Anda di halaman 1dari 2

Pajak adalah pungutan dari orang untuk Negara di bawah hukum, sehingga dapat

ditegakkan dengan benar, tidak menerima balas jasa secara langsung. Pajak yang dipungut
berdasarakan norma-norma hukum untuk menutup biaya produksi barang dan jasa kolektif
untuk mencapai kesejahteraan umum. Penolakan untuk membayar, menghindari, atau
oposisi terhadap pajak secara umum, termasuk pelanggaran hukum. Dengan adanya pajak,
maka pajak menjadi sumber pendapatan negara tertinggi, sumber yang didapat dari tujuh
sektor yaitu Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang
Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak Ekspor, Pajak Perdagangan Internasional serta Bea
Masuk dan Cukai. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif terhadap pendapatan pajak.
Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi, maka penghasilan yang diterima masyarakat akan
semakin tinggi. Hal ini akan menyebabkan pajak yang didapatkan oleh Negara semakin
tinggi.

Munculnya virus corona (Covid-19) telah berdapak terhadap perekonomian dalam


negeri. Dampak yang ditimbulkan bukan hanya pada kesehatan manusia tapi juga merambat
pada perekonomian, hampir seluruh sektor usaha mengalami tekanan yang besar. Di
Indonesia Covid-19 sudah ditigkatkan statusnya menjadi bencana nasional berdasarkan
Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020. Adanya pandemi covid-19 ini mengakibatkan
perlambatan pertumbuhan ekonomi, baik secara global maupun nasional. Secara global
diestimasikan akan mengalami pertumbuhan negatif hingga 3% di tahun 2020 atau
mengalami penurunan 6,3%.

Peran pajak sebagai kebijakan fiskal dapat menunjang ekonomi dalam negeri.
Direktur Perpajakan Internasional Direktorat Jendral (Dirjen) Pajak Kementrian Keuangan
John Hutagaol mengatakan dalam kebijakan fiskal, instrumen pajak sebagai fungsi
regulerend lazim digunakan dalam rangka memberikan stimulus untuk kegiatan
perekonomian dan investasi di suatu negara. Langkah yang bisa dilakukai memlaui
instrumen pajak adalah pembebasan pajak, penurunan tarif pajak, percepatan penyusutan
atau amortisasi, perpanjangan waktu kompensasi kerugian, dan lain-lain. Tersangkut dengan
dampak Covid-19, Pemerintah memberikan insentif pajak yang meringankan beban Wajib
Pajak (WP) badan dan WP Orang Pribadi (OP) berbentuk pembebasan pajak, penurunan tarif
pajak, pengurangan beban pajak, dan relaksasi pelayanan pajak. Terkait dengan dampak
Covid-19, Pemerintah memberikan insentif pajak yang meringankan beban Wajib Pajak (WP)
badan dan WP Orang Pribadi (OP) berupa pembebasan pajak, penurunan tarif pajak,
pengurangan beban pajak, dan relaksasi pelayanan pajak. Dengan adanya keringanan pajak
kepada masyarakat ini, sengat membantu meringankan masyarakat untuk pengeluaran
setiap bulannya. Tetapi tidak dengan pemerintah, disaat pendapatan negara sedang
menurun dan pemerintah telah mengeluarkan kebijakan ini harus berpikir supaya
pendapatan negara tetap ada.
https://www.dosenpendidikan.co.id/tarik-pajak/

https://kemlu.go.id/brussels/id/news/6349/kebijakan-pemerintah-republik-indonesia-terkait-
wabahcovid19#:~:text=Peraturan%20Pemerintah%20Nomor%2021%20tahun,provinsi%20atau
%20kabupaten%2Fkota%20tertentu.

Anda mungkin juga menyukai