Disusun oleh:
SMAN 1 BOYOLALI
2018
Indonesia, bagian dari surga yang jatuh di khatulistiwa. Permata indah nusantara
yang menyimpan beribu kayanya. Namun, jutaan sumber daya yang ada ternyata belum
cukup untuk menjamin kesejahteraan rakyatnya. Masih banyak rakyat yang menjadi
pesuruh di tanah warisannya sendiri. Sedangkan para pendatang kokoh berdiri
mengeksplorasi kekayaan negeri. Masih banyak kemiskinan di tanah yang kaya sumber
daya. Masih ada kelaparan di tanah subur penghasil bahan pangan. Belum lagi
perselisihan untuk memperebutkan kekuasaan. Lalu sebenarnya apa yang salah dari
negeri seribu pesona ini? Mengapa kita yang kaya sumber daya kalah maju dengan
negara Jepang yang telah terkontaminasi tanahnya? Hanya ada 1 kata yang bisa
menjawab segala problematika yang ada dan 1 kata itu adalah “PEMUDA”.
Masa depan bangsa berada di tangan pemudanya. Baik buruknya suatu bangsa di
masa depan hanya pemudalah yang dapat mengubahnya. Masih ingatkah kalian pada
kata-kata yang pernah dilontarkan oleh presiden pertama kita? Ya, beliau
mengatakan,“Beri aku 1000 orang tua maka akan aku cabut semeru dari akarnya. Beri
aku 10 pemuda maka akan kugoncangkan dunia.” Dengan semangat yang membara, Ir.
Soekarno telah mengukuhkan betapa besarnya pengaruh dari pemuda dalam
menentukan masa depan bangsa. Indonesia yang dulu, membutuhkan pemuda yang
dapat membantunya menuju ke gerbang kemerdekaan yang diimpikan. Indonesia yang
sekarang membutuhkan pemuda yang dapat membuatnya menjadi berdikari.
Mirisnya, banyak pemuda Indonesia saat ini yang terbuai dengan godaan
teknologi. Kemudahan yang mereka dapatkan menjerumuskan mereka pada kemalasan.
Pemuda Indonesia saat ini cenderung mementingkan diri sendiri dan bersikap apatis
terhadap segala perubahan yang terjadi. Mayoritas dari mereka memilih menghabiskan
masa muda mereka dengan mengikuti gaya hidup dan trend yang tengah hangat-
hangatnya diperbincangkan. Salah satu contohnya adalah beberapa kaula muda
menyalah gunakan daily vlog hanya untuk menayangkan hal-hal yang kurang
bermanfaat dan hanya memamerkan gaya hidup mereka yang cenderung hedon. Di satu
sisi masih ada pula pemuda Indonesia yang masih aktif dan semangat dalam berkarya.
Sayangnya, banyak dari mereka yang memilih bekerja di negara tetangga daripada
membangun negeri sendiri. Semua itu bukan sepenuhnya salah mereka. Banyak dari
mereka yang terpaksa mengabdi di negeri tetangga karena karya dan keahlian mereka
tidak diapresiasi oleh negara sendiri. Itulah yang menyebabkan putra putri terbaik
bangsa banyak yang melangkah pergi karena merasa tak dihargai.
