Anda di halaman 1dari 8

Prosiding Seminar Nasional

7
Fungsi dan Pengembangan
Kurikulum

Aries Tika Damayani dan Muchamad Nur Arifin


Ariesmatematika@yahoo.co.id
Afinobiologi@yahoo.com

Abstrak

Kurikulum secara sederhana diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus
ditempuh/ diselesaikan anak didik untuk memperoleh ijazah.Dalam dunia pendidikan istilah
kurikulum telah dikenal sejak kurang lebih satu abad yang lampau.Pemahaman kurikulum
yang didasarkan pada permikiran atau filsafat pendidikan klasik yang menganggap kurikulum
adalah program pendidikan yang diberikan secara direncanakan di sekolah.Dalam pengalaman
sehari-hari, sering didengarkan istilah fungsi. Fungsi membawa akibat pada adanya hasil. Jika
sesuatu itu berfungsi maka berakibat pada adanya hasil. Demikian juga sebaliknya, jika ses-
uatu itu tidak berfungsi akan berakibat pada tidak tercapainya hasil yang diharapkan (tujuan).
Atas dasar tersebut, dapat dikatakan bahwa fungsi kurikulum berkaitan dengan komponen-
komponen yang ada dan mengarah pada tujuan-tujuan pendidikan. Sudah jelas bahwa kuriku-
lum mempunyai fungsi dan peranan yang sangat penting dalam maju mundurnya pendidikan
yang dilaksanakan, karena dalam fungsi dan peran kurikulum menyangkut semua aspek-aspek
yang terlibat dalam system pendidikan, dimana semua terkait dan saling melengkapi.

Kata Kunci : Fungsi, Pengembangan, Kurikulum

Pendahuluan
Istilah kurikulum secara sederhana diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang
harus ditempuh/ diselesaikan anak didik untuk memperoleh ijazah.
Dalam dunia pendidikan istilah kurikulum telah dikenal sejak kurang lebih satu abad
yang lampau. Dalam kamus Webster lahuri 1856 untuk pertama kalinya digunakan istilah
kurikulum. Pada waktu itu kurikulum dipakai dalam bidang olah raga, yaitu suatu alat yang
dibawa seorang sejak start sampai finish”. Dalam kurun waktu yang berbeda istilah kurikulum
muncul dengan berbagai definisi, misalnya diartikan sebagai mata pelajaran yang harus di-

Peranan Kepala Sekolah, Guru, dan Guru Pembimbing dalam Implementasi 59


Kurikulum 2013 untuk Peningkatan Mutu Pendidikan
Prosiding Seminar Nasional

ambil untuk suatu pendidikan atautraining. Kurikulum sama dengan isi buku teks, garis-garis
besar program pendidikan (GBPP), pedoman guru, serta alat pelajaran yang diperlukan suatu
mata pelajaran.
Pemahaman kurikulum yang didasarkan pada permikiran atau filsafat pendidikan kla-
sik yang menganggap kurikulum adalah program pendidikan yang diberikan secara diren-
canakan di sekolah.Dalam pengalaman sehari-hari, sering didengarkan istilah fungsi. Fungsi
membawa akibat pada adanya hasil. Jika sesuatu itu berfungsi maka berakibat pada adanya
hasil. Demikian juga sebaliknya, jika sesuatu itu tidak berfungsi akan berakibat pada tidak
tercapainya hasil yang diharapkan (tujuan).
Kurikulum pada suatu sekolah merupakan suatu alat atau usaha mencapai tujuan-
tujuan pendidikan yang didiinginkan sekolah tertentu yang dianggap cukup tepat dan kru-
sial untuk dicapai. Salah satu langkah yang harus dilakukan adalah meninjau kembali tujuan
yang selama ini digunakan oleh sekolah bersangkutan (soetopo & Seomanto, 1993:17). Dalam
pencapaian tujuan pendidikan yang dicita-citakan, tujuan-tujuan tersebut harus dicapai secara
bertahap yang saling mendukung. Sedangkan keberadaan kurikulum disini adalah sebagai alat
untuk mencapai tujuan Atas dasar tersebut, dapat dikatakan bahwa fungsi kurikulum berkaitan
dengan komponen-komponen yang ada dan mengarah pada tujuan-tujuan pendidikan.
Guru merupakan pendidik propesional yang secara implisit telah merelakan dirinya
untuk memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang ada dipundak para orang tua. Orang
tua yang menyerahan anaknya ke sekolah, berarti ia telah melimpahkan sebagian tanggng
jawab pendidikan anaknya kepada guru atau pendidik. Hal ini, adalah bentuk harapan orang
tua, supaya anaknya menemukan guru yang baik , kompeten, dan berkualitas (Ramayulis,
1996:39).

