Anda di halaman 1dari 5

TUGAS SOSIOLOGI

MENGANALISI ARTIKEL BERGAMBAR TERKAIT


PERMASALAHAN SOSIAL

NAMA : M.NAUFAL NAWWAF Z.A.F.P


KELAS : XI IPS-1
NO.ABSEN : 17

SMA 4 NEGERI BLITAR


2018/2019
Ternyata Garis Kemiskinan Indonesia di Bawah Standar
Dunia
Senin, 11 November 2019 | 16:55 WIB

DOK. DPR RI Anggota Komisi IV DPR RI Nevi Zuairina. Foto : Jaka/mr

Penulis: Inadha Rahma Nidya

Editor: Mikhael Gewati

KOMPAS.com – Anggota Komisi IV DPR RI Nevi Zuairina mengatakan, pengkategorian penduduk


miskin di Indonesia berada di bawah standar dunia.

“Standar kemiskinan dunia itu 2 dollar AS. Sedangkan di kita hanya 1 dollar AS. Jika kita mengikuti
standar dunia, maka akan terjadi lonjakan yang sangat drastis di negara kita,” kata Nevi, seperti
dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/11/2019).

Pada Maret 2019 Badan Pusat Statistik (BPS) merilis standar garis kemiskinan masyarakat Indonesia
adalah Rp 425.250 per kapita per bulan. 

Adapun komposisi garis kemiskinan makanan Rp 313.232 (73,66 persen) dan garis kemiskinan bukan
makanan Rp 112.018 (26,34 persen).

Hal tersebut menunjukkan bahwa orang miskin Indonesia memiliki pendapatan sebesar Rp 14.175
setiap harinya atau sekitar 1 dollar AS.

Provinsi paling miskin di Pulau Jawa

BPS juga mengeluarkan data peta sebaran kemiskinan di Indonesia. Data tersebut menunjukkan tiga
provinsi di Pulau Jawa memiliki penduduk miskin yang lebih banyak dibanding provinsi lainnya.

Tiga pronvisi tersebut antara lain Jawa Timur dengan 4,11 juta jiwa penduduk miskin, Jawa Tengah
dengan 3,74 juta jiwa, dan Jawa Barat dengan 3,4 juta jiwa.
Total penduduk miskin di Pulau Jawa mencapai 12,74 juta jiwa, atau separuh total penduduk miskin
di Tanah Air.

Namun, secara presentase, jumlah penduduk miskin di Pulau Jawa lebih rendah dibanding provinsi-
provinsi di Indonesia Timur yang memiliki angka penduduk miskin di atas 20 persen.

Melihat keadaan tersebut, dalam momentum Hari Pahlawan, Nevi mengajak semua pihak terutama
pemerintah, untuk menguatkan daya beli masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan hingga
jumlahnya bisa sampai di bawah 10 juta orang.

“Saya berharap, negara kita terutama dari unsur pemerintah, muncul sosok pahlawan yang
sesungguhnya di mana dibutuhkan oleh seluruh rakyat Indonesia,” kata Nevi.

Nevi berpendapat, kesejahteraan yang merata dapat dicapai Indonesia karena memiliki sumber daya
alam yang melimpah.

“Pahlawan itu yang mampu memberikan kebahagiaan esensi dalam kehidupan yang sudah merdeka
selama 74 tahun. Esensi kebahagiaan itu adalah hidup layak dengan pendidikan baik, kesehatan
layak dan daya beli cukup untuk hidup dan menghidupi keluarganya,” kata Nevi.
ANALISIS ARTIKEL

A.SUMBER-SUMBER PENYEBAB
1.Tingkat Pendidikan Rendah

Pendidikan merupakan kebutuhan pokok yang ahrus dipenuhi setiap orang.Tingkat pendidikan yang
rendah mengakibatkan seseorang cenderung kurang memiliki keterampilan,wawasan,dan
pengetahuan yang memadai untuk kehidupannya.

2.Terbatasnya Lapangan Pekerjaan

Dengan terbatasnya lapangan pekerjaan,masyarakat tidak dapat memenuhi


kebutuhannya.Keterbatasan lapangan pekerjaan akan membawa konsekuensi penyebab kemiskinan
pada masyarakat karena menganggur,Banyaknya pengangguran di suatu negara bisa juga menjadi
patokan kemiskinan.

3.Malas Bekerja

Hal ini paling sering menjangkit seseorang yang tak ingin maju dan beranggapan bahwa kemiskinan
itu takdir.Hal tersebut membuat seseorang tidak bergairah dan bersikap acuh tak acuh untuk bekerja
dan membuat kesejahteraannya menghilang

4.Beban Hidup Keluarga

Ketika seseorang memiliki anggota keluarga yang banyak untuk dihidupi,beban hidupnya tentu saja
akan bertambah.Dengan begitu seseorang diharuskan meningkatkan pendapatannya sesuai dengan
berapa jumlah anggota yang harus dihidupinya

5.Keterbatasan Sumber Daya Alam (Alam maupun Modal)

Hal ini terjadi karena alam sekitar yang memang tidak lagi memberikan keuntungan.Karena bencana
alam yang melanda suatu daerah,bencana alam akan menyebabkan semua potensi sumber daya
alam,infrastruktur maupun kondisi psikologis orang orang yang terdampak mengalami kerusakan.

B.DAMPAKNYA BAGI MASYARAKAT

1.Kemiskinan

Kemiskinan seringkali dikaitkan dengan kriminalitas. Bukan tanpa sebab, karena masyarakat miskin
cenderung melakukan apa saja untuk memenuhi kebuhtuhan hidup mereka, termasuk melakukan
kriminalitas. Beberapa bentuk kriminalitas tersebut yaitu pencurian, perampokan, begal, penipuan,
bahkan pembunuhan.
2. Angka Kematian yang Tinggi

Masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan umumnya tidak mendapatkan akses kesehatan
yang memadai. Hal ini menyebabkan tingginya angka kematian pada masyarakat miskin.Selain itu,
gizi yang buruk juga merupakan masalah yang sering terjadi pada masyarakat miskin. Asupan gizi
yang kurang menyebabkan kesehatan dan perkembangan fisik masyarakat miskin sangat buruk.

3. Akses Pendidikan Tertutup

Biaya pendidikan yang cukup tinggi mengakibatkan masyarakat miskin tidak dapat menjangkau
dunia pendidikan. Hal ini semakin memperburuk situasi masyarakat yang kekurangan karena
kurangnya pendidikan membuat mereka tidak bisa bersaing dan tidak bisa bangkit dari
keterpurukan.

4. Pengangguran Semakin Banyak

Masyarakat miskin yang tidak mendapatkan akses pendidikan akan sulit bersaing di dunia kerja
maupun usaha. Hal ini kemudian akan menyebabkan pengangguran semakin meningkat.

5. Munculnya Konflik di Masyarakat

Rasa kecewa dan ketidakpuasan masyarakat miskin biasanya dilampiaskan dengan berbagai tindakan
anarkis. Bahkan seringkali konflik bernuansa SARA timbul di masyarakat sebagai cara pelampiasan
kekecewaan masyarakat miskin.

Anda mungkin juga menyukai