Anda di halaman 1dari 13

Peran Komunikasi Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Pada Dinas

Koperasi Usaha Kecil Dan Menengah Kabupaten Buleleng


Oleh : Desak Putu Sri Purnami*1 dan Dewa Made Joni Ardana*2

Abstraksi
Komunikasi merupakan hal penting dalam sebuah organisasi. Komunikasi
merupakan alat utama untuk melakukan kejasama diantara pegawai-pegawai
dalam suatu instansi. Komunikasi yang baik akan mendukung proses kerjasama
diantara para pegawai pada Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
Kabupaten Buleleng. hal tersebut tentunya akan berdampak pada meningkatnya
prestasi kerja pegawai.
Sehubungan dengan hal tersebut, dalam penelitian ini, beberapa pokok
permasalahan dapat dirumuskan yaitu : 1) bagaimanakah peran komunikasi dalam
meningkatkan prestasi kerja pegawai pada Dinas Koperasi Usaha Kecil dan
Menengah Kabupaten Buleleng ?, dan 2) apa faktor-faktor pendukung dan
penghambat komunikasi dalam meningkatkan prestasi kerja pegawai pada Dinas
Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Buleleng ?
Dari hasil penelitian ditemukan fakta bahwa komunikasi berperan dalam
meningkatkan prestasi kerja pegawai pada Dinas Koperasi Usaha Kecil dan
Menengah Kabupaten Buleleng. dimana komunikasi menyebabkan timbulnya
kemahiran dalam pelaksanaan pekerjaan, timbulnya dorongan semangat kerja,
serta komunikasi sebagai alat utama bagi para pegawai untuk bekerjasama
mencapai prestasi kerja.
Juga ditemukan bebrapa faktor pendukung dan penghambat komunikasi
dalam meningkatkanprestasi kerja pegawai pada Dinas Koperasi Usaha Kecil dan
Menengah Kabupaten Buleleng. faktor pendukung komunikasi terdiri dari
penguasaan bahasa, sarana komunikasi, kemampuan berpikir atau tingkat
kecerdasnpegawai sebagai pelaku komunikasi, dan lingkungan yang baik.
Sedangkan faktor penghambat komunikasi terdiri dari hambatan dari pengirim
pesan, hambatan dalam penyandian/sombol, hambatan media komunikasi,
hambatan dalam bahasa sandi, hambatan dari penerima pesan, dan hambatan
psikologis dan sosial.

Kata kunci : komunikasi, kerjasama, prestasi kerja

*1 Staf Dinas Koperasi, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Buleleng


*2Staf Pengajar FISIP Universitas Panji Sakti

I. Pendahuluan
Dalam Suatu Instansi komunikasi berperan sangat penting. Pentingnya
komunikasi dalam suatu organisasi di mana dalam melakukan pekerjaan
diperlukan komunikasi efektif di antara seluruh bagian organisasi agar tidak salah

