Anda di halaman 1dari 8

Vol 4 No 2, Desember 2020

EDUKASI PHBS VIA DARING PADA REMAJA DIMASA PANDEMI


COVID-19

Dewi Indriani1 dan Rahma Listyandini2


indrianidewi242@gmail.com 1
listyandini@gmail.com 2
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibn Khaldun Bogor1,2

ABSTRAK
Masalah kesehatan seringkali muncul di masyarakat tanpa disadari dan diketahui penyebabnya.
Hal tersebut terjadi karena faktor pengetahuan masyarakat yang masih rendah tentang
kesehatan di masyarakat. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan
orientasi hidup sehat dalam budaya perorangan, keluarga, dan masyarakat. Pola hidup sehat
seharusnya sudah menjadi kebiasaan baru untuk masyarahat Indonesia di masa Pandemi Covid-
19 ini. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan upaya preventif pencegahan di masa
pandemic covid-19. Pemerintah sudah lama menjalankan program perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) melalui kegiatan promosi kesehatan namun hasilnya belum cukup optimal.
Tujuan pengabdian masyarakat adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
masyarakat terutama para remaja mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat. Metode
kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di desa Leuwisadeng yaitu
mengedukasi kesehatan kepada remaja tentang Perilaku Kesehatan Bersih dan Sehat (PHBS).
Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatnya kesadaran masyarakat terutama
remaja yang berada di desa leuwisadeng tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat
pentingnya berolahraga secara teratur, memakan buah-buahan dan sayur sayuran, tidak
merokok didalam rumah, menggunakan air bersih serta pentingnya menggunakan jamban sehat.

Kata kunci : Perilaku hidup bersih dan sehat, dan remaja

ABSTRACT
Health problems often appear in the public unnoticed and known causes. This is because of
people's low knowledge about health. Clean and healthy life behavior (PHBS) is a
manifestation of healthy orientation in individual, family, and community cultures. The
healthful pattern of life should have become a new habit for the good of Indonesia during this
covid-19 pandemic. Clean and healthy life behavior (PHBS) is a preventive preventative effort
in the appendix covid-19. Governments have long run clean and healthy life behavior programs
(PHBS) through health promotion activities, but the results are not optimal. The purpose of
community devotion is to increase public knowledge and awareness especially youth about the
importance of clean and healthy living behaviors. A method of community service carried out
in the village leuwisadeng was educating youth on clean and healthy health behaviors (PHBS).
The result of this community's devoted activities is the growing awareness of communities
especially youth in leuwisadeng village about the importance of clean living behavior and the

204
http://pkm.uika-bogor.ac.id/index.php/pkm-p/issue/archive
importance of regular exercise, of eating fruits and vegetables, of not smoking indoors, and the
importance of using healthy latrines.

Keywords : clean and healthy living behavior, and teenager

PENDAHULUAN
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat yang sehat juga dapat mencegah gangguan
(PHBS) merupakan langkah yang harus saluran pencernaan (Depkes RI, 2015).
dilakukan untuk mencapai derajat Perilaku cuci tangan yang benar
kesehatan yang optimal bagi setiap orang. merupakan salah satu aspek yang menjadi
Kondisi sehat tidak serta merta terjadi, indikator dalam PHBS yang saat ini
tetapi harus senantiasa kita upayakan dari menjadi perhatian dunia. Hal ini disebabkan
tidak sehat menjadi hidup yang sehat serta tidak hanya di Negara berkembang, namun
menciptakan lingkungan yang sehat juga di Negara maju, masih banyak
(MDGs,2015). masyarakat yang lupa melakukan perilaku
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat cuci tangan yang benar. Hal ini
adalah sekumpulan perilaku yang menunjukkan masih kurangnya praktek
dipraktikan atas dasar kesadaran sebagai atau tindakan mencuci tangan di
hasil pembelajaran yang menjadikan masyarakat Anggraini, 2010).
seseorang, keluarga, kelompok atau Pola hidup sehat seharusnya sudah
masyarakat mampu menolong dirinya menjadi kebiasaan baru untuk masyarahat
sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan Indonesia di masa Pandemi Covid-19 ini.
berperan aktif dalam mewujudkan Gerakan pola hidup sehat di masyarakat
kesehatan masyarakat (Depkes RI, 2011) selalu menjadi perhatian bahkan selalu
PHBS terdiri dari beberapa indikator ditingkatkan melalui berbagai program
khususnya PHBS tatanan institusi yang dijalankan oleh pemerintah. Program
pendidikan yaitu, mencuci tangan dengan tersebut dinamakan perilaku hidup bersih
air yang mengalir dan memakai sabun, dan sehat (PHBS). PHBS di kalangan
mengkonsumsi jajanan atau makanan yang remaja masih belum di pahami oleh
bergizi, menggunakan jamban bersih dan masyarakat karena kurangnya informasi
sehat olahraga teratur, memberantas jentik yang diterima dan juga kurangnya
nyamuk, tidak merokok, menimbang berat dukungan fasilitas untuk program tersebut.
badan dan mengukur tinggi badan setiap Bukan hanya itu saja keterbelakangan
bulan dan membuang sampah pada sosial, ekonomi dan pendidikan menjadi
tempatnya (Sari, 2014). masalah untuk melaksanakan PHBS.
Masalah kesehatan yang sering Penyebaran virus Korona semakin muncul
timbul pada usia remaja yaitu gangguan di kalangan usia remaja.
perilaku, penyakit infeksi, penyakit saluran Mereka umumnya tanpa gejala atau
pencernaan, penyakit saluran pernafasan, Orang Tanpa Gejala (OTG). Kondisi ini
penyakit kulit, penyakit menular dan membuat WHO khawatir. Remaja yang
malnutrisi. Cuci tangan merupakan salah terinfeksi tidak memiliki gejala atau gejala
satu solusi yang mudah dan efektif dalam ringan. Kondisi itu membuat mereka tanpa
pencegahan penyakit menular dan jajanan sadar menularkan virus ke orang lain. Hal
ini dapat meningkatkan risiko penyebaran

