Anda di halaman 1dari 31

Penyusun:

Ukit, M.Si
Pend Biologi
Nutrisi dan Kultur Mikroorganisme
• Bagaimana mikroorganisme tumbuh di
laboratorium, mengingat aktivitas
metabolisme mikroorganisme dapaat
diketahui dari telaah kultur di laboratorium
• Mikroorganisme yang akan dipelajari ialah
yang tergolong kemoorganotrof yang
memanfaatkan senyawa organik sebagai
sumber karbon dan energi
Nutrisi Mikroorganisme
• Sel terutama terdiri atas makromolekul dan air
• Makromolekul : polimer dari unit terkecil yang disebut
monomer
• Nutrisi mikroorganisme: pemanfaatan monomer yang
diperlukan untuk pertumbuhan sel
• Nutrien: substansi yang dibutuhkan
• Mikroorganisme yang berbeda membutuhkan
serangkaian nutrien yang berbeda dan tidak semua
nutrien yang diperlukan ada dalam jumlah yang sama
• Makronutrien dibutuhkan dalam jumlah yang banyak
• Mikronutrien/unsur sekelumit dibutuhkan dalam
jumlah yang sedikit
Karbon (C)
• Semua sel membutuhkan karbon dan sebagian
besar prokariot membutuhkan senyawa karbon
organik sebagai sumber karbon
• Karbon meliputi 50% dari berat kering sel dan
karbon merupakan unsur utama dalam
makromolekul
• Sebagian prokariot bersifat autotrof, mampu
membentuk struktur selular dari karbondioksida
dengan energi dar cahaya atau senyawa
anorganik lain
Nitrogen (N)
• Selain karbon, unsur yang banyak diperlukan ialah
nitrogen
• Bakteri mengandung 12% nitrogen dalam bobot sel
kering
• Nitrogen penting untuk protein, asam nukleat, dan
penyusun sel
• Di alam, nitrogen tersedia dalam bentuk organik dan
anorganik (NH3, NO3-, N2)
• Sebagian besar bakteri dapat menggunakan amonia
sebagai sumber nitrogen atau nitrat sedangkan gas
nitrogen dibutuhkan oleh bakteri tertentu yang
tergolong penambat N2
• Fosfor, di alam berada dalam bentuk
organik dan anorganik. Sangat diperlukan
untuk sintesis asam nukleat dan
fosfolipid
• Sulfur diperlukan untuk struktur asam
amino sistein dan metionin, juga
dijumpai pada beberapa vitamin seperti
tiamin, biotin, asam lipoat, dan koenzim.
Sulfur dalam sel berasal dari sumber
anorganik seperti sulfat (SO42- ) dan
sulfida (HS-)
• Kalium, dibutuhkan semua organisme. Berbagai
enzim yang terlibat sintesis protein membutuhkan
kalium untuk aktivitasnya.
• Magnesium, berfungsi untuk menstabilkan ribosom,
membran dan asam nukleat, juga diperlukan enzim
untuk aktivitasnya. Kalium bukan unsur ensensial
untuk pertumbuhan mikroorganisme tetapi dapat
menstabilkan dinding sel dan berperan dalam
stabilitas endospora
• Natrium, dibutuhkan organisme tertentu dan dipakai
sebagai indikator habitatnya (mikroorganisme marin
berbeda mikroorganisme air tawar)
Besi (Fe)
• Besi, memegang peranan penting dalam
respirasi selular dan merupakan komponen
kunci sitokrom dan protein Fe-S yang terlibat
dalam transpor elektron.
• Pada lingkungan anoksik Fe berada dalam
bentuk Fe2+ yang mudah larut sedangkan pada
lingkungan oksik dalam bentuk Fe3+ yang tak
larut.
• Untuk memperoleh besi dari mineral, sel
menghasilkan siderofor yang mengikat besi dan
mentranspornya ke dalam sel. Salah satu
• Salah satu kelompok siderofor terdiri atas derivat
asam hidroksamat yang mengkelat besi dengan
kuat. Setelah komplek Fe-hidroksamat masuk sel.
Besi dilepaskan dan hidroksamat dieksresikan
untuk kembali mentranspor Fe
• E coli dan Salmonella typhimurium menghasilkan
siderofor fenolat enterobaktin, merupakan
