Anda di halaman 1dari 3

PT PEMBANGKITAN JAWA BALI No.

Dokumen :
UBJ O&M REMBANG MANAGEMENT
Tanggal Terbit :
SYSTEM
INSTRUKSI KERJA Revisi :
PEMILIK PROSES : PKL UNNES 2019 Halaman : 1 dari 3

PEMANFAATAN LIMBAH FLY ASH BATUBARA SEBAGAI ALTERNATIF


KOAGULAN PENGGANTI PAC PADA WWTP PLTU REMBANG

1. Tujuan
Sebagai panduan untuk mendayagunakan fly ash yang merupakan limbah yang terbuang menjadi
bahan yang memiliki nilai ekonomis dengan mengetahui pengaruh fly ash (abu layang) sebagai material
koagulan WWTP.

2. APD Yang Digunakan


2.1. Jas laboratorium
2.2. Sarung tangan latex
2.3. Masker
2.4. Kacamata pelindung (safety glassess)

3. Peralatan dan Bahan Kimia Yang Digunakan


3.1. Peralatan / Tool Set yang Digunakan :
1. Beaker glass 400 mL, 4 buah
2. Erlenmeyer 250 mL, 2 buah
3. Wash bottle 500 mL, 1 buah
4. Pipet volume 100 mL, 1 buah
5. Pipet ukur 10 mL, 1 buah
6. Pipet ukur 1 mL, 2 buah
7. Hot plate dan magnetic stirrer
8. Labu ukur 250 mL, 1 buah
9. Whatman 42, 1 buah
10. Corong, 1 buah
11. Ball pipet, 1 buah
12. Spatula, 1 buah
13. Ayakan 200 mesh
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI No. Dokumen :
UBJ O&M REMBANG MANAGEMENT
Tanggal Terbit :
SYSTEM
INSTRUKSI KERJA Revisi :
PEMILIK PROSES : PKL UNNES 2019 Halaman : 2 dari 3

14. Loyang
15. Furnace
16. Neraca analitik
17. Oven
18. Spektofotometer
19. Stirrer
20. Indikator pH
21. Turbidimeter

3.2. Larutan Kimia yang Digunakan :


1. Asam Sulfat 97% p.a.
2. Larutan NaOH
3. Koagulan hasil ekstraksi
4. Air demin

4. Spesifikasi Yang Digunakan


2.1. Peralatan
1. Peralatan dalam kondisi baik.
2. Glassware yang digunakan dalam kondisi bersih dan kering.
2.2. Larutan Kimia
1. Larutan yang digunakan adalah larutan dengan grade minimal pro analysis
2. Larutan tidak kadaluarsa

5. Pelaksanaan Pekerjaan
5.1. Pembuatan Larutan H2SO4 4%
1. Masukkan larutan asam sulfat 97% p.a sebanyak 10.3 mL ke dalam labu ukur 250 mL yang sudah
berisi sedikit air demin.
2. Tambahkan air demin hingga tanda batas
3. Homogenkan

PT PEMBANGKITAN JAWA BALI No. Dokumen :


UBJ O&M REMBANG MANAGEMENT
Tanggal Terbit :
SYSTEM
INSTRUKSI KERJA Revisi :
PEMILIK PROSES : PKL UNNES 2019 Halaman : 3 dari 3

5.2. Preparasi
1. Oven fly ash pada suhu 45̊C, selama 24 jam.
2. Diayak dengan ayakan 200 mesh.
3. Dikalsinasi menggunakan furnace pada suhu 820 ̊C, selama 2 jam.

5.3. Proses Ekstraksi Padat-Cair


1. 10 gram fly ash yang telah dikalsinasi dimasukkan ke dalam beaker glass.
2. Tambahkan 100 mL Asam Sulfat 4%
3. Panaskan pada suhu 95 ̊C dengan hot plate dan aduk dengan magnetic stirrer pada kecepatan 250
rpm, selama 5 jam.
4. Saring menggunakan kertas saring Whatman 42.
5. Ambil filtrat yang telah diperoleh.

5.4. Uji Jar Test


1. Masukkan air limbah ke dalam beaker glass sebanyak 300 mL
2. Ukur pH, TSS dan turbidity
3. Tambahkan larutan NaOH hingga pH mencapai 10-11.
4. Tambahkan sebanyak 0.5 mL koagulan hasil ekstraksi ke dalam beaker berisi air limbah.
5. Aduk menggunakan stirrer pada kecepatan 120 rpm selama 1 menit.
6. Tunggu hingga flok mengendap
7. Ukur pH, TSS dan turbidity
8. Bandingkan dengan pengukuran awal

6. Tindak Lanjut
6.1. Perlu dilakukan peninjauan terkait penggunaan dalam skala besar, baik aspek lingkungan maupun
biayanya.
6.2. Perlu dilakukan pengondisian pH sampel agar pH sesuai.
6.3. Dibutuhkan alat Jar Test untuk mempermudah pengujian.
6.4. Dilakukan analisis persentase kandungan Al3+ dan Fe3+.

Anda mungkin juga menyukai