205
ke orang yang paling rentan, orang tua, remaja di desa leuwisadeng diperoleh
orang sakit dalam perawatan jangka informasi 5 dari 10 orang belum
panjang. mengetahui apa itu PHBS, apa pentinganya
Masalah kesehatan seringkali muncul PHBS bagi kesehatan di masa Pandemi
di masyarakat tanpa disadari dan diketahui Covid-19. Adanya permasalahan pada
penyebabnya. Hal tersebut terjadi karena remaja di desa Leuwisadeng RT/RW
faktor pengetahuan masyarakat yang masih 001/001 tersebut di karenakan kurangnya
rendah tentang kesehatan di masyarakat. informasi mengenai PHBS dan kurangnya
Masalah kesehatan tersebut yang sering tingkat kesadaran pada remaja.
muncul antara lain masih tingginya angka Melalui kegiatan pengabdian kepada
kematian ibu dan anak, gizi buruk, penyakit masyarakat yang bersinergi dalam program
menular dan tidak menular, gaya hidup KKN GTM mahasiswa di bidang
yang tidak sehat dan lain-lain. kesehatan, maka dilaksanakan kegiatan
Menurut feronika didapatkan hasil Edukasi Peningkatan Kesehatan
berdasarkan pengetahuan tentang PHBS Masyarakat Melalui kegiatan PHBS pada
diperoleh hasil bahwa sebagian besar remaja dimasa pandemi Covid-19 kegiatan
responden memiliki pengetahuan baik tersebut dilaksanakan dengan sasaran
sebanyak 48 orang (55,2%), pengetahuan Remaja. Tujuan Kegiatan pengabdian
cukup sebanyak 26 orang (29,9%) dan masyarakat ini bertujuan meningkatkan
pengetahuan kurang sebanyak 13 orang Perilaku hidup bersih dan sehat bagi
(14,9%). Berdasarkan kebiasaan cuci masyarakar terutama para remaja yang ada
tangan pakai sabun diperoleh hasil sebagian di Wilayah Desa Lewisadeng. Manfaat
besar dilakukan sebanyak 59 orang (67,8%) kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat
dan tidak dilakukan sebanyak 28 orang menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
(32.2%). Hasil tersebut menunjukan bahwa antara lain: 1) Remaja dapat memahami
pengetahuan PHBS pada remaja belum tentang makanan bergizi. 2). Remaja dapat
100% remaja mengetahuinya. mempraktekan cuci tangan pakai sabun. 3)
Hasil wawancara pada tanggal 3 Remaja dapat melakukan 3M
September 2020 yang dilakukan pada

