DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
KELAS INDRALAYA
DOSEN PENGAMPUH :
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
1
KATA PENGANTAR
Assallamu’allaikum Wr.Wb.
Segala puji kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Tanpa kehadiratnya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam senantiasa
selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa
kita dari zaman jahiliyah menuju zaman sekarang ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami sungguh berterima kasih kepada semua orang yang telah mendukung
kami.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat, maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Dengan ini, kami berharap semoga makalah ilmiah ini dapat memberi
pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan pembaca, dan mungkin dapat
dijadikan referensi bagi pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
perdamaiaan abadi dan keadilan sosial”. Dalam hal ini, dapat dilihat bahwa
hubungan antara negara dan warga negaranya memiliki relevansi dalam aspek
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menjadi warga negara yang baik (be a good citizen) merupakan suatu hasil
yang diharapkan dari hubungan antara negara dengan warga negara. Warga negara
yang baik adalah warga negara yang sadar akan hak dan kewajibannya mampu
mengkritisi, serta partisipatif, dan bertanggungjawab dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Dari hal tersebut, maka warga negaranya mampu melaksanakan
serta memahami keseimbangan antara hak dan kewajibannya maka terbentuklah
masyarakat yang mandiri sering disebut madani (civil society).
1
(Bambang Tri Purwanto - Sunardi H.S 2020)
5
mengatur tentang Sistem Pendidikan Nasional, “ Tujuan pendidikan nasional
adalah mengembangkan potensi siswa menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
6
BAB II
PEMBAHASAN
Begitu pun dengan pejabat atau pemerintah juga harus tahu akan
hak dan kewajibannya. Seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan
aturan-aturan yang berlaku, jika hak dan kewajiban seimbang dan
terpenuhi, maka kehidupan masyarakat akan aman sejahtera.
b. Menurut Curzon
7
mematuhi hak publik. Kewajiban positif yaitu kewajiban
menghendaki dilakukan sesuatu. Kewajiban umum yang berlaku
untuk umum. Kewajiban primer yang tidak timbul dari perbuatan
melawan hukum.
Sementara itu hak jamak arah terdiri dari 4 jenis hak. Pertama,
hak dalam hukum tata negara. Kedua, hak kepribadian atas tubuh dan
kebebasan. Ketiga, hak kekeluargaan atas suami, orang tua, dan anak.
Keempat, hak cipta dan hak atas merek atau paten.
f. Menurut KBBI
8
Hak dan kewajiban juga bisa dipahami melalui arti kata yang
tercantum di KBBI. Kata hak dan kewajiban memiliki arti masing-
masing yang bisa membantu kita memahami lebih jauh mengenai hak
dan kewajiban. Berikut akan diberikan pemahaman hak dan
kewajiban berdasarkan arti kata di KBBI.
1. Pasal 26 UUD 1945, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah
orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang
disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
2. Pasal 27 UUD 1945, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahannya, wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu.
Pasal 27 UUD 1945, ayat (2), tiap-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
4. Pasal 30 UUD 1945, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk
ikut serta dalam pembelaan negara.
22
(Hairon Nisa 2020) (Abriansyah Liberto 2021)
9
1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak: "Tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan" (pasal 27 ayat 2).
8. Hak untuk mempunyai hak milik pribadi, hak untuk hidup, hak untuk
tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak
beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai
pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar
hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apapun (pasal 28I ayat 1).
B. Warga Negara
10
A.S. Hikam mendefinisikan warga negara sebagai terjemahan dari
citizenship, yaitu anggota dari suatu komunitas yang membentuk negara itu
sendiri. Sebaliknya, menurut Koerniatmanto S. dinyatakan bahwa warga
negara sebagai anggota negara yang memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban
terhadap negaranya. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 26
menyatakan bahwa warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli
dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan UU sebagai warga
negara. Selanjutnya yang dimaksud orang-orang bangsa lain menurut UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah orang-orang peranakan
Belanda, peranakan Tionghoa, dan peranakan Arab yang bertempat
kedudukan di Indonesia dan mengakui Indonesia sebagai tanah airnya dan
bersikap setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
11
h. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga
negara asing yang diakui oleh seorang ayah warga negara Indonesia
sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut
berusia 18 (delapan belas) tahun atau belum kawin;
i. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesa yang pada waktu
lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya;
j. anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik
Indonesia selama ayah dan ibunya tidak diketahui;
k. anak lahir di wilayah negara Republik yang Indonesia apabila ayah dan
ibunya tidak mem- punyai kewarganegaraan atau tidak diketahui
keberadaannya;
l. anak yang dilahirkan di luar wilayah negara Republik Indonesia dari
seorang ayah dan ibu warga negara Indonesia yang karena ketentuan dari
negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan
kepada anak yang bersangkutan;
m. anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia
sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.