Locus Majalah Ilmiah Fisip Vol 7 No. 1- Pebruari 2017| 71


dalam pelaksanaannya, sehingga tujuan dari suatu pekerjaan dapat terwujud.
Terjadinya kesalahan dalam penyampaian komunikasi dapat menimbulkan
kesalahan penerimaan dan jika terjadi kesalahan dalam menerima suatu
komunikasi dapat menimbulkan kesalahan atau kegagalan pencapaian sasaran
atau tujuan dari suatu penugasan, hal ini dapat mempengaruhi prestasi kerja secara
individu maupun organisasi, (Soejono,2006).
Komunikasi merupakan sarana memadukan aktifitas-aktifitas yang
terorganisasi, juga merupakan sarana untuk memodifikasi perilaku,
mempengaruhi perubahan, memproduktifkan informasi, dan sarana untuk
mencapai tujuan. Komunikasi yang dapat diterima oleh bawahanya, membuat
karyawan tidak miss communication dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga
karyawan akan segera berinteraksi untuk memulai aktifitas-aktifitas yang
terorganisasi, Marhaeni (2009).
Prestasi kerja merupakan hasil kerja seseorang selama periode tertentu
dibanding dengan berbagai kemungkinan seperti target, sasaran dengan kondisi
dan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Kepemimpinan dan komunikasi yang
dapat diterima oleh bawahan adalah yang tidak jenuh dan tidak miss-
communication, sehingga pegawai akan cepat menyelesaikan pekerjaannya
dengan tidak ada gangguan yang menghambat dalam kegiatan dan dapat
menghasilkan output yang maksimal dari segi kuantitas maupun kualitas. Hal ini
akan meningkatkan prestasi kerja pegawai.
Pada sektor pelayanan pemerintahan, pegawai senantiasa dituntut
memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Semakin mudah
masyarakat mendapatkan layanan dari fasilitas publik, maka semakin tinggi
prestasi organisasi pelayanan tersebut. Dengan prestasi kerja yang tinggi maka
harapan tercipta good governance semakin nyata. Oleh karena itu, kiranya prestasi
kerja harus diperhatikan oleh suatu organisasi pelayanan pemerintahan.
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Buleleng sebagai
salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga dituntut untuk senantiasa
memiliki prestasi kerja yang tinggi. Prestasi kerja kantor sangat ditentukan oleh
prestasi kerja pegawainya. Sebagaimana uraian sebelumnya, beberapa faktor yang

Locus Majalah Ilmiah Fisip Vol 7 No. 1- Pebruari 2017| 72


dapat mempengaruhi prestasi kerja salah satunya adalah komunikasi. Walaupun
selama ini komunikasi dan prestasi kerja yang dicapai oleh Dinas sudah cukup
baik akan tetapi masih perlu ditingkatkan utamanya dalam mengelola hambatan
komunikasi dan menggunakan dengan baik keunggulan – keunggulan
komunikasi. Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Buleleng
melakukan pengawasan terhadap koperasi yang terdaftar badan hukumnya di
Kabupaten Buleleng, mengawasi arus barang, melakukan pembinaan dan
pengawasan usaha kecil menengah serta melakukan pembinaan industri.
Dengan adanya tugas pokok yang beragam tersebut membutuhkan
administrasi pengelolaan keuangan dimulai dari perencanaan anggaran sampai
dengan realisasi dan pertanggungjawaban dengan baik. Dalam upaya
meningkatkan prestasi kerja pegawai pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah Kabupaten Buleleng, pimpinan organisasi dapat menekankan pada
metode komunikasi yang efektif.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka secara terperinci rumusan
masalahnya adalah :1)Bagaimana Peran Komunikasi dalam Meningkatkan
Prestasi Kerja Pegawai pada Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
Kabupaten Buleleng? dan 2)Apa faktor - faktor pendukung dan penghambat
komunikasi dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Pegawai pada Dinas Koperasi,
Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Buleleng?

2. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif. Menurut Bungin (2012 : 32), penelitian kualitatif adalah penelitian yang
menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan
tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti. Sedangkan
menurut Trianto (2009 : 179) penelitian kualitatif adalah penelitian yang percaya
bahwa kebenaran adalah dinamis dan dapat ditemukan hanya melalui penelaahan
terhadap orang-orang melalui interaksinya dengan situasi sosial mereka.
Moleong (2007) menegaskan bahwa “Informan adalah orang yang
dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar

Locus Majalah Ilmiah Fisip Vol 7 No. 1- Pebruari 2017| 73


penelitian”. Jadi harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian.
Jadi informan dalam penelitian ini adalah Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan
Memengah, Sekretaris Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten
Buleleng beserta staf pegawai di Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
Kabupaten Buleleng. Informan tersebut ditentukan secara purposive dengan
mempertimbangkan pengetahuan mereka yang memahami tentang masalah dan
mereka yang berada di dalam lingkungan tersebut yang dipandang mampu
memberikan informasi yang akurat tentang masalah tersebut. Dalam hal ini
jumlah informan tidak dibatasi, melainkan disesuaikan dengan tingkat kejenuhan
data, dalam artian pengembangan informan akan dihentikan jika data yang
terkumpul telah mampu memecahkan atau menjawab masalah penelitian secara
tuntas.
Hal pertama yang di lakukan sebelum memulai seluruh tahapan penelitian
kualitatif adalah menetapkan research question atau fokus penelitian
( Hendarso,2007 : 170). Adapun yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah :
1. Peran Komunikasi dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Pegawai pada Dinas
Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Buleleng yang meliputi:
Timbulnya kemahiran dalam pelaksanaan pekerjaan, timbulnya dorongan
semangat kerja dan komunikasi merupakan alat yang utama bagi para personil
untuk bekerjasama dalam hal ini komunikasi berperan sebagai fasilitator,
motivator, pengawasan dan perencanaan.
2. Faktor – faktor pendukung dan penghambat komunikasi dalam Meningkatkan
Prestasi Kerja Pegawai pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Kabupaten Buleleng adalah:
a. Faktor yang mendukung komunikasi seperti: 1). Penguasaan Bahasa, 2).
Sarana Komunikasi, 3). Kemampuan berfikir (kecerdasan) pelaku
komunikasi, 4). Lingkungan yang baik.
b. Faktor yang menghambat komunikasi misalnya: 1) Hambatan dari pengirim
pesan, 2). Hambatan dalam penyandian/symbol, 3). Hambatan Media
komunikasi, 4). Hambatan dalam bahasa sandi, 5). Hambatan dari penerima
pesan, 6). Hambatan psikologis dan sosial.

Locus Majalah Ilmiah Fisip Vol 7 No. 1- Pebruari 2017| 74


Penelitian ini mengambil lokasi pada Dinas Koperasi Usaha Kecil dan
Menengah Kabupaten Buleleng. Lokasi penelitian berada di Jalan Melur,
Singaraja dengan tujuan untuk mengetahui peranan komunikasi dalam
meningkatkan prestasi kerja pegawai dan untuk mengetahui factor-faktor
penghambat dan pendukung komunikasi dalam meningkatkan prestasi kerja
pegawai.
Selanjutnya metode pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi,
wawancara dan pemanfaatan dokumen. Analisis datanya dilakukan secara terus
menerus sepanjang penelitian dengan empat tahapan yakni pengumpulan data,
reduksi data, penyajian data, serta simpulan dan verifikasi ( Sugiyono, 2013)

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan


3.1. Peran Komunikasi Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja pada Dinas
Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Buleleng.
Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dan
vital dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar karena setiap masyarakat
manusia, baik yang primitif maupun yang modern, berkeinginan mempertahankan
suatu persetujuan mengenai berbagai aturan sosial melalui komunikasi. Dikatakan
vital karena setiap individu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan
individu-individu lainnya sehingga meningkatkan kesempatan individu itu untuk
tetap hidup. Setiap saat semua orang selalu berbicara tentang komunikasi. Kata
komunikasi sangat dikenal, tetapi banyak di antara kita yang kurang mengerti
makna dari komunikasi walaupun kita selalu memperbincangannya dan
melakukannya. Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris
berasal dari bahasa latin communis yang berarti “sama”, communico,
communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make
common). Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai
asal usul komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang
mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu
pesan dianut secara sama.

