Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

DEFINISI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


Makalah ini disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Pendidikan

Dosen Pengampu :
Nurul Malikah, M.Pd

Kelompok 2 :
Cikita Putriregina Cahyaningtyas (203200156)
Ervina Eka Pratiwi (203200169)
Helmy Nova Cahya (203200177)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya hingga sampai saat ini kita masih diberi kesempatan untuk merasakan nikmat yang
Allah berikan kepada kita semua, dan tidak lupa pula sholawat serta salam kami panjatkan
kepada Nabi kita Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju
zaman yang terang benderang seperti saat ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen  mata kuliah “Teknologi Pendidikan” yang
telah memberi kesempatan kepada kami untuk menyusun sebuah karya berupa makalah, berkat
motivasi dari dosen dan kawan-kawan semua, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “Definisi Teknologi Pendidikan”  kami menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan dalam makalah ini, sehingga kami senantiasa terbuka untuk menerima saran dan
kritik pembaca demi penyempurnaan makalah berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua dan bisa  memberi perubahan kepada diri kita ke arah yang lebih baik.

Pomorogo,28 Agustus 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar Belakang..........................................................................................................................1
B.Rumusan Masalah ....................................................................................................................2
C.Tujuan........................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Teknologi Pendidikan................................................................................................5
B. Konsep Teknologi Pendidikan.................................................................................................8
C. Peran Teknologi Pendidikan dalam Peningkatan Mutu Pendidikan........................................10
D. Tujuan Teknologi Pendidikan .................................................................................................11

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan..............................................................................................................................
B. Saran ........................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah terpengaruh dalam segala aspek
kehidupan baik dibidang ekonomi, politik, kebudayaan seni dan bahkan di dunia pendidikan.
Dunia pendidikan harus mau mengadakan inovasi yang positif untuk kemajuan pendidikan dan
sekolah. Tidak hanya inovasi dibidang kurikulum, sarana-prasarana, namum inovasi yang
menyeluruh dengan menggunakan teknologi informasi dalam kegiatan pendidikan. Teknologi
pendidikan dapat mengubah cara pembelajaran yang konvensional menjadi nonkonvensional.
Sekolah harus merespon perkembangan dunia teknologi yang semakin canggih yang
menyediakan segudang ilmu pengetahuan yang baru dan lama. Pembelajaran di sekolah perlu
menggunakan serangkaian peralatan elektronik yang mampu bekerja lebih efektif dan efisien.
Walaupun demikian, peran guru tetap dibutuhkan di kelas, sebagai desainer, motivator,
pembimbing, dan sebagainya dan tentunya sebagai sosok individu harus tetap dihormati.
Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan suatu kebutuhan karena dengan
penggunaannya diharapkan adanya peningkatan mutu belajar atau mengajar, peningkatan
produktivitas atau efisiensi dan akses, peningkatan sikap belajar yang positif, pengembangan
professional dan adanya peningkatan profil atau pengenalan Dengan demikian diharapkan
sekolah mengalami perubahan-perubahan yang sesuai dengan tuntutan global.
Teknologi pendidikan seringkali diasumsikan dalam persepsi yang mengarah pada masalah
elektronika padahal konsep teknologi mengandung pengertian yang luas untuk itu dalam tulisan
ini akan dibahas lebih lanjut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Teknologi Pendidikan ?
2. Bagaimana Konsep Dasar Teknologi Pendidikan ?
3. Bagaimana Peran Teknologi Pendidikan dalam Peningkatan Mutu Pendidikan?
4. Apa saja tujuan Teknologi Pendidikan ?
C. Tujuan
1.  Untuk mengetahui pengertian teknologi pendidikan
2.  Untuk mengetahui konsep dasar teknologi pendidikan
3. Untuk mengetahui peran teknologi pendidikan dalam peningkatan mutu pendidikan
4. Untuk mengetahui tujuan teknologi pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Teknologi Pendidikan

