DISUSUN OLEH :
JENERIL DERICSON
20253231013
DOSEN PENGAMPUH
Drh. SUJATMIKO, M.Si
PROGRAM STUDI BUDIDAYA TERNAK
JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH
2021
PENYAKIT FUNGAL
1. Aspergilosis (mycotic pneumonia)
2. Kandidiasis
3. Jengger putih (ringworm,favus)
4. Aktinomikosis
5. Ringworm
6. Aspergilosis
Gejala klinis
• Batuk diikuti megap-megap, mengantuk dan kehilangan nafsu makan.
Pada bentuk akut terjadi kelumpuhan atau kejang-kejang yang
disebabkan racun jamur aspergilus yang menyerang otak.
Perubahan pascamati
Bercak pernanahan seperti keju kekuning-kuningan atau kelabu yang
merupakan koloni jamur ditemukan di sisi paru, kantung udara atau
otak
Gejala klinis
• Gejala klinis tidak spesifik. Ayam terserang terganggu
pertumbuhannya, lemah, malas bergerak, bulu kasar atau diare.
Ayam muda lebih peka.
Perubahan pascamati
• Lesi bervariasi tergantung derajat penyakit. Cendawan sering
ditemukan pada mulut, tekak, esofagus, perut kelenjar, usus
dan tembolok. Selaput lendir terserang menebal dan diliputi oleh
lapisan kelabu atau jejas difteritik. Lesi yang menyembul dapat
mengelupas ke dalam lumenyang membentuk suatu masa
mengkeju.
Gejala klinis
• Jengger, pial, dan bagian kulit tak berbulu terlihat kasar
permukaannya dan memberi kesan ditabur tepung. Cendawan dapat
menyebar ke bagian kulit berbulu sehingga bulu rontok atau mudah
lepas.
Gejala klinis
• Peradangan pada fistula dan abses pada rahang atas dan bawah.
Pada jaringan keras terjadi pembentukan tenunan ikat dengan
menimbulkan jejas granulomatosa. Hewan mengalami lepas gigi,
kesulitan mengunyah, dan kondisi menurun. Kesulitan bernafas
terjadi pada peradangan hebat pada rongga hidung. Hewan
semakin kurus.
Perubahan pascamati
• Rahang atas dan bawah terjadi peradangan, abses, bentukan fistula,
fibrosis, osteitis, dan terbentuk granuloma. Irisan lesi akan terlihat
abses berisikan nanah kental, mukoid, dan “granula belerang”
yang berpenampang 2-5 mm. Fistula pada kulit bila berlangsung
lama akan membentuk jaringan parut.
Gejala klinis
• Kulit terserang menjadi belang-belang berwarna putih-kasar
karena adanya peradangan sebagai reaksi terhadap pertumbuhan
kapang.Bentuk peradangan adalah bulat yang muncul di permukaan
kulit, dan umumnya terletak di bagian kepala, leher dan perut. Jejas
pada kulit selanjutnya akan tertutup oleh kerak berwarna abu-abu
menebal. Bila tidak diobati, jejas semakin luas.
Gejala klinis
• Masa tunas terjadi 4-5 hari. Gejala yang timbul tidak mencolok,
hewan lesu, nafsu makan turun, pernafasan terganggu atau sesak nafas.
Serangan yang hebat dapat menyebabkan kematian.
Perubahan pascamati
• Pada paru terlihat daerah konsolidasi dengan kekenyalan
yangmeningkat dan terdapat jejas berupa benjol kecil-kecil tersebar
luas di permukaan jaringan paru. Pada bidang sayatan mungkin
ditemukan abses dengan ukuran bervariasi. Pada lambung,
terutama pada lumen perut kitab terdapat jejas yang luas
berwarna kelabu. Jejas berupa tukak dengan ukuran bervariasi dari
sangat kecil sampai sangat luas. Jejas serupa dapat juga ditemukan
pada rumen dan retikulum.