Locus Majalah Ilmiah Fisip Vol 7 No. 1- Pebruari 2017| 75


Peran komunikasi dalam meningkatkan prestasi kerja pegawai pada Dinas
Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Buleleng, yang pertama adalah
timbulnya kemahiran dalam pelaksanaan pekerjaan. Dengan komunikasi yang
baik antara atasan dengan bawahan dan antara sesama staf akan perperan dalam
timbulnya kemahiran dalam pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai
bersangkutan.
Dari hasil wawancara dengan beberapa informan, ditambah dengan hasil
pengamatan di lokasi penelitian, dapat diketahui bahwa komunikasi berperan
dalam menjalin kerjasama antar pegawai, terjadinya pertukaran informasi dan
gagasan serta perasaan. Pada akhirnya semua itu berpran dalam menimbulkan
kemahiran bagi pegawai dalam melaksanakan pekerjannya. Hal ini sesuai dengan
yang disampaikan Liliweri ( 2002 ), bahwa komunikasi adalah setiap proses
pertukaran informasi, gagasan, dan perasaan. Juga pendapat yang disampaikan
Yuwono (2005) yang menjelaskan peran komunikasi salah satunya adalah
timbulnya kemahiran dalam pelaksanaan pekerjaan karena keterangan-keterangan
yag diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan menjadi tersedia dan menjadi jelas
pula hal-hal yang diharapkan dari suatu tanggung jawab. Efek kemahiran kerja itu
juga diperoleh karena komunikasi input yang mendorong cara berfikir yang
kreatif.
Selanjutnya, komunikasi berperan bagi timbulnya dorongan semangat
kerja pegawai. Komunikasi yang terjalin baik antara seluruh pegawai dalam suatu
organisasi dapat mendorong semangat kerja pegawai. Dengan komunikasi orang
bisa mengetahui berbagai hal yang dibutuhkannya.
Dari hasil wawancara dengan informan, serta sesuai dengan observasi
langsung di lapangan, dapat diketahui bahwa komunikasi yang baik diantara para
pegawai dapat menjadi pemicu timbulnya dorongan semangat untuk
melaksanakan pekerjaan. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Yowono
( 2005 ), yang menjelaskan bahwa peranan komunikasi ada 3 ( tiga ), salah
satunya adalah timbulnya dorongan semangat kerja. Dimana melalui komunikasi
maka rasa ingin tahu yang kalau tidak tersalurkan dapat mengurangi semangat
kerja dapat dipenuhi. Dengan komunikasi dapat dipenuhi kebutuhan-kebutuhan

Locus Majalah Ilmiah Fisip Vol 7 No. 1- Pebruari 2017| 76


personil dalam melaksanakan tugas-tugasnya, juga dapat dipahami mengapa
mereka bekerja dan selanjutnya dapat didorong antusiasmenya.
Komunikasi juga berperan sebagai alat utama bagi para pegawai dalam
bekerja sama. Kerjasama yang baik dapat dilaksanakan bila terjadi komunikasi
diantara orang-orang yang bekerjasama tersebut.
Dari hal-hal yang disampaikan oleh informan lewat hasil wawancara,
dapat disimpulkan bahwa komunikasi berperan sebagai alat dalam melakukan
kerjasama. Kerjasama hanya bisa dilakukan jika terjalin komunikasi yang baik
diantara orang-orang yang bekerjasama tersebut. Seperti yang disampaikan oleh
Yuwono ( 2005 ), bahwa komunikasi merupakan alat yang utama bagi para
personil untuk bekerjasama. Komunikasi membantu menyatukan organisasi
dengan memungkinkan para personil mempengeruhi serta meniru satu dengan
lainnya.

3.2 Faktor – faktor Pendukung dan Penghambat komunikasi dalam


meningkatkan prestasi kerja pegawai pada Dinas Koperasi, Usaha
Kecil dan Menengah Kabupaten Buleleng.
3.2.1 Faktor yang mendukung Komunikasi
Di dalam berinteraksi di kalangan pengawai harus mempergunakan
komunikasi sebagai alat untuk mengirim pesan. Dalam pengiriman pesan
dibutuhkan komunikasi yang baik, dalam hal ini ada beberapa pendukung
komunikasi dalam menumbuhkan prestasi kerja pegawai pada Dinas Koperasi
Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Buleleng.
Dari hasil wawancara dengan Kepala Bidang Bina Lembaga Koperasi
tersebut dapat dipahami faktor yang mendukung komunikasi di dalam pegawai
pada Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Buleleng dalam
pemilihan bahasa yang tepat sehingga pesan yang ingin di sampaikan mudah
dipahami dan dimengerti selain itu pegawai pada Dinas Koperasi Usaha Kecil dan
Menengah Kabupaten Buleleng juga memanfaatkan sarana yang ada seperti
halnya sarana kecanggihan teknologi yang berkembang saat ini.

