Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KESEHATAN TERNAK

PENYAKIT FUNGAL PADA


TERNAK

DISUSUN OLEH :
JENERIL DERICSON
20253231013

DOSEN PENGAMPUH
Drh. SUJATMIKO, M.Si
PROGRAM STUDI BUDIDAYA TERNAK
JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH
2021

PENYAKIT FUNGAL
1. Aspergilosis (mycotic pneumonia)
2. Kandidiasis
3. Jengger putih (ringworm,favus)
4. Aktinomikosis
5. Ringworm
6. Aspergilosis

1. Aspergilosis (mycotic pneumonia)

Penyakit yang disebabkan cendawan jenis Aspergilus. Spesies utama


penyebab adalah Aspergillus fumigatus. Spesies lain yang dapat menyerang: A.
flavus, A. terreus, A. glaucus, A. nidulans dan A. niger. Penularan terjadi
melalui hirupan spora dari alat penetas, pengeraman, kotoran kandang
atau pakan. Kematian 5% - 20%, pada serangan hebat mencapai 50%.

Gejala klinis
• Batuk diikuti megap-megap, mengantuk dan kehilangan nafsu makan.
Pada bentuk akut terjadi kelumpuhan atau kejang-kejang yang
disebabkan racun jamur aspergilus yang menyerang otak.

Perubahan pascamati
 Bercak pernanahan seperti keju kekuning-kuningan atau kelabu yang
merupakan koloni jamur ditemukan di sisi paru, kantung udara atau
otak

Pencegahan dan pengobatan


• Ayam sakit tidak bisa diobati.
• Pengendalian dengan eliminasi sumber infeksi
• pengobatan kelompok dengan fungistat (mikostatin, garam atau
propionat kalsium, atau gentian violet) dalam makanan atau
kuprisulfat (larutan 1 : 2000) atau Rocon dalam air selama 3-5
hari.
• Kotoran kandang disemprot dengan germisida untuk mengendalikan
tebaran debu dan udara yang mengandung spora jamur. Kupri
sulfat bersifat merusak logam sebab itu harus dicampur pada
wadah gelas atau plastik. Litter,gedung dan alat penetas atau
pakan harus dibersihkan, disucihamakan dan difumigasi.
2. Kandidiasis

Penyakit yang menyerang alat pernafasan bagian atas dan sering


bersifat sekunder terhadap penyakit utamanya. Sering terjadi pada ayam
yang dikandangkan dengan tatalaksana yang kurang baik atau pada
unggas yang diobati secara berlebihan dengan antibiotik. Secara normal
Candida albican terdapat dalam saluran pencernaan ayam. Bila terjadi
gangguan keseimbangan pertumbuhan flora secara normal maka cendawan
akan tumbuh pada selaput lendir dan mengakibatkan timbulnya lesi.

Penyebab: disebabkan oleh cendawan Candida albican

Gejala klinis
• Gejala klinis tidak spesifik. Ayam terserang terganggu
pertumbuhannya, lemah, malas bergerak, bulu kasar atau diare.
Ayam muda lebih peka.

Perubahan pascamati
• Lesi bervariasi tergantung derajat penyakit. Cendawan sering
ditemukan pada mulut, tekak, esofagus, perut kelenjar, usus
dan tembolok. Selaput lendir terserang menebal dan diliputi oleh
lapisan kelabu atau jejas difteritik. Lesi yang menyembul dapat
mengelupas ke dalam lumenyang membentuk suatu masa
mengkeju.

Pencegahan dan pengobatan


• Pencegahan dengan sanitasi kandang dan lingkungan.
Penggunaan antibiotik sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter
hewan agar sesuai dosis dan manfaatnya.
• Pengobatan dapat dilakukan dengan 1 kg gentian violet yang
dicampur dalam 2 ton pakan atau kupri sulfat dilarutkan dalam
air minumdengan perbandingan 1 : 2000.
3. Jengger putih (ringworm,favus)

Favus adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh cendawan


Trichophyton gallinae atau Trichophyton megnini. Penularan dengan
kontak langsung dengan penyebaran yang lambat.

Gejala klinis
• Jengger, pial, dan bagian kulit tak berbulu terlihat kasar
permukaannya dan memberi kesan ditabur tepung. Cendawan dapat
menyebar ke bagian kulit berbulu sehingga bulu rontok atau mudah
lepas.

Pencegahan dan pengobatan


• Bagian yang berkerak dan berwarna putih diolesi dengan
yodiumtincture, formaldehyde atau mercurochroom. Dalam
keadaan tertentu dapat sembuh sendiri.
4. Aktinomikosis

Aktinomikosis adalah suatu penyakit menahun pada rahang bawah,


rahang atas dan jaringan tulang kepala yang lain yang menyebabkan
jejas radang granuloma. Penyebabnya Actynomyces bovis. Penyakit ini
ditularkan melalui infeksi pada kulit yang lecet atau luka, atau melalui
luka yang terdapat pada gusi.

