3076 6644 1 SM
3076 6644 1 SM
Abstract
Identifying the effect of family role and social support in growth and development process of
toddler in Distric Banyumas. Research was done by using pre and posttest design technique
to a cluster, sample was taken by purposive sampling (34 parents of toddler). Research lo-
cated in RW 3 Rempoah Village, Baturraden, Banyumas. Phase 1, done by identifying the
families in growth stimulation toddlers, creating stimulation manual and video stimulation
for toddlers, training the health cadres / volunteers in order to mentor the growth and devel-
opment stimulation of toddlers. Phase II, done by model implementation; (1) giving growth
stimulation training toddler with video and media modules, (2) demonstrate and stimula-
tion mentoring using educational toys; (3) implementation with regular visits for 5 month
in every 2 weeks. Instruments : pra-skrining development questionnaire from department
of Health, observation paper and Anthropometric measurement tools (Body Weight, Body
Length, Upper Arm Circumference, and Head Circumference). Family role and social sup-
port effect the growth and development process. The test of Pair T-test indicate empow-
erment model impacts in toddlers growth both in body weight, body length, upper arm
circumference, head circumference (each with p value 0,00). Family empowerment proven
to improve toddlers development, both in social personal indicator, language, fine and gross
motor (each with p value 0,00). CONCLUSION. Family role and social support enhance-
ment can give positive effect on personal growth and development on social, language, and
motor on toddlers.
© 2014 Universitas Negeri Semarang
Alamat korespondensi: ISSN 1858-1196
Jl. HR Boenyamin 708 Purwokerto
Email: soer_yanto4@yahoo.com
I Made Kusuma Wijaya, dkk / KEMAS 10 (1) (2014) 103 - 109
104
I Made Kusuma Wijaya, dkk / KEMAS 10 (1) (2014) 103 - 109
Ya Tidak
Model
Jumlah % Jumlah %
Penyuluhan rutin 14 41,2 20 58,8
Frekuensi penyuluhan 2 kali/mg 32 94,1 2 5,9
Pendampingan petugas 6 17,6 28 82,4
Penggunaan Buku Modul 7 20,6 27 79,4
Penggunaan Video 5 14,7 29 85,3
Kombinasi (modul, video, petugas) 23 67,6 11 32,4
Sumber: data primer
105
I Made Kusuma Wijaya, dkk / KEMAS 10 (1) (2014) 103 - 109
tuk kemudian diberikan pendampingan setiap dilihat dari rerata kemampuan tentang prinsip
2 minggu sekali. Pendampingan ini dilakukan stimulasi tumbuh kembang yang mencapai
oleh kader, tenaga relawan dan didampingi rerata diatas 50 yaitu pengetahuan terhadap
peneliti. Aktivitas selama pendampingan ada- prinsip 73,79, mengidentifikasi kebutuhan
lah mengevaluasi praktik stimulasi yang telah stimulasi 91,00, jenis aktivitas stimulasi 91,03,
dilakukan, memberikan feeback dan menga- dan ketrampilan menstimulasi 78,6. Setelah in-
jarkan praktik stimulasi untuk usia di atasnya. tervensi semua skor cenderung meningkat ke-
Media menggunakan modul dan video. Dalam cuali pengetahuan terhadap aktivitas stimulasi
modul terdapat lembar kunjungan, dan setiap yang turun menjadi 88,21.
kunjungan dituliskan apa yang menjadi perma- Kegiatan penyuluhan dan pelatihan da-
salahan keluarga, untuk kemudian diberikan pat meningkatkan pengetahuan ibu tentang
solusi. Stimulasi yang diberikan adalah stimu- stimulasi tumbuh kembang anak. Riset se-
lasi perkembangan motorik halus, kasar, per- belumnya yang dilakukan Purwandari (2011)
sonal sosial dan bahasa sesuai dengan tahapan menemukan pelatihan yang diberikan dengan
usia. Proses ini berlangsung selama 5 bulan. media modul dan video mampu meningkatkan
Hasil temuan pada riset ini sesuai dengan pe- pengetahuan dan ketrampilan keluarga dalam
nelitian Rustina, (2007), menemukan adanya menstimulasi tumbuh kembang bayi.
