PENYUSUN :
Nama : Rr. DIAN PERMATA PUTRI
NIM : 1915401145
Kelas : Reguler 3 Tingkat II
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam pembelajaran.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Peran bidan mengacu pada keputusan Menkes RI no.
900/Menkes/SK/VII/2002 tentang registrasi dan praktik bidan. Bidan dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya ibu hamil, melahirkan
dan senantiasa berupaya mempersiapkan ibu hamil sejak kontak pertama saat
pemeriksaan kehamilan memberikan penyuluhan tentang manfaat pemberian
ASI secara berkesinambungan sehingga ibu hamil memahami dan siap
menyusui anaknya dan juga bidan dapat memberikan informasi tentang KB
yang sesuai terhadap masing-masing individu dalam masyarakat.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaskud dengan peran bidan sebagai
motivator
2. Untuk mengetahui kategori tugas bidan sebagai motivator
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
b. Menentukan diagnosis dan kebutuhan pelayanan dasar.
c. Menyusun rencana tindakan/layanan sebagai prioritas mendasar
bersama klien.
d. Melaksanakan tindakan/layanan sesuai dengan rencana.
e. Mengevaluasi hasil tindakan/layanan yang telah diberikan bersama
klien.
f. Membuat rencana tindak lanjut tindakan/layanan bersama klien.
g. Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan.
4
d. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah
disusun.
e. Mengevaluasi asuhan yang telah diberikan bersama klien.
f. Membuat rencana tindakan pada ibu selama masa persalinan sesuai
dengan prioriras.
g. Membuat asuhan kebidanan.
5
7) Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang
membutuhkan pelayanan keluarga berencana, mencakup:
a. Mengkaji kebutuhan pelayanan keluarga berencana pada pus
(pasangan usia subur)
b. Menentukan diagnosis dan kebutuhan pelayanan.
c. Menyusun rencana pelayanan KB sesuai prioritas masalah bersama
klien.
d. Melaksanakan asuhan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
e. Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan.
f. Membuat rencana tindak lanjut pelayanan bersama klien.
g. Membuat pencatatan dan laporan.
6
f. Membuat rencana tindak lanjut.
g. Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan.
2. Tugas Kolaborasi
Tugas-tugas kolaborasi (kerja sama) bidan, yaitu:
1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan
sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
mencakup:
a. Mengkaji masalah yang berkaitan dengan komplikasi dan kondisi
kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
b. Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas kegawatdaruratan
yang memerlukan tindakan kolaborasi.
c. Merencanakan tindakan sesuai dengan prioriras kegawatdaruratan
dan hasil kolaborasi serta berkerjasama dengan klien.
d. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana dan dengan
melibatkan klien.
e. Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan.
f. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien.
g. Membuat pencatatan dan pelaporan.
2) Memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan
pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan
tindakan kolaborasi, mencakup:
a. Mengkaji kebutuhan asuhan pada kasus risiko tinggi dan keadaan
kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
b. Menentukam diagnosis, prognosis, dan prioritas sesuai dengan
faktor risiko serta keadaan kegawatdaruratan pada kasus risiko
tinggi.
c. Menyusun rencana asuhan dan tindakan pertolongan pertama
sesuai dengn prioritas
7
d. Melaksanakan asuhan kebidanan pada kasus ibu hamil dengan
risiko tinggi dan memberi pertolongan pertama sesuai dengan
prioritas.
e. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama.
f. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien.
g. Membuat pencatatan dan pelaporan.
4) Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko
tinggi serta pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan
yang memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga,
mencakup:
8
a. Mengkaji kebutuhan asuhan pada ibu dalam masa nifas dengan
risiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan
tindakan kolaborasi.
b. Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas sesuai dengan
faktor risiko serta keadaan kegawatdaruratan.
c. Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas
dengan risiko tinggi dan pertolongan pertarna sesuai dengan
prioritas.
d. Melaksanakan asuhan kebidanan dengan risiko tinggi dan memberi
pertolongan pertama sesuai dengan rencana.
e. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama.
f. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien.
g. Membuat pencatatan dan pelaporan.
5) Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko tinggi
dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruraran yang
memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga,
mencakup:
a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir de
ngan risiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi.
b. Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas sesuai dengan
Faktor risiko serta keadaan kegawatdaruratan.
c. Menyusun rencana asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan
risiko tinggi dan memerlukan pertolongan pertama sesuai dengan
prioritas.
d. Melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko
tinggi dan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.
e. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama.
f. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien.
g. Membuat pencatatan dan pelaporan.
9
6) Memberi asuhan kebidanan pada balita dengan risiko cinggi serta
pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi betsamut klien dan keluarga,
mencakup:
a. Mengkaji kebutuhan asuhan pada balita dengan risiko tinggi dan
keadaan kegawatdaruratan yang nemerlukan tindakan kolaborasi.
b. Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioricas sesuai dengan
faktor risiko serta keadaan kegawatdaruratan.
c. Menyvsun rencana asuhan kebidanan pada balita dengan risiko
tinggi dan memerlukan pertolongan pertama sesuai dengan
prioritas.
d. Melaksanakan asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi
dan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.
e. Mengevaluasi hasil asuhan kebidaman dan pertolongan pertama.
f. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien.
g. Membuat pencatatan dan pelaporan.
3. Tugas ketergantungan
Tugas-tugas ketergantungan (merujuk) bidan, yaitu:
1) Menerapkan manajamen kebidanan ,pada setiap asuhan kebidanan
sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga, mencakup:
a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebndanan yang memerlukan tindakan
di luar lingkup kewenangan bidan dan memerlukan rujukan.
b. Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas serta
sumbersumber dan fasilitas untuk kebmuuhan intervensi lebih
lanjut bersama klien/keluarga.
c. Merujuk klien uncuk keperluan iintervensi lebih lanjuc kepada
petugas/inscitusi pelayanan kesehaatan yang berwenang dengan
dokumentasi yang lengkap.
d. Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan
seluruh kejadian dan incervensi.
10
2) Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada kasus
kehamilan dengan risiko tinggi serta kegawatdaruratan, mencakup:
a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan
rujukan.
b. Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas.
c. Memberi pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan
rujukan.
d. Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan.
e. Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada
petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang.
f. Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan
seluruh kejadian dan intervensi.
11
c. Memberi pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan
rujukan.
d. Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada
petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang
e. Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan
seluruh kejadian dan intervensi.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
14