METODE
Waktu dan Tempat Penelitian remaja di desa Leuwisadeng RT 001 RW
KKN-GTM ini dilaksanakan di desa 001 yaitu 52 remaja namun, yang bersedia
Leuwisadeng RT 001 RW 001 Kecamatan untuk menjadi kader remaja yaitu 12.
Leuwisadeng Kab.Bogor, dengan waktu 30
hari dimulai pada tanggal 1 september-30 Kegiatan
september 2020. Kegiatan pengabdian yang akan
Sasaran Kegiatan dilakukan meliputi beberapa tahapan
Dalam pengabdian masyarakat ini kegiatan yaitu: 1) Tahap Observasi dan
sasaran dari kegiatan adalah para remaja wawancara, 2) Tahap pembentukan
yang berada di wilayah desa Leuwisadeng program kelompok remaja sehat 3) Tahap
RT 001 RW 001 Kecamatan Leuwisadeng evaluasi kegiatan.
Kab.Bogor. Responden yang di dapat dari Metode Observasi dan Wawancara
hasil observasi jumlah keseluruhan para Melalu Daring

206
Kegiatan Observasi awal dan remaja peduli Covid-19. Step program yang
wawancara dilakukan pada tanggal 03 akan dijalankan adalah: 1) membentuk
September 2020 Survei Awal dilakukan kelompok remaja, 2) berdiskusi melalui
dengan melihat gambaran permasalahan grup WA, 3) pembekalan menjadi volunteer
PHBS pada remaja dan melakukan diantaranya: a. Pengetahuan PHBS, b.
wawancara via WA (whatsapp) untuk Pengetahuan tentang 3M, c. Pembekalan
melakukan kajian situasi di bidang kesehatan sederhana. Kegiatan ini diadakan
kesehatan yang ada di Desa Leuwisadeng, setiap mingguan berharap para volunteer
dan mengetahui seberapa besar remaja dapat berperan sebagai pemandu
pengetahuan dan sikap para remaja tersebut teman yang lain agar dapat mencegah
untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. penyebaran virus Covid-19.
Metode Pembentukan Kelompok Metode Evaluasi
Tahap selanjutnya adalah Kegiatan ketiga selanjutnya adalah
pembentukan program kelompok remaja evaluasi. Kegiatan evaluasi dilakukan pada
sehat, adanya program tersebut bertujuan bagian akhir rangkaian kegiatan dengan
untuk membekali remaja agar dapat turut metode pretest dan posttest untuk
andil dalam pencegahan tertularnya Virus mengetahui seberapa paham dan mengerti
Covid-19, sehingga memiliki peningkatan setelah program dijalankan
pengetahuan dan juga menjadi volunteer

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil observasi dan 1. Program Pembentukan Kader
wawancara, ditemukan: 1). Kurangnya Remaja
pengetahuan dan informasi pada remaja Program utama yang di sebut
terkait PHBS karena minimnya pembentukan kader remaja merupakan
pengetahuan tentang kesehatan terutama program inti dari kegiatan KKN GTM
membahas persoalan PHBS; 2). Kurangnya Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibn
tingkat kesadaran remaja mengenai PHBS khaldun Bogor. Program tersebut di
hal itu dikarenakan remaja kurang lakukan di Desa Leuwisadeng RT 001 RW
mengetahui apa manfaat apabila 001 dengan fokus utama meningkatkan
menjalankan PHBS. pengetahuan dan kesadaran para remaja
Program Pemberdayaan mengenai PHBS dan menjadi volunteer
Program pemberdayaan masyrakat di remaja dan berperan sebagai pemandu
Desa Leuwisadeng terbagi menjadi teman yang lain agar dapat mencegah
beberapa program yaitu : 1). Program penyebaran virus Covid-19. Kegiatan
Pembentukan Kader Remaja yang tersebut dilakukan pada minggu, 20
merupakan program utama dari KKN GTM september 2020.
ini, 2). Program edukasi via grup whastapp Apapun Sasaran dari program ini
mengenai PHBS, 3). Program pembagian adalah para remaja dengan usia 18-22
masker gratis yang merupakan beberapa tahun, kegiatan ini dibantu oleh dua
program pendamping dari KKN GTM. pemateri. adapun tujuan dari program ini
adalah :
1. Menambah pengetahuan para remaja
tentang pentingnya perilaku hidup

