Anda di halaman 1dari 8

TUGAS RESUME FISIKA RADIOGRAFI

“Prospek Riset dan Lapangan Kerja di Bidang Fisika Medis”

NAMA : LISA

NIM : F1C317020

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
JAMBI
2020
Prospek Riset dan Lapangan Kerja di Bidang Fisika Medis

Materi Kuliah Umum oleh : Bpk. Agus Rubiyanto/Fisika Medis_ITS

I. Fisika Medis
Program studi Fisika memiliki beberapa konsentrasi yaitu di
bidang Fisika Bumi,Fisika Instrumentasi, Fisika Material,Fisika Teori
dan Fisika Medis atau disebut jugas Biofisika. Fisika Medis ini
mempelajari penerapan prinsip-prinsip fisika untuk kepentingan
kesehatan dan pengobatan. Cakupannya antara lain adalah diagnostik
radiologi, yaitu penggunaan radiasi untuk mendiagnosa penyakit pada
pasien melalui yang kita kenal dengan X-Ray/Rontgen/CT-Scan,
Ultrasonography (USG); dan Terapi Radiasi, yaitu penggunaan
radioaktif sebagai metode terapi kanker. Pada kosentrasi dibidang ini
akan dipelajari mengenai prosedur operasionalnya, instalasi,
pengujian, kontrol kualitas, kalibrasi, serta pemantauan prosedur
keselamatan. Apa itu Fisikawan Medis? seorang fisikawan medis
adalah seorang profesional yang mengkhususkan diri dalam
penerapan konsep dan metode fisika untuk diagnosis dan pengobatan
penyakit manusia.
Perguruan tinggi yang menyediakan program studi Fisika dibidang
Medis berbeda-beda. Misalnya, Universitas Jambi dengan 6 tahun
lamanya Fisika Medis berdiri di Fakultas Sains dan Teknologi,
sehingga lulusannya akan bergelar Sarjana Sains (S.Si).. Dan Fisika
Medis salah satunya juga ada di Institut Teknologi Sepuluh November
(ITS) yang telah dipaparkan oleh Bapak Agus dalam kuliah umum.

