Laporan Praktikum Farmakognosi Amylum
Laporan Praktikum Farmakognosi Amylum
PATI (AMYLUM)
Oleh :
2019
ANALISA PATI (AMYLUM)
I. TUJUAN
Mahasiswa dapat mengetahui dan melalukan idendifikasi macam-macam
amylum secara makroskopik, mikroskopik dan kumiawi.
2. Amilum Tritici (Pati Gandum)
Amylum tritici Pati gandum adalah pati yang diperoleh dari
biji Triticum aestivumL.
Mikroskopik : butir, bentuk cakram besar atau seperti ginjal ukuran
10µm sampai 45µm, bentuk bulat telur,terbelah sepanjang poros utama,
butir bersegi banyak atau bulatan kecil, ukuran 2 µm sampai 10µm.
Jarang diketemukan butiran dengan ukuran sedang. Hilus dan lamela
sukar terlihat. Amati di bawah cahaya terpolarisasi,tampak bentuk
silang berwarna hitam, memotong pada hilus.
3. Amilum Maydis (Pati Jagung)
Pati jagung adalah pati yang diperoleh dari biji Zea mays L
( familia Poaceae ) Pemerian,kelarutan,bahan organik asing,wadah
penyimpanan : memenuhi syarat seperti yang tertera pada Pati
Singkong.
Mikroskopik : butir bersegi banyak, bersudut, ukuran 2µm sampai
23µmatau butir bulat dengan diameter 25µm sampai 32µm. Hilus
ditengah berupa rongga yang nyata atau celah berjumlah 2 sampai
5,tidak ada lamela. Amati di bawah cahaya terpolarisasi, tampak bentuk
silang berwarna hitam, memotong pada hilus.
4. Amilum Oryzae (Pati Beras)
Amylum oryzae Pati beras adalah pati yang diperoleh dari biji
Oryza sativa L. (Familia Poaceae). Pemerian,kelarutan,bahan organik
asing,wadah penyimpanan : memenuhi syarat seperti yang tertera pada
Pati Singkong.
Mikroskopik : butir versegi banyak ukuran 2µm sampai 5µm, tunggal
atau majemuk bentuk bulat telur ukuran 10µm sampai 20 µm. Hilus
ditengah, tidak terlihat jelas,tidak ada lamela konsentris. Amati di
bawah cahaya terpolarisasi, tampak bentuk silang berwarna hitam,
memotong pada hilus.
IV. PROSEDUR
Identifikasi amylum secara makroskopik :
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Ambil sedikit Amylum oryzae (pati beras)
3. Amati warna dan baunya
4. Catat hasil pengamatan
5. Ulangi langkah 1, 2, 3, dan 4 menggunakan Amylum solani (pati
kentang), Amylum triciti (pati gandum), Amylum manihot (pati
singkong), Amylum maydis (pati jagung)
Identifikasi amylum secara mikroskopik :
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Ambil sedikit amylum oryzae ( pati beras) dan meletakkannya pada
objek glass
3. Tambahkan 1-2 tetes aquades kemudian segera menutup dengan cover
glass
4. Amati di bawah mikroskop
5. Catat dan gambar hasil pengamatan yang meliputi : bentuk dan ukuran
butiran, bentuk dan letak hilus, dan lamella
6. Ulangi langkah 1, 2, 3, 4, dan 5 menggunakan Amylum solani (pati
kentang), Amylum triciti (pati gandum), Amylum manihot (pati
singkong), Amylum maydis (pati jagung)
Identifikasi amylum secara kimiawi
V. HASIL PENGAMATAN
Hasil Identifikasi Amylum secara Makroskopik
Sebelum dipanaskan
VI. PEMBAHASAN
Identifikasi makroskopik dan mikroskopik pada simplisia pati ini dilakukan
untuk mengidentifikasi bentuk serta anatomi secara spesifik dengan menggunakan
mikroskop untuk mendenteksi organel sel yang terdapat dalam simplisia pati, dan
fragmen yang terdapat di dalamnya.
Amylum oryzae
Secara makroskopik simplisia amylum oryzae berwarna putih, tidak
berbau dan berasa tawar. Secara mikroskopik, bentuk amylum oryzae dalam
mikroskop yaitu butir bersegi banyak, tunggal atau majemuk bentuk bulat
telur, terdapat butir telur dan hilus yang tidak terlihat jelas, dan tidak
terdapat lamella. Identifikasi secara kimiawi berdasarkan hasil yang kami
dapatkan dimana perlakuan yang pertama dengan mendidihkan simplisia
amylum oryzae dengan air, terbentuk larutn kanji yang sedikit kental dan
transpara tidak berbau hal ini dikarenakan pada amylum oryzae
mengandung pati karbohidrat yaitu amilopektin yang dapat menyebabkan
sifat lengket dari amylum yang sudah dicampurkan dengan air dan
dididihkan. Sedangkan dengan perlakuan pengujian dengan kertas lakmus
yang dicelupkan ke campuran amylum dengan air kertas lakmus tersebut
tidak berubah, hal ini menunjukkan bahwa amylum oryzae tidak bersifat
asam maupun basa tetapi netral. Perlakuan yang ketiga dengan mentetesi
larutan iodium pada campuran amylum yang sudah dilarutkan dengan air,
pengujian ini bertujuan untuk menguji karbohidarat yang ada pada amylum
oryzae yang ditandai dengan berubahnya warna larutan menjadiwarna biru
ketika sudah ditetesi larutan iodium ini menandakan bahwa amylum oryzae
memang mengandung karbohidrat,sementara ketika di didihkan warna biru
tersebut berubah/ hilang dan ketika di dinginkan seharusnya warna biru
akibat ditetesi larutan iodium tersebut kembali namun pada percoaan yang
telah kami lakukan warna biru pada campuran tidak kembali tidak sesuai
denann reaksi positif yang seharusnya, hal ini mungkin dikarenakan ketidak
sesuaian takaran amylum yang kami larutkan dengan air dimana kami tidak
melakukan penimbangan pada sampel amylum yang akan di identifikasi
selain itu mungkin penambahan reagen iodium yang kurang.
