Anda di halaman 1dari 2

NAMA : SULFAH

NIM : 200205501002
KELAS : 01/PTA

 FINAL TEST FILSAFAT ILMU

1. Uraikan perbandingan antara ekspresi kegelisahan dan kegembiraan individu dalam


menghadapi dua pemikiran ideal bagi individu calon ilmuan di elektronika (Jawaban minimal
30 kata).
Jawab:

Mahasiswa adalah "calon pemikir", bukan dalam arti bahwa mereka sebelumnya belum
pernah berpikir atau belum terbiasa berpikir. Maksudnya, mereka di sini baru berada pada
sebuah periode khusus dalam hal memandang dan mengerjakan pikiran itu sendiri secara
kritis, terstruktur dan sistematis sebagai sebuah keberadaan baru baginya. Mahasiswa pada
periode ini mulai terlatih untuk bereksperimentasi pemikiran dalam rangka mengembangkan
alam berpikirnya secara filosofis logis, yang menjadi dasar bagi proses "berpikir keilmuan"
sebagai calon ilmuan elektronika.
Perhatikan gambar di bawah yang seolah mengekspresikan seorang mahasiswa dalam
berpikir yang seolah-olah membuatnya berpikir dalam dua dunia. Di satu sisi, ia berkelana
dengan pikirannya dalam berbagai teks pemikiran yang seolah menggerogoti alam
pemikirannya, sementara di sisi lain ia berpikir dalam dunia relitasnya dalam sebuah
keprihatinan pemikiran (keprihatinan intelektual), dengan mata pemikirannya yang melotot
untuk mengamati, menguji, mengkritisi, dan memecahkan permasalahan hidup yang terjadi
di lingkungannya.

Gambar: Mahasiswa yang berpikir dalam dua dunia.

Keterangan dari gambar, yaitu:


a. Gambar imaginer ini menunjukkan bahwa mahasiswa selalu berpikir dengan dua
kaki, yaitu satu kaki ditancapkan dalam dunia ide, yang tersaji secara konseptual
dalam bentuk teks (buku), sementara kaki yang lain ditancapkan dalam dunia
empiris yang dibimbing oleh mata inderawinya dalam sebuah dunia pengalaman
yang nyata.
b. Ciri berpikir dalam dunia ide diarahkan untuk mendapatkan legitimasi rasional
guna kepentingan teori keilmuan, sementara berpikir dalam dunia empiris untuk
mendapatkan legitimasi empiris untuk kepentingan aplikasi atau penerapan
keilmuan.
Sehingga dari gambar tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa seorang mahasiswa yang
terdapat dalam gambar tersebut sedang dalam kegelisahan pemikirannya. Dimana antara
ekspresi kegelisahan lebih menonjol di bandingkan ekspresi kegembiraan individu dalam
menghadapi dua pemikiran.

2. Jelaskan metode berpikir induktif, deduktif untuk mendapatkan legitimasi pemikiran dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi di lingkungan akademik (Jawaban minimal 40 kata).

Jawab:

Berpikir merupakan kegiatan yang menggunakan konsep dan lambang sebagai pengganti
objek dan peristiwa. Berpikir dapat digolongkan ke dalam dua jenis yaitu:
a. Berpikir asosiatif adalah suatu ide merangsang timbulnya ide-ide lain.
b. Berpikir terarah adalah proses berpikir yang sudah ditentukan sebelumnya dan
diarahkan pada sesuatu, biasanya diarahkan pada pemecahan suatu persoalan.
Pemecahan masalah (problem solving) merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran,
artinya dalam implementasi pemecahan masalah ada sejumlah kegiatan yang harus
dilakukan mahasiswa mulai dari aktif berfikir, berkomunikasi, dan aktivitas pembelajaran
diarahkan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di lingkungan akademik. Problem
Solving menurut istilah adalah proses penyelesaian suatu permasalahan atau kejadian.
Upaya pemilihan salah satu pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan salah satu
pemikiran filsafat. Berpikir dengan menggunakan pemikiran filsafat adalah proses berpikir
induktif dan deduktif. Proses berpikir ini dilakukan secara empiris dan sistematis. Dimana
metode berpikir induktif adalah menguji kebenaran dengan memanfaatkan fakta empiris,
atau sesuatu dianggap benar jika sesuai dan didukung oleh fakta empiris. Sedangkan metode
berpikir deduktif adalah metode berpikir dalam pemecahan masalah berdasar pada teori dan
hasil penelitian yang telah ada dan dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu.

3. Uraikan Teori sibernetik yang berperan dalam proses pembelajaran, khususnya pada
Pendidikan Teknik Elektronika (Jawaban minimal 40 kata).
Jawab:

Pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh dosen atau pendidik untuk
membelajarkan mahasiswa yang belajar. Pembelajaran di kampus semakin berkembang, dari
pengajaran yang bersifat tradisional sampai pembelajaran dengan sistem modern. Sehingga
dalam pembelajaran muncullah pengembangan teori pemrosesan informasi yang disebut
dengan teori sibernetik yang mana teori ini mempelajari kegiatan belajar dengan
menggunakan teknologi informasi sesuai dengan perkembangan IT diera modern. Dalam hal
ini, ditemukannya implikasi dengan adanya penerapan teori sibernetik. Maka dari itu
dibuatlah metode pembelajaran dengan menggunakan monitor yang terhubung langsung
dengan seorang pendidik di jurusan teknik elektronika.

Anda mungkin juga menyukai