Anda di halaman 1dari 3

Batas Wilayah Studi

Penarikan batas wilayah studi dilakukan dengan memperhatikan komponen dampak


penting lingkungan yang akan ditelaah secara cermat dan mendalam serta potensi
persebaran dampak terhadap lingkungan. Penentuan batas wilayah studi ANDAL Rencana
Pembangunan Kawasan Industri Batang dapat dilakukan dengan mempertimbangkan 4
(empat) elemen, yaitu batas proyek, batas ekologis, batas sosial, dan batas administrasi.
Batas wilayah studi serta batas waktu kajian disajikan secara singkat berdasar kajian
Kerangka Acuan. Uraian ditampilkan dalam bentuk peta atau data informasi spasial batas
wilayah studi yang dapat menggambarkan batas wilayah proyek, ekologis, sosial dan
administratif dengan mengacu pada hasil pelingkupan dalam Formulir Kerangka Acuan.
Peta yang disertakan harus memenuhi kaidah-kaidah kartografi. Peta batas wilayah studi
ditunjukkan pada gambar berikut.
A. Batas Proyek
Batas proyek adalah ruang dimana suatu rencana usaha dan/atau kegiatan akan
melakukan kegiatan pra-konstruksi, konstruksi, dan operasi. Batas proyek Rencana
Pembangunan Kawasan Industri Batang adalah batas tapak kegiatan.
Batas proyek adalah lokasi tapak proyek Rencana Kegiatan Pembangunan Kawasan
Industri Batang yang direncanakan menggunakan lahan perkebunan milik PT. Segajung.
Areal rencana kegiatan dengan luas pengembangan sebesar 287 Hektar.
Rencana lokasi kegiatan memiliki batas-batas, yaitu:
- Sebelah Utara : Berbatasan dengan Jalan Nasional Pantura
- Sebelah Timur : Berbatasan dengan Sungai Boyo
- Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Pucanggading dan Desa Candi
- Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Wonotunggal
B. Batas Ekologis
Batas ekologis merupakan ruang persebaran dampak yang ditimbulkan akibat adanya
rencana kegiatan melalui sebaran air, udara, dan transportasi. Batas ekologis dapat
ditentukan dengan memperhatikan prakiraan luas persebaran dampak, yaitu radius
pengaruh terhadap kualitas air permukaan dan kualitas udara yang ditimbulkannya.
Dampak polusi udara dan kebisingan diperkirakan akan dirasakan oleh masyarakat sekitar
100 meter kiri-kanan jalan yang dilalui oleh kendaraan proyek. Batas ekologis meliputi
sungai, permukiman, hutan dan perairan terdekat yang merupakan batas ekologi terluar
dari wilayah rencana kegiatan. Berdasarkan hasil survei lapang pada kondisi cuaca cerah
bahwa air limbah hasil pengolahan IPAL dan air limpasan hujan akan mengalir melalui
drainase menuju ke Sungai Boyo, Sungai Sambong, dan Sungai Blewah lalu mengalir ke
laut, sehingga batas ekologisnya adalah ketiga sungai tersebut.
C. Batas Sosial
Batas sosial adalah ruang di sekitar rencana kegiatan yang merupakan tempat
berlangsungnya interaksi sosial yang mengandung nilai tertentu dan tatanan sosial yang
sudah mapan (pranata sosial), sesuai dengan proses dinamika suatu kelompok masyarakat
yang diprakirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat dilaksanakannya rencana
kegiatan. Batas sosial yang digunakan dalam studi ini meliputi seluruh permukiman
masyarakat di sekitar wilayah lokasi kegiatan yang terkena dampak langsung maupun
tidak langsung yaitu masyarakat 7 (tujuh) desa yang mengelilingi tapak proyek yaitu Desa
Tulis, Desa Beji, Desa Sembojo, Desa Posong dan Desa Wringingintung di Kecamatan
Tulis dan di Desa Batiombo dan Desa Wonosegoro di Kecamatan Bandar, Kabupaten
Batang.

D. Batas Administrasi
Batas administrasi adalah ruang dimana masyarakat dapat secara leluasa melakukan
kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Batas administrasi yang digunakan dalam lingkup wilayah studi adalah
lokasi kegiatan eksisting yang berada di Kabupaten Batang tepatnya Kecamatan Tulis
yang meliputi Desa Sembojo, Desa Posong dan Desa Wringingintung dan Kecamatan
Bandar yang meliputi Desa Batiombo dan Desa Wonosegoro.
Gambar 5.1. Peta Batas Wilayah Studi

Anda mungkin juga menyukai