Anda di halaman 1dari 6

Mekanisme Cradle-to-Grave

Dokumen limbah akan memegang peranan penting


dalam pemantauan perjalanan limbah B3 dari
penghasil sampai ke pengolah limbah.
Dokumen tersebut antara lain berisi:
o Nama dan alamat penghasil limbah atau pengumpul
yang menyerahkan limbah
Prepared By: Sandra Madonna,S.Si.,M.T. o Tanggal peneyerahan limbah
o Nama dan alamat pengangkut limbah
o Tujuan pengangkutan
o Jenis, jumlah, komposisi, dan karakteristik limbah
yang diserahkan.

Dokumen limbah B3
Dokumen tersebut dibuat dalam rangkap 7 apabila
pengangkutan hanya satu kali.
Apabila pengengkutan lebih dari satu kali (antar
moda), maka dibutuhkan dokumen 11 rangkap, yang
akan merupakan sarana permantauan yang serupa
dengan konsep cradle-to-grave yang diterapkan di
Amerika Serikat.

Dokumen limbah B3 (PP 18/99) Dokumen limbah B3 (PP 18/99)


Berdasarkan uraian dalam Penjelasan PP 18/99, rincian
Lembar ke 5: dikirimkan oleh penerima kepada instansi yang
distribusi dokumen limbah tersebut adalah:
bertanggung jawab setelah diterima oleh penerima limbah B3
Lembar ke 1 (asli): disimpan pengangkut setelah
Lembar ke 6: dikirimkan oleh pengangkut kepada
ditandatangani oleh pengirim limbah
Bupati/Walikota yang bersangkutan dengan pengirim, setelah
Lembar ke 2: setelah ditandatangai oleh pengangkut limbah, ditandatangani pleh penerima limbah
kemudian dikirimkan kepada instansi yang bertanggung jawab
Lembar ke 7: setelah ditandatangani oleh penerima, maka
oleh pengirim limbah.
oleh pengangkut dikirimkan kepada pengirim limbah.
Lembar ke 3: disimpan oleh penghasil setelah ditandatangani
Lembar ke 8 sampai ke 11 dikirim oleh pengangkut kepada
oleh pengangkut
pengirim limbah setelah ditandatangani oleh pengangkut
Lembar ke 4: setelah ditanda tangani oleh pengirim limbah, terdahulu dan diserahkan kepada pengangkut berikutnya
kemudian oleh pengangkut diserahkan kepada penerima (antar moda).
limbah

1
Mata rantai perjalanan limbah beserta dokumennya adalah
seperti tercantum dalam Skema 3.1.

Pengelolaan limbah B3 memungkin badan swasta untuk Disamping mempunyai legalitas badan usaha,
terlibat di dalamnya, baik sebagai penyimpan, persyaratan lain untuk memperoleh izin tersebut adalah
pemanfaat, pengumpul, pengangkut maupun sebagai adanya informasi yang menyangkut tentang:
pengolah limbah tersebut. Untuk itu dibutuhkan izin nama dan alamat yang jelas dari badan usaha tersebut,
operasi (Ps40), yaitu : nama dan alamat penanggung jawab,
dari Kepala instansi yang bertanggung jawab untuk lokasi tempat kegiatan,
kegiatan penyimpanan, pengumpulan, pemanfataan,
bentuk kegiatan yang akan dilakukan,
dan pengolahan-penimbunan,
bahan baku dan proses yang akan digunakan,
dari Menteri Perhubungan untuk kegiatan
pengangkutan limbah B3, setelah mendapat spesifikasi alat pengolah limbah,
rekomendasi dari Kepala instansi yang bertanggung jumlah dan karakteristik limbah yang akan ditangani,
jawab, tata letak sarana dan prasarana,
alat pencegahan pencemaran yang digunakan

Yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan izin lokasi


pengolahan adalah kepala kantor pertanahan kabupaten/kota PP18/99 mengatur juga perpindahan lintas batas
(pasal 42) sesuai dengan rencana tata ruang berdasarkan limbah B3 dari dan ke luar Indonesia (Ps53). Guna
rekomendasi Kepala instansi yang bertanggung jawab. mencegah dijadikannya wilayah Indonesia sebagai
Untuk melengkapi perizinan kegiatan pengolahan limbah tempat pembuangan limbah B3, maka limbah B3
tersebut, dibutuhkan analisis dampak lingkungan terlebih dilarang masuk ke wilayah Indonesia. Dalam hal
dahulu, disertai dokumen-dokumen yang biasa menyertainya. pengangkutan limbah B3 antara negara yang melalui
Dalam hal penghasil limbah bertindak pula sebagai pengolah wilayah Indonesia, maka dibutuhka pemberitahuan
limbah dan kegiatan tersebut dilakukan pada lokasi yang sama, tertulis terlebih dahulu kepada pemerintah Republik
maka analisis dampak lingkungannya dibuat teritegrasi dengan Indonesia.
kegiatan utamanya dengan persyaratan yang berlaku. Untuk
itu, hanya rencana pengelolaan lingkungan dan rencana Pengiriman limbah B3 ke luar Indonesia
pemantauan lingkungan yang telah disetujui oleh instansi membutuhkan persetujuan tertulis dari pemerintah
berwenang yang diajukan kepada Instansi yang bertanggung negara penerima dan izin tertulis dari pemerintah
jawab bersama persyaratan lainnya. Indonesia.

2
Pengawasan pengelolaan limbah B3 yang dilakukan oleh Kewajiban penghasil, pengumpul, pengangkut dan atau
Instansi yang bertanggung jawab meliputi pematauan pengolah limbah adalah membantu sepenuhnya
penaatan persyaratan serta ketentuan teknis dan aktivitas pengawasan yang dilakukan di daerah
administratif oleh fihak-fihak yang mengelola limbah tanggung jawabnya., yang mendapat perhatian dalam
B3. Pengawasan tersebut mempunyai kewenangan kedua PP tersebut adalah kesehatan dan keselamatan
untuk: pekerja yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan ini
memasuki area lokasi kegiatan, serta tanggung jawab pengelola bila terjadi kecelakaan
serta pencemaran.
mengambil contoh limbah untuk dianalisa di
laboratorium, Pemeriksaan kesehatan pekerja oleh instansi yang
berwenang di bidang kesehatan tenaga kerja dilakukan
meminta keterangan tentang pelaksanaan pengelolaan secara berkala agar sejak dini dapat diketahui terjadinya
limbah,
kontaminasi oleh zat-zat berbahaya.
melakukan pemotretan untuk kelengkapan pengawan
tersebut.

KONSEP CRADLE-TO-GRAVE Atomic Energy Act (1954) : merupakan revisi Atomic Energy
Act tahun 1946, yang mengatur permasalahan penggunaan
AMERIKA SERIKAT energi nuklir.
Sebagai negara industri, Amerika Serikat relatif Federal Insecticide, Fungicide and Rodenticide Act (FIFRA-1972)
banyak mengalami banyak masalah dengan limbah, : mengatur penyimpanan dan disposal pestisida.
khususnya limbah industri. Solid Waste Disposal Act (1965) dan Resource Recovery Act
(1970) : pengaturan tentang pengolahan dan pendaur-ulangan
Kontrol yang aktif dari masyarakatnya banyak
buangan padat.
menelorkan peraturan-peraturan guna mengatur
Toxic Substances Control Act (TSCA - 1976) : pengaturan
masalah ini.
penggunaan bahan kimia berbahaya yang baru dihasilkan.
Beberapa peraturan-peraturan Federal yang berkaitan Resource Conservation and Recovery Act (RCRA - 1976) :
dengan masalah lingkungan, khususnya yang pengaturan pengelolaan limbah berbahaya
berkaitan dengan masalah pengelolaan limbah B3
Hazardous and Solid Waste Amandements Act (HSWA - 1984) :
antara lain adalah : tentang perlindungan terhadap air tanah dari limbah
berbahaya

