Anda di halaman 1dari 8

Nama: Angga Putra Pratama Kelas : AK-B3

NIM: 35112210001

TUGAS PERTEMUAN 5

1.

Kasus Hukum terhadap Audit atas Laporan


Dasar Perbandingan
tersangka pencuri Keuangan
Menentukan apakah
Menentukan apakah
tersangka tersebut
Penggunaan Bahan Bukti laporan keuangan telah
terbukti bersalah atau
disajikan secara wajar
tidak bersalah
Beragam jenis bahan bukti
Bukti langsung dan
audit dihasilkan oleh
Sifat bahan bukti pernyataan saksi dan
auditor, pihak ketiga dan
pihakpihak yang terlibat
klien
Pihak atau pihak-pihak
yang menggunakan bahn Juri dan hakim Auditor
bukti
Kepastian kesimpulan Harus ada cukup bukti
Keyakinan yang memadai
dari bahan bukti untuk dinyatakan bersalah
Menerbitkan salah satu
Pihak yang bersalah atau
Sifat kesimpulan dari beberapa alternatif
yang benar
laporan audit
Para pengguna laporan
Akibat yang umum dari
Pihak yang bersalah tidak dapat membuat
pengambilan kesimpulan
dihukum atau pihak yang keputusankeputusan yang
yang salah atas bahan
benar malah di hukum salah dan auditor dapat
bukti
dituntut

2. 1. Prosedur audit mana yang digunakan.

2. Berapa ukuran sampel yang harus dipilih untuk prosedur yang diberikan.

3. Item mana yang harus dipilih dari populasi.

4. Kapan harus melakukan prosedur

3. Prosedur Audit adalah instruksi detil yang menjelaskan bukti audit yang harus
diperoleh selama audit berlangsung.

1. Ukuran Sampel

2. Unsur yang dipilih

3. saat pelaksanaan prosedur

4. Program Audit

4. Program audit untuk piutang dagang adalah daftar prosedur audit yang akan
digunakan untukmengaudit piutang usaha untuk klien tertentu. Prosedur audit,
ukuran sampel, item yang akandipilih, dan waktu harus dimasukkan dalam
program audit. Setiap program kerja audit biasanya mengandung 4 hal pokok ,
yaitu :

1. Informasi pendahuluanInformasi latar belakang mengenai program/aktifitas


yang diaudit yang berguna bagipara auditor dalam memahami dan
melaksanakanprogram kerja auditnya. Bagian iniharus disajikan seringkas
mungkin"Komentar berbagai pihak yang berkompetenberkaitan dengantujuan
audit , termasuk komentar auditor sendiri.
2. Pernyataan tujuan audit, menyajikan tentang tujuan yang ingin dicapai
berkaitan denganpermasalahan yang dihadapi dan perbaikan yang diharapkan
dapat tercapai carapendekatan audit yang dipilih.

3. Instruksi-instruksi khusus.

4. Langkah-langkah kerja

5. Ada dua alasan utama mengapa auditor hanya dapat dibujuk dengan tingkat
keyakinan yangwajar, daripada diyakinkan bahwa laporan keuangan benar:
Biaya mengumpulkan bukti. Akan sangat mahal bagi auditor untuk
mengumpulkancukup bukti untuk diyakinkan sepenuhnya.
Bukti biasanya tidak cukup andal untuk memungkinkan auditor
diyakinkansepenuhnya. Misalnya, konfirmasi dari pelanggan mungkin kembali
dengan informasiyang salah, yang merupakan kesalahan pelanggan dan bukan
klien
6.

Kualitas yang mempengaruhitingkat


Keputusan Bukti Audit
persuasif bukti audit
Prosedur Audit danWaktu Pelaksanaan Kompetensi
Relevansi
Tingkat independensi penyedia
Efektifitas Pengendalian intern
Pengetahuan langsung auditor
Kualifikasi penyedia
Tingkat obyektivitas bukti
Ketepatan waktu
waktu pelaksanaan prosedur audit
bagian dari periode yang diaudit
Ukuran sampel dan itemyang dipilih Tingkat kecukupan
Ukuran sampel yang memadai
Memilih item populasi yang tepat

7. 1. Independensi pemberi informasi

Contohnya : komunikasi dengan bank, penasihat hukum atau pelanggan, polis

asuransi

2. Efektifitas pengendalian internal klien

Contoh : pengendalian internal atas penjualan dan penagihan efektif

3. Pengetahuan langsung auditor

Contoh: bahan bukti yang didapatkan langsung oleh auditor melalui pemeriksaaan

fisik, pengamatan, penghitungan ulang dan pemeriksaan lebih

4. Kualifikasi individu yang memebrtikan informasi

Contoh ; menguji persedian oleh seorang auditor yang tidak terlatih untuk

membedakan antara berlian dan kaca akan menghasilakan bahan bukti yang tidak

andal

5. Tingkat objektivitas

Contoh : komfirmasi piutang dagang dan saldo bank

6. Ketepatan waktu

Contoh : surat-surat berharga ditangaal neraca

8. 1. Pemeriksaan Fisik

Bukti yang diperoleh dari pemeriksaan fisik, contohnya :

a. Persediaan barang
b. Piutang pada penjualan, hutang

c. Beban penyusutan

2. Komfirmasi

Contohh : a. Transaksi penjualan

3. Dokumentasi

Contoh : a. Tagiahn pemasok, b. polis asuransi

4. Prosedur analitis

Contoh : a. Membandingkan persentase laba kotor

5. Tanya jawab dengan klien

Contoh : informasi mengenai metode klien dapat ditanyakan langsung oleh auditor

kepada klien

6. Penghitungan ulang

Contoh : faktur-faktur penjualan dan persediaan

7. Pengerjaan ulang

Contoh : auditor dapat membandingkan harga di sebuah faktur ke daftar harga


yang

disetujui

8. Pengamatan

Conoth : kunjungan ke pabrik

9. ▪ Akurat, informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya dan informasi


tersebut harus bebas dari kesalahan-kesalahan.
▪ Tepat waktu, informasi itu harus tersedia/ ada pada saat informasi tersebut
diperlukan dan tidak terhambat.
▪ Relevan, informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan.
▪ Lengkap, informasi harus diberikan secara lengakap karena bila informasi yang
dihasilkan sebagian-sebagian akan mempengaruhi dalam mengambil keputusan

konformasi adalah jawaban lisan atau tertulis yang diterima dari pihak ketiga
yang independen untuk melakukan verifikasi atas keakuratan informasi yang
diminta oleh auditor, sedangkan dokumentasi eksternal adalah sebuah dokumen
yang telah ditanda tangani oleh sesorang di luar organisasi klien dan berakhir di
tangan klien
10. » Dokumen internal : sebuah dokumen yang telah di siapkan dan digunakan
didalam organisasi klien dan disimpan tanpa pernah keluar ke pihak lain. Contoh :
faktur penjualan, catatan waktu kerja karyawan, laporan penerimaan persediaan.
» Dokumen eksternal : sebuah dokumen yang telah ditanda tangani oleh sesorang
di luar organisasi klien dan berakhir di tangan klien. Contoh : tagihan pemasok,
wesel bayar yang dibatalkan, polis asuransi
11. Prosedur analitis menggunakan perbandingan dan keterkaitan untuk menilai
apakah saldosaldo akun atau data lain yang muncul telah disajikan secara wajar
dibandingkan dengan perkiraan auditor
12. » Memahami industri klien dan usaha klien.
» Menilai kemampuan entitas untuk melanjutkan usaha sebagai sesuatu yang
berjalan baik ( going concern).
» Mengindikasikan adanya kemungkinan salah saji dalam laporan keungan.
» Mengurangi pengujian audit terperinci
13. Membantu auditor dalam memberikan opini yang beralasan bahwa pengauditan
telah dilakukan dengan memadai sesuai dengan standart audit. Buktinya kertas
kerja audit, contoh: memo
14. Karna setiap transaksi di organisasi klien biasanya di dukung oleh setidaknya satu
dokumen,sejumlah besar bahan bukti jenis ini biasanya tersedia.sebagai
contoh,kilen biasanya menyimpan pesanan pelanggan,dokumen pengirirman dan
salinan faktur penjualan untuk setiap transaksi.dokumen yang sama juga
merupakan bukti yang berguna bagi auditor untuk memverifikasi keakuratan
pencatatan klien atas transaksi penjualan.
15. Arsip permanen adalah arsip yang berisi data historis atau data yang sifatnya
terus- menerus terkait dengan pengauditan periode berjalan. Dokumen ini
memberi informasi yang mengenai pengauditan yang berlangsung terus-menerus
dari tahun ke tahun. Arsip permanen mencakup :
» Intisari/salinan dokumen perusahaan yang terus-menerus penting bagi
perusahaan, seperti akta pendirian perusahaan, peraturan, kesepakatan
persyaratan obligasi, dan kontrak-kontrak.
» Analisis akun-akun di tahun sebelumnya yang tetap penting bagi auditor.
» Informasi terkait untuk memahami pengendalian internal dan menilai risiko
pengendalian.
» Hasil prosedur analisis dari audit tahun sebelumnya.
Auditor tidak memasukkan isi dari arsip permanen ke dalam arsip audit
periode berjalan karena arsip permanen berisi untuk data yang secara relatif tidak
mengalami perubahan.
16. Karena biasanya bukti ini tidak cukup untuk menarik kesimpulan,karena,tidak
berasal dari sumber yang independen dan dapat bisa sesuai dengan keinginan
klien.oleh karena itu ketika auditor mendapatkan bukti melalui tanya
jawab,biasanya juga penting untuk mendapatkan bukti-bukti pendukung lainnya
melalui prosedur lain
17. Tickmarks yaitu simbol-simbol yang menunjukkan tindakan/pekerjaan yang
dilakukan auditor yamg dicantumkan pada batang tubuh daftar-daftar. Tujuannya
adalah untuk menunjukkan suatu langkah khusus atas pekerjaan yang dilakukan.
Pada saat Tick Mark digunakan, mereka harus disertai dengan satu tulisan yang
menjelaskan pengertian mereka
18. Kertas kerja merupakan milik auditor. Satu-satunya saat dimana orang lain, atau
klien memiliki hak legal untuk melakukan pemeriksaan atas kertas kerja adalah
ketika hal tersebut diminta oleh pengadilan sebagai bukti hukum. Saat penyelesaian
kontrak kerja, data audit disimpan oleh KAP untuk dijadikan referensi di masa
mendatang dan agar memenuhi standar audit terkait dengan penyimpanannya. Di
Amerika Serikat, kebutuhan untuk menjaga hubungan kerahasiaan dengan klien
dituangkan dalam Peratturan 301, Kode Etik Profesi, yang menyatakan bahwa:
Anggota tidak diperbolehkan untuk mengungkapkan setiap informasi rahasia yang
didapatkan dari kontrak kerja profesional, kecuali atas seizin klien. Umumnya,
kertas kerja dapat diberikan pada pihak lain dengan seizin klien. Hal ini juga
berlaku ketika seorang auditor menjual jasanya kepada KAP lain. Namun, di Amerika
Serikat, hal tersebut tidak perlu meminta izin dari klien, jika kertaskerja diminta
oleh pengadilan/digunakan sebagai bagian dari program peer review yang
disetujui pada AICPA atau masyarakat di negara tersebut dengan KAP lainnya

Anda mungkin juga menyukai