Anda di halaman 1dari 36

TEORI AIR TANAH

Pengembangan dan Pemanfaatan


Air Tanah
DIRMAWAN
PEREDARAN GLOBAL
DAN SISTEM
PERGERAKAN
AIR TANAH
A. PENDAHULUAN
PEMANFAATAN AIR TANAH

Indonesia : - situs tertua yang masih ada : ratu boko


- jaman VOC  jaman penjajahan  air minum,
irigasi perkebunan
- jaman Republik :
• air tanah untuk irigasi
• Gunung kidul
• Kediri nganjuk
• Jawa tengah
• Pekalen sampean
• Sulawesi utara, sulteng, sulsel, lampung, ntb, ntt,
dll
• air tanah untuk air baku, air minum
• air tanah untuk industri, hotel, air dikemas (botol,
kardus)
A. PENDAHULUAN

AIR TANAH DALAM SIKLUS HIDROLOGI


A. PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN

Seas & GLACIERS GROUND LAKES


Oceans SNOW WATER SWAMPS &
97.5% PERMAFROST 0.775% RIVERS
1.725% 0.025%

TOTAL AMOUNT OF WATER = 1.4 billion cubic km


Shiklomanov
B.1. KEBERADAAN AIR TANAH

DISTRIBUSI AIRTANAH

2 zones
– Unsaturated zone: vadose zone
DIPISAHKAN OLEH MUKA AIR TANAH
– Saturated zone (Zone Jenuh)

CAT
B.2. SIFAT MATERIAL YG MEMPENGARUHI KEBERADAAN AIR TANAH

a) Porositas
– Persentase Volume lubang pori dalam batuan
b) Permeabilitas
– Jumlah ruang pori yang saling berhubungan

Sortasi baik porositas tinggi Sortasi jelek porositas rendah

Porositas karena pelarutan Porositas karena rekahan


B.2. SIFAT MATERIAL YG MEMPENGARUHI KEBERADAAN AIR TANAH

a) Porositas
Porositas primer : Ruang pori inisial Porositas sekunder berkembang
Endapan dan vesikuler batuan beku setelah batuan terbentuk Rekahan
Batupasir rekah = porositas
primer dan sekunder

Variabelnya
sortasi Ukuran butir Jenis dan umur batuan
Gbr.
Gbr.
Bawah
sortasi Bawah
jelek butiran
halus
Gbr . Atas Gbr. Atas
sortasi butiran Kiri : Bat. Sedimen, Tengah : Bat
baik besar Metamorf, kanan Bat Beku
B.2. SIFAT MATERIAL YG MEMPENGARUHI KEBERADAAN AIR TANAH

Porosity
varies with

% Cement

Sorting

Fracturing
B.2. SIFAT MATERIAL YG MEMPENGARUHI KEBERADAAN AIR TANAH

b) Permeabilitas
Kemudahan air
mengalir melaluinya Mudah
Sulit
mengalirkan
mengalir
air keluar
Variabelnya
1. Ukuran koneksinya

2. Banyaknya koneksinya

3. Kelurusan konduit (lubang)


B.2. SIFAT MATERIAL YG MEMPENGARUHI KEBERADAAN AIR TANAH
• Zone of aeration
MUKA AIR TANAH – Lubang pori sebagian besar terisi
udara
(WATER TABLE)
• Zone of saturation
Capillary
fringe – Lubang pori sebagian besar berisi air
– Gaya Kapiler: • Water table
– Bidang permukaan tensi menarik air – Permukaan atas zona
saturation(zona jenuh air)
dari zona saturasi
– Tebalnya dari beberpa cm sampai
meter Air melekat pada
permukaan
butiran dan udara
tetap beradi di
lubang pori

Semua lubang
pori terisi air
B.2. SIFAT MATERIAL YG MEMPENGARUHI KEBERADAAN AIR TANAH

AIR TIDAK PUNYA SALURAN KELUAR


Porosity  Permeability

• Poroitas lempung • lempung 


50-70% permeabilitas rendah

• Porositas pasir • Pasir 


25-50% permeabilitas tinggi AIR PUNYA SALURAN KELUAR

UNTUK MENDAPATKAN AIR (SUMUR) MAKA


DICARI YAMG PERMEBABILITASYA TINGGI
B.2. SIFAT MATERIAL YG MEMPENGARUHI KEBERADAAN AIR TANAH

HUBUNGAN SORTASI BUTIRAN TERHADAP POROSITAS

PADA ALUVIAL:
Sortasi pada aluvial yang baik, (ukuran butir hampir seragam)
mempunyai porositas yang lebih tinggi dibanding yang sortasinya
jelek.