Indonesia perlu pemuda layaknya Gajah Mada. Pahlawan yang terkenal karena
Sumpah Palapa. Tokoh yang berhasil menyatukan nusantara. Pemuda yang teguh dan
menjaga prinsip hidup untuk membangun negeri. Mungkin kita generasi masa kini tidak
tahu prinsip apa yang telah menjadikan Gajah Mada bertahan untuk bisa
mempersatukan nusantara. Ternyata, ada prinsip yang dipegang Gajah Mada yang tidak
kalah dengan Sumpah Palapa. Prinsip hebat itu adalah tata, titi, dan tutu. Memang
terdengar asing di telinga pemuda masa kini. Namun bila dikaji lebih dalam, prinsip ini
memiliki arti yang tak kalah spektakuler dibanding dengan istilah-istilah modern yang
banyak muncul di kalangan muda saat ini. Istilah dalam prinsip tersebut berasal dari
bahasa Jawa yang memiliki arti masing-masing, yaitu tata (perencanaan dan
pelaksanaan yang sesuai), titi (tegas, teguh pendirian, komitmen), serta tutu (proses
perjuangan, latihan, dan penggemblengan). Prinsip itulah yang dipegang Gajah Mada
dalam mengambil tindakan dimanapun dan kapanpun. Selain itu, kita sebagai pemuda
juga bisa menerapkan semangat Sumpah Palapa milik Gajah Mada. Sumpah Palapa
yang diucapkan Gajah Mada saat itu mampu menembus batas-batas kekeluargaan,
persahabatan, toleransi, serta menumpas segala hal yang menjadi penghalang untuk
bersatu, maju, dan berkembang. Hal itulah yang sudah sepatutnya kita terapkan dalam
kehidupan kita masa kini agar tercipta kondisi yang sesuai dengan cita-cita
terbentuknya negara.
Prinsip tersebut dapat digunakan untuk membekali pemuda masa kini selain
orientasi dan modal ilmu pengetahuan yang unggul. Lewat prinsip tersebut, Gajah Mada
telah mengajarkan pada kita bahwa untuk memajukan suatu bangsa semua harus ditata
atau dikelola dengan baik dan terencana. Salah dalam merencanakan sesuatu bisa
berdampak luas pada kemajuan bangsa di masa depan. Perencanaan yang baik
membutuhkan proses berpikir yang jernih, imajinasi yang luas, mimpi yang bisa
membakar semangat. Dan untuk mewujudkan perencanaan tersebut, Gajah Mada telah
mengajarkan kita agar teguh pada pendirian serta memiliki komitmen yang kuat.
Banyak orang yang mampu merencanakan dengan baik tetapi tidak bisa menjalankan
dengan maksimal hingga akhirnya perencanaan tersebut hanya menjadi wacana yang
tidak pernah diketahui hasil akhirnya. Untuk itulah, diperlukan adanya komitmen dan
perjuangan tanpa kenal lelah untuk bisa mencapai hasil yang maksimal dan
menguntungkan bagi semua pihak. Selain itu, diperlukan pula perjuangan tanpa pamrih
sehingga dapat melahirkan kekuatan berlipat ganda yang mampu mengajak semua
lapisan masyarakat untuk bahu membahu saling memikul peran dan tanggung jawab
dalam membangun bangsa yang lebih maju.
Kita sudah harus bisa memenuhi kebutuhan hidup kita sendiri. Toh tidak ada
yang kurang dengan sumber daya yang ada di tanah kita tercinta. Mungkin pada
awalnya, ketika kita membatasi impor dari luar negeri, maka harga-harga barang
kebutuhan akan terus meningkat dan memunculkan krisis ekonomi. Namun, kita bisa
sedikit mengurangi kenaikan perubahan harga pangan yang akan terjadi bila rencana itu
benar-benar akan dilaksanakan. Kita bisa mempersiapkan diri mulai dari sekarang
dengan mengurangi konsumsi produk luar negeri. Kita, khususnya para sarjana
pertanian juga bisa mulai untuk meningkatkan produksi pangan dalam negeri dengan
cara menemukan bibit unggul yang dapat menghasilkan panen yang melimpah, tahan
hama, dan cocok ditanam di wilayah pertanian Indonesia. Langkah lainnya, yaitu
menemukan teknik-teknik yang lebih efektif dan efisien untuk bisa digunakan dalam
peningkatan hasil produksi pertanian. Selain itu, sistem perputaran hasil pertanian di
masyarakat juga harus ditata dengan baik. Kita bisa mendirikan rumah masyarakat
sejahtera di setiap desa yang bertugas mengumpulkan dan menyalurkan hasil tani
masyarakat desa untuk diolah dan dikemas ditingkat pusat baik kabupaten atau provinsi.
Jadi, masyarakat dapat menjual hasil pertanian mereka ke rumah masyarakat sejahtera
ini. Hasil tani mereka akan dihargai sesuai dengan nilai barang yang sedang berlaku dan
tidak jauh dengan nilai barang apabila dijual secara langsung ke masyarakat lain.
