Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAN SPUTUM DAN FESES

Dosen Pengampu: Nisha Dharmayanti R., S. Kep., Ns., M.Si

Oleh:
Ellyza Audia
2010042

PROGRAM STUDI S1-KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA
2020-2021
Penyakit pemeriksaan sputum:
- Pneunomia
Pemeriksaan sputum gram untuk mendeteksi adanya bakteri penyebab infeksi saluran
pernafasan.
- Abses paru
Mengetahui patogen penyebab pada kasus abses paru. Pemeriksaan sputum yang
dimaksud mencakup pemeriksaan mikroskopis, kultur dan sensitivitas, serta bakteri tahan
asam (BTA).
- Tuberkolosis
Pemeriksaan sputum bakteri tahan asam (BTA) adalah salah satu metode yang dilakukan
untuk mendeteksi bakteri penyebab tuberkulosis karena bakteri ini dapat hidup di
lingkungan asam

Pemeriksaan sputum pada 3 penyakit diatas (Pneumonia, abses paru &


Tuberkulosis/TBC) yaitu untuk mengetahui bakteri yang ada pada penyakit tersebut.

Penyakit pemeriksaan feses:

- Kanker Usus :
Penyakit yang bisa dibilang amat serius ini bisa dideteksi melalui cek feses, yaitu dengan
melihat perubahan warna pada feses. Pasalnya, kanker usus bisa menyebabkan feses
berubah warna menjadi merah terang atau kehitaman. Nah, bila feses terus menerus
berwarna merah dalam beberapa hari ke depan, sebaiknya segeralah memeriksakan diri
ke dokter.
Meski demikian, dalam beberapa kasus, warna merah pada feses juga bisa disebabkan
oleh faktor lain, seperti perdarahan pada saluran pencernaan bagian bawah atau terlalu
banyak mengonsumsi buah tomat, dan wasir.
- Diare dan Gangguan Empedu :
Selain melihat dari bentuknya, diare dan gangguan empedu juga bisa diketahui dengan
melihat warna feses. Umumnya, feses yang berwarna kehijauan sebenarnya masih bisa
dikatakan normal. Hal ini bisa disebabkan karena kamu terlalu banyak mengonsumsi
sayuran, suplemen zat besi, ataupun makanan dan minuman dengan pewarna hijau.
Namun, feses berwarna hijau juga bisa disebabkan oleh makanan yang terlalu cepat
disalurkan ke usus besar.
- Penyakit Celiac
Selain warna hijau, feses yang berwarna cokelat dan kuning juga masih bisa dikatakan
normal. Warna cokelat pada feses disebabkan karena adanya zat bilirubin yang dihasilkan
oleh hati dan dikeluarkan melalui feses. Sedangkan bakteri dan enzim pencernaan di usus
turut berperan dalam membuat warna feses menjadi kuning. Namun, bila feses berwarna
kuning, terlihat berminyak dan berbau busuk, kamu perlu mewaspadainya. Pasalnya,
kondisi tersebut bisa menandakan adanya gangguan pencernaan, seperti penyakit Celiac.
- Masalah lambung
kondisi ini juga bisa diketahui melalui cek feses. Saat mengalami maag, feses biasanya
mengalami perubahan warna menjadi hitam. Dalam beberapa kasus, perubahan ini juga
bisa disebabkan oleh saluran pencernaan bagian atas, seperti lambung atau kerongkongan
yang mengalami perdarahan.
- Gangguan hati
Bila feses berubah warna menjadi putih dan terlihat pucat seperti tanah liat, kondisi ini
bisa jadi menandakan adanya masalah pada organ hati atau penyumbatan di saluran
empedu.

Ada pula untuk pemeriksaan lain seperti :

1. Alergi atau peradangan di saluran pencernaan, seperti alergi susu pada bayi
2. Infeksi, baik yang disebabkan oleh bakteri, jamur, cacing, maupun virus, yang menyerang
saluran pencernaan
3. Gangguan pencernaan gizi atau sindrom malabsorbsi
4. Perdarahan di dalam saluran pencernaan

Anda mungkin juga menyukai