Anda di halaman 1dari 4

Antoine-Laurent de Lavoisier

Antoine Laurent de Lavoisier

Tulisan Lavoisier berjudul Traité Élémentaire de Chimie (Elementary Treatise of Chemistry), yang ditulis
pada tahun 1789 dan pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Robert Kerr, is menjadi
buku teks modern pertama tentang kimia. Buku tersebut berisi daftar "zat sederhana" yang diyakini oleh
Lavoisier tidak dapat dipecah lebih lanjut, meliputi oksigen, nitrogen, hidrogen, fosfor, raksa, seng dan
belerang, yang membangun dasar bagi daftar modern unsur-unsur. Daftar Lavoisier juga mencakup
'cahaya' dan 'kalor', yang pada saat itu diyakini merupakan materi zat. Ia telah mengklasifikasikan zat-zat
ini menjadi logam dan nonlogam. Sementara banyak kimiawan terkemuka menolak meyakini teori baru
Lavoisier, Elementary Treatise yang ditulis cukup bagus untuk meyakinkan generasi muda. Namun,
penjelasan Lavoisier tentang unsur tidak lengkap, karena ia hanya mengklasifikasikan unsur sebagai
logam dan nonlogam.

Johann Wolfgang Döbereiner

Pada tahun 1817, Johann Wolfgang Döbereiner mulai memformulasi satu percobaan terawal untuk
mengklasifikasikan unsur-unsur. Pada tahun 1829, ia mendapati bahwa ia dapat membentuk beberapa
unsur ke dalam kelompok tiga, yang masing-masing kelompok beranggotakan tiga unsur yang memiliki
sifat-sifat terkait. Ia memberi nama kelompok ini triad. Beberapa triad yang diklasifikasikan oleh
Döbereiner adalah:

klorin, bromin, dan iodin

kalsium, stronsium, dan barium

belerang, selenium, dan telurium

litium, natrium, dan kalium

Dalam semua triad, berat atom unsur yang di tengah hampir tepat merupakan rata-rata berat atom dua
atom lainnya.
John Newlands

Kaidah oktet Newlands

Pada tahun 1864, kimiawan Inggris John Newlands mengklasifikasikan enampuluh dua unsur yang telah
diketahui ke dalam delapan golongan, berdasarkan sifat fisikanya.[7][8]

Newlands mengamati bahwa banyak terdapat pasangan unsur serupa, yang dibedakan atas beberapa
kelipatan delapan dalam nomor massanya, dan merupakan yang pertama kali memperkenalkan nomor
atom.[9] Ketika 'hukum oktaf'nya dipublikasikan dalam Chemistry News, periodisitas delapan ini mirip
dengan skala musikal, sehingga hal itu diejek oleh beberapa orang sezamannya. Kuliahnya di hadapan
Chemistry Society pada 1 Maret 1866 tidak dipublikasikan. Perhimpunan mempertahankan
keputusannya dengan mengatakan bahwa topik 'teoretis' semacam itu bisa mengundang kontroversi.

Pentingnya analisis Newlands akhirnya diakui oleh Chemistry Society dengan Medali Emas lima tahun
setelah mereka mengakui penelitian Mendeleev. Tidak sampai abad berikutnya bahwa pentingnya
periodisitas delapan akan diterima, dengan teori ikatan valensi Gilbert N. Lewis (1916) dan teori oktet
ikatan kimia Irving Langmuir (1919).[10][11] The Royal Chemistry Society menghargai kontribusi
Newlands kepada sains pada tahun 2008, ketika mereka memberikan Plakat Biru ((Inggris): Blue Plaque)
di rumah kelahirannya, yang menyebutnya sebagai "penemu Hukum Periodik unsur-unsur kimia".[9] Ia
memberikan kontribusi istilah 'periodik' dalam bidang kimia.

Dmitri Mendeleev

Dmitri Ivanovich Mendeleev

Zeitschrift für Chemie (1869, pages 405-6), di mana tabel periodik Mendeleev pertama kali
dipublikasikan di luar Rusia.

Tabel periodik Mendeleev 1871. Garis putus-putus: unsur tak dikenal. Golongan I-VII: golongan modern
1–2 dan 3–7 dengan penambahan logam transisi; beberapa di antaranya dimasukkan ke dalam golongan
VIII. Gas mulia tak dikenal (dan tidak diprediksi).