Pembahasan
Fungsi Pengembangan Kurikulum :
1. Tujuan Kurikulum
Tujuan kurikulum pada dasarnya merupakan tujuan setiap program pendidikan yang
diberikan kepada anak didik, Karena kurikulum merupakan alat antuk mencapai tu-
juan, maka kurikulum harus dijabarkan dari tujuan umum pendidikan. Dalam sistem
pendidikan di Indonesia tujuan pendidikan bersumber kepada falsafah Bangsa Indo-
nesia. Di Indonesia ada 4 tujuan utama yang secara hirarki sebagai berikut:
a. Tujuan Nasional
Dalam Undang-undang No. 2 tahun 1980 tentang sistem Pendidikan Nasional
rumusan tujuan pendidikan nasional disebutkan Pendidikan Nasional bertujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia indonesia seu-

60 Peranan Kepala Sekolah, Guru, dan Guru Pembimbing dalam Implementasi


Kurikulum 2013 untuk Peningkatan Mutu Pendidikan
Prosiding Seminar Nasional

tuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan. Kesehatan
asmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tariggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Dari tujuan nasional kemudian dijabar-
kan ke dalam tujuaninsitusional/ lembaga, tujuan kurikuler, sampai kepada tujuan
insfruksional.
b. Tujuan Intitusional
Tujuan institusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh suatu lembaga pendi-
dikan, umpamanya MI. MTs, MA, SD, SMP, SMA, dan sebagainya. Artinya apa
yang harus dimiliki anak didik setelah menamatkan lembaga pendidikan tersebut,
Sebagai contoh, kemampuan apa yang harus dimiliki anak didik setelah menamat-
kan lembaga pendidikan iersebut. Sebagai contoh, kemampuan apa yang diharap-
kan dimiliki oleh anak yang tamat MI, MTs, atau Madrasah Aliyah. Rumusan tu-
juan institusional harus merupakan penjabaran dan tujuan umum (riasional), harus
memiliki kesinambungan antara satu jenjang pendidikan tinggi dengan jenjang
Iainnya (MI, MTs, dan MA sampal ke IAIN/ perguruan tinggi). Tujuan institu-
sional juga harus memperhatikan fungsi dan karakter dari lembaga pendidikan-
nya, seperti lembaga pendidikan umum, pendidikan guru dan sebagainya.
c. Tujuan Kurikuler
Tujuan kurikuler adalah penjabaran dan tujuan kelembagaan pendidikan (tujuan
institusiorial). Tujuan kurikuler adalah tujuan di bidang studi atau mata pelajaran
sehingga mencerminkan hakikat keilmuan yang ada di dalamnya. Secara oera-
sional adalah rumusan kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik
setelah mempelajari suatu mata pelajaran atau bidang studi tersebut.
d. Tujuan Instruksional
Tujuan instruksional dijabarkan dari tujuan kurikuler. Tujuan ini adalah tujuan
yang langsung dihadapkan kepada anak didik sebab hrus dicapai oIeh mereka
setelah menempuh proses belajar-mengajar. Oleh karena itu tujuan instruksion-
al dirumuskan sebagai kemampuan-kemampuan yang diharapkan dapat dimil-
iki oleh anak didik setelah mereka menyelesaikan proses belajar-mengajar. Ada
dua jenis tujuan institusional, yaitu tujuan instruksional umum (TIU) dan tujuan
instruksional khusus (TIK). Perbedaan kedua tujuan tersebut terletak dalam hal
kemampuan yang diharapkan dikuasai anak didik. Pada TIU sifatnya lebih luas
dan mendalam, sedangkan TIK lebih terbatas dan harus dapat diukur pada saat
berlangsungnya proses belajar-mengajar. Dengan demikian TIK harus lebih op-
erasional dan mudah dilakukan pengukuran.

Peranan Kepala Sekolah, Guru, dan Guru Pembimbing dalam Implementasi 61


Kurikulum 2013 untuk Peningkatan Mutu Pendidikan
Prosiding Seminar Nasional

2. Fungsi Kurikulum Bagi Anak Didik


Keberadaan kurikulum sebagai organisasi belajar tersusun merupakan suatu kesiapan
anak. Anak didik diharapkan mendapat sejumlah pengalaman baru yang dapat dikembang-
kan seirama dengan perkembangan anak, agar dapat memenuhi bekal hidupnya kelak. Kalau
kita kaitkan dengan pendidikan islam, pendidikan harus berorientasikan kepada kepentingan
peserta didik, dan perlu diberikan pengetahuan untuk pada zamannya kelak. Nabi Muhammad
SAW brsabda: “Didiklah anak-anakmu, karena mereka diciptakan untuk menghadapi zaman
yang lain dari zamanmu”. Sebagai alat dalam mencapai tujuan pendidikan, kurikulum diharap-
kan mampu menawarkan program-program pada anak didik yang akan hidup pada zamannya,
dengan latar belakang sosio historis dan cultural yang berbeda dengan zaman dimana kedua
orangtuanya berada.

3. Fungsi Kurikulum Bagi Pendidik Guru


Guru merupakan pendidik professional, yang mana secara implicit ia telah merelakan
dirinya untuk memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang ada di pundak orangtua.
Para orangtua yang menyerahkan anaknya ke sekolah, berarti ia telah melimpahkan
sebagian tanggung jawab pendidikan anaknya kepada guru atau pendidik.
Adapun fungsi kurikulum bagi guru atau pendidik adalah:
• Sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar
pada anak didik.
• Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan anak didik
dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan.
Dengan adanya kurikulum sudah tentu tugas guru sebagai pengajar dan pendidik akan
lebih terarah. Pendidik adalah salah satu faktor yang sangat menntukan dalam proses pendidi-
kan, dan merupakan salah satu kompenen yang berinteraksi secara aktif dalam pendidikan.

4. Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah / Pembina Sekolah


a. Kepala sekolah merupakan administrator dan supervisor yang mempunyai tang-
gung jawab terhadap kurikulum. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah dan para
Pembina sekolah lainnya adalah sebagai pedoman dalam mengadakan fungsi su-
pervise yakni memperbaiki situasi belajar
b. Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervise dalam menciptakan situ-
asi belajar anak kea rah yang lebih baik.
c. Sebagai pedoman dalam memberikan kepada guru atau pendidi k agar dapat
memperbaiki situasi belajar

62 Peranan Kepala Sekolah, Guru, dan Guru Pembimbing dalam Implementasi


Kurikulum 2013 untuk Peningkatan Mutu Pendidikan
Prosiding Seminar Nasional

d. Sebagai seorang administrator maka kurikulum dapat dijadikan pedoman untuk


mengembangkan kurikulum pada masa datang.
e. Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi atas kemajuan belajar-mengajar.

5. Fungsi Kurikulum Bagi Orang Tua


Kurikulum bagi orangtua, mempunyai fungsi agar orangtua dapat berpastisipasi mem-
bantu usaha sekolah dalam memajukan putra-putrinya.Bantuan yang dimaksud dapat berupa
konsultasi langsung dengan sekolah/guru mengenai masalah yang menyangkut anak-anak
mereka. Adapun bantuan berupa materi dari orangtua anak melalui Bp-3. Dengan membaca
dan memahami kurikulum sekolah, para orangtua dapat mengetahui pengalaman belajar yang
diperlukan anak-anak mereka. Dengan demikian partisipasi orangtua inipun tidak kalah pent-
ing dalam menyukseskan proses belajar mengajar di sekolah. Meskipun orangtua telah meny-
erahkan anak-anak mereka kepada sekolah agar diajarkan dengan ilmu pengetahuan dan didi-
dik menjadi orang yang bermanfaat bagi pribadinya, orangtua, keluarga, masyarakat, bangsa,
dan agama.
Namun tidak berarti tanggung jawab kesuksesan anaknya secara total menjadi tang-
gung jawab guru dan sekolah. Sebenarnya keberhasilan tersebut merupakan suatu sistem ker-
jasama berdasarkan fungsi masing-masing, yakni orangtua, sekolah, dan guru.Oleh karena itu,
pemahaman orangtua mengenai kurikulum merupakan hal yang mutlak.

