Kelompok 4 :
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah Swt atas rahmat-Nya dan shalawat serta salam kepada
Nabi Muhammad Saw makalah yang berujudul “Merevisi Pesan – Pesan Bisnis” ini dapat
diselesaikan tepat waktu. Pembuantan makalah yang berjudul “Merevisi Pesan – Pesan
Bisnis” ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Bisnis. Penulis dalam
pembuatan makalah ini mendapat beberapa hambatan yang disebabkan oleh masih kurangnya
ilmu pengetahuan. Oleh karena itu penulis berterima kasih kepada Ibu Deny Danar Rahayu,
SE., M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Komunikasi Bisnis yang telah memberikan
ilmunya dalam membimbing penyusunan makalah ini.
Dalam menjalankan suatu organisasi khususnya organisasi bisnis, pesan- pesan yang
disampaikan oleh pemimpin kepada para bawahan, terkadang tidakterorganisasi dengan baik
dikarenakan beberapa hal. Hal ini menyebabkan pesan- pesan yang disampaikan tidak
mengenai sasaran atau hasil yang tidak sesuaidengan apa yang dikehendaki. Dengan
mengatur ide-ide secara logis, berurutan,dan tidak bertele-tele, ide yang disampaikan akan
dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan informasi, motivasi, maupun praktis bagi audiens.
Mengorganisasi pesan-pesan secara baik adalah suatu keharusan dan menjadi tantangan
bagikomunikator.
Penulis memohon maaf bilamana ada kesalahan yang terdapat dalam makalah ini.
Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik untuk menyempurnakan dan
memperbaiki makalah ini agar lebih baik di masa yang akan datang. Harapan penulis
makalah ini dapat diterima sebagai tugas yang baik dan dapat memenuhi kriteria makalah
yang baik serta bermanfaat bagi orang yang membacanya.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
iii
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3. Tujuan
Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
iv
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Keterampilan Merevisi
Menulis pesan pesan bisnis sangatlah berbeda, Dan tidaklah semudah menulis pesan
pesan yang bersifat pribadi, seperti penulisan surat kepada orang tua, saudara kandung,
paman, atau kawan akrab. Penulisan surat surat pribadi dapat ditulis tanpa membuat draf atau
konsep terlebih dahulu dan dapat ditulis dengan bahasa apa saja termasuk bahasa Gado-gado
atau campuran sesuai dengan tujuan penulisan surat tersebut. oleh karena itu, menulis pesan-
pesan bisnis tidak bisa sekali jadi dalam menulis surat surat bisnis yang baik diperlukan
proses pemikiran, tenaga dan waktu yang cukup. Akan berbahaya apabila penyampaian pesan
pesan bisnis cenderung dilakukan secara asal-asalan the ceroboh, baik dari Sisi substansi isi
pesan maupun format penulisan.
Pada fase awal pengeditan, perlu perhatian secara seksama terutama pada pesan-pesan
awal dan akhir, karena pesan-pesan tersebut mempunyai pengaruh besar terhadap audiens.
Perhatikan bahwa pembuka surat atau memo haruslah relevan, menarik, dan memberikan
1
reaksi pada pembacanya. Untuk pesan-pesan yang lebih panjang, beberapa paragraf pertama
mencakup subjek, maksud, dan organisasi bahan.
Setelah Anda merasa yakin terhadap isi dan pengorganisasian suatu pesan-pesan
bisnis, maka Anda perlu memusatkan perhatian pada gaya penulisan. Cobalah tanya pada diri
sendiri, apakah Anda telah mendapatkan suatu kesan yang baik bagi audiens Anda? Gunakan
kata-kata frasa yang mampu menghidupkan pesan-pesan Anda, sehingga semakin menarik
bagi audiens Anda. Pada saat yang sama, Anda perlu mencek apakah pesan-pesan yang
disampaikan. jelas, tidak membingungkan, dan mudah dipahami oleh audiens, apakah
informasi penting sudah dinyatakan, dan apakah transisi yang digunakan di antara kalimat
dinyatakan secara jelas?
3. Mengedit Format
Langkah terakhir dalam mengedit suatu pesan-pesan bisnis adalah mengedit format
secara keseluruhan. Di samping melakukan penelaahan terhadap tata bahasa, ejaan,
kesalahan-kesalahan tulis, dan tanda baca, maka format penulisannya tidak boleh diabaikan
begitu saja. Kalau format penulisannya menarik, maka audiens Anda akan senang
membacanya. Terlebih lagi, format penulisan yang ditata rapi, bersih, tidak penuh coretan,
dan kertas yang digunakan berkualitas baik.
2
1. Pilihlah Kata yang Sudah Familiar/Dikenal
Di samping Anda memilih kata-kata yang sudah familiar, Anda perlu juga memilih
kata-kata yang singkat untuk penyampaian pesan-pesan Anda. Penggunaan kata-kata yang
singkat, selain efisien juga mudah dipahami oleh audiens.
Dalam memilih kata-kata untuk menyarnpaikan pesan-pesan bisnis, Anda perlu juga
menghindarkan kata-kata yang memiliki berbagai pengertian. Pernilihan terhadap kata-kata
tersebut akan mengakibatkan penafsiran yang bermacam-macam pada audiens. Akibat
selanjutnya adalah kernungkinan tidak tercapainya maksud penyarnpaian pesan-pesan bisnis
Anda.
Dalam menyusun suatu kalimat perlu diperhatikan tiga hal, yaitu kesatuan pikiran,
kesatuan susunan, dan kelogisan. Sebagaimana Anda ketahui bahwa senap kalimat paling
tidak terdiri atas subjek dan predikat. Masing-masing subjek dalam suatu kalimat akan
menjawab pertanyaan "siapa" atau "apa yang dilakukan oleh kata kerja. Subjek (subject)
merupakan topik suatu bahasan atau sesuatu-yang sedang dikatakan dan biasanya berupa kata
benda.
3
Bagaimana Anda dapat mengenali subjek suatu kalimat? Untuk dapat mengenali
subjek suatu kalimat, Anda dapat mengajukan pertanyaan "siapa" atau "api" sebelum kata
kerja. Sebagai contoh sederhana adalah sebagai berikut:
Siapa penyanyi ternama di Amerika Serikat? Siapa yang berbelanja di Pasar Klewer
Solo? Jawaban atas kedua pertanyaan tersebut merupakan subjek kalimat. Jadi, Johni Mathis
dan Sumami adalah subjek suatu kalimat.
Predikat (predicate) biasanya kata kerja, berkaitan erat dengan apa yang menjadi
subjeknya. Ia menjelaskan tentang apa yang dilakukan oleh subjek. Bagaimana Anda dapat
mengenali predikat? Anda dapat mengenali predikat iengan cara mengaJukan pertanyaan
"melakukan apa" setelah subjek.
Manto melakukan kegiatan apa? Seorang polisi melakukan kegiatan apa? Jawaban
atas kedua pertanyaan tersebut merupakan predikat dalam kalimat tersebut. Kedua kata
tersebut, membeli dan menangkap, adalah kata. kerja yaitu suatu kata yang melakukan
tindakan (action).
Di samping subjek dan predikat, suatu kalimat dapat dilengkapi dengan pelengkap
(complements) yang akan memperjelas arti suatu kata kerja. Ada beberapa jenis pelengkap
antara lain objek langsung (direct object) dan objek tik langsung (indirect object). Untuk
dapat mengetahui objek langsung, Anda dapat mengajukan pertanyaan "siapa" atau "apa'
setelah kata kerja. Sebagai contoh adalah sebagai berikut:
Jamal Mirdad menerima apa? Sumaryono terpilih sebagai apa? Jawaban terhadap kedua
pertanyaan tersebut, merupakan objek langsung.
4
Bagaimana dengan objek tak langsung? Objek tak langsung adalah kata benda yang
menjelaskan kepada siapa atau kegiatan apa yang dilakukan oleh kata kerja. Sebagai contoh
adalah sebagai berikut:
la menulis surat untuk siapa? Majikan mernberi bingkisan kepada siapa? Jawaban terhadap
kedua pertanyaan tersebut merupakan objek tak langsung.
a. Kalimat Sederhana
Suatu kalimat sederhana (simpk sentence) hanya memiliki sebuah subjek dan sebuah
predikat. Namun, tidak menutup kemungkinan suatu kalimat dilengkapi dengan objek baik
langsung maupun tak langsung.
b. Kalimat Majemuk
Kalimat majernuk (compound sentence) berisi dua atau lebih klausa independen dan
tidak mernpunyai klausa dependen. Klausa independen merupakan anak kalimat yang dapat
berdiri sendiri atau mernpunyai pengertian yang utuh. Sedangkan klausa dependen adalah
anak kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri, sehingga tidak memiliki pengertian yang utuh.
Suatu kalimat majemuk dihubungkan dengan kata penghubung i dan, tetapi, atau.
c. Kalimat Kompleks
Kalimat kompleks (complex sentence) berisi sebuah klausa independen dan satu atau
lebih klausa dependen.
Dalam menyusun suatu kalimat, gunakanlah jenis kalimat mana yang paling tepat atau
sesuai dengan pernikiran atau ide yang Anda miliki. Jika Anda mempunyai dua buah ide
yang memiliki tingkat kepentingan yang sama, maka Anda dapat memilih kalimat majernuk
atau penggabungan kedua kalimat sederhana. Namun, jika salah satu ide memiliki tingkat
kepentingan yang lebih rendah ketimbang yang lain, maka Anda dapat memilih kalimat
kompleks.
5
2.5 Cara Mengembangkan Paragraf
Secara urnum ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mengembangkan
suatu paragraf, yaitu pendekatan induktif dan deduktif. Pendekatan induktif dimulai dengan
mengemukakan berbagai alasan terlebih dahulu, kemudian baru dibuat kesimpulan.
Sedangkan pendekatan deduktif dimulai dari kesimpulan kemudian baru diikuti dengan
alasan-alasannya. Lebih lanjut, suatu paragraf dapat dikembangkan dengan memberikan
ilustrasi atau contoh, perbandingan (persarnaan dan perbedaan), pernbahasan sebab-akibat,
klasifikasi, dan Pernbahasan pernecahan masalah. Pendekatan mana yang akan Anda pilih
sangat tergantung pada subjek Anda, maksud audiens, dan maksud suatu pesan.
a. Ilustrasi
Untuk mengembangkan suatu paragraf, Anda dapat menggunakan suatu ilustrasi atau
contoh yang dapat memberikan gambaran terhadap ide atau gagasan urnum.
c. Pembahasan Sebab-Akibat
d. Klasifikasi
Satu hal yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan pengaruh yang Anda
berikan kepada audiens adalah dengan memusatkan ide/gagasan tunggal (kesatuan ide) untuk
setiap paragraf dan perlu tetap dijaga agar suatu parag penulisannya singkat saja. Oleh karena
tidak ada ketentuan secara pasti bera kalimat untuk setiap paragraf, maka Anda dapat
6
mengembangkan sendid berbagai macam variasi, jangan terlalu singkat namun juga jangan
terlalli panjang. Yang penting suatu paragraf harus merupakan kesatuan ide atau gagasan
yang utuh, jelas, dan menggunakan kata-kata transisi sebagai penghubung antara kalimat
yang satu dengan yang lainnya.
• Lakukanlah kontak mata dengan lawan bicara, agar proses interaksi terlihat lebih
menarik dan lawan bicara merasa dihargai.
• Gunakan gerakan tubuh seperti tangan dan wajah sehingga pesan yang disampaikan
tepat dan tidak salah pemahaman.
• Menunjukan sikap dan kepercayaan yang konstruktif, maksudnya adalah selama
proses komunikasi antara komunikator dan komunikan harus bersama saling
membangun atmosfer yang baik dan sensitif terhadap perasaaan lawan bicara serta
percaya pada kemampuan lawan bicara.
• Mengembangkan kemampuan mendengar agar saat diminta untuk respon kita dapat
menjawabnya sesuai dengan isi pembicaraan.
• Gunakan bahasa yang dimengerti oleh kedua pembicara dan ucapkan kata-kata
dengan jelas.
Evaluasi dimulai dengan membaca cepat dan memusatkan perhatian pada isi,
organisasi dan format pesan. Draft pesan dibandingkan dengan rencana semula. Setelah puas
dengan isi, organisasi dan format pesan, berikutnya dievaluasi gaya dan kemudahan
pembacaan. Untuk memastikan kemudahan pembacaan, periksa kembali kosakata, panjang
kalimat dan paragraf serta struktur kalimat.
7
Dalam mengevaluasi pesan, pesan yang telah dievaluasi perlu ditulis kembali, karena
dokumen yang ditulis ulang umumnya lebih mantap dan kuat sehingga dokumen bisnis dapat
meningkatkan citra perusahaan. Namun, perhatian dan waktu yang digunakan untuk
melakukan perbaikan kata dan kalimat hendaknya disesuaikan dengan batasan waktu (dead
line). Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis ulang pesan, yaitu:
• Ketika menulis ulang, perhatian ditujukan pada setiap kata yang memberikan kontribusi
pada kalimat yang efektif dan pengembangan kalimat agar menjadi paragraf yang
berkatian secara logis.
• Bagian yang mengganggu sebaiknya dihilangkan atau dihapus tentunya setelah terlebih
dahulu menyimpan arsip versi sebelumnya.
• Setelah penulisan ulang dilakukan dengan baik, dokumen menjadi lebih ringkas,
mantap dan kuat.
Selain itu, yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi pesan adalah membuat desain pesan
agar menarik dan efektif. Beberapa diantaranaya:
▪ Konsistensi: Pemakaian desain yang konsisten dalam seluruh isi dokumen untuk
elemen desain yang muncul berulang-ulang. Misalnya penggunaan marjin, jenis huruf,
besar huruf, spasi dan garis.
▪ Seimbang: Supaya desain terlihat menyenangkan, perlu dijaga keseimbangan ruang
antara teks, gambar dan ruang kosong.
▪ Terkendali: Desain diusahakan sederhana. Terlalu banyak elemen desain atau terlalu
banyak sentuhan dekoratif akan menyebabkan dokumen terlihat kacau.
▪ Rincian: Desain yang baik akan memberi kemudahan bagi pembaca untuk mencari
rincian pesan. Rincian pesan yang ingin ditampilkan akan memengaruhi desain.
Kesimpulan yang dapat saya ambil adalah bahwa dalam berkomunikasi perlu
diperhatikan hal-hal yang terkait dengan komunikasi. Apalagi bila berada di posisi sebagai
komunikator atau yang menyampaikan pesan, haruslah menggunakan bahasa yang baik dan
menyampaikannya dengan jelas sehingga pesan yang diterima oleh komunikan tidak salah
pemahaman.
8
- Apakah sudah mencakup semua butir?
- Apakah susunan sudah bertalian secara logis?
- Apakah sudah ada keseimbangan antara informasi umum dan spesifik?
- Apakah gagasan yang paling penting sudah mendapat porsi cukup dan
- ditempatkan pada posisi menonjol? Apakah dukungan sudah cukup dan fakta
diperiksa ulang?
- Apakah lebih meyakinkan bila pesan diatur dalam susunan yang berbeda?
- Apakah perlu menambahkan sesuatu?
- Apakah informasi penting telah ditekankan secara efektif?
- Apakah paragraf memiliki kalimat topik yang jelas?
- Apakah peralihan antara gagasan jelas?
- Apakah terdapat istilah atau jargon yang tidak familiar?
- Apakah terdapat penggunaan bahasa yang berlebihan?
- Bagaimana pengaruh pilihan kata terhadap pembaca?
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Dalam suatu proses komunikasi terkadang kesalahan tidak dapat dihindariuntuk itu
revisi pesan bisnis sangat dibutuhkan untuk membantu agar pesan-pesanyang di sampaikan
sesuai sasaran. Pesan-pesan bisnis merupakan salah satu halyang sangat vital dalam proses
mengembangkan pesan-pesan bisnis secara efektif. Setiap pesan bisnis perlu diedit baik
penulisannya.Gaya penulisan yang efektif dimulai dengan pemilihan kata yang tepat.Dalam
memilih kata perlu diperhatikan antara lain memilih kata yang sudahfamilliar/sudah dikenal
secara umum,singkat, dan hindarkan kata yang memiliki pengertian ganda. Penulisan pesan-
pesan bisnis yang paling efektif akanmencakup keseimbangan pemilihan terhadap ketiga jesis
3.2. Saran
Sebaiknya dalam melakukan revisi pesan bisnis dan tata cara penulisan directrequest,
harus lebih memperhatikan poin-poin pentingnya sehingga ketika pesan bisnis telah di revisi
dan penulisan direct request dapat mudah dipahami oleh pihak-pihak yang terlibat atau yang
10
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.lppm.unila.ac.id/2300/1/MODUL%20FIX%20KOMBIS%20DOROTHY%2
02016.pdf
https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/21082/course/section/5770/jbptunikompp-
gdl-gumgumgumi-19312-8-9-revisi-s.pdf
11