Comprehensive Environmental Response, Toxic Substances Control Act (TSCA)


Compensation and Liabilities Act (CERCLA - 1980) dan
Superfund Amendement and Reautorization Act (SARA memberi kewenangan pada USEPA untuk
- 1986) yaitu tentang pengaturan dan pendanaan bagi mengidentifikasi dan memantau bahanbahan kimia
pembersihan site disposal berbahaya yang sudah tidak berbahaya di lingkungan ; disamping itu USEPA
beroperasi. mempunyai kewenangan untuk mendapatkan informasi
Pollution Prevention Act (1990) : strategi penanganan tentang bahan berbahaya ini di sumbernya (pabrik). Efek
pencemaran limbah dengan memberikan priporitas toksik dari bahan yang baru dihasilkan, harus diuji dulu
pada minimasi limbah sebelum bahan tersebut diproduksi untuk dipasarkan.
Bahan-bahan kimia yang diproduksi sebelum TSCA juga
Dari sekian banyak peraturan perundang-undangan
terkena peraturan ini. Katagori produk yang tidak
tersebut di atas, maka yang sangat berkaitan erat dengan termasuk dalam kontrol TSCA adalah tembakau,
masalah limbah berbahaya adalah TSCA (1976), RCRA pestisida, bahan nuklir, senjata api/amunisi, makanan,
(1976), HSWA (1980), CERCLA (1980) dan SARA (1986). aditif untuk makanan, obat-obatan dan kosmetika.

3
Salah satu kasus yang dapat dijadikan contoh adalah
penggunaan polychlorinated biphenyl (PCB). PCB telah Direncanakan, transformator tersebut akan ditarik
diproduksi di Amerika Serikat sejak tahun 1929, dan dari peredaran oleh USEPA. Proses pemusnahan yang
merupakan bahan cair dengan sifat-sifat yang paling cocok adalah dengan insinerasi pada
menguntungkan yaitu mempunyai stabilitas panas serta temperatur 1200 ± 100°C selama 2 detik dengan 3%
sifat-sifat transfer panas yang ideal, sehingga digunakan kelebihan oksigen di cerobong, atau 1600 ± 100°C
sebagai media transfer panas pada transformator dan selama 1,5 detik dengan 2 % kelebihan oksigen. DRE
kapasitor. Namun uji coba pada hewan akhirnya (Destruction and Removal Efficiency) yang
menunjukkan bahwa PCB dapat menyebabkan kanker dipersyaratkan paling tidak adalah sebesar 99,9999 %.
dan sebagainya, serta terkonsentrasi pada jaringan lemak.
Melalui TSCA, produk PCB di Amerika Serikat telah
dihentikan (1977), namun sejumlah besar alat listrik
masih menggunakan bahan ini. Diperkirakan sekitar
77.000 transformator dengan PCB telah diproduksi.

Solid Waste Disposal Act RCRA


RCRA dianggap merupakan produk legislatif yang paling
pada dasarnya mengatur tata cara disposal penting dalam pengaturan limbah B3, dan telah
(penyingkiran) limbah kota dan industri, agar tidak mengalami beberapa kali amandemen sejak
mengganggu terhadap kesehatan manusia dan dikeluarkannya pada tahun 1976.
lingkungan, serta bagaimana mengurangi timbulan Dalam pengelolaan limbah berbahaya, versi RCRA yang
limbah tersebut. Perkembangan lebih lanjut ternyata paling penting adalah aturan-aturan yang termasuk dalam
dibutuhkan aturan-aturan lebih jauh agar limbah Subtitle-C dengan program utamanya adalah Cradle-to-
tersebut, khususnya limbah B3, dikelola dengan baik. grave , yaitu dari mulai identifikasi limbah berbahaya,
Berdasarkan hal ini keluarlah RCRA, yang terdiri dari persyaratanpersyaratan mulai dari sumber (timbulan),
berbagai Subtitle. transportasi, pengolahan, penyimpanan, sampai
penyingkiran/pemusnahan (disposal) limbah berbahaya.
RCRA dalam hal ini menugaskan USEPA untuk
melaksanakan aturan-aturan yang ada.