Locus Majalah Ilmiah Fisip Vol 7 No. 1- Pebruari 2017| 77


Dari semua informasi yang didapat jadi peneliti dapat memaknai yang
menjadi pendukung komunikasi dalam menumbukan perstasi kerja pegawai di
sebabkan oleh bahasa yang dipergunakan dalam berkomunikasi yang memilih
bahasa yang mudah mereka pahami selain itu tingkat pendidikan pegawai juga
sudah baik sehingga cepat menangkap apa pesan yang diutarakan dalam
mendukung komunikasi. Gedung kantor Dinas Koperasi Usaha Kecil dan
Menengah Kabupaten Buleleng memiliki sarana yang sangat bagus hal itu
mengakibatkan rasa kenyaman tempat berkomunikasi sangatlah menunjang dan
juga akses internet yang baik mengakibakat komunikasi yang terjalin lebih efektif
karena memudahkan dalam mengakses dan mempercepat pengiriman pesan
karena memanfaatkan kecanggihan teknologi adalah hal sangat baik untuk
menumbuhkan prestasi kerja pegawai.
Dari semua informasi yang didapat dapat digambarkan faktor pendukung
dari komunikasi yang terjadi pada Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
Kabupaten Buleleng didukung oleh faktor penggunaan bahasa yang dipilih, sarana
yang dimiliki cukup mumpuni dan dibilang sangat bagus karena sudah mengikuti
perkembangan jaman, kemampuan pegawai yang dimiliki Dinas Koperasi Usaha
Kecil dan Menengah Kabupaten Buleleng dibilang cukup baik karena hampir
rata-rata pegawai sudah lulusan SMA dan yang terakhir lingkungan kantor Dinas
Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Buleleng dibilang sudah sangat
baik. Hal tersebut senada dengan Marhaeni, (2009) bahwa ada beberapa faktor
pendukung komunikasi yaitu sebagai berikut :
1. Penguasaan bahasa, kita ketahui bersama bahwa bahasa merupakan sarana
dasar komunikasi.
2. Sarana komunikasi, sarana yang dimaksud di sini adalah suatu alat
penunjang dalam berkomunikasi baik secara verbal maupun non verbal.
3. Kemampuan berpikir (kecerdasan) pelaku komunikasi baik komunikator
maupun audience sangat mempengaruhi kelancaran komunikasi
4. Lingkungan yang baik juga menjadi salah satu faktor penunjang dalam
berkomunikasi.

Locus Majalah Ilmiah Fisip Vol 7 No. 1- Pebruari 2017| 78


Karena dalam mengukur atau menilai pertasi kerja, menurut Wahyudi
(2002) ada beberapa inti dari penilaian prestasi kerja adalah: Penilaian prestasi
kerja didasarkan pada tingkah laku bukan sifat atau ciri kepribadian, perusahaan
mengharapkan agar karyawan bertindak sesuai dengan standar kerja dan
menghasilkan produk seperti yang telah ditetapkan, sehingga tingkah atau
perbuatan (proses) dan karyanya (hasil) merupakan pokok perhatian dari
pelaksanaannya, Penilaian prestasi kerja merupakan dokumen legal, contoh: bila
data penilaian prestasi kerja digunakan untuk membantu keputusan promosi atau
memberi bonus, maka perusahaan harus mampu membuktikan bahwa penilaian
dibuat secara objektif tanpa membedakan suku, agama, ras dan jenis kelamin dan
penilaian prestasi kerja merupakan proses formal maupun non formal. Penilaian
prestasi kerja adalah proses berkelanjutan dan bukan hal sederhana yang
dilakukan secara periodik. Hal ini karena pelaksanaan kerja karyawan bervariasi
dari keadaan sangat baik hingga yang buruk. Oleh karena itu penilaian
pelaksanaan kerja secara non formal dan umpan balik harus diadakan.