- Organisasi Fisika Medis Dunia


Organisasi Internasional untuk fisika medis (IOMP) adalah
Orgsnisasi professional untuk fisika medis dengan hamper 22.00
anggota di 84 negara. Organisasi ini bertujuan untuk memajukan
praktik fisika medis di seluruh dunia dengan menyebaran informasi
ilmiah dan teknis, mendorong pengembangan pendidikan dan
professional fisika medis, serta mempromosikan layanan medis
berkualitas tertinggi bagi pasien.
- Organisasi Fisika di Indonesia
Himpunan Fisika Medis dan Biofisika Indonesia (HFMBI) adalah
himpunan profesi yang berafiliasi dengan International Organization for
Medical Physics (IOMP), kemudian ada Aliansi Pendidikan Fisika Medis
Indonesia (AIPFMI), Asosiasi Fisikawan Medik Indonesia, Asian Oceania
Federation Organization for Medical Physics (AFOMP), dan South East
Asia Federation Organization for Medical Physics (SEAFOMP). Dalam
perkembangannya organisasi ini telah berkontribusi aktif dalam
pengembangan fisikawan medis di dalam negeri maupun di luar negeri.
Anggota HFMBI juga berpartisipasi aktif dalam pendidikan dan pelatihan
dalam rangka pengembangan fisikawan medis dan biofisikawan yang
handal. 
II. Lapangan Kerja Fisika Medis
Siapa bilang fisika nggak punya peranan dalam ilmu kesehatan?
Nyatanya ilmu fisika cukup banyak diterapkan di dunia medis. Kita
pasti sudah nggak asing lagi dengan sinar-X atau X-Ray yang nggak
cuma dipergunakan untuk memindai barang bawaan penumpang di
bandara saja, tapi juga dipergunakan di rumah sakit. Nah ini adalah
salah satu bagian dari Fisika Medis. Saat ini teknologi kesehatan
terus berkembang, karenanya dibutuhkan tenaga ahli yang dapat
menguasai penggunaan teknologi dalam dunia medis dan
mengembangkan inovasinya. Selain itu, menurut standar
internasional, dalam radiologi harus dilaksanakan oleh ahli yang
berkompeten. Karenanya lulusan program studi Fisika Medis pasti
akan sangat di butuhkan di masa depan.
Lulusan program studi Fisika Medis memiliki prospek kerja yang
mumpuni di bidang kesehatan dan ilmu pengetahuan alam. Mereka dapat
berkarir sebagai fisikawan medis, dokter spesialis radiologi, dan spesialis
kedokteran nuklir/radiografer. Selain itu, lulusan Fisika Medis juga bisa
bekerja di instansi-instansi pemerintah ditandai dengan kuliah kerja
nyata atau magang seperti di Rumah Sakit ,di LIPI, Badan Tenaga Nuklir
Nasional (BATAN), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan
Departemen Kesehatan (Depkes).
Fisika Medik -> Fisikawan Medis (Profesi)
Dasar :
- Keputusan MenterI Kesehatan RI No.048/Menkes/SK/I/2007 tentang
Penetapan Tenaga Fisikawan Medik Sebagai Tenaga Kesehatan.
- Peraturan Menteri Pendayaguanaan Aparatur Negara No. 12 tahun
2008 tentang jabatan fisikawan medik dan angka kreditnya.
- Keputusan Presiden No. 42 tahun 2009, tentang jabatan fungsional
fisikawan medis.
- Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 262/Menkes/Per/IV/2009, tentang
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Fisikawan Medis dan Angka Kredit.
- Keputusan Presiden No. 138 tahun 2014, tentang tunjangan bahaya
radiasi bagi PNS bidang kesehatan.
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 83 tahun 2015
tentang Standar Pelayanan Fisika Medik.
- Menurut Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor 8
tahun 2011 tentang Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan Pesawat
Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional. Pasal 15 (1) Personil
yang bekerja di instalasi yang menggunakan Pesawat Sinar-X
Mamografi, Pesawat Sinar-X CT-Scan, Pesawat Sinar-X Fluoroskopi,
Pesawat Sinar-X C-Arm/UArm Angiografi, Pesawat Sinar-X CT-Scan
Angiografi, Pesawat Sinar-X CTScan Fluoroskopi, Pesawat Sinar-X
Simulator, dan/atau Pesawat Sinar-X C-Arm Brakhiterapi paling kurang
terdiri atas: a. Dokter Spesialis Radiologi atau Dokter yang Berkompeten;
b. Tenaga Ahli (Qualified Expert) dan/atau Fisikawan Medis; c. Petugas
Proteksi Radiasi; dan d. Radiografer
Tingkat Pendidik Fisikawan Medik di Indonesia
Nama Organisasi = AFISMI (Asosiasi Fisikawan Medik Indonesia) Ada 2
Tingkat level fisikawan medik:
1. Level 7 (S1 FISIKA/FISIKA MEDIK + 1 TAHUN CLINICAL TRAINING DI
RUMAH SAKIT)
2. Level 8 (S2 FISIKA/FISIKA MEDIK ± 2 TAHUN CLINICAL TRAINING DI
RUMAH SAKIT)
Fisikawan Medis
Dikelompokkan berdasarkan aktivitasnya:
• Aktivitas utama, di universitas, lembaga riset, industri, vendor
• Di rumah sakit, aktivitas berhubungan dengan diagnosa atau perlakuan
pasien, sering disebut “clinical medical physicist
Bidang Minat Fisika Medis dan Biofisika
Fisikawan medis dengan aktivitas utama di luar rumah sakit (pada
umumnya)
- Program S1 Fisika (Bachelor in Physics/ Minat Bidang Fisika Medis )
