merupakan masa kehidupan yang rentan dan beresiko tinggi mengalami berbagai komplikasi atau gangguan kesehatan. Untuk mengantisipasinya perlu diberikan asuhan yang sesuai, oleh karena itu sangat penting menentukan rencana asuhan yang komprehensif pada bayi usia 2-6 hari. 1. Melakukan Pengkajian Fisik BBL 2. Mengetahui Penampilan dan Perilaku Neonatal a. Status Tidur - Jaga - Selama bulan pertama Banyak menghabiskan waktunya untuk tidur - Hanya sekitar 15 % waktu siang harinya digunakan dalam keadaan jaga. - Status Jaga : Menangis, Sadar, Mengantuk - Status Tidur : Tidur Aktif/ringan, tidur lelap b. Pengaturan Perilaku / pembentukan kebiasaan : - Setiap bayi memperlihatkan kemampuan yang unik dalam bereaksi terhadap rangsangan dari lingkungan - Pada Minggu pertama merupakan masa pembelajaran untuk bayi - Masing – masing bayi akan mengembangkan gaya pribadi dan orang tua mempelajari apa yang menjadi gaya mereka. Spt : Cara terbaik untuk menenangkan Respon berulang pada perilaku bayi akan memperkuat perilaku 3. Pemantauan Berat Badan - Banyak bayi mengalami penurunan berat badan pada minggu pertama kehidupan - BB lahir < 2,5 kg kmd tidak mengalami kenaikan BB pada Minggu pertama atau jika bayi terus kehilangan BB setelah minggu pertama , anjurkan ibu untuk merujuk bayi. - Pemantauan pertumbuhan diukur dari panjang badan dan berat badan untuk melihat apakah bayi itu sehat dan cukup nutrisinya. - BBl harus segera ditimbang BBnya dan setiap bulan dalam satu tahun pertama kehidupannya. 4. Memberikan Imunisasi 5. Rencana Asuhan bayi usia 2-6 hari meliputi : Kebutuhan Minum BAK BAB Tidur Kebersihan kulit Keamanan Tanda – Tanda Bahaya Penyuluhan sebelum bayi pulang KEBUTUHAN MINUM • Membantu bayi mulai menyusui dengan pemberian ASI eksklusif • Prinsip umum dalam menyusui secara dini dan eksklusif : Bayi harus disusui segera mungkin setelah lahir (terutama dalam 1 jam pertama) dan melanjutkan selama 6 bulan pertama kehidupan Kolostrum harus diberikan, tidak boleh dibuang L@njuuut....... Bayi harus diberi ASI secara ekslusif selama 6 bulan Bayi harus disusui kapan saja dia mau (on demand) ASI Mengandung gizi yang paling sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi baik kualitas maupun kuantitasnya
Jumlah rata – rata makanan seorang bayi cukup bulan
selama 2 Minggu pertama sebanyak 30-60 ml setiap 2-3 jam. Komposisi ASI, Susu Sapi, dan Susu Formula Komposisi/100 ml ASI Matur Susu Sapi Susu Formula Kalori 75 69 67 Protein 1,2 3,5 1,5 Laktalbumin (%) 80 18 60 Kasein (%) 20 82 40 Air (ml) 87,1 87,3 90 Lemak (g) 4,5 3,5 3,8 Karbohidrat 7,1 4,9 6,9 Ash (g) 0,21 0,72 0,34 Mineral Na 16 50 21 K 53 144 69 Ca 33 128 46 P 14 93 32 Mg 4 13 5,3 Fe 0,05 Trace 1,3 Zn 0,15 0,04 0,42 Komposisi ASI, Susu Sapi, dan Susu Formula
Komposisi/ 100ml ASI Matur Susu Sapi Susu Formula
Vitamin A (iu) 182 140 210 C(mg) 5 1 5,3 D(iu) 2,2 42 42 E(iu) 0,08 0,04 0,04 Thiamin (mg) 0,01 0,04 0,04 Riboflavin (mg) 0,04 0,03 0,06 Niasin (mg) 0,2 0,17 0,7 pH Alkali (basa) Acid (asam) Acid (asam) Bacteria iontent Steril Non Streil Non Streil BAB • Defekasi pertama berwarna hijau kehitam- hitaman • Hari 3-5 kotoran berubah warna menjadi kuning kecoklatan • Feses dari bayi yang minum susu formula lebih berbentuk dibandingkan dengan bayi yang menyusu ASI Cenderung mengiritasi kulit bayi • Bayi yang mendapat ASI kotorannya kuning dan cair dan berbiji • Bayi yang minum susu formula coklat gelap seperti pasta atau padat dan berbau • Bayi mulai memiliki pola defekasi normal yaitu : pada minggu ke-2 kehidupannya BAK • Sistem ginjal terbentuk sejak masa janin tetapi kemampuan setelah lahir masih terbatas,kemampuan mensekresi obat dan memekat atau mengencerkan urin belum sempurna. • Bayi miksi sebanyak minimal 6-10x sehari. Semakin banyak cairan yang masuk maka semakin sering bayi miksi • Umumnya bayi cukup bulan akan mengeluarkan urine 15-16 ml/kg/hari Asuhan yang perlu diberikan dalam hal ini :
Monitor BAK/BAB bayi selama 24
jam Amati adanya kelainan/gangguan yang muncul Jelaskan pada ibu bahwa kotoran bayi yang kuning dan agak berbiji-biji merupakan hal yang normal BAB dapat menyebabkan infeksi, jadi segera bersihkan dan buang kotoran kedalam toilet atau dikubur. TIDUR • Dalam 2 Minggu pertama setelah lahir, bayi normalnya sering tidur. Sediakan selimut dan ruangan yang hangat dan pastikan bayi tidak terlalu panas atau terlalu dingin • BBL sampai usia 3 bulan rata-rata tidur + 16 jam/hr • Pada umumnya bayi terbangun sampai malam hari pada usia 3 bulan, jumlah waktu tidur akan berkurang seiring bertambahnya usia • Keadaan istirahat bayi : 1) Keadaan sadar-aktif 2) Keadaan sadar-tenang 3) Keadaan transisional Tahapan istirahat bayi: 1. Tidur dan Bangun Semenjak aktiv pernapasan bayi tetap terjaga dan reaktif terhadap rangsang dalam jangka waktu 1jam lalu relaks dan tidur 2. Tahap Tidur 1) Tidur Dalam 2) Tidur Dangkal 3. Tahap Terjaga 1) Tahap mengantuk 2) Tahap terjaga tenang 3) Tahap terjaga 4) Tahap menangis aktif. (Myles, Cetakan 14, 2009) TIDUR DALAM TIDUR DANGKAL • Mata tertutup, • Pergerakan mata yang • nafas teratur, cepat teramati pada • tidak ada pergerakan kelopak yang tertutup. bola mata, • Pernapasan • respon tidak teratur, stimulus lambat. • respon mengisap terjadi • Gerakan tersentak intermiten dapat terjadi disela • respon pada stimulus tidur. cepat. Perubahan Pola Tidur Bayi
Usia Lama tidur
1 minggu 16,5 jam
1 tahun 14 jam
2 tahun 13 jam
5 tahun 11 jam
9 Tahun 10 jam KEBERSIHAN KULIT
• Muka, pantat dan tali pusat bayi perlu
dibersihkan secara teratur. Mandi seluruh tubuh setiap hari tidak selalu harus dilakukan. Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi. • Dilapisi oleh vernik caseosa yang berfungsi melindungi bayi didalam dan diluar uteri serta menghilang dalam beberapa jam setelah lahir. KEAMANAN (1) Jangan sekali-kali meninggalkan bayi sendirian dikursi, meja, tempat tidur. (2) Hindari pemberian apapun, kecuali ASI Ekslusif. (3) Hindari penggunaan bantal pada belakang kepala bayi dan tempat tidur karena bantal dapat menutupi muka bayi. (4) Menjauhi orang-orang yang menderita infeksi. (5) Menjauhi lingkungan yang banyak asap dan orang merokok. (6) Mencuci tangan sebelum dan sesudah menangani bayi. (Pusdiknakes-WHO-JHPIEGO, 2003 : 23) TANDA-TANDA BAHAYA • Pernafasan sulit atau lebih dari 60x permenit • Terlalu hangat (lebih dari 38C) atau terlalu dingin (kurang dari 36C) • Hisapan saat menyusu lemah, rewel, sering muntah, mengantuk berlebihan • Tali pusat merah, bengkak, bau busuk, berdarah • Pus atau warna kemerahan pada mata • Icterus (kuning) dalam 24 jam pertama atau > 5 hari dan pada bayi prematur • Distensi Perut Bayi, muntah. • Diare, bab > 6x , tidak bab dan bak dalam 24 jam setelah bayi dilahirkan. • Pembengkakan pada jaringan/bagian tubuh • Kejang, spasme, kehilangan kesadaran • Cyanosis • Lethargy (lemas, tidak aktif) PENYULUHAN SEBELUM BAYI PULANG • Perawatan tali pusat • Pemberian ASI • Jaga kehangatan bayi • Tanda – tanda bahaya • Imunisasi • Pencegahan infeksi dan kecelakaan