3.2.2 Faktor yang menghambat komunikasi


Komunikasi dikatakan berhasil apabila apa yang dikomunikasikan
dimengerti atau dengan kata lain komunikasi dikatakan efektif apabila penerima
menafsirkan serta melakukan sesuatu sesuai dengan yang diinginkan oleh
pengirim. namun tidaklah mudah untuk menciptakan suatu komunikasi yang
efektif tersebut, karena adanya hambatan - hambatan dalam berkomunikasi.
Dari hasil wawancara dengan dua orang informan didukung oleh hasil
pengamatan di lokasi penelitian, dapat dipahami bahwa kondisi perasaan dan
emosional dari pengirim pesan bisa menjadi hambatan dalam komunikasi. Hal ini
sesuai dengan yang disampaikan oleh Marhaeni ( 2009 ), yang mengatakan ada
beberapa hambatan komunikasi, salah satunya adalah hambatan dari pengirim
pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belumjelas bagi mdirinya atau
pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau emosional sehingga
mempengaruhi motivasi, yaitu mendorong seseorang untuk bertindak ssuai
keinginan, kebutuhan, atau kepentingan.

Locus Majalah Ilmiah Fisip Vol 7 No. 1- Pebruari 2017| 79


Hal berikutnya yang menjadi faktor penghambat dalam komunikasi
pegawai di Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Buleleng
adalah hambatan dalam penyandian / simbol. Hal ini bisa terjadi karena bahasa
atau simbol yang dipergunakan tidak jelas atau ada perbedaan antara si pengirim
pesan dan penerima pesan karena bahasa atau simbol yang dipergunakan tidak
sama makna atau terlalu sulit. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh
Marhaeni (2009), bahwa hambatan komunikasi bisa terjadi karena adanya
hambatan dalam penyandian/simbol, dimana ini terjadi karena bahasa yang
dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang
dipergunakan antara si pengirim dan si penerima tidak sama atau simbol yang
dipergunakan terlalu sulit. Padahal seperti yang disampaikan oleh Effendy (2007)
bahwa orang-orang yang terlibat dalam komunikasi harus terdapat kesamaan
makna.
Media komunikasi juga bisa menjadi faktor penghambat bagi pegawai di
Diskopdagperin Kabupaten Buleleng dalam berkomunikasi untuk menjalin
kerjasama guna meningkatkan prestasi kerjanya. Media adalah sarana untuk
menyalurkan pesan-pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada
komunikan ( Effendy, 2007 ).
Dari wawancara dengan informan, ditambah dengan beberapa kali
pengalaman peneliti secara pribadi, dapat diketahui bahwa secanggih apapun
teknologi media komunikasi yang kita gunakan untuk mengirim pesan kepada
teman, tetap saja terkadang terjadi gangguan yang menyebabkan terhambatnya
pengiriman pesan kita kepada teman tersebut.
Selanjutnya yang bisa juga menjadi hambatan komunikasi yang biasa
terjadi pada pegawai di Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten
Buleleng adalah adanya kekeliruan dalam menafsirkan bahasa sandi yang dikirim
oleh pemberi pesan kepada si penerima pesan. Hambatan ini tentunya berakibat
pada tidak tersampaikannya dengan baik pesan yang dikirim oleh pemberi pesan.
Dari apa yang disampaikan lewat hasil wawancara, dapat dipahami bahwa
penggunaan sandi tertentu dalm berkomunikasi memang bisa membuat proses
komunikasi berjalan secara efektif dan efisien. Tetapi ketika terjadi kesalahan

Locus Majalah Ilmiah Fisip Vol 7 No. 1- Pebruari 2017| 80


dalam menafsirkan sandi yang kita kirimkan kepada penerima pesan, maka akan
terjadi hambatan dalam komunikasi.
Hambatan komunikasi dalam suatu instansi juga bisa terjadi karena
kurangnya perhatian dari penerima pesan saat dia menerima atau mendengar
pesan yang disampaikan oleh temannya.
Dari hasil wawancara tersebut, didukung dengan hasil observasi secara
langsung di lapangan, dapat diketahui bahwa hambatan komunikasi bisa datang
dari si penerima pesan. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Marhaeni
(2009) bahwa hambatan komunikasi bisa dari penerima pesan, misalnya
kurangnya perhatian pada saat menerima/mendengar pesan, sikap prasangka
keliru dan tidak mencari informasi lanjut.
Hal terakhir yang bisa menjadi hambatan dalam komunikasi pada pegawai
di Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Buleleng adalah
hambatan psikologis dan sosial. Salah satunya karena pemberi dan penerima
pesan masih trauma karena habis tertimpa musibah. Hambatan atau gangguan
komunikasi ini tentu berdampak pada kinerja pegawai bersangkutan yang
nantinya dapat menggangu prestasi kerjanya.