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan


bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Secara umum, teknologi dapat didefinisikan
sebagai entitas, benda maupun tak benda yang diciptakan secara terpadu melalui perbuatan dan
pemikiran untuk mencapai suatu nilai. Dalam penggunaan ini, teknologi merujuk pada alat dan
mesin yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah di dunia nyata.
Teknologi pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang,
prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan,
melaksanakan, mengeva-luasi, dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua
aspek belajar manusia. Teknologi pendidikan dapat dipandang dari berbagai sisi. Cara pandang
tersebut melandasi langkah gerak teknologi pendidikan dalam dunia pendidikan. Teknologi
pendidikan dapat dipandang sebagai suatu disiplin ilmu, bidang garapan, dan profesi. Masing-
masing sudut pandang memiliki syarat-syarat tersendiri dan teknologi pendidikan sudah
memenuhi seluruh persyaratan ditinjau dari ketiga visi tadi.
Peningkatan teknologi pendidikan sebagai ilmu dan profesi ditentukan oleh kawasan dan
bidang garapan. Bidang garapan mengembangkan, menerapkan, membuktikan dan memperbaiki
teori berdasarkan masukan dari lapangan.
Teknologi pendidikan dalam arti sempit dapat merupakan media pendidikan yaitu hasil
teknologi sebagai alat bantu dalam pendidikan agar berhasil guna, efisien dan efektif. Teknologi
dalam arti luas menurut Association for Educational Communication and Technology (AECT)
adalah proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan dan
organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan evaluasi dan
mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.
Perkembangan teknologi pendidikan memasuki era baru yang melibatkan secara lebih
komprehensif berbagai unsur yang terlibat dalam memecahkan masalah belajar. Dengan kata lain
definisi itu menekankan pentingnya pemecahan masalah pembelajaran yang melibatkan seluruh
aspek manusia belajar dan penggunaan sumber daya belajar dalam skala luas.
Definisi kedua yang dibuat oleh Komisi Teknologi Pembelajaran pada tahun yang sama (1970)
mengemukakan bahwa, teknologi pembelajaran adalah suatu cara yang sistematik dalam
mendesain, melaksanakan, dan mengevaluasi seluruh proses belajar dan mengajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu berdasarkan penelitian tentang belajar dan komunikasi
dan menggunakan kombinasi dari sumber daya manusia dan non manusia dalam rangka
mewujudkan pembelajaran yang efektif.
Istilah penggunaan sumber daya belajar dalam skala luas (broad range resources) telah
membuka wawasan para ahli dan praktisi teknologi pendidikan untuk mencari dan
mengembangkan sumber belajar yang memungkinkan terjadinya pemecahan masalah
pembelajaran pada diri manusia secara efektif dan efisien. Sumber belajar itu dapat berasal dari
mana saja, baik yang sudah ada di lapangan maupun yang di desain baru.
Perlu dicatat bahwa definisi tahun 1977 menggunakan istilah teknologi pendidikan bukan
teknologi pembelajaran. Perubahan itu menunjukkan bahwa teknologi pembelajaran adalah
bagian dari teknologi pendidikan yang secara luas berkenaan dengan solusi terhadap masalah-
masalah manusia belajar dari segala aspeknya. Proses teknologi pendidikan tersebut dapat
dipandang sebagai suatu teori, suatu bidang, atau suatu profesi.
Berbagai istilah dalam definisi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Istilah menciptakan mengacu pada konsep penelitian, teori, dan praktek yang
menghasilkan bahan pembelajaran, lingkungan belajar, dan sistem belajar mengajar.
b. Istilah penggunaan menyangkut teori dan praktek yang berkaitan dengan interaksi
peserta didik dengan sumber daya dan kondisi belajar.
c. Istilah teknologis menjelaskan pendekatan terhadap kegiatan berdasarkan aplikasi
sistematik dari ilmu pengetahuan terhadap tugastugas praktis.