- Program S2 Fisika Medis (Master in Physics)
- Program S3 Fisika Medis dan Biofisika (Doctor in Physics) utamanya
yang bekerja di Universitas, lembaga penelitian
Profesi Fisika Medik
- Radioterapi
- Kedokteran Nuklir
- Radiologi
Masalah Kesehatan Yang Masih Perlu dikembangkan terkait peran Radiologi
Molecular imaging – Penyakit Kanker, Cardiovascular, Degenerative disease
III. Inovasi Kesehatan Digital di ITS
- Fisika
- Teknik Informatika
- Teknik Biomedik
- Desain Produk Industri
Contohnya :
-Teknologi 3D Nanostruktur untuk terapi Kanker Darah Dengan sumber
daya tegangan DC
-Teknologi 3D Nanostrukur untuk terapi Kanker Darah dengan Sumber
Cahaya UV-Vis, dll.
IV. Kerjasama antar Puslit dan PUI ITS
- Ceilling LED UV
Ceilling LED 405 nm for Isolation Room
1. Menstrilkan ruangan
2. Untuk dioperasikan kontinyu
3. Dipasang bersama lampu yang lain
- Robot VIOLETA
Violeta-robot sterilisasi dengan menggunakan teknologi UV 245 nm
1. Efektif untuk mensterilkan ruanngan dari kuman, bakteri
2. Bergerak 15 menit
3. Jika dalam jarak dekat, berbahaya cancer kulit bagi manusia
- Robot RAISA
1. Mengantar barang 4 rak, beban maksimum 50 kg
2. Dikendalikan dari jarak jauh menggunakan Wifi Internet
3. Membuka pintu secara otomatis
4. Pemberitahuan jika ada penghalang
5. Menggunakan baterai, lama operasi 8 jam
- Robot RAISA untuk ruang HCU
1. Melayani & komunikasi pasien
2. Pengukur suhu tubuh tanpa sentuh
3. (menggunakan camera)
4. Hitung denyut jantung
5. Oxygen saturation
- Robot RAISA untuk ruang ICU
1. Melayani & komunikasi pasien
2. Memonitor penunjukan alat medis
3. terpasang, cairan infus, kondisi pasien
V. Teknologi Kesehatan Masa Depan
Masa depan dunia kesehatan tidak lepas dari teknologi digital.
Kemajuan teknologi yang begitu pesat berdampak juga pada bidang
kesehatan. Perkembangan teknologi berperan membantu para dokter dan
praktisi kesehatan membangun mutu perawatan kesehatan yang lebih baik.
VI. Penutup
- Konstribusi ITS
1. Turut serta dalam membangun sistem kesehatan Indonesia
2. Siap berkontribusi dalam perencanaan & pelaksanaan program
Kementerian Kesehatan
3. ITS sebagai pusat pengembangan teknologi Intelligent Health Care
4. Kerjasama dengan Institusi Kesehatan sebagai bagian penting untuk
pengembangan Digital Health.
- Pertanyaan dan Jawaban
 Pertanyaan dari Dosen Fisika Bu Linda Handayani, S.Pd., M.Si.
1. Bagaimana posisi fisikawan medis ketika mereka berada dirumah sakit?
: Saat ini teknologi kesehatan terus berkembang, karenanya dibutuhkan
tenaga ahli yang dapat menguasai penggunaan teknologi dalam dunia
medis dan mengembangkan inovasinya. Selain itu, menurut standar
internasional, dalam radiologi harus dilaksanakan oleh ahli yang
berkompeten. Karenanya lulusan program studi Fisika Medis pasti akan
sangat di butuhkan di masa depan.
2. Bagaimana kita bisa untuk memunculkan inovasi yang menemukan ide basic
fiska seperti di ITS tersebut?
: Bekerjasama antar dosen pengajar mahasiswa dan dengan Institusi
Kesehatan sebagai bagian penting untuk pengembangan Fisika Medik dan
Siap berkontribusi dalam perencanaan & pelaksanaan program Kementerian
Kesehatan
 Pertanyaan dari Bu Josepa
3. Kita punya banyak data, dan juga banyak kendala untuk membuat datanya,
apakah bisa bergabung atau kerjasama dengan ITS atau kerjasama dengan
Institusi kesehatannya?
: ITS selalu menerima denga terbuka kerjasama pad pihak Rumah sakit.
 Pertanyaan dari Dosen Fisika Pak Mardian Peslinof, S.Si., M.Si.
4. Bagaimana mereka (fisikawan medis) saat berada dirumah sakit, apakah
langsung dapat bekerja teknisnya dilapangan atau bagaimana? Dan
bagaimana pula supaya kita bisa cepat beradaptasi dirumah sakit tersebut?
: Bisa bekerja karenakan fisikawan medik dibutuhkan dalam penanganan alat-
alat medis di rumah sakit.
 Pertanyaan dari Dosen Fisika Bu Yoza Fendriani, S.Pd., M.Si
5. Kira-kira bisa gak mahasiswa fisika medis ikut perkuliahan dengan ITS?
: Boleh ikut serta dalam perkuliahan di ITS, tetapi harus mengikuti prosedur
dulu dari fakultas
 Pertanyaan dari Dosen Fisika Bu Jesi Pebralia, S.Pd., M.Si.
6. Bagaimana cara kami untuk menyikapi peluang untuk berkontribusi untuk
mendukung mahasiswa fisika medis ini untuk dapat mempelajari lebih jauh
tentang fisika medis?
: Selalu menggali potensi-potensi yang dimiliki dengan membuat riset dan lain-
lain.
 Pertanyaan dari Dosen Fisika Bu Tika Restianingsih, S.Si., M.Sc.
7. Bagaimana solusinya jika di fisika medis Cuma 1 dosen di bidang tersebut.
Sedangkan mahasiswa yang minat di bidang fisika medis itu banyak?
: Harus tetap bekerjasama antar dosen pengajar agar lebih maksimal dalam
membimbing mahasiswa dibidang fisika medis

Anda mungkin juga menyukai