C. Kewarganegaraan Indonesia
12
merupakan subjek suatu negara dan berhak atas perlindungan tanpa memiliki
hak berpartisipasi dalam politik). Juga dimungkinkan untuk memiliki hak
politik tanpa menjadi anggota bangsa dari suatu negara.
Seorang warga negara Indonesia (WNI) adalah orang yang diakui oleh
UU sebagai warga negara Republik Indonesia. Kepada orang ini akan
diberikan kartu tanda penduduk, berdasarkan kabupaten atau (khusus DKI
Jakarta) provinsi, tempat ia terdaftar sebagai penduduk/warga. Kepada orang
ini akan diberikan nomor identitas yang unik (Nomor Induk Kependudukan,
NIK) apabila ia telah berusia 17 tahun dan mencatatkan diri di kantor
pemerintahan. Paspor diberikan oleh negara kepada warga negaranya sebagai
bukti identitas ang bersangkutan dalam tata hukum internasional.
Adapun untuk menentukan siapa siapa yang menjadi warga negara, di-
gunakan dua kriteria.
1. Kriteria kelahiran.
Berdasarkan kriteria ini, masih dibedakan lagi menjadi dua.
a. Kriteria kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut pula ius
Sanguinis. Di dalam asas ini, seseorang memperoleh
kewarganegaraan suatu negara berdasarkan asas kewarganegaraan
orang tuanya, di mana- pun ia dilahirkan.
b. Kriteria kelahiran menurut asas tempat kelahiran atau ius soli. Di
dalam asas ini, sescorang memperoleh kewarganegaraannya
berdasarkan negara tempat di mana dia dilahirkan, meskipun orang
tuanya bukan warga negara dari negara tersebut.
Kedua prinsip kewarganegaraan ini digunakan secara bersama
dengan mengutamakan salah saru, tetapi tanpa meniadakan yang satu.
Konflik antara ius soli dan ius sanguinis akan menyebabkan
terjadinya kewarganegaraan rangkap (bi-patride) atau tidak
mempunyai kewarganegaraan sama sekali (a-patride).
13
Berhubungan dengan itu maka untuk menentukan
kewarganegaraan sescorang digunakan dua stelsel kewarganegaraan
(di samping kedua asas di atas), yaitu stelsel aktif dan stelsel pasif.
Pelaksanaan kedua stelsel ini kita bedakan dalam hal berikut.
1) Hak opsi ialah hak untuk memiliki kewarganegaraan (pelaksanaan
stelsel aktif).
2) Hak repudisi ialah hak untuk menolak kewarganegaraan
(pelaksana stelsel pasif).
3) Naturalisasi atau pewarganegaraan adalah suatu proses b. kan
sescorang dengan syarat-syarat tertentu mempunyai
kewarganegaraan hukum; yang menyebab- negara lain.
E. Hak Dan Kewajiban Warga Negara Dalam Nilai Dasar/Nilai Ideal Sila
Pancasila
3
(Faozan Tri Nugroho 2020)
14
Kita tahu bahwa Pancasila adalah ideologi yang meletakkan
penghormatan hak dan kewajiban warga negara serta menjamin hak dan
kewajiban asasi manusia dalam nilainilai yang terkandung didalamnya. Nilai-
nilai Hak Asasi Manusia dalam Pancasila dapat dikategorikan menjadi hak
asasi manusia dalam nilai dasar/ideal sila pancasila, dalam nilai instrumental
sila-sila pancasila, dan dalam nilai praksis sila-sila Pancasila.
Nilai dasar atau nilai ideal Pancasila adalah nilai yang relatif tetap
(tidak berubah) seperti yang tercantum dalam alenia ke IV Pembukaan UUD
Negara republik Indonesia Tahun 1945 . Nilai dasar atau nilai ideal
merupakan nilai yang mendasari nilai instrumental. Nilai dasar ini mendasari
semua aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Niai
dasar/nilai ideal dalam konteks kehidupan bangsa Indonesia tercermin di
dalam Pancasila yang secara eksplisit tertuang dalam UUD NRI tahun 1945.
