Anealing
Anealing adalah perlakuan panas logam dengan pendinginan yang
lambat berfungsi untuk memindahkan tekanan internal atau mengurangi dan
menyuling struktur Kristal (melibatkan pemanasan di atas temperatir kritis
bagian atas).
Tahapan dari proses Anneling
dimulai dengan memanaskan logam (paduan) sampai temperature
tertentu,
menahan pada temperature tertentu tadi selama beberapa waktu
tertentu agar tercapai perubahan yang diinginkan
mendinginkan logam atau paduan tadi dengan laju pendinginan yang
cukup lambat.
Jenis Anneling itu beraneka ragam, tergantung pada :
1. jenis atau kondisi benda kerja
2. temperature pemanasan
3. lamanya waktu penahanan
4. laju pendinginan (cooling rate), dll
Full annealing (annealing)
Proses perlakuan panas untuk menghasilkan perlite yang kasar (coarse
pearlite) tetapi lunak dengan pemanasan sampai austenitisasi dan
didinginkan dalam furnace. Tujuannya untuk memperbaiki ukuran butir dan
machinibility.
Pada proses full annealing ini biasanya dilakukan:
memanaskan logam sampai keatas temperature kritis
baja hypoeutectoid , 25 C - 50 C diatas garis A3
baja hypereutectoid 25 C - 50 C diatas garis A1
Dilanjutkan proses pendinginan yang cukup lambat (biasanya dalam furnace
atau dalam bahan yang mempunyai sifat penyekat panas yang baik).
Normalizing
• Merupakan proses perlakuan panas yang menghasilkan perlite halus
• Sifat lebih keras dan kuat dari hasil anneal.
• pendinginannya dengan menggunakan media udara
• Secara teknis prosesnya hampir sama dengan annealing :
memanaskan logam sampai keatas temperature kritis (untuk baja
hypoeutectoid , 50 C diatas garis A3 sedang untuk baja hypereutectoid 50
Cdiatas garis Acm).
dilanjutkan dengan pendinginan pada udara. Pendinginan ini lebih cepat
daripada pendinginan pada annealing.
Spheroidizing
• process perlakuan panas untuk menghasilkan struktur carbida berbentuk
bulat (spheroid) pada matriks ferrite.
• Tujuannya memperbaiki machinibility baja paduan Carbon tinggi.
• Secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. baja hypereutectoid yang dianneal mempunyaistruktur yang terdiri dari
pearlite yang “terbungkus” oleh jaringan cemented. Jaringan cemented
(cemented network) ini meyebabkan baja (hypereutectoid) mempunyai
machinibility rendah. Untuk memperbaikinya maka cemented network
tersebut harus dihancurkan dengan proses spheroidizing
2. Spheroidizing ini dilaksanakan dengan melakukan pemanasan sampai
disekitar temperatur A1 bawah atau sedikit dibawahnya dan ditahan dalam
waktu yang lama (sekitar 24 jam) baru kemudian didinginkan.
3. Karena berada pada temperature yang tinggi dalam waktu yang lama
maka cemented yang tadinya berbentuk plat atau lempengan itu akan hancur
menjadi bola-bola kecil (sphere) yang disebut dengan spheroidite yang
tersebar dalam matriks ferrite.
Hardening
Hardening adalah perlakuan panas terhadap logam dengan sasaran
meningkatkan kekerasan alami logam. Perlakuan panas menuntut
pemanasan benda kerja menuju suhu pengerasan, jangka waktu yang
memadai pada suhu pengerasan dan pendinginan (pengejutan) berikutnya
secara cepat dengan kecepatan pendinginan kritis. Akibat pengejutan dingin
di daerah suhu pengerasan ini, dicapailah suatu keadaan paksaan bagi
struktur baja yang merangsang kekerasan ,oleh karena itu maka proses
pengerasan ini disebut pengerasan kejut.
Hardening dilakukan untuk memperoleh sifat tahan aus yang tinggi,
kekuatan dan fatigue limit/strength yang lebih baik. Kekerasan yang dapat
dicapai tergantung pada kadar karbon dalam baja dan kekerasan yang terjadi
akan tergantung pada temperature pemanasan (temperature autenitsing),
holding time dan laju pendinginan yang dilakukan serta seberapa tebal
bagian penampang yang menjadi keras banyak tergantung pada
hardenability.
Kekerasan pada kecepatan pendinginan kritis (martensit) ini diiringi
dengan kerapuhan yang besar dan tegangan pengejutan, karena itu pada
umumnya dilakukan pemanasan ulang kembali menuju suhu tertentu dengan
pendinginan lambat.
Tempering
Tempering didefinisikan sebagai proses pemanasan logam setelah
dikeraskan pada temperature tempering (di bawah suhu kritis), yang
dilanjutkan proses pendinginan. Menurut tujuannya proses tempering
dibedakan sbb :
a) Tempering pada suhu (150o – 300oC), untuk mengurangi tegangan-
tegangan kerut dan kerapuhan.
b) Tempering pada suhu (300o – 550oC), untuk menambah keuletan dan
kekerasannya sedikit berkurang.
c) Tempering pada suhu (550o – 650oC), bertujuan memberikan daya
keuletan yang besar dan sekaligus kekerasannya menjadi agak rendah.
200 x103
P
x
A ( 400)( 2)
79,6 MPa
Tegangan tarik tersebut bekerja pada setiap penampang seperti pd gbr (a)
Tegangan geser akibat beban puntir dihitung dengan menggunakan rumus :
xy
Tr
J
T = momen puntir
r = jari-jari silinder
J = momen kelembaman polar luasan silinder
Silinder dinding tipis harga J adalah :
79,6 100 0
ij 100 0 0
0 0 0
Tegangan tarik sx dan tegangan geser txy bekerja secara simultan :
c) Tegangan utama :
maks
x ( x / 2) 2 ( xy ) 2
2
79,6
(79,6 / 2) 2 (100) 2 147,4 MPa
2
min
x ( x / 2) 2 ( xy ) 2
2
79,6
(79,6 / 2) 2 (100) 2 67,8MPa
2
d) Tegangan geser maksimum :
maks
( x ) 2 ( ) 2
xy
2
79,6 2
( ) (100) 2 107,7 MPa
2
e) Kondisi material menurut Kriteria Luluh Rankine, Tresca dan Von
Mises :
Kriteria Tegangan Normal Maksimum (Rankine) :
eq
2
2
x
2 2
2 2 2
y y z z x 6 xy yz zx 2
2
1
eq
2
2
79,6 2
79,6 2
6 100
1
2 2
190,62 MPa
eq 190,62 MPa 350 MPa
Contoh 2 :
Sebuah poros berdiameter 50 mm mendapat beban tekan aksial
sebesar 200 kN dan momen puntir sebesar 2 kNm secara simultan.
Ditanyakan:
a) Tegangan utama yang bekerja pada silinder tersebut ?
b) Tegangan geser maksimum yang terjadi pada silinder tersebut ?
Penyelesaian :
Gaya tekan aksial akan menimbulkan tegangan tekan aksial sebesar :
3
200 x10
x
1
102MPa
(50) 2
4
Tegangan geser yang terjadi pada bagian terluar dari poros adalah
terbesar , dihitung dengan menggunakan rumus :
xy
Tr
J
T = momen puntir
r = jari-jari silinder
J = momen kelembaman polar luasan silinder
Tegangan geser yang terjadi pada bagian terluar dari poros :
xy
Tr (2 x103 )(103 )(25)
J
(25) / 32
4
130MPa
Sebuah elemen pada permukaan terluar dari poros akan mempunyai
tegangan geser paling besar seperti ditunjukkan pada gambar di
bawah:
a) Tegangan utama :
x
maks ( x / 2) ( xy )
2 2
2
102
( 102 / 2)2 (130)2 88,6MPa
2
x
min ( x / 2)2 ( xy )2
2
102
( 102 / 2)2 (130)2 191MPa
2
b) Tegangan geser maksimum :
x 2 102 2
maks ( ) ( xy )2 ( ) (130)2 140MPa
2 2
Sumber Refrensi :
http://staff.unila.ac.id/atusi/files/2013/03/Sifat-Material.pdf
http://share.its.ac.id/pluginfile.php/2052/mod_resource/content/1/3._HEAT_TREA
TMENT.pdf
http://eprints.unpam.ac.id/6313/3/BAB%20II.pdf
https://latifmechanical.files.wordpress.com