PADA BATUAN:
(misalnya batupasir, serpih, sabak, granit dan batugampinga)

Mempunyai potensi untuk memiliki dual


porosity dibanding dengan aluvial,
namun akan dibedakan dengan
porositas yang berhubungan
dan ada porositas yang tidak
berhubungan.
B.2. SIFAT MATERIAL YG MEMPENGARUHI KEBERADAAN AIR TANAH

NILAI POROSITAS PADA


BERBAGAI MATERIAL

• Sedimen belum konsolidasi


Soil 55% Basalt vesikuler

Kerikil 20-40% Batu gamping


berongga
Pasir 25-50% Serpih

Lanau 35-50% Batupasir


endapan gurun
Lempung 50-70% Basalt
vesikulerbatupa
• Batuan sir sortasi jelek
Konglomerat
Batupasir 5-30% ketidakselarasan
Marmer
Serpih 0-10% diIntrusi granit

Karbonat, dissolution 10-30%


Basalt retak 5-40%
Granit retak 10%
B.2. SIFAT MATERIAL YG MEMPENGARUHI KEBERADAAN AIR TANAH

Porosity and Permeability of


Different Aquifer Types
Tipe Aquifer Porositas Permeabilitas

Kerikil Very High Very High


Pasir halus-kasar High High
Pasir halus & lanau Moderate Mod - Low
Batupasir agak tersemen Mod - Low Low
Serpih retak Low Low
Batuan Metamor Low Very Low
Serpih kompak Very Low Very Low
B.2. SIFAT MATERIAL YG MEMPENGARUHI KEBERADAAN AIR TANAH
B.2. SIFAT MATERIAL YG MEMPENGARUHI KEBERADAAN AIR TANAH

Standard
Sieve sizes
B.2. SIFAT MATERIAL YG MEMPENGARUHI KEBERADAAN AIR TANAH

Tipikal ploting ukuran butir

100
90
80
70
% M ass < d

60
50
40
30
20
10
0
0.0001 0.001 0.01 0.1 1 10

Particle Size, d (mm)


B.2. SIFAT MATERIAL YG MEMPENGARUHI KEBERADAAN AIR TANAH

STATISTIK DISTRIBUSI UKURAN BUTIR

• d50, d10, d80 etc.


• Koefisien uniformitas, U

• U= d60 /d10 [1.1]

– U antara 2 dan 10 untuk material “sortasi baik”


dan “sortasi jelek”
B.2. SIFAT MATERIAL YG MEMPENGARUHI KEBERADAAN AIR TANAH

Ukuran butir
yang seragam
akan (a) 100
mengakibatkan
100 100

% Smaller

% Smaller
% Smaller
densitas makin
menurun 0 0 0

Ukuran butir Size Size Size

yang makin
bervariasi akan
meningkatkan
bulk density (b) 100 100 100
% Smaller

% Smaller

% Smaller
0 0 0
Size Size Size

"Well Sorted" "Poorly Sorted"


"Poorly Graded" "Well Graded"
B.2. SIFAT MATERIAL YG MEMPENGARUHI KEBERADAAN AIR TANAH

Klasifikasi Ukuran Butir


Lempung : Sangat sulit mengendap <2m tidak terasa
diantara gigi / “tidak ngeres)
Lanau : Mengendap bebas, tetapi tidak nampak
terisahkan oleh mata telanjang, tidak terasa
licin di jari tangan lolos pada sieves 300,
2m<lanau<0.05mm
Pasir : Dapat terlihat (>0.05 mm), namun lebih kecil
dari kerikil (<2mm).
B.2. SIFAT MATERIAL YG MEMPENGARUHI KEBERADAAN AIR TANAH

(Standard USDA di Amerika)


B.2. SIFAT MATERIAL YG MEMPENGARUHI KEBERADAAN AIR TANAH

Segitiga Tekstur Pasir, Lanau Lempung

Standar
segitiga tekstur Clay axis

untuk ukuran
butir material
campuran
JENIS JENIS POROSITAS BATUAN
Porositas primer : Porositas asli dalam batuan atau endapan aluvial
Porositas sekunder : Porositas hasil proses dari pelarutan kimia terhadap mineral
batuan atau rekahan batuan, bisa terdapat bersama dengan
porositas primer.
Porositas rekahan : Berasosiasi dengan rekahan, joint atau sistem patahan, untuk air
tidak dianggap sebagai reservoir air tanah
Porositas Vuggy : Porositas sekunder karena proses pelarutan batuan oleh air
Porositas efektiv : Atau disebut porositas terbuka, volume total dimana cairan
atau gas yang dapat melewatinya
Porosita takefektif : Atau disebut porositas tertutup, dimana terdapat cairan atau gas
yang tidak dapat melewatinya
Dual porosity : Konsepsi porosita dimana dua reservoir yang overlap dan
berinteraksi, dallam aquifer bocor (leaky aquifer) secara
matematis air masuk dari dua tubuh yang berbeda.
Porositas Makro : Porositas yang diameternya lebih besar dari 50 nm, airan
melalui macropores dijelaskan sebagai bulk diffusion
Porositas Meso : Porosita tang diameternya antara 2 – 50 nm, aliran melalui
mesopore disebut sebagai Knudsen diffusion
Porositas Mikro : Porositas yang diameternya kurang dari 2 nm, pergerakan disini
oleh karena diffusion aktif.
C. PERGERAKAN AIR TANAH
C. PERGERAKAN AIR TANAH

