Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan menyebabkan perubahan fisik, psikis dan hormonal pada

tubuh ibu. Hal tersebut menimbulkan bermacam-macam keluhan, salah

satunya adalah mual muntah yang biasa terjadi pada awal kehamilan. Mual

muntah yang tidak segera tertangani bisa menjadi kasus komplikasi dalam

kehamilan yang lebih serius yaitu hiperemesis gravidarum (Tiran, 2013).

Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2010 jumlah

kejadian hiperemesis gravidarum mencapai 12,5% dari seluruh jumlah

kehamilan di dunia. Hiperemesis gravidarum di Indonesia mencapai 1-3%

dari seluruh kehamilan di Indonesia (Aril, 2012). Berdasarkan profil kesehatan

provinsi Lampung tahun 2015, tingginya angka kejadian emesis gravidarum

pada wanita hamil yaitu 50-90%, sedangkan hiperemesis gravidarum

mencapai 10-15% di provinsi Lampung, dari jumlah ibu hamil yang ada yaitu

sebanyak 812.815 orang (Astriana dkk, 2015).

Dari 367 wanita hamil sebanyak 78,47% mual muntah terjadi pada

trimester pertama, dengan derajat mual muntah ringan sekitar 52,2%, derajat

sedang45,3%, dan sebanyak 2,5% mengalami mual muntah berat. Pada

trimester kedua sekitar 40,1% wanita hamil masih mengalami mual muntah

dimana 63,3% dengan derajat ringan, 35,9% derajat sedang dan 0.8% derajat

berat (Irianti dkk, 2015).

0
1

Mual dan muntah merupakan gejala yang umum dalam kehamilan, 70-

80% dari semua wanita hamil mengalami mual muntah. Meskipun umumnya

wanita hamil memiliki gejala mual dan muntah ringan yang hanya terjadi pada

trimester pertama, sebagian kecil wanita gejala ini dapat berlanjut hingga

persalinan (Noel, 2011).

Mual dan muntah pada kehamilan diduga berhubungan dengan

peningkatan kadar human chorionic gonadotropin (hCG) atau estrogen

meskipun penyebabnya belum diketahui dengan pasti. Kondisi dengan tingkat

hCG yang lebih tinggi pada kehamilan multipel dan molahidatidosa dapat

berhubungan dengan mual dan muntah yang lebih berat (Noel, 2011).

Secara fisiologis, rasa mual terjadi akibat kadar estrogen yang

meningkat dalam darah sehingga mempengaruhi sistem pencernaan. Tetapi

mual dan muntah yang terjadi terus menerus dapat mengakibatkan dehidrasi,

hiponatremia, hipokloremia, serta penurunan klorida urine (Yuni, 2009).

Hipokalemia dapat terjadi akibat muntah dan ekskresi yang berlebihan,

selanjutnya menambah frekuensi muntah dan merusak hepar. Selaput lender

lambung dan esofagus dapat rusak, sehingga dapat terjadi perdarahan

gastrointestinal.

Pengobatan rasa mual muntah pada awal kehamilan dapat diatasi

dengan pengobatan secara farmokologi dan non farmokologi, secara

farmokologi dapat diberikan terapi obat-obatan, cairan parenteral, terapi

psikologis, dan isolasi (Wesson, 2012). Sedangkan secara non farmokologi di

dapat diberikan dengan menggunakan terapi komplementer antara lain dengan


2

tanaman herbal atau tradisional yang bisa dilakukan dan mudah di dapatkan

seperti jahe, daun pepermint dan lemon (Ira, 2012).

Terapi aroma pengobatan alternaternatif yang menggunakan minyak

essensial dimana pengobatan ini bersifat noninstruktif, noninvasif, murah,

sederhana, efektif dan tanpa efek samping yang merugikan bagi ibu dan

janinnya (Price & Shirley, 2017). Terapi aroma dengan menggunakan indra

penciuman merupakan salah satu yang memiliki reseptor saraf yang

berhubungan dengan saluran ke otak sehingga efek yang diberikan bisa

langsung dirasakan oleh ibu hamil yang mengalami mual muntah. Terapi yang

menggunakan minyak essensial atau sari minyak murni yang membantu

memperbaiki atau menjaga kesehatan, membangkitkan semangat,

menyengarkan serta menenangkan jiwa dan raga. Terapi aroma memiliki

manfaat yang sangat beragam, mulai dari pertolongan pertama sampai

membangkitkan rasa gembira (Koensoemardiyah, 2014).

