ dan ‘fondasi’ yang kuat itu adalah orang-orang yang betul-betul siap
berkomitmen pada perjuangan dakwah. Maka gerakan dakwah harus melakukan
penyeleksian komponen-komponen pendukungnya, terutama pada
periode ta’sis (pembangunan fondasi).
 Dakwah harus merambah ke seluruh elemen masyarakat (laki-laki, perempuan,
anak-anak, pemuda, orangtua, dll), karena dakwah Islam harus menyentuh manusia
seluruhnya.
 Guna mengokohkan fondasi dakwah, adakalanya gerakan dakwah harus menjaga
dirinya untuk tidak terburu-buru merespon situasi dan kondisi di sekitarnya.
Sikap isti’jal (terburu-buru) bisa menyebabkan gerakan dakwah layu sebelum
berkembang.
 Dalam masa pertumbuhannya, gerakan dakwah harus menjaga diri dari benturan-
benturan yang tidak perlu atau membahayakan dakwah.
 Mendahulukan keselamatan nyawa Islam hadir di tengah kota Mekah. Sebuah kota
yang menjadi pusat agama bagi orang-orang Arab. Di sana terdapat para pengabdi
Ka’bah, pemuja berhala dan patung-patung yang mereka kultuskan (dianggap suci).
Islam sebagai agama baru, tentu terlalu beresiko jika didakwahkan secara terang-
terangan di Mekah saat itu. Nyawa adalah taruhannya. (lihat Rahiq al-Makhtum, hal
74) Oleh karena itu, dalam kondisi seperti ini Nabi lebih mendahulukan keselamatan
nyawa. Mendahulukan prinsip ‘menjaga keselamatan jiwa’ (hifzh an-nafs) daripada
prinsip ‘menjaga agama’ (hifzh ad-din).
 Islam menolak penindasan Orang-orang yang pertama masuk Islam adalah dari
kalangan orang-orang lemah, baik dari fakir miskin ataupun para hamba sahaya.
Bukan berarti masuk islamnya orang-orang lemah bukan karena keimanan, hanya
untuk kebebasan dari penindasan semata, tidak. Mereka masuk Islam tetap atas dasar
keimanan yang tertanam dalam hati. Kepercayaan terhadap agama Rasulullah saw
sudah diyakini oleh orang-orang Mekah, baik dari kalangan lemah maupun
elit. Hanya saja, mereka yang elit kadang lebih sulit. Kekusaan dan kedudukan yang
mereka miliki membuat enggan memeluk agama Islam.

B. DAKWAH JAHRIYAH
Setelah mendapat wahyu pertama, Nabi Muhammad mulai berdakwah secara
diam-diam. Dia mengajak para sahabat terdekat dan istrinya, Khadijah. Sampai suatu
ketika Allah menurunkan ayat untuk mengumumkan dakwah secara terbuka.
Allah berfirman dalam surat al-Hijr ayat 94:

َ‫ض َع ِن ْال ُم ْش ِر ِكيْن‬


ْ ‫ع ِب َما تُؤْ َم ُر َواَع ِْر‬ ْ ‫فَا‬
ْ َ ‫صد‬

Faṣda' bimā tu`maru wa a'riḍ 'anil-musyrikīn.


“Maka sampaikanlah (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang
diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang yang musyrik.”

Pertama kali seruan yang bersifat umum ini beliau tujukan pada kerabatnya,
kemudian penduduk Makkah baik golongan bangsawan, hartawan maupun hamba
sahaya. Setelah itu pada kabilah-kabilah Arab dari berbagai daerah yang datang ke
Makkah untuk mengerjakan haji. Sehingga lambat laun banyak orang Arab yang masuk
Agama Islam. Demikianlah perjuangan Nabi Muhammad Saw dengan para Sahabat
untuk meyakinkan orang Makkah bahwa agama Islamlah yang benar dan berasal dari
Allah Swt., akan tetapi kebanyakan orang-orang kafir Quraisy di Mekkah menentang
ajaran Nabi Muhammad Saw. tersebut.
Dengan adanya dakwah Nabi secara terang-terangan kepada seluruh penduduk
Makkah, maka banyak penduduk Makkah yang mengetahui isi dan kandungan al-
Qur’an yang sangat hebat, memiliki bahasa yang terang (fasiḥah) serta menarik.
Sehingga lambat laun banyak orang Arab yang masuk Agama Islam. Dengan usaha
yang serius, pengikut Nabi Saw bertambah. Sehingga pemimpin kafir Quraisy yang
tidak suka bila Islam menjadi besar dan kuat, berusaha keras untuk menghalangi
dakwah Nabi dengan melakukan penyiksaan - penyiksaan terhadap orang mukmin.
Di tengah-tengah sengitnya kekejaman itu, dua orang kuat Quraisy masuk Islam
yaitu Hamzah dan Umar bin Khattab sehingga mampu memperkuat posisi umat Islam.
Hal ini membuat reaksi kaum Quraisy semakin keras. Mereka menyusun strategi baru
untuk melumpuhkan kekuatan Muhammad Saw yang bersandar pada perlindungan
Bani Hasyim.
Untuk menghibur Nabi, maka pada tahun ke-10 kenabian, Allah Sawt.
memerintahkan Nabi Muhammad Saw untuk isra' dan mi'raj. Berita ini sangat
menggemparkan masyarakat Makkah. Bagi orang kair hal itu dijadikan sebagai
propaganda untuk mendustakan Nabi.
Namun bagi umat Islam itu merupakan ujian keimanan. Setelah peristiwa ini
dakwah Islam menemui kemajuan, sejumlah penduduk Yastrib datang ke Makkah
untuk berhaji, mereka terdiri dari suku Khazraj dan Aus yang masuk Islam dalam tiga
golongan :
 Pada tahun ke-10 kenabian. Hal ini berawal dari pertikaian antara suku Aus dan
Khozroj, di mana mereka mendambakan suatu perdamaian.

 Pada tahun ke-12 kenabian. Delegasi Yastrib (10 orang suku Khozroj, 2 orang suku
Aus serta seorang wanita) menemui Nabi disebuah tempat yang bernama Aqabah
dan melakukan ikrar kesetiaan yang dinamakan perjanjian Aqabah pertama.
Mereka kemudian berdakwah dengan ditemani seorang sahabat yaitu Mus’ab bin
Umar.

 Pada musim haji berikutnya. Jama’ah haji Yastrib berjumlah 73 orang, atas nama
penduduk Yastrib mereka meminta Nabi untuk pindah ke Yastrib, mereka berjanji
untuk membela Nabi, perjanjian ini kemudian dinamakan Perjanjian Bai’ah
Aqabah II. Setelah mengetahui perjanjian tersebut, orang kair Quraisy melakukan
tekanan dan intimidasi lebih kuat lagi terhadap kaum muslimin. Dan kemudian
Allah memberi petunjuk agar Nabi dan para sahabatnya berhijrah.
Akhirnya Nabi memerintahkan sahabat-sahabatnya untuk hijrah ke Yastrib.
Dalam waktu dua bulan, sekitar 150 orang telah meninggalkan kota Makkah. Hanya
Ali dan Abu Bakar yang tetap bersama Nabi. Akhirnya ia pun hijrah ke Yastrib
bersama mereka karena kair Quraisy sudah merencanakan pembunuhan terhadap Nabi
Muhammad Saw.
1. Tahapan Dakwah Nabi Muhammad Secara Terang-Terangan
Tahap-tahap dakwah Rasulullah Saw. secara terang-terangan ini antara lain
sebagai berikut:
 Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk menghadiri
jamuan makan dan mengajak agar masuk Islam. Walau banyak yang belum
menerima agama Islam, ada 3 orang kerabat dari kalangan Bani Hasyim yang
sudah masuk Islam, tetapi merahasiakannya. Mereka adalah Ali bin Abi Thalib,
Ja’far bin Abu Thalib, dan Zaid bin Haritsah.
 Rasulullah Saw mengumpulkan para penduduk kota Makkah, terutama yang
berada dan bertempat tinggal di sekitar Ka’bah untuk berkumpul di Bukit Shafa.
Pada periode dakwah secara terang-terangan ini juga telah menyatakan diri
masuk Islam dari kalangan kaum kair Quraisy, yaitu: Hamzah bin Abdul Muthalib
(paman Nabi Saw.) dan Umar bin Khattab.
2. Penduduk diluar Kota Mekkah yang Masuk Islam
Rasulullah Saw menyampaikan seruan dakwahnya kepada para penduduk
di luar kota Mekkah. Sejarah mencatat bahwa penduduk di luar kota Mekkah yang
masuk Islam antara lain:
 Abu Dzar Al-Giffari, seorang tokoh dari kaum Giffar.

 Tufail bin Amr Ad Dausi, seorang penyair terpandang dari kaum Daus.

 Dakwah Rasulullah Saw. terhadap penduduk Yastrib (Madinah).

 Gelombang pertama tahun 620 M, telah masuk Islam dari suku Aus dan Khazraj
sebanyak 6 orang. Gelombang kedua tahun 621 M, sebanyak 13 orang.

 Gelombang ketiga tahun berikutnya lebih banyak lagi. Di antaranya Abu Jabir
Abdullah bin Amr, pimpinan kaum Salamah. Pertemuan umat Islam Yatsrib
dengan Rasulullah Saw pada gelombang ketiga ini, terjadi pada tahun ke-13 dari
kenabian dan menghasilkan Bai’atul Aqabah. Isi tersebut merupakan pernyataan
umat Islam Yatsrib bahwa mereka akan melindungi dan membela Rasulullah
Saw. Selain itu, mereka memohon kepada Rasulullah Saw. dan para
pengikutnya agar berhijrah ke Yatsrib.