derivat senyawa aromatik katekol yang
mempunyai afinitas yang tinggi terhadap Fe
• Tanpa agen pengikat Fe, patogen tidak dapat
memulai infeksi
• Besi sedikit dijumpai pada jaringan hewan karena
Fe cepat diikat
Mikronutrien
• Berperan penting dalam menjalankan fungsi
sel
• Dibutuhkan dalam jumlah kecil dan sering
disebut unsur kelumit yang berperan sebagai
komponen berbagai enzim
• Untuk kebutuhan rutin di laboratorium
seringkali unsur kelumit tidak ditambahkan
mengingat jumlahnya sangat kecil
Faktor tumbuh
• senyawa organik yang dibutuhkan dalam
jumlah kecil dan tidak diperlukan untuk
semua sel
• Faktor tumbuh meliputi vitamin, asam
amino, purin dan pirimidin
• Tidak semua mikroorganisme dapat
mensintesis senyawa tersebut sebagian di
dapat dari lingkungan atau ditambahkan di
dalam media
• Vitamin dibutuhkan sebagai zat tumbuh dan
berfungsi sebagai komponen koenzim
Media
• Larutan nutrien yang digunakan untuk menumbuhkan
mikroorganisme di laboratorium
• Media dapat berupa terstruktur dan kompleks
• Media terstruktur: disiapkan dengan menambahkan
substansi kimia murni baik organik maupun anorganik
dengan jumlah yang tepat ke dalam air destilata
• Media kompleks: dapat mengandung bahan tanaman atau
hewan seperti kasein (protein susu), daging, kedelai, sel
khamir atau substansi lain bernilai gizi tinggi
• Media selektif: mengandung senyawa yang secara selektif
dapat menghambat sebagian mikroorgansme dan sebagian
tidak
• Media diferensial: mengandung indikator, misalnya
pewarna, yang memungkinkan diferensiasi dari reaksi kimia
yang berlangsung selama pertumbuhan mikroorganisme
• Beberapa mikroorganisme patogen seperti
Streptococcus pygenes, Neisseria gonorrhoeae
seringkali membutuhkan media yang
diperkaya yaitu media kompleks ditambah
serum atau darah, mirip dengan kondisi yang
ditemui pada inang agar dapat tumbuh
dengan baik di laboratorium
• Bakteri E.coli
Kultur mikroorganisme
• Setelah media disiapkan dan disterilkan, maka media
dapat diinokulasikan dengan organisme dan
diinkubasi pada keadaan yang dapat menunjang
pertumbuhan.
• Pada keadaan terkendali atau keadaan laboratorium,
dengan tehnik inokulasi dapat dihasilkan kultur
murni
• Kultur yang hanya terdiri atas satu tipe
mikroorganisme
• Organisme yang tidak diinginkan disebut
kontaminan, dan tehnik mikrobiologi digunakan
untuk mencegah kontaminasi
untuk mendapatkan kultur murni seringkali
digunakan media padat dalam cawan petri
Lanjutan

• Media dapat berupa padat, setengah padat,


dan cair.
• Pada kultur medi apadat, sel terimobilisasi
memungkinkan pertumbuhan membentuk
masa terisolasi yang disebut koloni
• Koloni bakteri dapat memperlihatkan berbagai
bentuk dan ukuran tergantung pada
organisme, kondisi kultur, nutrien, oksigen,
dan beberapa parameter fisiologi lainnya
• Inokulum: Ragi, Starter, Bibit, Biang, Kultur
induk
• Tipe inokulum:
▪ Komposisi
▪ Tunggal (murni)
▪ Campur
▪ Tekstur
▪ Padat
▪ Cair
▪ Jenis
▪ Sel vegetatif
▪ Miselium
▪ Spora
Pertumbuhan (aktivasi) inokulum

Waktu pertumbuhan
• Lyofilisasi 4-10 hari
• Kultur beku
- bakteri 4-48 jam
- actinomycetes 1-5 hari
- fungi 1-7 hari
• Kultur refrigerated
- bakteri 4-24 jam
- actinomycetes 1-3 hari
- fungi 1-5 hari
Metode tuang
METODE INOKULASI
Streak Plate
• Agar Miring (Teknik Agar Slants)
• Agar Tegak

Anda mungkin juga menyukai