Kimiawan Rusia Dmitri Mendeleev adalah ilmuwan pertama yang membuat tabel periodik yang serupa
dengan yang digunakan sekarang. Mendeleev menyusun unsur-unsur berdasarkan massa atom, sesuai
dengan massa molar relatifnya. Kadang disebutkan bahwa ia memainkan chemical solitaire di atas
kereta api perjalanan jauh, menggunakan kartu dengan berbagai fakta tentang unsur yang dikenal.[12]
Pada 6 Maret 1869, sebuah presentasi formal dibuat untuk The Russian Chemical Society, berjudul
Ketergantungan Antara Sifat-sifat Berat Atom Unsur-unsur ((Inggris) The Dependence Between the
Properties of the Atomic Weights of the Elements). Pada tahun 1869, tabelnya dipublikasikan dalam
sebuah jurnal Rusia tak ternama dan kemudian dipublikasi kembali dalam sebuah jurnal Jerman,
Zeitschrift für Chemie.[13] Di dalamnya, Mendeleev menyatakan bahwa:

Unsur-unsur, jika disusun menurut massa atomnya, menunjukkan suatu periodisitas sifat-sifat yang
nyata

Unsur-unsur yang memiliki kemiripan sifat kimia memiliki berat atom yang hampir sama (misal, Pt, Ir,
Os) atau meningkat secara berkala (misal, K, Rb, Cs).

Penyusunan unsur-unsur, atau kelompok unsur sesuai massa atomnya, berhubungan dengan
valensinya, dan juga, sampai batas tertentu, dengan sifat kimia pembedanya; seperti terlihat di antara
seri lainnya dalam Li, Be, B, C, N, O, and F.

Unsur-unsur yang paling banyak disebarkan memiliki berat atom kecil.

Besarnya berat atom menentukan karakter unsur, seperti besarnya molekul menentukan karakter
senyawa.

Kita harus memperkirakan penemuan banyak unsur yang belum diketahui – misalnya, unsur-unsur
yang analog dengan aluminium dan silikon – dengan berat atom diperkirakan antara 65 dan 75.

Berat atom unsur kadang-kadang dapat diubah dengan mengetahui unsur-unsur bersebelahan nya.
Oleh karena itu berat atom telurium harus berada di antara 123 dan 126, dan tidak mungkin 128.

Sifat karakteristik tertentu unsur dapat diprakirakan dari massa atom mereka.

Lothar Meyer

Tanpa sepengetahuan Mendeleev, seorang kimiawan Jerman, Lothar Meyer, juga meneliti tabel
periodik. Meskipun karyanya diterbitkan pada tahun 1864, dan dilakukan secara terpisah dari
Mendeleev, beberapa sejarawan menganggapnya sebagai pendamping penemu tabel periodik yang
setara. Tabel Meyer hanya mencakup dua puluh delapan unsur, yang tidak diklasifikasikan berdasarkan
berat atom, namun berdasarkan valensi, dan dia tidak pernah mencapai ide memprediksi unsur baru
dan mengoreksi berat atom. Beberapa bulan setelah Mendeleev mempublikasikan tabel periodik
tentang unsur-unsur yang dikenal, memprediksi unsur baru untuk membantu menyelesaikan tabel dan
mengoreksi berat atom beberapa unsur, Meyer menerbitkan tabel periodik yang hampir identik. Meyer
dan Mendeleev dianggap oleh beberapa sejarawan sains menjadi pencipta bersama tabel periodik,
tetapi kualitas prediksi yang akurat Mendeleev atas unsur yang belum ditemukan memungkinkan dia
untuk memiliki hak penghargaan yang lebih besar.

Henry Moseley
Pada tahun 1914, setahun sebelum ia tewas dalam aksi di Gallipoli, fisikawan Inggris, Henry Moseley,
menemukan hubungan antara panjang gelombang sinar-X unsur dengan nomor atomnya. Dia kemudian
mampu mengurutkan ulang tabel periodik berdasarkan muatan inti, bukan berdasarkan berat atom.
Sebelum penemuan ini, nomor atom diurutkan berdasarkan berat atom unsur. Penemuan Moseley
menunjukkan bahwa nomor atom sebenarnya didasarkan pada pengukuran eksperimental.
Menggunakan informasi tentang panjang gelombang sinar-X, Moseley menempatkan argon (dengan
nomor atom Z = 18) sebelum kalium (Z = 19), meskipun terdapat fakta bahwa berat atom argon 39,9
lebih besar daripada berat atom kalium (39,1). Urutan baru itu sesuai dengan sifat kimia unsur-unsur,
karena argon adalah gas mulia dan kalium merupakan logam alkali. Demikian pula, Moseley
menempatkan kobalt sebelum nikel dan mampu menjelaskan bahwa telurium muncul sebelum iodium,
tanpa merevisi berat atom eksperimental telurium, seperti yang telah diusulkan oleh Mendeleev.
Penelitian Moseley menunjukkan bahwa ada kekosongan dalam tabel periodik di nomor atom 43 dan
61, yang sekarang masing-masing ditempati oleh teknesium dan prometium.

Anda mungkin juga menyukai