6. Fungsi Kurikulum bagi sekolah tingkat diatasnya.


a. Pemelihara keseimbangan proses pendidikan.
Dengan mengetahui kurikulum sekolah pada tingkat tertentu maka kurikulum
pada tingkat atasnya dapat mengadakan penyesuaian. Misalnya, pada suatu bi-
dang telah diberikan pada kurikulum sekolah ditingkat bawahnya, harus dipertim-
bangkan lagi pemeliharaanya pada kurikulum sekolah tingkat diatasnya , terutama
dalam hal pemilihan bahan pengajaran. Penyesuaian bahan tersebut dimaksudkan
untuk menghindari keterulangan penyampaian yang bisa berakibat pemborosan
waktu, dan yang lebih penting lagi adalah untuk menjaga kesinambungan bahan
pengajaran itu.
b. Penyiapan tenaga baru
Di samping itu, terdapat juga kurikulum yang berfungsi untuk menyiapkan tenaga
pengajar. Bila suatu sekolah atau lembaga pendidikan bertujuan menghasilkan
tenaga guru (LPTK), maka lembaga tersebut harus mengetahui kurikulum sekolah
pada tingkat dibawahnya tempat calon guru yang dipersiapkan itu akan mengajar.
Misalnya murid SPG harus mengetahui kurikulum SD, mahasiswa IKIP/FKG ha-
rus menguasai kurikulum SLTP dan SMU.

Peranan Kepala Sekolah, Guru, dan Guru Pembimbing dalam Implementasi 63


Kurikulum 2013 untuk Peningkatan Mutu Pendidikan
Prosiding Seminar Nasional

7. Fungsi Kurikulum bagi masyarakat dan pemakai lulusan


Kurikulum suatu sekolah juga memiliki fungsi bagi masyarakat dan pihak pemakai lu-
lusan sekolah bersangkutan. Dengan mengetahui kurikulum pada suatu sekolah, masyarakat,
sebagai pemakai lulusan dapat melaksanakan sekurang-kurangnya dua macam:
a. Ikut memberikan kontribusi,dalam memperlancar program pendidikan yang
membutuhkan kerjasama dengan pihak orangtua dan masyarakat.
b. Ikut memberikan kritik dan saran yang konstruktif demi penyempurnaan program
pendidikan di sekolah, agar lebih serasi dengan kebutuhan masyarakat dan lapan-
gan kerja.

8. Disamping kurikulum mempunyai tujuan yang telah dikemukakan diatas, kurikulum


juga mempunyai fungsi lain, sebagaimana dikemukakan oleh Alexander Inglis dalam bukunya
principle of secondary education (1918) sebagai berikut:
a. Fungsi penyesuaian
Anak didik hidup dalam suatu lingkungan. Dia harus mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungan tersebut. Lingkungan senantiasa berubah, tidak statis, bersifat
dinamis, maka anak didik diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan kondisi
yang demikian. Oleh Karena itu, program pendidikan yang diarahkan dengan ber-
bagai aspek kehidupannya, sarana, dan juga usaha mereka dalam mengembang-
kan kehidupan sebagai individu, anggota masyarakat, dan warga Negara.
b. Fungsi pengintegrasian
Maksudnya, orientasi dan fungsi kurikulum untuk mendidik individu anak didik
yang mempunyai pribadi yang integral. Mengingat individu anak didik merupakan
bagian yang integral dari masyarakat, makapribadi yang integrasi itu akan mem-
berikan sumbangan dalam rangka pembentukan atau pengintegrasian masyarakat.
Oleh karena itu, kurikulum kurikulum diharapkan mampu mempersiapkan anak
didik agar mampu mengintegasikan diri dalam masyarakat, dengan modal pen-
getahuan, pengalaman, ketrampilan, dan cara berpikir yang dimiliki, sehingga ia
dapat berperan dan memberikan kontribusi kepada masyarakat.
c. Fungsi persiapan
Kurikulum berfungsi mempersiapkan anak didik agar mampu melanjutkan studi
lebih lanjut untuk suatu jangkauan yang lebih jauh. Apakah anak didik melanjut-
kan ke sekolah yang lebih tinggi atau persiapan untuk belajar di masyarakat se-
andainya ia tidak mungkin melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Mempersiapkan untuk belajar lebih lanjut tersebut sangat diperlukan mengingat
sekolah tidak mungkin memberikan semua apa yang diperlukan anak didik, ter-