kebutuhan video untuk media pembelajaran Hasil penelitian tentang pengetahuan
orangtua dalam meningkatkan partisipasi pe- keluarga tentang jenis aktivitas yang dibutuh-
rawatan bayi prematur. kan untuk stimulasi, yang skor menurun sete-
lah pelatihan. Kondisi ini dimungkinkan kare-
(3) Pengetahuan dan keterampilan keluarga na jumlah aktivitas stimulasi setelah intervensi
Kompetensi pengetahuan dan keteram- jumlahnya semakin meningkat, seiring deng-
pilan keluarga dalam stimulasi pertumbuhan an meningkatkan usia anak. Kondisi ini dapat
dan perkembangan balita diukur dari pengeta- membingungkan orangtua, sehingga saat dikaji
huan terhadap prinsip stimulasi, kemampuan kembali setelah intervensi pengetahuan keluar-
mengidentifikasi kebutuhan stimulasi, kemam- ga tentang jenis aktivitas stimulasi pada anak,
puan mengidentifikasi jenis aktivitas stimulasi, skor menurun.
dan kemampuan mendemonstrasikan stimula-
si perkembangan pada anak. (4) Pertumbuhan dan perkembangan balita
Berdasarkan kuesioner yang diberikan Hasil pengukuran PB, BB dapat diiden-
dapat diketahui bahwa pada dasarnya ibu-ibu tifikasi status gizi menggunakan panduan PB/
balita sudah memperoleh pengetahuan ten- BB. Hasil riset menunjukkan status gizi kebany-
tang stimulasi tumbuh kembang, hal ini dapat akan dalam status normal (gambar 2). Setelah
prinsip stimulasi
ketrampilan stimulasi
0 20 40 60 80 100 120
106
I Made Kusuma Wijaya, dkk / KEMAS 10 (1) (2014) 103 - 109
intervensi balita yang kurus sudah tidak ada, yang mengalami kurang gizi. Hasil riset ini se-
dan balita gemuk meningkat menjadi 5,88 %. suai dengan hasil riset sebelumnya. Suatu pro-
Indikator-indikator pertumbuhan lain gram stimulasi yang diberikan dirumah oleh
seperti berat badan, panjang/tinggi badan, pengasuh dapat meningkatkan perkembangan
lingkar lengan atas dan lingkar kepala menun- kognitif dan motor anak yang terinfeksi HIV
jukkan sedikit kenaikan reratanya (tabel 3). (Potterton, 2010).
Dari tabel 3 menunjukkan jumlah balita Rangsang atau stimulasi dini oleh kelu-
kurus berkurang jumlahnya setelah intervensi arga dan ssoal diberikan dengan memberikan
pemberdayaan. Fakta ini menunjukkan proses pelatihan kepada orangtua cara melakukan
pelatihan, pendidikan kesehatan, dan proses stimulasi dini untuk personal sosial, bahasa,
pendampingan pada keluarga mampu mening- motorik halus dan kasar kepada keluarga. Se-
katkan pengetahuan keluarga terkait penye- lain itu, keluarga diberikan permainan sederha-
diaan nutrisi yang adekuat pada anak. Penge- na untuk melatih stimulasi. Hamadani (2006),
tahuan ini akan terimplementasi dalam bentuk mengembangkan indikator yang mempenga-
praktik keseharian berkaitan penyediaan nutri- ruhi perkembangan anak usia 18 bulan dian-
si bagi anak, sehingga balita yang kurus menja- taranya: kegiatan bermain, variasi alat permai-
di berkurang setelah intervensi diberikan. nan, sumber permainan, keberadaan buku dan
Penelitian ini sesuai dengan hasil pene- majalah.
litian sebelumnya. Siddiqi (2007), menemukan
stimulasi dini akan memberikan efek pening- (5) Dampak model pemberdayaan terhadap
katan perkembangan pada anak yang kerdil, pengetahuan dan ketrampilan keluarga
kelebihan atau kekurangan gizi. Pemberian Penerapan model pemberdayaan mem-
suplementasi zinc dan stimulasi psikososi- berikan dampak terhadap pengetahuan keluar-
al mampu meningkatan perkembangan anak ga, khususnya terkait prinsip dan kemampuan
60.00
Sebelum
40.00 Setelah
20.00
2.940.00 2.945.88
0.00
Kurus Normal Gemuk
Sebelum Setelah
No Pertumbuhan
mak min rerata sd mak min rerata Sd
1 Berat Badan Awal 5,00 18,00 10,62 3,16 6,00 19,00 11,12 3,13
2 Tinggi/ Panjang Badan Awal 58,00 104,00 80,32 13,34 61,00 107,00 83,71 12,70
3 Lingkar Kepala Awal 41,00 50,00 46,32 2,57 44,00 50,00 47,32 1,97
4 Lingkar Lengan Atas Awal 12,00 24,00 15,26 2,09 13,00 19,00 15,38 1,52
Sumber: data primer
107
I Made Kusuma Wijaya, dkk / KEMAS 10 (1) (2014) 103 - 109
108
I Made Kusuma Wijaya, dkk / KEMAS 10 (1) (2014) 103 - 109
109