207
bersih dan sehat juga pentingnya di lakukan program pengetahuan remaja
menjaga asupa gizi seimbang. mengenai PHBS naik menjadi 88,9%.
2. Merubah kebiasaan yang belum baik Evaluasi Program
terhadap PHBS dan terhadap pola Setelah kami melakukan program
makannya agar terciptanya kebiasaan intervensi, tahapan selanjutnya adalah
baru yang lebih baik. monitoring yang bertujuan untuk
Pada tahap ini kami melakukan mengetahui sejauh mana program ini
kegiatan dengan mengadakan kelas online berjalan. secara garis besar dapat berjalan
dan pelatihan kader remaja dengan tema dengan baik, Dari segi pemaparan materi
“AYO BER-PHBS remaja sehat, remaja pun sangat cukup. Faktor yang sangat
kuat” Penyelenggaran kelas online melalui membantu dalam kelancaran kegiatan
via zoom (Daring) dimana para kader dan KKN-GTM ini adalah dukungan serta
peserta harus mengikuti dan melakukan partisipasi para remaja yang sangat antusias
pengisian kuesioner preetes dan postets terhadap program kerja tersebut. Namun
untuk mengetahi pengetahuan peserta dalam pelaksanaan kegiatan KKN-GTM
sebelum dan sesudah program dijalankan. mahasiwa juga menemui beberapa kendala
Dalam program ini peserta dibagi menjadi yakni, ada beberapa kegiatan yang tertulis
dua yaitu peserta umum dengan usia 18-22 di rundown acara yang tidak terlaksana,
tahun, dan peserta kader remaja yang jaringan sinyal yang kurang memadai, serta
terpilih. Adapun topik yang di bahas dalam kurang nya komunikasi antara peserta dan
program ini yaitu : panitia.
1. Perilaku hidup bersih dan sehat 2. Program kulwap kader remaja
(PHBS) dan 3M (Mencuci tangan, Program kulwap atau kelas whatsapp
menjaga jarak dan memakai dengan tema “Apa itu posyandu remaja”
masker). yang di ikuti oleh kader remaja desa
2. Gizi Remaja Leuwisadeng RT 001 RW 001 merupakan
Di dalam materi ini di jelaskan program kelompok dari KKN-GTM ini.
mengenai bagaimana agar agat Pada program ini kami malakukan kegiatan
tidak terjadinya anemia pada share materi oleh pemateri dengan cara
remaja, cara menghitung indeks voice note dan mengirim gambar. Materi ini
masa tubuh (IMT), panduan isi menjelaskan tentang tujuan posyandu
piting makan dan lainnya. remaja, kegiatan kader remaja dan lainnya.
Berdasarkan hasil kuesioner pretest Setelah materi di kirimkan melalu grup
yang di lakukan sebelum program di whatsapp kita melakukan diskusi dengan
jalankan pada peserta umum menunjukan melakukan tanya jawab. Dalam program
bahwa pengetahuan peserta umum tersebut untuk mengetahui tingkat
mengenai PHBS sebesar 61,5%, peserta pengetahuan para kader remaja mengenai
yang mengetahui CTPS sebesar 92,3% dan posyandu remaja kami melakukan metode
setelah di lakukan program pengetahuan pretest dan posttest.
mengenai PHBS naik menjadi 76,9% CTPS Evaluasi Program
menjadi 100% hal itu di lihat dari penilaian evaluasi yang di lakukan pada
posttest. Pada peserta kader remaja program kelompok ini adalah memastikan
menunjukan bahwa pengetahuan peserta kader remaja telah menerima informasi
mengenai PHBS sebesar 33,3% dan setelah yang di kirimkan melalu grup whatsapp

208
dengan cara bertanya di grup atau langsung yang di hadapi dari program ini yaitu pada
mengirim pesan kepada sasaran program. saat melakukan program ada beberapa
3. Program Edukasi Via Grup peserta sasaran yang kurang aktif.
Whatsapp mengenai PHBS 4. Program pembagian Masker Gratis
Program edukasi via grup whatsapp Salah satu program kerja KKN-GTM
adalah salah satu program pendaming dari adalah pembagian masker gratis sebagai
KKN-GTM ini. Pada program ini, kami wujud dukungan himbauan World Health
melakukan kegiatan edukasi via grup Organization (WHO) kepada masyarakat
whatsapp kepada kader remaja di desa desa Leuwisadeng 001/001 yang
Leuwisadeng yang berjumlah 12 orang. menghimbau menggunakan masker pada
Program ini di laksanakan pada tanggal 21- saat keluar rumah. Pembagian masker di
25 September 2020 dengan tahap awal lakukan dengan cara door to door atau dari
pembuatan video dan poster. Pada kegiatan rumah ke rumah untuk menghindari
ini kami membuat beberapa video dan terjadinya kerumunan warga yang dapat
poster untuk di sebarkan via grup whatsapp menyebabkan kemungkinan besar
kepada sasaran kita (remaja) video dan terjadinya penyebaran covid-19. Dengan
poster tersebut menjelaskan mengenai, cara adanya pembagian masker gratis ini dapat
mencuci tangan yang baik dan benar, membantu masyarakat khususnya yang
menjaga jarak (Physical distancing), dan berada di Kecamatan Leuwisadeng RT 001
cara memakai masker dan benar. Setelah RW 001 untuk disiplin menggunakan
video dan poster di sebarkan kami masker ketika beraktivitas di luar rumah.
melakukan diskusi dengan para kader.
Dalam program tersebut untuk mengetahui
tingkat pengetahuan para kader remaja
mengenai PHBS kami melakukan metode
pretest dan posttest. Tujuan dari program
tersebut agar para remaja mampu
menerapkan protokol kesehatan selama
pandemic covid-19.
Berdasarkan hasil kuesioner yang di
berikan kepada peserta kader remaja
menunjukan bahwa peserta kader remaja Gambar 1.Izin melakukan kegiatan kepada ibu RT
yang memakai masker 88,9% dan setelah di
lakukan program tersebut naik menjadi
100% penilaian tersebut di lihat dari hasil
kuesioner pretest dan posttest.
Evaluasi Program
Monitoring dan evaluasi yang di
lakukan pada program pendamping ini
adalah memastikan masyarakat sasaran
telah menerima informasi yang di kirimkan
melalu grup whatsapp dengan cara bertanya
di grup atau langsung mengirim pesan
kepada sasaran program. Adapun kendala

