Pengadaan Barang/Jasa; b. melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa yang lebih transparan, terbuka, dan kompetitif; c. memperkuat kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia Pengadaan Barang/Jasa; d. mengembangkan E-marketplace Pengadaan Barang/Jasa; e. menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, serta transaksi elektronik; f. mendorong penggunaan barang/jasa dalam negeri dan Standar Nasional Indonesia (SNI); g. memberikan kesempatan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah; h. mendorong pelaksanaan penelitian dan industri kreatif; i. melaksanakan Pengadaan Berkelanjutan. J. Semua benar(5)
2. Pengadaan Barang/Jasa bertujuan
untuk:
a. Menghasilkan barang/jasa yang tepat
dari setiap uang yang dibelanjakan, diukur dari aspek kualitas, jumlah kuantitas,waktu, biaya, lokasi, dan Penyedia; b. meningkatkan penggunaan produk dalam negeri; c. meningkatkan peran serta Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi; d. meningkatkan peran pelaku usaha nasional; e. mendukung pelaksanaan penelitian dan pemanfaatan barang/jasa hasil penelitian; f. meningkatkan keikutsertaan industri kreatif; g. mewujudkan pemerataan ekonomi dan memberikan perluasan kesempatan berusaha; h. meningkatkan Pengadaan Berkelanjutan. I. Semua benar (5)
3. Meningkatkan Kualitas Perencanaan
PBJ
A. Kualitas identifikasi kebutuhan
B. Kualitas penetapan barang/jasa C. Kualitas penentuan cara pengadaan barang/jasa D. Kualitas penjadwalan E. Kualitas penganggaran F. Semua benar (5)
4. Melaksanakan PBJ Yang Lebih
Transparan, Terbuka dan Kompetitifmemanfaatkan sistem informasi, antara lain:
A. SPSE (Sistem Pengadaan Secara
Elektronik) B. E-Katalog (Katalog Elektronik) C. SiRUP (Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan) D. SiKaP (Sistem Informasi Kinerja Penyedia) E. SIPLah (Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah) E. Sistem Informasi PBJ Lain yang dikembangkan K/L/PD F. Semua benar (5)
5. dalam pelaksanaan PBJ,
K/L/Perangkat Daerah wajib:
A. Memaksimalkan penggunaan barang/jasa hasil produksi dalam negeri B.Mempertimbangkan nilai TKDN dan nilai BMP C. Memberikan preferensi harga D. Semua benar (5)
6. Dalam pelaksanaan PBJ,
K/L/Perangkat Daerah wajib :
A. Menggunakan barang/jasa hasil
produksi dalam negeri, termasuk rancang bangun dan perekayasaan nasional B. Menggunakan produk dalam negeri jika terdapatproduk dalam negeri yang memiliki nilai TKDN ditambah nilai BMP paling sedikit 40 % C. LKPP dan/atau K/L/Pemda mencantumkan produk dalam negeri dalam katalog elektronik D. Semua benar(5)
7. Pengadaan Barang Impor
dimungkinkan dalam hal: A. Barang tersebut belum dapat diproduksi di dalam negeri atau volume produksi dalam negeri tidak mampu memenuhi kebutuhan
8. Kesempatan kepada UMKM
A. Mengalokasikan paling sedikit 40% (empat puluh persen) dari nilai anggaran belanja barang/jasa yang dikelolanya untuk penggunaan produk usaha kecil dan/atau koperasi dari hasil produksi dalam negeri. B.Paket pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai Pagu Anggaran sampai dengan Rp15.000.000.000,00 diperuntukan bagi usaha kecil dan/atau koperasi. C. Nilai paket Pengadaan konsultan konstruksi sampai dengan Rp 1 M dan Pekerjaan Konstruksi sampai dengan Rp 15 M dialokasikan hanya untuk Penyedia dengan kualifikasi usaha kecil dan/atau koperasi. D. Semua benar(5) 9. Pengertian Usaha Mikro
A. Usaha produktif oleh Orang
perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang Memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 10.Pengertian Usaha Kecil
A. Usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri dan dilakukan oleh orang perorangan atau badan Usaha Bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang Memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
11. Melaksanakan Pengadaan
Berkelanjutan yaitu
C. PBJ yang bertujuan untuk mencapai
nilai manfaat yang menguntungkan secara ekonomis tidak hanya untuk K/L/Perangkat Daerah sebagai penggunanya tetapi juga untuk masyarakat, serta signifikan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dalam keseluruhan siklus penggunaannya. 12. Melaksanakan pengadaan berkelanjutan aspek ekonomi
C. biaya produksibarang/jasa sepanjang
usia barang/jasa tersebut
13. Melaksanakan pengadaan
berkelanjutan aspek sosial
A..pemberdayaan usaha kecil , jaminan
kondisi kerja yang adil, pemberdayaan komunitas/usaha lokal, kesetaraan, dan keberagaman
14. Melaksanakan pengadaan
berkelanjutan aspek lingkungan hidup
D. pengurangan dampak negatif
terhadap kesehatan , kualitas udara, kualitas tanah, kualitas air, menggunakan SDA sesuai dengan ketentuan
15. Pelaksanaan Pengadaan
Berkelanjutan A. PA/KPA = Merencanakan dan menganggarkan PBJ. PPK = Spesifikasi teknis/KAK dan rancangan kontrak dalam PBJ. Pokja Pemilihan/ PP/agen pengadaan = Dokumen Pemilihan
16. Efisien, berarti Pengadaan
