OLEH :
1. Melati Indah Nugraheni (L1B020006)
2. Mita Indriyaningsih (L1B020044)
3. Sekar Arum Gayatri (L1B020064)
4. Syifaul Janan Hamamy (L1B020076)
5. Levina Gabriella (L1B020078)
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Pencernaan merupakan proses panyederhanaan makanan melalui
mekanisme fisik dan kimiawi sehingga makanan menjadi bahan yang mudah
diserap dan diedarkan ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah. Saluran
pencernaan ikan terdiri dari mulut, rongga mulut, faring, esophagus, lambung,
pylorus, usus, rectum, dan anus. Lambung merupakan bagian dari alat
pencernaan pada ikan, dan isinya berupa cairan dan makanan yang telah dicerna
dimulut. Hal itu dapat diketahui dengan mempelajari isi dari makanannya
apakah ikan tersebut merupakan pemakan plankton, ikan buas, tumbuh-
tumbuhan, dan pemakan segala (Lagler, 1997).
Alat pencernaan merupakan salah satu organ tubuh yang penting untuk
berlangsungnya proses kehidupan hewan. Alat pencernaan berfungsi
menampung, mencerna dan menyerap makanan dan struktur alat pencernaan ini
berkaitan dengan perilaku makan dan jenis pakan yang biasa dimakannya. Ikan
memiliki variasi morfologi alat percernaan yang berbeda-beda. Perbedaan
variasi disebabkan karena ikan memiliki perilaku makan, jenis pakan dan habitat
yang berbeda-beda pula (Stevens dan Hume, 2004).
Pakan sangat dibutuhkan oleh ikan untuk melangsungkan hidupnya.
Fungsi utama pakan adalah untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan.pakan
yang dimakan oleh ikan pertama-tama digunakan untuk kelangsungan
mempertahankan hidupnya dan kelebihannya akan dimanfaatkan untuk
pertumbuhan. Jenis pakan buatan mempunyai banyak kekurangan dibandingkan
pakan alami. Komponen penyusun pakan alami lebih lengkap, sehingga ikan
cenderung lebih menyukai ikan alami. Segala sesuatu yang dimakan oleh hewan
sebagai makanan yang diperlukan oleh tubuh sebagai sumber energi bagi
aktivitas hidupnya berasal dari lingkungannya. Selain itu, makanan mempunyai
peranan penting untuk melakukan metabolisme tumbuh dan berkembang.
Makanan yang dimakan makhluk hidup bermacam-macam jenisnya yang
dicerna dengan sistem pencernaan atau organ pencernaan yang dimiliki oleh
hewan tersebut (Mahmud.2012).
I.2. Tujuan
Mengetaui kebiasaan makanan (Food habit) ikan dari nilai RGL
(Relative Gut Length) saluran pencernaan.
I.3. Manfaat
II. TINJAUAN PUSTAKA
V. PENUTUP
V.1. Kesimpulan
Panjang usus relatif ikan Nila (Oreochromis niloticus) memiliki rata-rata 4,7
Kebiasaan makanan ikan Nila (Oreochromis niloticus)
DAFTAR PUSTAKA
Ankiq Taofiqurohman S, S.Si , Isni Nurruhwati, S. Pi., M.Si. Dr. Zahidah Hasan, Ir.,
M.S. 2007. LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN PENELITI MUDA
(LITMUD) UNPAD STUDI KEBIASAAN MAKANAN IKAN (FOOD HABIT)
IKAN NILEM (Osteochilus hasselti) DI TAROGONG KABUPATEN GARUT.
Jatinangor: FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PADJAJARAN.
Ariyanto, D. 2002. Analisis keragaman bentuk tubuh ikan nila strain gift pada tingkatan.
2002. "Analisis Keragaman Bentuk Tubuh Ikan Nila Strain Gift Pada Tingkatan
Umur yang Berbeda." Jurnal Perikanan 4(1): 19-26.
Lagler, K. F., J. E. Bardach, R. R. Miller, dan D. R. M. Passino. 1997. Ichtyology
Second Edition. New York: John Wiley and Sons.
Stevens, C. E., & Hume, I. D. 2004. Comparative physiology of the vertebrate digestive
system. Cambridge: Cambridge University Press.
Wijayanti, G. E, Soeminto dan Sorta, B. I. S. 2009. " Profil Hormon Reproduk si dan
Gametogenesis Pada Gurame (Osphronemus Gouramy Lac) Betina." Jumal
Akuakultur Indonesia Volume VIII, Nomor 11 : 9737-18095.