209
Gambar 2. Pembentukan Grup whatsapp remaja Gambar 4. Edukasi video lewat grup whatsapp
sehat

Gambar 6. Pemberian maker gratis

Gambar 3. Melakukan kegiatan via zoom bersama


DPL

Gambar 5. Kegiatan kelas online bersama peserta


dan kader remaja

210
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil kuesioner pretest Pada Remaja Dimasa Pandemi Covid-19
yang di lakukan sebelum program di berhasil membuat para remaja menjadi
jalankan pada peserta umum menunjukan dapat memahami tentang makanan bergizi,
bahwa pengetahuan peserta umum Remaja dapat mempraktekan cuci tangan
mengenai PHBS sebesar 61,5%, peserta pakai sabun. Remaja dapat melakukan 3M
yang mengetahui CTPS sebesar 92,3% dan Kegiatan ini diharapkan dapat
setelah di lakukan program pengetahuan dijadikan acuan untuk penelitian
mengenai PHBS naik menjadi 76,9% CTPS selanjutnya, guna meningkatkan kualitas
menjadi 100% hal itu di lihat dari penilaian penelitian tentang PHBS, penulis berharap
posttest. peneliti selanjutnya dapat lebih
Pada peserta kader remaja komprehensif lagi dalam melakukan
menunjukan bahwa pengetahuan peserta penelitiannya. Dan dengan adanya berbagai
kader remaja mengeai PHBS sebesar 33,3% media yang mendukung informasi terkait
dan setelah di lakukan program PHBS pada remaja dapat menjaga
pengetahuan remaja mengenai PHBS naik kesehatan pada masa pandemic Covid-19
menjadi 88,9%. Hal tersebut membuktikan ini.
bahwa program Edukasi PHBS Via Daring

DAFTAR PUSTAKA
Feronika, Dewi. 2018. Hubungan antara bersih dan sehat sebagai upaya untuk
pengetahuan remaja tentang perilaku pencegahan penyakit diare pada siswa
hidup bersih dan sehat (PHBS) di di SDN Karang Towo Kecamatan
sekolah dengan kebiasaan cuci tangan Karang Tengah Kabupaten Demak.
paki sabun (CTPS) di SMP Negeri 7 Jurnal kesehatan masyarkat Vol.4 No.
Samarinda. 3 Universitas Diponegoro.

Islamiyati, Nur. 2014. Pengaruh Tentama, Fatma. 2017. Penerapan perilaku


pemberdayaan peer group terhadap hidup bersih dan sehat (PHBS) demi
perilaku hidup bersih dan sehat pada kesejahteraan masyarakat kecamatan
anak SDN 1 Kasihan Ngentakrejo tuntang kabupaten semarang jawa
Lendah Kulon Progo. Skripsi : tengah. Jurnal pemberdayaan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan masyarakat Universitas Ahmad
Aisyiyah Yogyakarta. Dahlan Yogyakarta.

Skripsi: Universitas Muhammadiyah Octa, Audria 2019. Hubungan pengetahuan


Kalimantan Timur dan sikap terhadap perilaku cuci
tangan pada masyarkat kelurahan
Sari, Indriani Dkk 2016. Faktor-faktor yang pegiria. Jurnal Promkes Vol.7 No.1
berhubungan dengan perilaku hidup 2019 Universitas Airlangga Surabaya

211

Anda mungkin juga menyukai