Teknologi Pendidikan berdasarkan AECT 1994


1. Definisi Teknologi Pendidikan AECT 1994

Definisi berdasarkan AECT 1994 adalah "Teknologi instruksional adalah teori dan praktik
desain, pengembangan, pemanfaatan, manajemen, dan evaluasi proses dan sumber daya untuk
pembelajaran" (Seels & Richey, 1994: 9). Berdasarkan pada definisi 1994 tersebut,
komponenkomponen definisi 1994 yaitu:
a. Teori dan praktik ( theory and practice) Teori memiliki hubungan yang erat dengan praktik.
Teori tersusun atas konsep, konstruk, prinsip, dan proposisi yang berkontribusi terhadap ilmu
pengetahuan, sedangkan praktik adalah penerapan pengetahuan tersebut dapat memecahkan
masalah (Seels & Richey, 1994: 9-11).
b. Perancangan, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian Dalam Seels & Richey
(1994: 11), terdapat lima domain dasar teknologi pembelajaran yaitu: desain, pengembangan,
pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian.
c. Proses dan sumber daya (processes and resources) Proses adalah serangkaian aktivitas yang
diarahkan dengan tujuan tertentu meliputi proses perancangan dan proses penyampaian.
Sumber daya merupakan sumber pendukung untuk belajar
d. Yang tidak hanya berkaitan dengan perangkat dan material yang digunakan tetapi juga
manusia, dana, dan fasilitas (Seels & Richey, 1994: 11-12). Sumber daya dalam Teknologi
Pembelajaran ada enam jenis meliputi (1) orang, (2) bahan, (3) alat, (4) teknik, (5)
lingkungan, dan (6) pesan. d. Untuk Belajar (for learning) Tujuan teknologi pembelajaran
adalah merangsang dan menumbuhkan. Frasa tersebut dipilih untuk menekankan hasil belajar
dan menjelaskan bahwa “belajar” merupakan tujuan sedangkan “pembelajaran” merupakan
sarana untuk belajar. Bidang ini merupakan gabungan dari tiga aliran yang saling berkaitan
yaitu (1) media dalam pendidikan, (2) psikologi pembelajaran, dan (3) pendekatan sistem
untuk pendidikan.

2. Definisi Teknologi Pendidikan AECT 2008


Definisi Teknologi Pendidikan AECT 2008 adalah: “Educational technology is the study and
ethical practice of facilitating learning and improving performance by creating, using, and
managing appropriate technological processes and resources (AECT, 2008)
Mengacu pada definisi tersebut, maka dapat dimaknai bahwa teknologi pembelajaran
merupakan studi dan praktik etis untuk memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja
dengan cara menciptkan, menggunakan, serta mengelola proses dan sumber daya teknologi yang
tepat (Januszewski & Molenda, 2008). Tujuannya untuk memfasilitasi pembelajaran agar lebih
efektif, efisien, menyenangkan dan mampu meningkatkan kinerja. Berikut merupakan gambar
definisi teknologi pembelajaran berdasarkan AECT 2008:
Pada Definisi Teknologi Pembelajaran menurut AECT 2008 terdapat beberapa kata kunci atau
komponen Teknologi Pembelajaran, yaitu sebagai berikut.
a. Studi (study) mengacu pada pemahaman teoritis yang diperlukan dalam praktik untuk
konstruksi dan perbaikan melalui penelitian seperti teori (theorizing), analisis filosofi
(philosophical analysis), penyelidikan sejarah (historical investigation), pengembangan proyek
(project development), analisis kesalahan (error analysis), dan analisis system (system analysis).
b. Praktik Etis (ethical practice) mengacu pada standar etika praktis seperti yang didefinisikan
oleh Komite AECT agar pengembangan teknologi pembelajaran sesuai dengan visi misi dan
sebagai dasar bagi teknolog pendidikan. Kode AECT dibagi dalam tiga kategori, yaitu (1)
komitmen kepada individu, (2) komitmen kepada masyarakat, dan (3) komitmen pada profesi.
c. Memfasilitasi (facilitating) muncul karena adanya pergeseran paradigma pembelajaran
behavioristik  kognitivistik  konstruktivistik. Peran dari teknologi tidak hanya menyajikan
informasi dan pesan pembelajaran agar seseorang belajar tetapi mencakup (1) desain lingkungan,
(2) pengorganisasian sumber daya dan (3) penyediaan alat guna mendorong terciptanya
lingkungan pembelajaran yang lebih baik.
d. Belajar (learning) bukan hanya kegiatan menyimpan informasi menjadi penerimaan ilmu,
kemampuan dan sikap yang didapat dari pengalaman, namun lebih mengarah pada penerapan
hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari. e. Peningkatan (improving) peningkatan kualitas
produk yang menjadikan pembelajaran lebih efektif dan perubahan dalam kapabilitas yang
membawa dampak pada aplikasi nyata. f. Kinerja (performance) kesanggupan dan kecakapan
peserta didik untuk mengaplikasikan informasi dan kemampuan yang baru didapatkannya.