Barang/Jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam waktu yang ditetapkan atau menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil dan sasaran dengan kualitas yang maksimum. Contohnya
D. Dinas A melaksanakan pengadaan
barang dengan menitik beratkan mencari barang yg lebih murah dengan kualitas yg maksimal 17. Efektif, berarti Pengadaan Barang/Jasa harus sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya. Contoh
A. Dinas A melakukan pengadaan mobil
karna saat ini dinas A membutuhkan mobil dinas untuk para kepala dinas
18. Transparan, berarti semua
ketentuan dan informasi mengenai Pengadaan Barang/Jasa bersifat jelas dan dapat diketahui secara luas oleh Penyedia Barang/Jasa yang berminat serta oleh masyarakat pada umumnya. Contohnya
E. Dinas E sedang melakukan
pengadaan dimana semua informasinya di sebarluaskan di web. Dinas dan semua masyarakat baik yg berkepentingan maupun tidak dapat melihatnya
19. Terbuka, berarti Pengadaan
Barang/Jasa dapat diikuti oleh semua Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi persyaratan/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas. Contohnya
C. Dinas D melakukan pengadaan yg
mana semua orng dapat mengikuti pengadaan tersebut baik dalam daerah yg sama dengan tempat pengadaan dinas D atau diluar daerah dinas D
20. Bersaing, berarti Pengadaan
Barang/Jasa harus dilakukan melalui persaingan yang sehat diantara sebanyak mungkin Penyedia Barang/Jasa yang setara dan memenuhi persyaratan, sehingga dapat diperoleh Barang/Jasa yang ditawarkan secara kompetitif dan tidak ada intervensi yang mengganggu terciptanya mekanisme pasar dalam Pengadaan Barang/Jasa. Contohnya
D. A , B dan C sama² ingin bersaing
dalam pengadaan yg dilaksanakan dinas D dengan persaingan yg sehat diantara mereka ber 3 tanpa ada interverensi 1 sama lain
21. Adil, berarti memberikan perlakuan
yang sama bagi semua calon Penyedia Barang/Jasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu, dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional contohnya
A. Dinas W melakukan pengadaan
dimana pelaku pengadaan dinas W memberikan syarat² yg tidak memberatkan atau meringankan salah 1 pihak
22.Akuntabel, berarti harus sesuai
dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan Pengadaan Barang/Jasa sehingga dapat dipertanggungjawabkan ,contohnya
C. Dinas S membuat sebuah
pengadaan dimana dinas S mepertanggung jwbkan dengan cara membuat spj yg jujur dan benar sesuai pengadaan yg terjadi
23. Semua pihak yang terlibat dalam
Pengadaan Barang/Jasamematuhi etika sebagai berikut:
a. melaksanakan tugas secara tertib,
disertai rasa tanggung jawab untuk mencapai sasaran, kelancaran, dan ketepatan tujuan Pengadaan Barang/Jasa; b. bekerja secara profesional, mandiri, dan menjaga kerahasiaan informasi yang menurut sifatnya harusdirahasiakan untuk mencegah penyimpangan Pengadaan Barang/Jasa; c. tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung yang berakibat persaingan usaha tidak sehat; d. menerima dan bertanggung jawab atas segala keputusan yang ditetapkan sesuai dengan kesepakatan tertulis pihak yang terkait; e. menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan pihak yang terkait, baik secara langsungmaupun tidak langsung, yang berakibat persainganusaha tidak sehat dalam Pengadaan Barang/Jasa; f. menghindari dan mencegah pemborosan dan kebocoran keuangan negara; g. menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan/atau kolusi; dan h. tidak menerima, tidak menawarkan, atau tidak menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah, imbalan, komisi, rabat, dan apa saja dari atau kepada siapapun yang diketahui atau patut diduga berkaitan dengan Pengadaan Barang/Jasa. I. Semua benar (5) 24. Pertentangan kepentingan pihak yang terkait dalam hal:
a. Direksi, Dewan Komisaris, atau
personel inti pada suatu badan usaha, merangkap sebagai Direksi, Dewan Komisaris, atau personel inti pada badan usaha lain yang mengikuti Tender/ Seleksi yang sama; b. konsultan perencana/pengawas dalam Pekerjaan Konstruksi bertindak sebagai pelaksana Pekerjaan Konstruksi yang direncanakannya/diawasinya, kecuali dalam pelaksanaan pengadaan pekerjaan terintegrasi; c. konsultan manajemen konstruksi berperan sebagai konsultan perencana; d. pengurus/manajer koperasi merangkap sebagai PPK/ Pokja Pemilihan/ Pejabat Pengadaan pada pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di Kementerian/ Lembaga/ Perangkat Daerah; e. PPK/ Pokja Pemilihan/ Pejabat Pengadaan baik langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau menjalankan badan usaha Penyedia; dan/ atau f. beberapa badan usaha yang mengikuti Tender/ Seleksi yang sama, dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang sama, dan/atau kepemilikan sahamnya lebih dari 50% (lima puluh persen) dikuasai oleh pemegang saham yang sama. G. Semua benar(5)