Setelah bahan-bahan hasil tani telah selesai dikumpulkan, maka tugas rumah
masyarakat sejahtera adalah menyalurkannya ke tingkat yang lebih tinggi. Bila bahan
tani merupakan bahan yang hanya dapat bertahan dalam beberapa hari saja maka bisa
dilakukan pengemasan di tingkat kabupaten atau bahkan kecamatan dengan merek
dagang yang telah ditetapkan di setiap wilayah. Namun, jika bahan tani merupakan
bahan yang awet dan dapat diolah menjadi bahan pangan lain, maka sebaiknya
disalurkan ke tingkat provinsi untuk diolah menggunakan teknologi yang lebih modern
dan diberi label atau nama dagang sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh wilayahnya
masing-masing. Hal ini dapat meningkatkan nilai jual bahan pangan sehingga petani
juga lebih sejahtera. Setelah proses pengolahan dan pengemasan bahan pangan selesai,
maka hendaknya didistribusikan secara merata di seluruh kawasan wilayah. Untuk
itulah diperlukan adanya pasar tradisional atau swalayan khusus milik pemerintah agar
kestabilan harga tetap terjaga. Dengan didirikannya pasar tradisional atau swalayan
khusus milik pemerintah maka harga barang tidak akan jauh berbeda dengan harga jual
dari pabriknya karena jelas pemerintah hanya mengambil laba yang sedikit ketimbang
swalayan-swalayan milik asing yang berdiri di Indonesia ini. Selain itu, pemerintah juga
dapat mengontrol harga barang yang berlaku di pasaran agar tidak terjadi kenaikan
harga yang terlalu signifikan. Sehingga masyarakat dapat menikmati hasil jerih payah
mereka sendiri dengan maksimal. Upah mereka akan sesuai dengan kerja keras mereka
dan harga kebutuhan mereka juga sangat terjangkau, selain itu mutu dari bahan
kebutuhan mereka juga sudah tidak diragukan lagi. Jika terdapat kekurangan pasokan
bahan di suatu daerah, maka mereka hanya akan membeli dari daerah lain yang tentunya
ongkosnya lebih murah ketimbang harus mengimpor bahan pangan dari negara lain. Hal
ini juga dapat diterapkan pada bidang perikanan maupun peternakan. Setelah kita dapat
memenuhi kebutuhan pokok masyarakat sendiri, barulah kita dapat membatasi impor
bahan pangan dari luar negeri dengan lebih berani.
Kita juga bisa memanfaatkan teknologi yang ada. Beberapa tahun belakangan
ini, banyak sekali aplikasi bermunculan yang memiliki tujuan untuk memudahkan
pekerjaan manusia. Kita juga bisa membuat aplikasi yang dapat mempermudah
masyarakat kita dalam mengetahui harga-harga kebutuhan pokok di pasaran. Aplikasi
tersebut adalah GANAS : Dagang Nasional. Aplikasi ini sama seperti aplikasi online
shop lainnya tetapi aplikasi ini dikhususkan hanya untuk menjual bahan pangan saja.
Aplikasi ini memiliki 3 kategori, yaitu pertanian, perikanan, dan peternakan. Dalam
aplikasi ini, kita bisa menjual dan membeli bahan pangan apapun yang kita inginkan
dan sebanyak yang kita butuhkan. Setiap barang yang di tawarkan dalam aplikasi ini
memiliki deskripsi masing-masing. Mulai dari jenis barang, kualitas, jumlah barang,
jumlah minimum pemesanan barang, harga barang, serta foto asli barang. Dengan
aplikasi ini, petani dan peternak daerah terpencil dapat memasarkan sendiri hasil kerja
mereka tanpa harus mengandalkan keberadaan tengkulak yang biasanya berasal dari
daerah yang lebih besar. Selain itu, tengkulak juga lebih mudah apabila ingin membeli
suatu barang karena mereka tidak harus langsung turun ke lapangan. Aplikasi ini juga
dilengkapi dengan live chat dan video call sehingga penjual dan pembeli akan lebih
mudah dalam berkomunikasi. Untuk ongkos kirim bisa didiskusikan oleh pembeli dan
pedagang dalam live chat mereka karena tidak semua bisa dikirim dengan jasa
pengiriman seperti biasanya. Selain itu, dalam aplikasi ini juga terdapat katalog yang
berisi daftar harga bahan pokok yang beredar di pasaran setiap daerah (kabupaten).