Amylum maydis
Secara makroskopik simplisia amylum maydis berwarna putih, tidak
berbau dan berasa tawar. Secara mikroskopik, amylum maydis tidak
mempunyai lamella (tidak terlihat), Bentuk amylum maydis ini berupa butir
bersegi banyak, bersudut, atau butir bulat, kemudian terdapat butir pati dan
hilus yang berupa rongga atau celah. Identifikasi amylum maydis secara
kimiawi dilakukan dengan mentetesi larutan iodium yang ditandai dengan
terbentuknya warna biru dongker sesuai dengan hasil praktikum yang telah
kami lakukan perubahan warna tersebut karena amylum maydis tersebut
mengandung karbohidrat, berbeda dengan reaksi positif yang seharusnya
berwarna biru namun hasil pengamatan kami berwarna biru dongker
mungkin dikarenakan terlalu banyaknya reagen iodium yang kami gunakan.
Amylum manihot
Secara makroskopik simplisia amylum manihot berwarna putih, tidak
berbau, dan berasa tawar. Secara mikroskopik amylum manihot yang kami
amati dari mikroskop dapat melihat bentuknya yang berupa butir
tunggal,butir agak bulat atau bersegi banyak butir kecil, ada butir pati,dan
juga hilus yang berupa garis dan titik, ada juga lamella tapi tidak jelas,yang
berupa butir majemuk sedikit. Identifikasi amylum manihot secara kimiawi
dengan perlakuan mendidihkan/ memanaskan dengan mencampurkan
amylum manihot dengan air terbentuk larutan kanji yang sedikit kental dan
transparan hal ini dikarenakan amylum manihot mengandung karbohidrat
amylupektin yang dapat memberikan sifat lengket pada amylum manihot.
Perlakuan pengujian dengan kertas lakmus, tidak terjadi perubahan pada
kertaslakmus hal ini dikarenakan amylum solani tidak bersifat asam maupun
basa tetapi netral.
Amylum solani
Secara makroskopik simplisia amylum solani berwarna putih, tidak
berbau dan berasa tawar. Secara mikroskopik amylum solani yang kami
amati dari mikroskop, dapat dilihat berbentuk butir tunggal, tidak beraturan,
atau bulat telur, terdapat butir pati juga lamella tapi tidak terlihat
jelas.Identifikasi amylum solani secara kimiawi dengan perlakuan
mendidihkan amylum dengan air membentuk gudir yang transparan hal ini
dikarenakan amylum solani mengandung karbohidrat amilosa, amilosa akan
memberikan sifat keras pada zat amylum tersebut. Sementara perlakuan
dengan mentetesi larutan iodium campuran amylum solani berubah menjadi
berwarna biru, hal ini dikarenakan amylum solani mengandung
karbohidrat,ketika dipanasan warna biru hilsng dan ketik didinginkan warna
bitru tidak kembali,hal ini mungkin dikarenakan ketidak sesuaian takaran
yang kami gunakan saat mencampurkan amylum solani dengan air karena
kami tidak melakukan penimbangan (hanya memperkirkan)
Amylum tritici
Secara makroskopik simplisia amylum tritici berwarna putih, tidak
berbau dan berasa tawar. Secara makroskopik amylum tritici yang kami
amati dengan mikroskop, dapat dilihat amylum tritici berbentuk serupa
lensa bundar atau jorong, terkadang berbentuk ginjal. Hilusnya terletak di
tengah, berupa titik atau celah yang tidak terlihat jelas dan lamella tidak
terlihat jelas. Identifikasi amylum tritici secara kimiawi dengan
menambahkan larutan iodium pada amylum solani terbentuk warna biru hal
ini dikarenakan amylum solani mengandung karbohidrat, dimana tujuan dari
mentetesi larutan iodium pada umumnya untuk mengidentifikasi karbohidrat
yang ada pada sampel yang akan diuji.
VII. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
Secara Makroskopik
Setiap amylum cukup mirip secara organoleptis
Secara Mikroskopik
Setiap amylum memiliki ciri spesifik yang berbeda
Secara Kimiawi
Setiap amylum memberikan hasil yang berbeda jika direaksikan oleh
reagen. Pada saat ditetesi iodium, Amylum maydis, Amylum triciti,
Amylum solani, Amylum oryzae berubah warna menjadi biru dongker yang
menandakan Amylum tersebut mengandung karbohidrat.
DAFTAR PUSTAKA
Kent NL. 1975. Technology of Cereals with Special References to Wheat. Oxford: Pergamon
Pr.
Depkes RI, 1978 , Materia Medika Indonesia jilid I-VI, Departemen Kesehatan RI, Jakarta
Eliyanoor, B., 2011, penuntun praktikum farmakognosi makroskopik dan mikroskopik, Bina
Ilmu Mandiri