Anda di halaman 1dari 1

Latar

Latar Belakang
Belakang Kebijakan- -Kebijakan
Kebijakan Kebijakan
Adanya kolonialisme membuat  Sistem Penyerahan Wajib
seluruh rakyat Indonesia
tertindas. Mereka selalu
oleh VOC.
menderita akibat ulah Bangsa  Sistem wajib kerja
Eropa yang menerapkan (kerja rodi).
kebijakan dan selalu merugikan  Sistem Sewa Tanah
rakyat. Karena semua hal ini,
penduduk pribumi kehilangan
kebebasan dan timbulah
Perlawanan Terhadap (Landrente).
 Sistem Tanam Paksa
berbagai perlawanan lokal. (Cultuur Stelsel).

Perlawanan Masih
Perlawanan Masih Bersifat
Bersifat lokal
lokal
Kolonialisme di Strategi Perlawanan Sampai
(sebelum tahun
tahun 1908)
1908) Awal Abad
(sebelum
Perlawanan di Indonesia masih bersifat lokal,
karena pada saat itu rakyat Indonesia belum
Indonesia
bersatu. Perbedaan yang ada seperti suku, ras,
XX
Sebelum abad ke-20, gagasan tentang Negara Kesatuan
Republik Indonesia belum berkembang. Sehingga
perlawanan rakyat bersifat kedaerahan Perlawanan
agama dan lainya membuat bangsa Indonesia tidak tidak terorganisir dengan baik, sehingga tidak jarang
Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Sesudah
menyadari pentingnya Persatuan dan kesatuan. mengalami kekalahan. Apalagi penjajah Belanda
abad ke-20 . golongan cendikiawan menyadari bahwa
Perlawanan masih bersifat kedaerahan, yang menerapkan strategi devide et impera, Perlawanan
untuk menghadapi penjajah asing, rakyat harus
dipimpin oleh pemimpin (raja) daerahnya masing – dipimpin oleh tokoh masyarakat yang karismatik dan
bersatu dan perjuangan mereka harus bersifat
masing. Dalam perlawanan yang masih bersifat disegani oleh masyarakat. Karena ketergantungan pada
nasional. Inilah yang dikenal sebagai masa
kedaerahan ini,mudah sekali dipatahkan dengan pemimpin, apabila tokoh tersebut berhasil ditaklukkan,
“pergerakan nasional”. Strategi lainnya yang
devide et impera. rakyat melawan dengan senjata maka semangat perlawanan juga berkurang.
digunakan adalah: 1) Perjuangan menggunakan
tradisional. Perjuangan yang bersifat kedaerahan Perlawanan lebih mementingkan perjuangan fisik
organisasi modern ( Budi Utomo (1908), Sarekat
menjadi salah satu faktor kegagalan bangsa (perang senjata). Masyarakat berjuang bukan untuk
Dagang Islam (1911), dan Indische Partij (1912).
Indonesia berjuang. Indonesia merdeka, tetapi bagaimana cara untuk
2)Perjuangan Dipimpin Oleh Golongan Cendekiawan
tidak lagi oleh golongan bangsawan atau pemimpin mengusir penjajah dari daerahnya masing-masing.
daerah. Para cendekiawan menggunakan
pendekatan politik dan lebih terorganisir.

Anda mungkin juga menyukai