Anda di halaman 1dari 3

DAFTAR PROBLEM

(Buat sebanyak-banyaknya. Silahkan tambahkan sendiri daftarnya)


1. Judul : Hukum Rimba Pendidikan Indonesia
Latar Belakang :
Setiap bangsa membutuhkan sumber daya yang baik untuk menyokong kebutuhan baik
dalam maupun luar negeri. Salah satu sumber daya yang menjadi hal terpenting bagi suatu
bangsa adalah sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia yang baik akan
memudahkan bangsa tersebut untuk mengelola kebutuhan mereka baik dalam aspek sosial,
teknologi, ekonomi, maupun politik. Banyak cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia, salah satunya adalah melalui pendidikan.
Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 2013, pada
tahun 2018 jumlah penduduk Indonesia mencapai 265 juta jiwa dengan usia produktif lebih dari
50% jumlah total penduduk. Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang banyak dan usia
produktif yang tinggi, Indonesia tergolong negara dengan tingkat kesejahteraan masyarakatnya
yang kurang merata. Salah satu penyebabnya adalah karena kualitas sumber daya manusia di
Indonesia yang rendah. Hal ini tentu dipengaruhi karena pendidikan di Indonesia yang perlu
banyak dibenahi.
Berkaca pada salah satu negara dengan pendidikan terbaik, menurut Duta Besar Selandia
Baru untuk Indonesia, H.E David L Taylor, kurikulum pendidikan di Selandia Baru relatif mudah
diterapkan oleh siswa dengan menekankan pada skill dan kemampuan dalam menghadapi
masalah baik untuk saat ini maupun untuk masa depan. Jika dibandingkan dengan Indonesia,
sistem pendidikan di Indonesia berorientasi pada pemecahan masalah secara nalar tanpa
penerapan problem solving dalam kehidupan sehari-hari. Namun di samping itu, apa yang
menyebabkan sistem pendidikan di Indonesia lantas menjadi sistem ‘hukum rimba’?
Jika diibaratkan, siswa adalah binatang-binatang yang hidup dalam suatu ekosistem hutan
(sistem kurikulum pendidikan). Semua binatang dalam ekosistem tersebut harus menguasai skills
yang sudah ditetapkan. Sebagai contoh, seekor kucing dan seekor ikan. Seekor kucing akan lebih
mahir memanjat dibandingkan seekor ikan yang sama sekali tidak dapat memanjat. Begitupun juga
sebaliknya, seekor ikan akan mahir berenang dibandingkan dengan seekor kucing yang sama
sekali tidak dapat berenang. Siapa yang kuat dia yang menang. Sama halnya dengan sistem
pendidikan di Indonesia. Seorang siswa dengan bakat dan minat tertentu harus disamakan dengan
siswa lain yang memiliki bakat dan minat berbeda. Tidak salah jika sistem pendidikan di Indonesia
kurang efektif. Pendidikan berfungsi untuk memanusiakan manusia, bukan menjadikan manusia
selayaknya robot yang disetting sama antara satu dengan yang lainnya.
2. Judul : Coral Bleaching
Latar Belakang :
Sebagai negara dengan sebutan world coral triangle, Indonesia memiliki biodiversitas
terumbu karang terbesar di dunia. Namun, kerusakan ekosistem terumbu karang di Indonesia
tergolong besar. Hampir di seluruh lokasi ekosistem terumbu karang di Indonesia terancam
mengalami kerusakan. Salah satu kerusakan yang terjadi pada ekosistem terumbu karang adalah
coral bleaching atau pemutihan pada karang. Coral bleaching umumnya terjadi karena perubahan
suhu pada ekosistem terumbu karang. Perubahan suhu ini salah satunya disebabkan oleh
perubahan iklim atau pemanasan global. Selain perubahan suhu, pemutihan terumbu karang juga
disebabkan oleh polutan dan bahan kimia yang mencemari ekosistem terumbu karang. Saat
terumbu karang dalam keadaan baik akan bersimbiosis mutualisme dengan alga zooxanthellae.
Simbiosis ini akan membantu alga dan terumbu karang memperoleh makanan. Jika terumbu
karang mulai terkena dampak coral bleaching, alga zooxanthellae akan mengalami tekanan atau
stress dan alga akan meninggalkan terumbu karang. Karang yang ditinggalkan alga akan rentan
mengalami pemutihan karena kekurangan sumber makanan yang biasa didapat saat bersimbiosis
dengan zooxanthellae.
Jika pemutihan karang tidak segera ditangani, biodiversitas terumbu karang di Indonesia
akan mengalami penurunan kualitas yang nantinya juga akan berpengaruh pada aspek lainnya
seperti hilangnya rumah atau ekosistem bagi ikan-ikan di laut dan aset pariwisata dan pemasukan
devisa akan berkurang karena ekosistem terumbu karang juga merupakan daya tarik wisatawan
asing.

3. Judul : Climate Change atau People Change?


Latar Belakang :
Perubahan iklim bukanlah hal yang asing didengarkan. Topik perubahan iklim selalu
menjadi pembicaraan yang hangat. Pertanyaannya adalah, mengapa perubahan iklim terjadi?
Jawabannya adalah karena ulah manusia. Sejatinya, alam diciptakan untuk selalu seimbang.
Climate change terjadi tidak lain karena adanya people change. Keserakahan manusia dalam
mengeksploitasi alam sehingga menimbulkan dampak keseimbangan alam yang terganggu.
(maaf kak.. saya baru buat H-2 jam)

Anda mungkin juga menyukai

  • Isian
    Isian
    Dokumen1 halaman
    Isian
    Evira Bella Yustiani
    Belum ada peringkat
  • Fight
    Fight
    Dokumen3 halaman
    Fight
    Evira Bella Yustiani
    Belum ada peringkat
  • Fight Too
    Fight Too
    Dokumen2 halaman
    Fight Too
    Evira Bella Yustiani
    Belum ada peringkat
  • Paket B
    Paket B
    Dokumen7 halaman
    Paket B
    Evira Bella Yustiani
    Belum ada peringkat
  • Paket A
    Paket A
    Dokumen10 halaman
    Paket A
    Evira Bella Yustiani
    Belum ada peringkat
  • Ilmu Kimia
    Ilmu Kimia
    Dokumen31 halaman
    Ilmu Kimia
    Evira Bella Yustiani
    Belum ada peringkat
  • Hidro Soal
    Hidro Soal
    Dokumen3 halaman
    Hidro Soal
    Evira Bella Yustiani
    Belum ada peringkat
  • Lembar Jawab Seleksi Provinsi 2015 Kebumian
    Lembar Jawab Seleksi Provinsi 2015 Kebumian
    Dokumen6 halaman
    Lembar Jawab Seleksi Provinsi 2015 Kebumian
    Evira Bella Yustiani
    Belum ada peringkat
  • Baso Kim 2017
    Baso Kim 2017
    Dokumen2 halaman
    Baso Kim 2017
    Evira Bella Yustiani
    Belum ada peringkat
  • Evira Bella Y - Tugas 8.2
    Evira Bella Y - Tugas 8.2
    Dokumen6 halaman
    Evira Bella Y - Tugas 8.2
    Evira Bella Yustiani
    Belum ada peringkat