g. Penciptaan (creating) mengacu pada penelitian, teori dan praktek dalam penyusunan materi
pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan sistem pembelajaran yang lebih luas, formal dan
non-formal.
h. Pemanfaatan (using) mengacu pada teori dan praktek terkait dengan membawa peserta didik
untuk berinteraksi dengan lingkungan dan sumber belajar dimana solusi belajar akan bertemu
dengan masalahnya.
i. Pengelolaan (managing) mengelola sumber dan proses pembelajarannya dimana teknolog
harus mampu mengelola masalah pengorganisasian perorangan serta perencanaan; pengendalian;
penyimpanan dan pengelolaan informasi.
j. Tepat (appropriate) digunakan untuk menjelaskan teknologi yang tepat pada proses dan
sumber daya yang menandakan kecocokan dan kesesuaian dengan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
k. Teknologi (technological) aplikasi sistematis atau pengetahuan yang terorganisir untuk
memecahkan masalah serta menyempurnakan proses dan sumber belajar (menentukan sistem
pembelajaran, mengubah bahan ajar menjadi lebih menarik).
l. Proses (processes) serangkaian kegiatan yang diarahkan guna mencapai tujuan dan hasil yang
spesifik. m. Sumber daya (resources) diperluas dengan inovasi teknologi dan dengan
pemahaman baru mengenai bagaimana alat-alat teknologi membantu peserta didik dalam
memecahkan masalah belajar.

Definisi-definisi tentang teknologi pendidikan terus-menerus mengelami perkembangan dan


perubahan hingga pada definisi AECT 2008. Definisi AECT 2008 menjadi acuan atau dasar baru
dalam kajian teknologi pendidikan saat ini, dimana konsepsi TP menjadi lebih luas lagi. Namun
pada dasarnya definisi AECT 2004 dan 2008 merupakan pendekatan yang komprehensif untuk
untuk memfasilitasi belajar dan meningkatkan performa.
B. Konsep Dasar Teknologi Pendidikan

Istilah teknologi berasal dari bahasa Yunani technologia yang menurut Webster Dictionary
berarti systematic treatment atau penanganan sesuatu secara sistematis.
Sedangkan techne sebagai dasar kata teknologi berarti art, skill, science atau keahlian,
keterampilan, ilmu.
Jadi teknologi pendidikan dapat diartikan sebagai pegangan atau pelaksanaan pendidikan
secara sistematis.
1. Istilah yang digunakan dalam bahasa Inggris adalah instructional technology atau
educational technology. Salah satu pendapat instructional technology means the media born
of the communications revolution which can be used for instructional purpose alongside the
teacher, the book, and the blackboard. Dalam hal ini yang diutamakan media komunikasi
yang berkembang secara pesat sekali yang dapat dimanfaatkan dalam pendidikan. Teknologi
semacam ini disebut hardware antara lain berupa TV, radio, video tape, komputer, film
opaque projector, overhead projector, dan lain-lain. Alat-alat ini dalam media pengajaran
disebut alat peraga, alat pengajaran audio visual atau audio visual aids (AVA).
2. Alat-alat hardware di atas besar manfaatnya, namun bukan merupakan inti atau hakikat
teknologi pendidikan. Alat-alat itu tidak mengandung arti pendidikan. Alat itu baru bisa
bermanfaat bila dikaitkan dengan suatu pelajaran atau program yang disebut software. Inti
teknologi pendidikan adalah programnya harus disusun menurut prinsip-prinsip tertentu.
Definisi teknologi pendidikan dari (Commision on Instructional Technology dalam Norman
Beswick, Resorce-based learning, (1997) dalam bahasa Inggris adalah pendapat instructional
technology means the media born of the communications revolution which can be used for
instructional purpose alongside the teacher, the book, and the blackboard. Pada intinya bahwa
pada pengertian tersebut teknologi pendidikan adalah suatu komunikasi yang sangat pesat
yang dimanfaatkan dalam pendidikan, adapun dalam berkomunikasi yang diutamakan adalah
media komunikasi yang berupa alat-alat teknologi atau disebut hardware.