GRAVITASI
Air tanah bergerak
mengikuti gaya
gravitasi, mengalir
dari tempat yang
bertekanan tinggi
ke tempat yang
bertekanan rendah
C. PERGERAKAN AIR TANAH

KECEPATAN GERAKAN AIR TANAH


Kecepatan gerak air tanah sangat bervariasi mulai dari
hanya beberapa cm per hari sampai 250 m per hari

Waktu yang dibutuhkan oleh air tanah untuk bergerak dari daerah imbuhan ke
darah keluaran
Beberapa hari untuk daerah disekitar zona keluaran sampai milenium ke daerah
keluaran pada tempat yang lebih dalam pada satu sistem air tanah
FLOODS AND GROUNDWATER RESOURCES IN EMERGENCY SITUATIONS Jan Šilar1

C. PERGERAKAN AIR TANAH

Prof. Ing. Jan Šilar, DrSc., Professor Emeritus, Dept. of Hydrogeology, Charles University, Albertov 6, 12483,Praha 2, Czech Republic; fax: (+420)
221951556; telephone: (+420) 221951566 ; email: silar@natur.cuni.cz.
C. PERGERAKAN AIR TANAH
RECHARGE (INPUT)
SURPLUS
• Hujan yang kontinyu
• Lapisan Tanah atas menjadi
jenuh atau penuh
• Kelebihan air menjadi runoff
muka air tanah naik
Secara alamiah denganpresipitasi dan
runoff. Makin dalam makin lama
tergantikan, makin kering makin lama
tergantikan.
Secara artificial dengan menyiram air
melalui waduk/bendungan, parit,
saluraan atau galian kolam atau
sumur resapan dan sumur pengisian
dimana air secara langsung diisikan
kedalam akuifer (lebih mahal)
C. PERGERAKAN AIR TANAH

DEFICIT
DISCHARGE (OUTPUT) • Digunakan oleh tanaman
(evapotranspirasi)
• Penggunaan sumur dan mata
air
• Ekstraksi oleh manusia
• Aliran bawah permukaan dari
akuifer satu ke aquifer lain.

• Membutuhkan
kelembaban yang
menerus
• Cadangan dalam tanah
permukaan yang keluar
Formasi air bawah permukaan daerah NON CAT
SUMUR GALI
Formasi air bawah permukaan daerah CAT
SUMUR BOR

Concrete seal
agar air
pemukaan tidak
tersedot

Pipa hisap dan


pompa Aliran air
Scren & casing tanah
sumur
Huruf Uraian
A Tampungan intersepsi/interception storage
B Tampungan di tanaman/storage in plants
C Tampungan di atas permukaan tanah (surface storage – on soil)
D Tampungan jar. sungai/channel storage
E Tampungan di atas permukaan tanah (surface storage – on soils)
misal rawa
F Tampungan di zona tak jenuh/vadose zone storage di atas muka air
tanah sampai permukaan tanah
G Tampungan air tanah/groundwater storage
H Tampungan di atmosfir
I Tampungan di gudang-gudang air minum kemasan, gedung-
No Uraian
.
1. Penguapan (evaporasi)
2. Evapotranspirasi (evaporasi tanaman + transpirasi tanaman)
3. Hujan (air atau salju)
4. Air mengalir lewat batang tanaman (stem flow) atau jatuh
langsung dari tanaman (through flow). Air yang tertinggal di atau
jatuh dari daun (drip flow)
5. Aliran di muka tanah (over land flow) atau aliran
permukaan/run-off
6. Banjir atau genangan
7. Aliran jaringan sungai (river flow)
8. Transpirasi (air diambil melalui akar tanaman)
9. Kenaikan kapiler dari soil water/vadoze zone
10. Infiltrasi dari muka tanah ke dalam tanah (soil water)
11. Aliran antara (interflow) dari soilwater ke jaringan sungai
12. Tak ada aliran dasar (no baseflow)
13.
pemboran sedalam ini 14. tak ada untuk daerah Non-CAT
15.
tidak bergunna 16. Return flow (dari soil water/vadoze zone ke permukaan tanah)
17. Aliran pipa (pipe flow) dalam tanah
18. Unsaturated Throughflow
19. Saturated flow
AQUIFER
SISTIM STORAGE

Anda mungkin juga menyukai