Aturan RCRA selanjutnya dikodifikasi dalam Code of


Dalam peraturan tersebut, dicantumkan aturan-aturan
Federal Regulation (CFR) dengan sebutan Title 40 CFR,
administratif dan tehnisuntuk tiga katagori pelaku
antara lain berisi :
utama, yaitu :
Identifikasi limbah B3
Penghasil (generator),
Penghasil limbah B3
Pengangkut (transporter), dan
Pengangkut limbah B3
Pemilik/operator fasilitas pengolah(treatment),
penyimpan (storage) dan pemusnah/penyingkir Pemilik/operator fasilitas pengolah, penyimpan,
(disposal) atau TSD. pembuang limbah B3
Daur ulang limbah B3
Land disposal limbah B3
Izin fasilitas TSD

4
Generator adalah penghasil (creator) limbah berbahaya Generator limbah B3 harus mendapatkan nomor
yang harus menganalisis limbah padatnya sesuai aturan identifikasi dari USEPA, yang memungkinkan untuk
RCRA Subtitle-C. Bila Generator skala kecil diharuskan pemanfaatkan dan pelacakan limbah berbahaya
mengikuti aturan tersebut, USEPA menyadari akan sulit tersebut dalam mata rantai pengelolaan. USEPA juga
menerapkannya. Perusahaan kecil dibatasi kemampuan mengadopsi aturan-aturan yang telah lama digunakan
finansial dan kapasitasnya untuk melaksanakan aturan oleh US Departement of Transportation (DOT), yaitu
RCRA secara ketat. Oleh karenanya, EPA pada tahun 1980 aturan-aturan pengangkutan bahan berbahaya dan
lebih lanjut mendefinisikan Small Quantity Generator beracun mulai dari pengemasan, selama
(SQG) sebagai penghasil limbah berbahaya kurang dari pengangkutan sampai di tujuan.
1000 kg per bulan, dan pada tahun 1984 plafon SQG ini
diturunkan lagi menjadi 100 kg limbah B3 per bulan.
Dengan pengecualian ini, sebagian besar jenis limbah dari
SQG dikeluarkan dari Subtitle- C, walaupun pengusaha
tetap diwajibkan untuk menganalisis limbahnya.

Guna memungkinkan pelacakan dan pengelolaan Setiap generator mengisi format standar dalam 6 kopi.
sesuai dengan konsep Cradle-to-grave, maka Generator menyimpan kopi-6 dan mengirim kopi-5 ke
diciptakan mekanisme seperti Skema 3.2 : USEPA serta memberikan copy yang lain ke transporter
Transporter selanjutnya menyimpan kopi-4, dan
menyerahkan copy yang lain pada perusahaan TSD
(Treatment, Storage & Disposal)
TSD kemudian mengirimkan kopi-1 kembali ke
generator, kopi-2 ke USEPA dan TSD menyimpan kopi-
3.
Dengan demikian, EPA dan generator dapat melacak
perjalanan limbah B3 tersebut dari penimbul atau
generator (cradle) ke titik penyingkiran/pemusnahan
final (grave)

Setiap manifes isian tersebut berisi antara lain :


Generator harus sudah menerima kopi-1 dalam kurun
Pernyataan bahwa generator telah menggunakan cara- waktu 35 hari sejak limbah tersebut diterima oleh
cara terbaik guna mengurangi volume dan toksisitas perusahaan pengangkut (transporter); kalau tidak,
limbah B3 nya, generator harus menghubungi transporter atau TSD
Pernyataan bahwa sarana TSD yang dipilih oleh untuk menentukan status dari limbah tersebut.
generator adalah yang terbaik dalam meminimkan Disamping itu generator harus melaporkan pada
resiko terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. USEPA dengan menunjukkan tempat (lokasi) dimana
limbah itu berada.

5
Transporter merupakan masa rantai yang sangat
TSD
penting dalam sistem ini. Karena DOT sudah lama Rantai akhir dari sistem ini adalah TSD, yang melibatkan 3
menangani transportasi bahan berbahaya, maka kegiatan fungsional, yaitu :
USEPA bekerja erat dengan DOT. Transporter harus Treatment (pengolahan) : setiap proses yang merubah
memiliki nomor-identifikasi USEPA, dan tidak karakteristik atau komposisi limbah berbahaya sehingga
menerima limbah dari generator yang tanpa nomor menjadi tidak berbahaya atau sedikit berbahaya, atau setiap
tersebut. Transporter harus mengangkut limbah proses yang mampu melakukan pengurangan volume atau
tersebut sesuai dengan jumlah yang tercantum dalam mampu memanfaatkan kembali limbah tersebut.
manifes. Transporter harus menyimpan kopi-4 dari Storage (penyimpanan) : penyimpanan sementara limbah
manifes selama 3 tahun setelah limbah tersebut berbahaya sebelum diolah atau dimusnahkan atau
diterima oleh TSD. didaurulang.
Disposal (pemusnahan/penyingkiran) : penyimpanan limbah
berbahaya dengan cara yang dianggap aman dengan
penimbunan dalam tanah.

Pengusaha yang ingin berkecimpung dalam usaha ini CERCLA adalah berfungsi menangani "dosa masa
harus memasukkan permohonan yang mencakup lalu", terutama pada landfill limbah B3 yang tidak
rancangan sarananya, termasuk juga cara analisis terkontrol.
limbah B3 dan sebagainya. Bila usulan tersebut CERCLA diperkuat oleh SARA yang mengatur
disetujui (bisa memakan waktu sampai 3 tahun), maka pengumpulan dana melalui pajak khusus untuk
aktifitas tersebut dikomunikasikan pada masyarakat menjamin terlaksananya pembersihan lingkungan.
selama 45 hari. Dengan CERCLA, maka USEPA mempunyai
Sebelum adanya Comprehensive Enviromental kewenangan untuk bertindak terutama bila berkaitan
Respons, Compensation and Liabilites Act (CERCLA), dengan pengaruh limbah B3 terhadap kesehatan
maka EPA hanya mampu mengatur pengelolaan manusia dan lingkungan, misalnya karena terjadinya
limbah berbahaya yang masih aktif dan baru ditutup. kebocoran, ledakan, kontaminasi terhadap rantai
Sarana yang sudah ditutup sebelum peraturan ini makanan atau pencemaran terhadap sumber-sumber
keluar, tidak terjangkau oleh EPA. air minum.

Salah satu isu penting terhadap lahan pengurugan (landfilling)


yang tidak terkontrol secara baik adalah bagaimana
mengidentifikasikan dan mengkuantifikasi resiko terhadap
kesehatan manusia dan lingkungan
Terdapat dua jenis tindakan dari USEPA, yaitu :
a) Penyingkiran (pengangkutan kembali) substansi berbahaya
dan pembersihan segera bagian-bagian lahan, atau kegiatan-
kegiatan stabilisasi sementara lainnya, sampai pemecahan
final yang permanen diterapkan pada lahan tersebut ;
kegiatan ini bersifat program jangka pendek.
b) Kegiatan yang bersifat penyembuhan (remedial), yang merupakan
pemecahan yang permanen dari masalah yang timbul. Dalam kegiatan
yang bersifat jangka panjang ini, termasuk pula penentuan kontribusi
penanggung jawab atas masalah ini, serta proporsi beban dana yang
dipikulkan pada masing-masing pelaku, yaitu generator, transporter,
pemilik/pengoperasi sarana TSD.

Anda mungkin juga menyukai