Menurut Hackbart dalam Purwanto (2005) teknologi pendidikan adalah konsep


multidimensional yang meliputi :
1. Suatu proses yang sistematis yang melibatkan penerapan pengetahuan dalam upaya
mencari solusi yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah-masalah belajar
dan pembelajaran.
2. Produk seperti buku teks, program audio, program televise, software computer, dan
lain-lain.
3. Suatu profesi yang terdiri dari berbagai kategori pekerjaan, dan
4. Merupakan bagian spesifik dari pendidikan. Ada yang berpendapat teknologi
pendidikan adalah teori yang berkenaan dengan cara bagaimana masalah-masalah
belajar manusia diidentifikasi dan dipecahkan.
Pemahaman tentang konsep dasar trknologi pendidikan yang diangkat dari definisi formalnya
merupakan cara yang paling dapat dipertanggungjawabkan. Mengapa? Definisi formal itu
merupakan produk dari organisasi prefose teknologi pendidikan yang menjadi acuan dalam
menafsirkan TP secara bidang ilmu (science) dan sekaligus menjadi panduan bagi kalangan
praktisi TP. Pada kenyataannya definisi itu sendiri berkembang secara dinamis dari waktu ke
waktu, sejak tahun 1963 sampai 2018. Kenyataan dinamika tersebut mau tidak mau harus
diterima oleh kalangan praktisi TP diseluruh dunia. Dengan demikian mereka dapat mengikuti
dinamika dan penerapan teknologi pendidikan dari masa ke masa. Di Indonesia dan di berbagai
Negara berkembang lainnya dinamika konsep dasar TP itu mengakibatkan terjadinya variasi
pemahaman dan penerapannya. Sebagian akademisi dan praktisi TP di daerah atau wilayah
tertentu masih memandang dan menerapkan teknologi pendidikan seperti pada masa 1960-1970.
Sebagian lagi ada yang sudah menyesuaikan pemahaman dan mempraktikkan TP sesuai dengan
definisi tahun 2018.

C. Peran Teknologi Pendidikan dalam Peningkatan Mutu Pendidikan


Sebagai produk, teknologi pendidikan bisa dipahami sebagai perangkat proses, yang bersifat
kompleks dan terpadu melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk
menganalisismasalah, mencarijalanuntukmengatasipermasalahan, melaksanakan, menilai, dan
mengelola pemecahan masalah tersebut yang mencakup semua aspek belajar manusia.7
Teknologi pendidikan lahir dari adanya permasalahan dalam pendidikan. Terdapat tiga prinsip
dasar dalam teknologi pendidikan sebagai acuan dalam pengembangan dan pemanfaatannya;
pendekatan sistem, berorientasi pada mahasiswa, dan pemanfaatan sumber belajar. Prinsip
pendekatan sistem berarti bahwa penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran perlu didesain
dengan menggunakan pendekatan sistem. Dalam merancang pembelajaran diperlukan langkah-
langkah prosedural yang terdiri dari identifikasi masalah, analisis keadaan, identifikasi tujuan,
pengelolaan pembelajaran, penetapan metode, dan penetapan media evaluasi pembelajaran.
Teknologi pendidikan sebagai disiplin keilmuan berpegangan pada serangkaianpostulat sebagai
berikut:
1)Lingkungan kita senantiasa berubah. Perubahan itu ada yang direkayasa, ada yang dapat
diperkirakan, namun sebagian besar tidak dapat kita ketahui sebelumnya.
2) Jumlah penduduk semakin bertambah, meskipun dengan prosentase yang mengecil. Mereka
semua perlu belajar, dan belajar itu berlangsung seumur hidup, di mana saja, dan dari siapa saja.
3) Sumber-sumber tradisional semakin terbatas, karena itu harus dimanfaatkan sebaik mungkin
dan seoptimal mungkin. Kecuali ituharus pula diciptakan sumber baru, dan didayagunakan
sumber yang masih belum terpakai.
4) Adalah hak setiap pribadi untuk dapat berkembang semaksimal mungkin, selaras dengan
perkembangan masyarakat dan lingkungan 5) Masyarakat berbudaya teknologi, yaitu bahwa
teknologi merupakan bagian yang tertanam (embedded) dan tumbuh
dalamsetiapmasyarakat,dengan kadar yang berbeda.
C. Tujuan Teknologi Pendidikan

