Anda di halaman 1dari 22

MEMBERIKAN ASUHAN

PADA BAYI USIA 2 – 6 HARI

By : Dianita P, SST, M.Keb


PENDAHULUAN

BBL dalam hari-hari pertamanya


merupakan masa kehidupan yang rentan
dan beresiko tinggi mengalami berbagai
komplikasi atau gangguan kesehatan.
Untuk mengantisipasinya perlu diberikan
asuhan yang sesuai, oleh karena itu
sangat penting menentukan rencana
asuhan yang komprehensif pada bayi usia
2-6 hari.
1. Melakukan Pengkajian Fisik BBL
2. Mengetahui Penampilan dan Perilaku
Neonatal
a. Status Tidur - Jaga
- Selama bulan pertama Banyak
menghabiskan waktunya untuk tidur
- Hanya sekitar 15 % waktu siang
harinya digunakan dalam keadaan
jaga.
- Status Jaga : Menangis, Sadar,
Mengantuk
- Status Tidur : Tidur Aktif/ringan,
tidur lelap
 b. Pengaturan Perilaku / pembentukan kebiasaan :
 - Setiap bayi memperlihatkan
kemampuan yang unik dalam bereaksi terhadap
rangsangan dari lingkungan
 - Pada Minggu pertama merupakan masa
pembelajaran untuk bayi
 - Masing – masing bayi akan mengembangkan
gaya pribadi dan orang tua mempelajari apa
yang menjadi gaya mereka. Spt : Cara terbaik
untuk menenangkan
Respon berulang pada perilaku bayi akan
memperkuat perilaku
3. Pemantauan Berat Badan
- Banyak bayi mengalami penurunan
berat badan pada minggu pertama
kehidupan
- BB lahir < 2,5 kg kmd tidak mengalami
kenaikan BB pada Minggu pertama atau jika
bayi terus kehilangan BB setelah minggu
pertama , anjurkan ibu untuk merujuk bayi.
- Pemantauan pertumbuhan diukur dari
panjang badan dan berat badan untuk
melihat apakah bayi itu sehat dan cukup
nutrisinya.
- BBl harus segera ditimbang BBnya dan
setiap bulan dalam satu tahun pertama
kehidupannya.
4. Memberikan Imunisasi
5. Rencana Asuhan bayi usia 2-6 hari
meliputi :
 Kebutuhan Minum
 BAK
 BAB
 Tidur
 Kebersihan kulit
 Keamanan
 Tanda – Tanda Bahaya
 Penyuluhan sebelum bayi pulang
KEBUTUHAN
MINUM
• Membantu bayi mulai menyusui
dengan pemberian ASI eksklusif
• Prinsip umum dalam menyusui
secara dini dan eksklusif :
Bayi harus disusui segera
mungkin setelah lahir
(terutama dalam 1 jam
pertama) dan melanjutkan
selama 6 bulan pertama
kehidupan
Kolostrum harus diberikan,
tidak boleh dibuang
L@njuuut.......
Bayi harus diberi ASI secara
ekslusif selama 6 bulan
Bayi harus disusui kapan saja dia
mau (on demand)
ASI Mengandung gizi yang paling
sesuai untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi baik kualitas
maupun kuantitasnya

Jumlah rata – rata makanan seorang bayi cukup bulan


selama 2 Minggu pertama sebanyak 30-60 ml setiap
2-3 jam.
Komposisi ASI, Susu Sapi, dan Susu Formula
Komposisi/100 ml ASI Matur Susu Sapi Susu Formula
Kalori 75 69 67
Protein 1,2 3,5 1,5
Laktalbumin (%) 80 18 60
Kasein (%) 20 82 40
Air (ml) 87,1 87,3 90
Lemak (g) 4,5 3,5 3,8
Karbohidrat 7,1 4,9 6,9
Ash (g) 0,21 0,72 0,34
Mineral Na 16 50 21
K 53 144 69
Ca 33 128 46
P 14 93 32
Mg 4 13 5,3
Fe 0,05 Trace 1,3
Zn 0,15 0,04 0,42
Komposisi ASI, Susu Sapi, dan Susu Formula

Komposisi/ 100ml ASI Matur Susu Sapi Susu Formula


Vitamin A (iu) 182 140 210
C(mg) 5 1 5,3
D(iu) 2,2 42 42
E(iu) 0,08 0,04 0,04
Thiamin (mg) 0,01 0,04 0,04
Riboflavin (mg) 0,04 0,03 0,06
Niasin (mg) 0,2 0,17 0,7
pH Alkali (basa) Acid (asam) Acid (asam)
Bacteria iontent Steril Non Streil Non Streil
BAB
• Defekasi pertama berwarna hijau kehitam-
hitaman
• Hari 3-5 kotoran berubah warna menjadi
kuning kecoklatan
• Feses dari bayi yang minum susu formula lebih
berbentuk dibandingkan dengan bayi yang
menyusu ASI Cenderung mengiritasi kulit
bayi
• Bayi yang mendapat ASI kotorannya kuning
dan cair dan berbiji
• Bayi yang minum susu formula coklat gelap
seperti pasta atau padat dan berbau
• Bayi mulai memiliki pola defekasi normal yaitu
: pada minggu ke-2 kehidupannya
BAK
• Sistem ginjal terbentuk sejak masa
janin tetapi kemampuan setelah lahir
masih terbatas,kemampuan
mensekresi obat dan memekat atau
mengencerkan urin belum sempurna.
• Bayi miksi sebanyak minimal 6-10x
sehari. Semakin banyak cairan yang
masuk maka semakin sering bayi miksi
• Umumnya bayi cukup bulan akan
mengeluarkan urine 15-16 ml/kg/hari
Asuhan yang perlu diberikan dalam
hal ini :

 Monitor BAK/BAB bayi selama 24


jam
 Amati adanya kelainan/gangguan
yang muncul
 Jelaskan pada ibu bahwa kotoran
bayi yang kuning dan agak berbiji-biji
merupakan hal yang normal
 BAB dapat menyebabkan infeksi,
jadi segera bersihkan dan buang
kotoran kedalam toilet atau dikubur.
TIDUR
• Dalam 2 Minggu pertama setelah lahir, bayi
normalnya sering tidur. Sediakan selimut dan
ruangan yang hangat dan pastikan bayi tidak terlalu
panas atau terlalu dingin
• BBL sampai usia 3 bulan rata-rata tidur + 16 jam/hr
• Pada umumnya bayi terbangun sampai malam hari
pada usia 3 bulan, jumlah waktu tidur akan
berkurang seiring bertambahnya usia
• Keadaan istirahat bayi :
1) Keadaan sadar-aktif
2) Keadaan sadar-tenang
3) Keadaan transisional
Tahapan istirahat bayi:
1. Tidur dan Bangun
Semenjak aktiv pernapasan bayi tetap terjaga
dan reaktif terhadap rangsang dalam jangka
waktu 1jam lalu relaks dan tidur
2. Tahap Tidur
1) Tidur Dalam
2) Tidur Dangkal
3. Tahap Terjaga
1) Tahap mengantuk
2) Tahap terjaga tenang
3) Tahap terjaga
4) Tahap menangis aktif.
(Myles, Cetakan 14, 2009)
TIDUR DALAM TIDUR DANGKAL
• Mata tertutup, • Pergerakan mata yang
• nafas teratur, cepat teramati pada
• tidak ada pergerakan kelopak yang tertutup.
bola mata, • Pernapasan
• respon tidak teratur,
stimulus lambat. • respon mengisap terjadi
• Gerakan tersentak intermiten
dapat terjadi disela • respon pada stimulus
tidur. cepat.
Perubahan Pola Tidur Bayi

Usia Lama tidur

1 minggu 16,5 jam

1 tahun 14 jam

2 tahun 13 jam

5 tahun 11 jam

9 Tahun 10 jam
KEBERSIHAN KULIT

• Muka, pantat dan tali pusat bayi perlu


dibersihkan secara teratur. Mandi seluruh
tubuh setiap hari tidak selalu harus dilakukan.
Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah
memegang bayi.
• Dilapisi oleh vernik caseosa yang berfungsi
melindungi bayi didalam dan diluar uteri serta
menghilang dalam beberapa jam setelah lahir.
KEAMANAN
(1) Jangan sekali-kali meninggalkan bayi
sendirian dikursi, meja, tempat tidur.
(2) Hindari pemberian apapun, kecuali ASI
Ekslusif.
(3) Hindari penggunaan bantal pada belakang
kepala bayi dan tempat tidur karena bantal
dapat menutupi muka bayi.
(4) Menjauhi orang-orang yang menderita infeksi.
(5) Menjauhi lingkungan yang banyak asap dan
orang merokok.
(6) Mencuci tangan sebelum dan sesudah
menangani bayi.
(Pusdiknakes-WHO-JHPIEGO, 2003 : 23)
TANDA-TANDA BAHAYA
• Pernafasan sulit atau lebih dari 60x permenit
• Terlalu hangat (lebih dari 38C) atau terlalu dingin
(kurang dari 36C)
• Hisapan saat menyusu lemah, rewel, sering
muntah, mengantuk berlebihan
• Tali pusat merah, bengkak, bau busuk, berdarah
• Pus atau warna kemerahan pada mata
• Icterus (kuning) dalam 24 jam pertama atau > 5
hari dan pada bayi prematur
• Distensi Perut Bayi, muntah.
• Diare, bab > 6x , tidak bab dan bak dalam 24 jam
setelah bayi dilahirkan.
• Pembengkakan pada jaringan/bagian tubuh
• Kejang, spasme, kehilangan kesadaran
• Cyanosis
• Lethargy (lemas, tidak aktif)
PENYULUHAN SEBELUM
BAYI PULANG
• Perawatan tali pusat
• Pemberian ASI
• Jaga kehangatan bayi
• Tanda – tanda bahaya
• Imunisasi
• Pencegahan infeksi dan kecelakaan

Anda mungkin juga menyukai