3. Cara Kafir Quraisy Melancarkan Permusuhan Pada Rasulullah Saw


Adapun cara-cara yang dilakukan orang Quraisy dalam melancarkan
permusuhan terhadap Rasulullah Saw. dan pengikutnya sebagai berikut:
 Mengejek, menghina dan menertawakan orang-orang Muslim dengan maksud
melecehkan kaum Muslimin.

 Mengejek ajaran Nabi, membangkitkan keraguan, menyebarkan anggapan-


anggapan yang meragukan ajaran Nabi.

 Melawan al-Qur’an dengan dongeng-dongeng orang-orang terdahulu.

 Menyodorkan beberapa tawaran pada orang Islam yang mau menukar


keimanannya dengan kepercayaan orang kair Quraisy.
4. Alasan Kafir Quraisy Menghalangi Dakwah Islam
Menurut Syalabi ada lima faktor yang menyebabkan orang-orang kair
Quraisy berusaha menghalangi dakwah Islam yaitu:
 Orang kair Quraisy tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan.

 Mereka menganggap bahwa tunduk pada seruan Muhammad berarti tunduk


kepada kepemimpinan Bani Abdul Muthallib.

 Nabi Muhammad Saw. menyerukan persamaan antara bangsawan dan hamba


sahaya.

 Para pemimpin Quraisy tidak dapat menerima adanya hari kebangkitan kembali
dan hari pembalasan di akhirat.

 Taklid pada nenek moyang adalah kebiasaan yang berakar pada bangsa Arab.

 Pemahat dan penjual patung menganggap Islam sebagai penghalang rezeki


mereka.

5. Hikmah

 Tidak diragukan lagi bahwa jahriyatud da’wah yang Rasulullah lakukan adalah
perintah Allah, dan hal itu di zaman sekarang ini berpulang kepada kondisi yang
meliputi dakwah dan para aktivisnya. Sehingga sangat berbeda-beda kerena
perbedaan situasi, kondisi, dan tempat. Sedangkan orang yang lebih berhak
didakwahi adalah kerabat dekat, secara keturunan (nasab), atau tempat tinggal,
karena merekalah yang paling mengenal da’inya.
 Cara dan gaya dakwah bukan sesuatu yang tauqifi(paten dari Allah) seperti
shalat. Maka tidak menjadi kewajiban para da’i hari ini untuk naik bukit
kemudian memanggil kaumnya. Akan tetapi berbeda dari satu masyarakat
dengan masyarakat lainnya. Para da’i berkewajiban menggunakan seluruh
sarana yang memungkinkan untuk menyebarkan da’wahnya.
 Da’wah jahriyah hari ini adalah hukum aslinya. Sehingga semua orang dapat
mendengar tentang Islam. Akan tetapi masih boleh siriyah di sebagian situasi
yang mencekam atau gerakan yang menekan. Karena mereka yang mengintai
Islam sangat banyak sekali, dakwah jahriyah lebih luas jangkauannya, meskipun
da’wah fardiyah lebih fokus. Keduanya saling berkaitan dalam da’wah dan
saling menyempurnakan. Prinsipnya tarbiyah (pembinaan) harus terus
berlangsung di sepanjang waktu.
 Di tengah-tengah dakwah terbuka, seorang da’i harus memilih elemen-elemen
yang bagus yang memiliki kesiapan untuk memikul beban dakwah. Karena
mereka akan menjadi figur-figur da’wah setelah itu.
 Para da’i wajib bersikap tegas dalam dakwahnya, tidak basa-basi dalam
kebenaran meskipun hal ini harus berhadapan dengan penderitaan fisik, atau
materi.
 Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan
kesesatan kaum musyrikin, menilai bodoh para pemimpinnya, mencela tuhan-
tuhannya, maka kita juga harus tegas, maka tidak boleh menyebut riba dengan
bunga, lacur dan jorok dengan seni, nifaq dengan sebutan diplomasi, dan
seterusnya.
 Dakwah Islam adalah dakwah perbaikan dan kesetaraan untuk semua. Dakwah
adalah pengorbanan bukan mengambil keuntungan, bukan untuk membelah ras,
memperbudak manusia. Dakwah adalah pembebasan dari nafsu, mengajak
beramal dan istiqamah. Karena itulah dakwah ini dilawan oleh para pemuas
nafsu dan pemburu jabatan. Perhatikanlah bagaimana dakwah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditolak oleh orang-orang Quraisy,
padahal sebelumnya merekalah yang memberi gelar Ash Shadiq (yang benar)
dan Al Amin (terpercaya) kepada Rasulullah sebelum masa kerasulan; mereka
menerimanya sebagai hakim yang adil dalam meletakkan hajar aswad kembali
ke tempat semula ketika renovasi ka’bah, tapi kemudian mereka memusuhinya.
Sungguh kontras sekali sikap mereka ini.

Anda mungkin juga menyukai