Selain mempunyai peranan penting, Teknologi Pendidikan juga mempunyai tujuan sebagai
berikut:
1. Menghasilkan teknolog pendidikan/pembelajaran yang mampu merancang,
mengembangkan, memanfaatkan dan mengelola serta mengevaluasi program, proses dan produk
pendidikan/pembelajaran dan pelatihan.
2. Menghasilkan tenaga pendidik yang mengusai teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
dan multimedia dijenjang pendidikan dasar dan menengah.
3. Menghasilkan tenaga kependidikan sebagai pengembang kurikulum,pengelola atau teknisi
sumber belajar termasuk perpustakaan sekolah,dan tenaga administratif yang menguasai
teknologi informasai dan komunikasi.
4. Menghasilkan karya akademik melalui kegiatan penelitian dan pengembangan dalam
bidang teknologi pendidikan/pembelajaran.
5.Memberdayakan masyarakat melalui penerapan berbagai hasil karya tenologi
pendidikan/pembelajaran.
Selain itu juga, teknologi Pendidikan mempunyai manfaat yang dapat dijalankan sebagaimana
Pendidikan di indonsia berjalan, manfaatnya antara lain:
1. Teknologi Pendidikan sebagai peralatan untuk mendukung konstruksi pengetahuan.
2. Teknologi pendidikan sebagai sarana informasi untuk menyelidiki pengetahuan yang
mendukung pelajar.
3. Teknologi pendidikan sebagai media sosial untuk mendukung pelajaran dengan
berbicara.
4. Teknologi pendidikan sebagai mitra intelektual untuk mendukung pelajar.
5. Teknologi pendidikan dapat meningkatkan mutu pendidikan/sekolah.
6. Tekonologi pendidikan dapat meningkatkan fektifitas dan efisiensi proses belajar
mengajar.
7. Teknologi pendidikan dapat mempermudah mencapai tujuan Pendidikan.
BAB
III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bahwa Perkembangan ilmu dan teknologi merupakan salah satu hasil produktivitas dari
manusia yang memiliki pengetahuan yang didapat dari pendidikan. Dimana perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi memiliki implikasi yang luas dalam kehidupan manusia sehingga
diharapkan manusia-manusia tersebut perlu mendalami untuk mengambil manfaatnya secara
optimal dan mereduksi implikasi negatif yang ada. Teknologi Pendidikan hanya mungkin
dikembangkan dan dimanfaatkan dengan baik bilamana ada tenaga yang menanganinya.
Sebagai salah satu disiplin ilmu, teknologi pendidikan juga berorientasikan kepada perubahan
(perkembangan) cara hidup dan kebutuhan manusia. Inilah yang menyempurnakan teknologi
pendidikan setaraf dengan disiplin ilmu lainnya, dengan perubahan konsep teknologi pendidikan
telah terjadinya perubahan paradigma dalam batang tubuh teknologi pendidikan. Paradigma
tersebut merupakan cara pandang teknologi pendidikan terhadap perkembangan manusia.
Teknologi pendidikan merupakan suatu disiplin ilmu terapan, artinya ia berkembang karena
adanya kebutuhan di lapangan, yaitu kebutuhan untuk belajar. Belajar lebih efektif, lebih efisien,
lebih banyak, lebih luas, lebih cepat dan sebagainya. Untuk itu ada usaha dan produk yang
sengaja dibuat dan ada yang ditemukan dan dimanfaatkan.
Dengan paradigma dan trend seperti ini, sudah sepantasnya sumber daya teknologi pendidikan
menjadi prioritas dalam pengembangan pembelajaran di lembaga atau instansi manapun yang
mengadakan kegiatan pembelajaran dan para sumber daya teknologi pendidikan akan memiliki
potensi berkarya yang tidak terbatas, baik pada institusi formal (lembaga pendidikan) maupun di
lembaga lainnya.
Tentunya pemerintah dan pihak-pihak yang lain sudah waktunya melirik teknologi pendidikan
sebagai faktor yang potensial, dimana ketika ingin memperbaiki kualitas manusia melalui
pembelajaran, maka teknologi pendidikan merupakan solusi paling tepat.

B. SARAN
Tim Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, kedepannya penyusun akan
lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih
banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Oleh karna itu, penyusun mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
Ana Widyastuti, 2020. Pengantar Teknologi Pendidikan. Medan : Yayasan Kita Menulis.
Corry Purba, Konsep Teknologi Pendidikan di Indonesia, Pematangsiantar, Universitas
Simalungun.
Pengantar Teknologi Pendidikan – “FALSAFAH TP VISI, MISI, & TUJUAN TP”
Prawiradilaga, D.S. (2012). Wawasan Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Siyamta,MT. – Teknologi Pendidikan Sebagai Bidang Garap Menurut AECT 1994. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai