Anda di halaman 1dari 3

UJIAN AKHIR SEMESTER

BISNIS INTERNASIONAL
Program Studi Manajemen
Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda
Nama Dosen: Dian Irma Aprianti
Semester : VI
Waktu : 02 Juli 2021

5. Tujuan dari kebijakan perdagangan internasional :


a. Melindungi kepentingan industri dan produksi dalam negeri
Dengan kebijakan perdagangan internasionalnya, Pemerintah dapat memberikan subsidi
kepada para pengusahanya, supaya harga barang dalam negeri bisa jauh lebih murah.
Pembenahan sarana infrastruktur, peraturan yang masih simpang siur, rendahnya
kapasitas produksi, masalah ketenagakerjaan, pemberantasan korupsi dan pungli, akses
permodalan, kepastian hukum, dan high cost economy (ekonomi biaya tinggi). Juga
dengan kebijakan non tarif (non tarrif barriers), seperti menerapkan Standar Nasional
Indonesia (SNI), sertifikasi halal, mewajibkan penggunaan bahasa Indonesia pada
kemasan produk impor, dan pengawasan lebih ketat lagi.
b. Melindungi kondisi ekonokmi nasional dan menghindarkannya dari pengaruh buruk
Peranan Pemerintah dalam hal tersebut dapat dilakukan dalam bentuk intervensi secara
laungsung maupun tidak langsung. Intervensi secara laungsung dapat berupa Penetapan
Harga Minimum (floor price), Penetapan Harga Maksimum (ceiling price). Sedangakan
Intervensi Pemerintah secara Tidak Langsung dapat berupa Penetapan Pajak, Pemberian
Subsidi. Beberapa langkah tersebut perlu dilakukan agar sedapat mungkin dapat terhindar
dari pengaruh buruk seperti masalah kemiskinan, keterbelakangan dalam hal
ketertinggalan dengan negara lain di lihat dari berbagai aspek serta berbagai bidang, dan
masalah pengangguran dan keterbatasan kesempatan kerja.
c. Melindungi lapangan pekerjaan
Melindungi lapangan pekerjaan berarti juga melindungi tenaga kerja. Dengan kebijakan
perdagangan internasional dalam hal tersedianya lapangan kerja di dalam negeri
diharapkan dapat mengurani warga Negara yang mencoba mengadu nasib mencari uang
ke luar negeri. Sebagaimana tercantum dalam undang-undang Nomor13 tahun 2003,
pembangunan ketenagakerjaan di Indonesia secara umum ditujukan mendaya gunakan
tenaga kerja secara optimal dan manusiawi, mewujudkan pemerataan kesempatan kerja
dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan
daerah. Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkankesejahteraan
serta meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya.
d. Menjaga nilai tukar agar tetap stabil
Dalam hal kebijakan perdagangan internasional guna menjaga stabilitas nilai tukar rupiah
terhadap dolar USD serta menurunkan defisit neraca berjalan yang semakin melebar,
Pemerintah Pusat bersama dengan Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
dan beberapa instansi yang terkait terus berusaha bersama membuat kebijakan. Antara
lain dengan membuat aturan mengenai kenaikan pajak penghasilan PPh teradap barang
impor, kebijakan penggunaan B20 atau Biodiesel 20 persen yang diperkirakan akan
mengurangi jumlah impor minyak, meningkatkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN) untuk seluruh sektor. Hal tersebut diharapkan dapat mengurangi impor
dan akan ada penghematan 2-3 miliar USD. (http://indonesiabaik.id/infografis/langkah-
untuk-menstabilkan-nilai-rupiah)
e. Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi
Dalam perdagangan internasional, perlunya peran dan fungsi pemerintah dalam
perekonomian, yaitu sebagai berikut:
- Pembangunan ekonomi dibanyak negara umumnya terjadi akibat intervensi
pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung. Intervensi pemerintah
diperlukan dalam perekonomian untuk mengurangi dari kegagalan pasar (market
failure) seperti kekakuan harga monopoli dan dampak negatif kegiatan usaha swasta
contohnya pencemaran lingkungan.
- Mekanisme pasar tidak dapat berfungsi tanpa keberadaan aturan yang dibuat
pemerintah. yang dapat memberikan landasan bagi penerapan aturan main, termasuk
pemberian sanksi bagi pelaku ekonomi yang melanggarnya. Peranan pemerintah
menjadi lebih penting karena mekanisme pasar saja tidak dapat menyelesaikan semua
persoalan ekonomi. Untuk menjamin efisiensi, pemerataan dan stabilitas ekonomi,
peran dan fungsi pemerintah mutlak diperlukan dalam perekonomian sebagai
pengendali mekanisme pasar.
- Pemerintah sebagai salah satu pelaku ekonomi (rumah tangga pemerintah), memiliki
fungsi penting dalam perekonomian yaitu berfungsi sebagai stabilisasi yakni fungsi
pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi, sosial politik, hokum, pertahanan,
dan keamanan, fungsi alokasi yakni fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan
jasa publik seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas
penerangan, dan telepon, dan fungsi distribusi. yakni fungsi pemerintah dalam
pemerataan atau distribusi pendapatan masyarakat,
f. Menjaga keseimbangan neraca pembayaran internasional
Hasil transaksi dalam perdagangan internasional akan dimasukkan dalam neraca
pembayaran internasional. Neraca pembayaran internasional (balance of payments)
adalah catatan tentang transaksi ekonomi internasional antara seorang warga negara
dengan negara lain (Nopirin, Ekonomi Internasional, 2010).
Susunan dalam neraca pembayaran internasional terdiri dari Neraca transaksi berjalan,
Neraca lalu lintas modal, Selisih yang belum diperhitungkan (error and omission) dan
Neraca lalu lintas moneter.
Neraca pembayaran internasional dikatakan tidak seimbang apabila neraca pembayaran
mengalami surplus atau defisit. Keseimbangan neraca pembayaran perlu diwujudkan,
sebab neraca pembayaran merupakan salah satu tujuan dari ekonomi makro selain
pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Negara yang memiliki aktivitas ekonomi baik, dapat digambarkan melalui keseimbangan
antara kegiatan ekspor dan impor. Negara yang memiliki ekonomi stabil dan baik dapat
menarik para investor untuk melakukan investasi di negara tersebut.

Anda mungkin juga menyukai