Pemilihan terapi aroma untuk mengatasi permasalahan mual dan

muntah pada ibu hamil yaitu minyak essensial jeruk dimana kulit jeruk

memiliki kandungan senyawa limonene, myrcene, linalool,oktanal, dekanal,

sitronelal, neral, geranial, valensen, β sinensial, α sinansial yang bermanfaat

untuk menekat rasa mual dan mencegah terjadinya muntah karena kandungan

senyawa tersebut mampu menimbulkan efek tenang bagi siapapun yang

menghirupnya (Moelyono & Muchtaridi, 2015).

Hasil penelitian Dilon (2018) tentang pengaruh pemberian terapi

aroma jeruk terhadap intensitas rasa mual muntah pada ibu hamil di Wilayah

Kerja Puskesmas Harapan  Raya Tahun 2017. Menunjukkan intensitas mual


3

muntah sebelum diberikan terapi aroma jeruk diperoleh nilai rata-rata mual

muntah 5,25 (sedang). Intensitas mual muntah sesudah pemberian terapi

aroma jeruk diperoleh nilai rata-rata mual muntah 2,60 (ringan), ada pengaruh

pemberian terapi aroma jeruk terhadap intensitas rasa mual muntah, dengan

nilai p-value 0.000 < 0.05.

Berdasarkan studi pendahuluan yang diperoleh di Wilayah Kerja

Puskesmas Tanjung Agung pada bulan Oktober tahun 2019 didapatkan

sebanyak 164 ibu hamil yang melakukan kunjungan antenatal care dengan 41

(25%) ibu hamil yang mengalami keluhan mual muntah. Berdasarkan latar

belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang

“Pengaruh pemberian aromaterapi jeruk terhadap penurunan mual muntah

pada ibu hamil Trimester I di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Agung

Tahun 2019”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi data diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah bagaimanakah Pengaruh pemberian aromaterapi jeruk

terhadap penurunan mual muntah pada ibu hamil Trimester I di Wilayah

Kerja Puskesmas Tanjung Agung Tahun 2020?

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi jeruk terhadap penurunan

mual muntah pada ibu hamil Trimester I di Wilayah Kerja Puskesmas

Tanjung Agung Tahun 2020.


4

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui rerata skor mual muntah pada ibu hamil trimester I sebelum

diberikan aromaterapi jeruk di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung

Agung Tahun 2020.

b. Mengetahui rerata skor mual muntah pada ibu hamil trimester I sesudah

diberikan aromaterapi jeruk di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung

Agung Tahun 2020.

c. Mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi jeruk terhadap penurunan

mual muntah pada ibu hamil Trimester I di Wilayah Kerja Puskesmas

Tanjung Agung Tahun 2020.

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat Teoritis

Sebagai bahan informasi bagi tenaga kesehatan maupun mahasiswa,

sebagai pengenalan mengenai pengaruh pemberian aromaterapi jeruk

terhadap penurunan mual muntah pada ibu hamil Trimester I.

2. Manfaat Aplikatif

a. Bagi Responden

Sebagai bahan informais bagi ibu hamil untuk mengatasi mual dan

muntah selama kehamilan

b. Bagi Puskesmas Tanjung Agung

Sebagai sumber informasi bagi ibu hamil trimester I di Wilayah Kerja

Puskesmas Tanjung Agung.


5

c. Bagi Jurusan Kebidanan Universitas Aisyah Pringsewu

Sebagai salah satu bahan untuk menambah referensi dalam bidang

kehamilan trimester I yang mengalami mual muntah.

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai salah satu bahan acuan untuk pengembangan penelitian lebih

lanjut dalam penelitian di bidang kehamilan.

E. Ruang lingkup

Penelitian ini berbentuk kuantitatif menggunakan data primer dengan

penelitian pra experiment dengan rancangan penelitian non equivalent control

group. Subjek penelitian adalah ibu hamil trimester I yang mengalami mual

muntah, dengan topik penelitiannya adalah pemberian aromaterapi jeruk.

Penelitian ini dilaksanakan bulan Februari tahun 2020, dengan lokasi

penelitian yaitu di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Agung.

Anda mungkin juga menyukai