Dengan adanya katalog, para petani ataupun peternak serta pembeli tidak akan mudah
ditipu dalam transaksi jual beli karena saat ini marak terjadi penipuan harga yang tidak
sesuai dengan harga pasaran sehingga merugikan salah satu pihak. Untuk cara
pembayaran, sama seperti online shop lainnya. Bisa melalui transfer atau COD.
Bidang sandang juga tak kalah penting dibanding dengan bidang pangan. Di
Indonesia, mayoritas pabrik tekstil yang berdiri merupakan milik pihak asing. Padahal
bahan utama dan tenaga kerja berasal dari Indonesia. Mereka hanya menanamkan modal
dan memberi merek dagang saja. Namun, apabila dilihat prosentase keuntungan dalam
suatu pabrik maka jelas terlihat pihak asinglah yang akan diuntungkan. Memang benar
dengan berdirinya pabrik asing di Indonesia bisa menyerap banyak tenaga kerja
sehingga mengurangi penggangguran yang ada. Tetapi sadarkah kita bahwa gaji tenaga
kerja kita tidak sebanding dengan keuntungan besar yang mereka peroleh. Belum lagi
pencemaran yang terjadi akibat pembuangan limbah hasil dari proses produksi pabrik
tekstil tersebut. Sebenarnya kita sangat merugi apabila kita hanya berperan sebagai
pesuruh di negeri sendiri. Potensi alam kita terbuang sia-sia bila anak negeri belum bisa
mengolahnya sendiri. Oleh karena itu, mulai saat ini kita harus bisa mengambil alih
peran pihak-pihak asing yang memanfaatkan negeri ini. Kita harus bisa mengeksplorasi
dan mengolah sumber daya negeri sendiri dan mengusir para lintah asing yang hanya
ingin menghisap keuntungan dari negeri ini. Salah satu contohnya adalah Pabrik Sritex
di Boyolali, di sini diproduksi berbagai macam bahan sandang yang terkenal bahkan
sampai ke seluruh dunia. Banyak tentara Amerika yang memakai seragam produksi dari
pabrik ini. Dan lebih hebatnya lagi, pabrik ini didirikan oleh anak negeri. Betapa
bangganya kita bila telah dapat menghasilkan barang yang kualitasnya telah diakui oleh
luar negeri. Ingatlah! Sepatu kulit asli Cibaduyut tak kalah berkualitas dibanding dengan
sepatu mahal bermerek Berluti. Untuk apa menghabiskan uang membeli barang yang
bahkan kualitasnya tidak lebih baik dari produksi anak-anak negeri.
Berbagai isu perpecahan negara juga mejadi salah satu kendala yang dihadapi
bangsa. Mulai dari perebutan kekuasaan negara hingga kurangnya toleransi antar umat
beragama. Terorisme merupakan isu yang sedang hangat-hangatnya diperbincangkan.
Mereka mencoba memecah belah persatuan negara dengan cara mengadu domba antar
agama. Mereka mencoba membuat perselisihan di antara perbedaan yang sudah biasa.
Mereka mengatas namakan jihad tetapi malah menyalah gunakan arti dari jihad itu
sendiri. Terorisme bukanlah suatu agama. Tidak ada agama yang mengajarkan untuk
membunuh sesama manusia. Di sinilah peran pemuda sangat dibutuhkan untuk
melawan segala persepsi yang ada. Kita harus membuktikan kepada semua bahwa kita
bisa saling berpegangan tangan di atas segala perbedaan. Kita harus bisa menghadapi
segala ancaman untuk bisa mempertahankan persatuan. Sama seperti semangat Gajah
Mada saat bersumpah untuk menyatukan nusantara. Persatuan bangsa lebih kuat
dibanding dengan ancaman yang sedang melanda.