Gejala klinis
• Peradangan pada fistula dan abses pada rahang atas dan bawah.
Pada jaringan keras terjadi pembentukan tenunan ikat dengan
menimbulkan jejas granulomatosa. Hewan mengalami lepas gigi,
kesulitan mengunyah, dan kondisi menurun. Kesulitan bernafas
terjadi pada peradangan hebat pada rongga hidung. Hewan
semakin kurus.
Perubahan pascamati
• Rahang atas dan bawah terjadi peradangan, abses, bentukan fistula,
fibrosis, osteitis, dan terbentuk granuloma. Irisan lesi akan terlihat
abses berisikan nanah kental, mukoid, dan “granula belerang”
yang berpenampang 2-5 mm. Fistula pada kulit bila berlangsung
lama akan membentuk jaringan parut.

Pengobatan dan pencegahan


• Jejas yang ukurannya masih kecil dan berbatas tegas dapat dioperasi
untuk dibuang. Jejas yang batasnya tidak jelas dapat diobati dengan
cara dikuret dan ditampon dengan yodium. Pencegahan dengan sanitasi
kandang yang bersih dan teratur.
5. Ringworm

Ringworm pada sapi maupun pada domba disebabkan


Trichopyton verucosum yang menyerang rambut, kulit dan kuku.
Penularan secara kontak langsung dengan penderita atau tidak langsung
melalui peralatan kadang dan pakan ternak. Udara lembab dan kurangnya
sanitasi merupakan predisposisi.

Gejala klinis
• Kulit terserang menjadi belang-belang berwarna putih-kasar
karena adanya peradangan sebagai reaksi terhadap pertumbuhan
kapang.Bentuk peradangan adalah bulat yang muncul di permukaan
kulit, dan umumnya terletak di bagian kepala, leher dan perut. Jejas
pada kulit selanjutnya akan tertutup oleh kerak berwarna abu-abu
menebal. Bila tidak diobati, jejas semakin luas.

Pengendalian dan pengobatan


 Pisahkan sapi penderita dari yang sehat. Alat kandang
disucihamakan. Pengobatan dengan Na-Kaprilat 20% atau yodium
yang dioleskan atau disemprotkan. Pengobatan yang efektif dengan
penyuntikan griseofulvin
6. Aspergillosis

Walaupun lebih sering menyerang ayam, penyakit ini juga dapat


menyerang sapi terutama yang diberi ransum jerami atau rumput
kering. Penyakit ini menyerang paru yang dapat menyebabkan gangguan
pernafasan yang ringan sampai berat. Juga dapat menyerang rumen,
retikulum dan omasum. Penyebabnya adalah Aspergillus fumigatus.
Cendawan ini tumbuh pada jerami atau rumput kering yang diikat dan
disimpan lama.
Jerami yang lembab dan panas sangat cocok untuk pertumbuhan
cendawan.

Gejala klinis
• Masa tunas terjadi 4-5 hari. Gejala yang timbul tidak mencolok,
hewan lesu, nafsu makan turun, pernafasan terganggu atau sesak nafas.
Serangan yang hebat dapat menyebabkan kematian.
Perubahan pascamati
• Pada paru terlihat daerah konsolidasi dengan kekenyalan
yangmeningkat dan terdapat jejas berupa benjol kecil-kecil tersebar
luas di permukaan jaringan paru. Pada bidang sayatan mungkin
ditemukan abses dengan ukuran bervariasi. Pada lambung,
terutama pada lumen perut kitab terdapat jejas yang luas
berwarna kelabu. Jejas berupa tukak dengan ukuran bervariasi dari
sangat kecil sampai sangat luas. Jejas serupa dapat juga ditemukan
pada rumen dan retikulum.

Pengendalian dan pengobatan


• Pengobatan tidak bermanfaat, karena biasanya sapi diketahui terserang
aspergilosis setelah parah atau mati. Pencegahan dapat
dilakukandengan
menghindari penyimpanan pakan kering dalam keadaan panas dan
lembab.

Anda mungkin juga menyukai

  • Penyusunan Ransum
    Penyusunan Ransum
    Dokumen2 halaman
    Penyusunan Ransum
    BDT036MUHAMMAD RIDO YULINUR
    Belum ada peringkat
  • Formulasi Aitec
    Formulasi Aitec
    Dokumen9 halaman
    Formulasi Aitec
    BDT036MUHAMMAD RIDO YULINUR
    Belum ada peringkat
  • Proker Inti
    Proker Inti
    Dokumen9 halaman
    Proker Inti
    BDT036MUHAMMAD RIDO YULINUR
    Belum ada peringkat
  • PWMV Proposal
    PWMV Proposal
    Dokumen11 halaman
    PWMV Proposal
    BDT036MUHAMMAD RIDO YULINUR
    Belum ada peringkat
  • Proposal Atribut Hima
    Proposal Atribut Hima
    Dokumen7 halaman
    Proposal Atribut Hima
    BDT036MUHAMMAD RIDO YULINUR
    Belum ada peringkat
  • Proker Medkomhum
    Proker Medkomhum
    Dokumen6 halaman
    Proker Medkomhum
    BDT036MUHAMMAD RIDO YULINUR
    Belum ada peringkat
  • Pakan Komersial
    Pakan Komersial
    Dokumen3 halaman
    Pakan Komersial
    BDT036MUHAMMAD RIDO YULINUR
    Belum ada peringkat