4. Simpulan dan Saran


Dari pemaparan lewat hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Peran komunikasi dalam meningkatkan prestasi kerja pegawai pada Dinas
Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Buleleng adalah dengan
komunikasi yang baik menyebabkan timbulnya kemahiran pegawai dalam
melaksanakan pekerjaan, muculnya dorongan semangat kerja, dan komunikasi
merupakan alat utama bagi pegawai dalam melakukan kerjasama. Kerjasama
tidak mungkin terlaksana tanpa adanya komunikasi yang baik.
2. Faktor yang menjadi pendukung bagi komunikasi yang dilakukan oleh pegawai
Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Buleleng adalah
penguasaan bahasa yang baik diantara para pegawai, sarana komunikasi yang
memadai sehinga memudahkan dalam berkomunikasi, kualitas SDM pegawai

Locus Majalah Ilmiah Fisip Vol 7 No. 1- Pebruari 2017| 81


Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah yang rata-rata tamatan SMA dan
sarjana yang berdampak pada kemampuan berpikir ( kecerdasan) pegawai
dalam berkomunikasi, serta adanya lingkungan yang baik, lingkungan fisik
maupun lingkungan sosial. Sedangkan faktor yang menghambat komunikasi
adalah hambatan dari pengirim pesan, hambatan dalam penyandian/simbol,
hambatan dari media komunikasi, hambatan dalam bahasa sandi, hambatan dari
penerima pesan serta hambatan psikolgis dan sosial dari pelaku komunikasi.
Selanjutnya ada beberapa hal yang bisa disarankan oleh peneliti disini,
sebagai berikut :
1. Komunikasi antar pegawai yang ada di Dinas Koperasi Usaha Kecil dan
Menengah yang selama ini sudah berjalan dengan baik supaya dipertahankan
dan ditingkatkan demi meningkatnya prestasi kerja pegawai. Karena
komunikasi adalah alat utama dalam bekerjasama dengan sesama pegawai.
Tanpa komunikasi mustahil kerjasama itu bisa terlaksana dengan baik.
2. Hal-hal yang menjadi faktor pendukung dalam komunikasi harus tetap terjaga
dengan baik, sehingga komunikasi dan kerjasama antara seluruh pegawai pada
Dinas Koperasi Usaha kecil dan Menengah dapat berperan dalam
meningkatkan prestasi kerja pegawai. Sedangkan faktor-faktor
penghambatnya sebisa mungkin ditekan dan dikurangi supaya tidak
mengganggu proses komunikasi diantara seluruh pegawai.

Daftar Pustaka

Bungin,Burhan , 2012, Analisis Data Penelitian Kualitatif : Pemahaman Filosofis


ke Arah Penguasaan Model Aplikasi, Raja Grafindo Perkasa : Jakarta

Effendy, Onong Uchjana, 2007, Human Relations dan Public Relations, Mandar
Maju : Bandung

Hendarso, Emy Susanti,2007, Metode Kualitatif, Kencana Prenada Media Group:


Jakarta

Liliweri, Alo.2002. Makna Budaya Dalam Komunikasi Antar budaya. LKIS :


Yogyakarta.

Locus Majalah Ilmiah Fisip Vol 7 No. 1- Pebruari 2017| 82


Marhaeni, Fajar. 2009. Ilmu Komnikasi : Teori & Praktek. Graha
Ilmu: Yogyakarta.

Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Karya : Bandung

Soejono.2006,.Analisis Kepemimpinan. Angkasa : Bandung

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. CV.


Alfabeta. Bandung.

Trianto, 2009, Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi


Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Kencana : Jakarta

Wahyudi, Bangbang, 2002, Manajemen Sumberdaya Manusia,Sulita:Bandung

Locus Majalah Ilmiah Fisip Vol 7 No. 1- Pebruari 2017| 83

Anda mungkin juga menyukai