64 Peranan Kepala Sekolah, Guru, dan Guru Pembimbing dalam Implementasi


Kurikulum 2013 untuk Peningkatan Mutu Pendidikan
Prosiding Seminar Nasional

masuk dalam pemenuhan akan minat mereka.


d. Fungsi pemilihan
Pada penjelasan sebelumnya telah dijelaskan fungsi kurikulum itu diantaranya
diferensiasi, Dimana antara diferensiasi (perbedaan) dengan pemilihan (seleksi)
merupakan dua hal yang erat hubungannya. Pengakuan atas ke berbedaan berarti
pula memberikan kesempatan bagi anak didik dalam hal memilih apa yang di-
inginkannya dan menarik minatnya. Karenanya, dalam pengembangan-pengem-
bangan tersebut, maka kurikulum perlu disusun secara luas dan bersifat fleksibel
dan luwes. Kurikulum hendaknya dapat memberikan pilihan yang tepat sesuai
dengan minat dan kemampuan peserta didik.

Peranan Pengembangan Kurikulum.


Kurikulum bagi program pendidikan dimana sekolah sebagai institusi social melak-
sanakan oprerasinya, paling tidak dapat ditentukan 3 jenis kurikulum
a. Peranan Konservatif
Menekankan bahwa kurikulum itu dapat dijadikan sebagai sarana untuk mentra-
misikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap masih relevan dengan
masa kini bagi generasi muda.
b. Peranan Kritis dan evaluative
Perkembangan ilmu pengetahuan dan aspek-aspek lainnya senantiasa terjadi se-
tiap saat. Peranan kreatif menekankan bahwa kurikulum harus mampu mengem-
bangkan sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan.
c. Peranan Aktif
Peranan ini dilatar belakangi oleh adanya kenyataan bahwa nilai-nilai dan budaya
yang hidup dalam masyarakat senantiasa mengalami perubahan. Sehingga pewar-
isan dan nilai-nilai budaya masa lalu.kepada siswa perlu disesuaikan dengan masa
sekarang.

Penutup
Pemahaman kurikulum yang didasarkan pada permikiran atau filsafat pendidikan kla-
sik yang menganggap kurikulum adalah program pendidikan yang diberikan secara diren-
canakan di sekolah.Dalam pengalaman sehari-hari, sering didengarkan istilah fungsi. Fungsi
membawa akibat pada adanya hasil.
Jika sesuatu itu berfungsi maka berakibat pada adanya hasil. Demikian juga seba-
liknya, jika sesuatu itu tidak berfungsi akan berakibat pada tidak tercapainya hasil yang di-
harapkan (tujuan). Atas dasar tersebut, dapat dikatakan bahwa fungsi kurikulum berkaitan

Peranan Kepala Sekolah, Guru, dan Guru Pembimbing dalam Implementasi 65


Kurikulum 2013 untuk Peningkatan Mutu Pendidikan
Prosiding Seminar Nasional

dengan komponen-komponen yang ada dan mengarah pada tujuan-tujuan pendidikan. Sudah
jelas bahwa kurikulum mempunyai fungsi dan peranan yang sangat penting dalam maju mun-
durnya pendidikan yang dilaksanakan, karena dalam fungsi dan peran kurikulum menyangkut
semua aspek-aspek yang terlibat dalam system pendidikan, dimana semua terkait dan saling
melengkapi.

Daftar Pustaka

Darsono, M. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang


Kusnindya, Evie dkk, 2012.Uji Publik Kurikulum Baru”Membentuk Generasi 100 Tahun per-
lu persiapan matang”.Jawa Tengah: Suara Merdeka.
http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id/main/pengantar.
Rumayulis.1996. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Kalam Mulia.
Soetopo & Seomanto. 1993. Perkembangan Kurikulum. Jakarta

66 Peranan Kepala Sekolah, Guru, dan Guru Pembimbing dalam Implementasi


Kurikulum 2013 untuk Peningkatan Mutu Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai