PENDAHULUAN
kapan saja.
1
http://www.penemu.co/2015/05/penemu-telepon-sebenarnya-antonio-meucci.html diakses pada
tanggal 19 September 2016 pukul 22.49
1
2
teknologi baru.
Indonesia), pada tahun 2011 jumlah SMS yang terkirim mencapai 260
miliar SMS.4
Sistem tata nilai dalam suatu masyarakat berubah, dari yang bersifat lokal-
2
https://www.goodnewsfromindonesia.org/2016/01/21/data-terbaru-ternyata-jumlah-ponsel-di-
indonesia-melebihi-jumlah-populasi diakses pada tanggal 20 September 2016 pukul 00.20
3
https://m.tempo.co/read/news/2015/10/08/097707791/orang-indonesia-punya-smartphone-hanya-
untuk-sms-dan-telepon diakses pada tanggal 19 September 2016 pukul 11.25PM
4
https://teknojurnal.com/jumlah-pelanggan-seluler-di-indonesia-hampir-mendekati-jumlah-
penduduk-indonesia/ diakses pada tanggal 19 September 2016 pukul 11.38PM
3
lapangan seksual6.
antara lain, dalam KUHP Bab XVI tentang penghinaan yang termuat dalam
Pasal 310 sampai dengan 321. Sanksi yang diberikan dalam KUHP
minggu atau denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah, dan yang
mengalami perkembangan.
5
Achmad Sodiki, 2005, Kejahatan Mayantara, Refika Aditam, Malang, hlm. 23
6
R. Soesilo, 1991. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Serta Komentar-Komentarnya
Lengkap pasal Demi Pasal, Penerbit Politeia, Bogor, hlm. 225
4
bagi seseorang yang memenuhi unsur dalam pasal 27 Ayat (3) diatur dalam
7
Yesmil Anwar & Adang, 2008, Pembaruan Hukum Pidana Reformasi Hukum Pidana, Penerbit
Grasindo, Jakarta , hlm. 298
8
http://www.computesta.com/2010/03/undang-undang-informasi-dan-transaksi-elektronik/#.V-
pjsCh95PY diakses pada tanggal 24 September pada pukul 19.31
5
Transaksi Elektronik, yaitu pidana penjara paling lama 4 tahun dan atau
denda paling banyak 750.000.000 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah).
ITE jauh lebih berat dibandingkan dengan ketentuan pidana dalam KUHP.
yang belum dikaji lebih lanjut, yaitu adanya perbedaan penerapan hukum
Pelaku pencemaran nama baik melalui layanan pesan singkat ada yang
lex specialis derogat legi generalis yang mengandung makna bahwa aturan
layanan pesan singkat/ SMS yang terjadi pada tahun 2009 di kabupaten
Sumenep, Provinsi Jawa Timur, Moh. Hisyam Als Icank menghina Desi
Familia dengan kata-kata yang tidak pantas karena Icank merasa sakit hati
melanggar pasal 315 KUHP. Kasus yang kedua berdasarkan putusan nomor
pada terdakwa. Terdakwa yang merasa kesal akhirnya mengirim SMS pada
korban yang isinya bersifat menghina korban. Korban merasa sakit hati, lalu
mencaci maki Siti Asiyah Al Mbak Sis Binti Sutiyono melalui layanan
hukum terhadap kasus pencemaran nama baik yang dilakukan melalui SMS.
masyarakat menjadi main hakim sendiri akibat instansi peradilan yang tidak
itu, permasalahan tersebut perlu dikaji lebih lanjut agar kedepannya tidak
PESAN SINGKAT.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
2. Manfaat Praktis:
pesan singkat.
nama baik melalui layanan pesan singkat sebagai salah satu bentuk
tindak pidana.
E. Keaslian Penelitian
plagiasi atau duplikasi atau mengambil karya orang lain. Ada beberapa
skripsi yang serupa tapi tak sama atau senada atau kemiripan, yaitu:
nama baik yang pernah terjadi. Tujuan yang kedua adalah untuk
Undang ITE sampai saat ini masih mengacu kepada pola retributive
masalah yang ketiga adalah, apa saja hambatan atau kendala hakim
sosial.
dalam Pasal 27 ayat (3) yaitu pencemaran nama baik adalah setiap orang
12
baik.
pidana pencemaran nama baik melalui media sosial pada dasarnya tidak
nama baik
kasus pencemaran nama baik mekanisme hak jawab dan hak koreksi
bertanggung jawab?
dicemarkan.
jawab. Karena hak maka boleh digunakan, boleh juga tidak. Itupun jika
14
dia kurang puas boleh memproses secara hukum melalui pihak berwajib
hal pemberitaan yang merugikan kehormatan dan nama baik orang lain,
F. Batasan Konsep
hukum yang tidak sama atau berbeda terhadap tindak pidana yang sama
Pencemaran nama baik dalam KUHP diatur dalam Pasal 310 ayat (1)
Layanan Pesan Singkat atau SMS adalah singkatan dari Short Message
Service dan juga sering disebut sebagai “pesan teks”. Orang yang
termasuk huruf, angka dan simbol ke perangkat lain, jika SMS terlalu
G. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
2. Sumber Data
atas:
ilmiah.
a. Studi kepustakaan
serta literatur yang terkait dengan obyek yang akan diteliti dan
diambil kesimpulannya.
b. Wawancara
Negeri Sleman
18
4. Analisis data
sesuai dengan lima tugas ilmu hukum normatif yang akan dilakukan,
5. Proses berpikir
suatu kesimpulan yang bersifat khusus. Dalam hal ini yang umum
pesan singkat.
1. BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan masalah,
Bab ini berisi konsep atau variabel pertama, yakni: Metode Penerapan
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang didapat melalui proses analisis