F. Hubungan antara nilai kelima sila Pancasila dengan hak dan kewajiban
asasi manusia secara sederhana dapat diuaraikan sebagai berikut:
15
dengan mempertimbangkan kehendak rakyat untuk mencapai kebaikan
hidup bersama (kehidupan Demokrasi). Dalam sistem demokrasi setiap
warga negara mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama,
sehngga dalam hal ini setiap warga negara berkewajiban untuk
menghargai, bertanggung jawab serta melaksanakan semua hasil
keputusan bersama.
5. Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, setiap warga negara
mendapatkan segala sesuatu yang telah menjadi haknya sesuai dengan
esensi adil dan beradab. Dalam pelaksanaannya setiap warga negara
berkewajiban untuk mengembangkan sikap adil terhadap sesama.,
menjaga keseimbangan, keserasian, dan keselarasan, antara hak dan
kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
16
4 Kerakyatan Hak mengeluarkan pendapat baik secara tertulis
yang Dipimp- maupun lisan.
in oleh Hikmat Kewajiban untuk menghargai, bertanggung jawab
Kebijaksanaan serta melaksanakan semua hasil keputusan bersama
dalam Permusy- Hak memperoleh kesempatan yang sama dalam
awaratan/ Per- pemerintahan, misalnya menduduki kursi jabatan di
wakilan pemerintahan.
17
3. Ketentuan dalam Undang-Undang antara lain :
18
Pancasila sebagai kumpulan nilai-nilai, norma-norma dan cita-cita
bangsa Indonesia membawa konsekuensi bahwa setiap perilaku dan sikap
warga negara harus didasarkan pada Pancasila baik dalam kehidupan
keluarga, masyarakat, berbangsa dan bernegara. Implementasi nilai praksis
Pancasila dapat ditunjukkan dengan sikap postif yang ditunjukkan warga
negara dalam kehudupan sehari-hari. Nah untuk memahami bagaimana
pelaksanaan nilai praksis pancasila, mari kita cermati uaraian di bawah ini.
19
b. Membantu teman yang sedang kesusahan sesuai dengan kemampuan
yang kita miliki tanpa mengharapkan imbalan/balasan atas kebaikan
yang kita berikan.
c. Tidak berbuat semena-mena kepada orang lain seperti memotong
jalur antrian orang lain tanpa alasan yang dapat diterima, tidak
menganggu hak milik orang lain, senang melakukan perbuatan
kemanusiaan.
3. Pelaksanaan Nilai Praksis Sila Persatuan Indonesia
20
b. Ikut serta dalam memberikan suara dalam pemilihan umum sebagai
pelaksanaan hak dalam bidang politik.
c. Tidak memaksakan kehendak ketika sedang melaksanakan
musyawarah, serta menyampaikan pendapat setelah dipersilahkan
oleh pimpinan musyawarah
4
(Bambang Tri Purwanto - Sunardi H.S 2020)
21
2. Bersikap Kritis
4. Bersifat Terbuka
5. Rasional
6. Jujur
22
Memiliki sifat dan sikap yang jujur bagi warga negara merupakan
sesuaru yang mutlak. Kejujuran merupakan kunci bagi terciptanya
keselarasan dan ke hatmonisan hubungan antarwarga negara. Sikap jujur
bisa diterapkan di segala sektor, baik politik, sosial, dan sebagainya.
Apakah kalian warga negara yang baik, taatr pada hukum dan
aturan yang berlaku di negara tersebut atau sebaliknya kalian tidak taat
pada aruran hukum, tidak menjalankan rugas sebagai warga negara?
Bagaimana cara menjadi warga negara yang baik?
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ingatlah :
Jangan berharap apa yang diberikan Negara kepada kamu, tetapi Apa
yang kamu lakukan demi Negara Kamu. (Bambang Tri Purwanto - Sunardi
H.S 2020)
24
DAFTAR PUSTAKA
Faozan Tri Nugroho (2020) Pengertian Warga Negara, Ketahui Fungsi Beserta
Hak dan Kewajibannya Visual Post : bola.com
1
(Bambang Tri Purwanto - Sunardi H.S 2020)
Hairon Nisa (2020) Hak Dan Kewajiban Warga Negara, Yuk Pahami Lebih Dekat
Visual post :daftarpustaka.org
Abriansyah Liberto (2021) Pengertian Hak dan Kewajiban, Dilengkapi Pasal-
pasal dalam UUD 1945 yang Mengaturnya Visual post : Tribun News.
Abdul Hadi (2021) Pengertian Warga Negara Indonesia: Contoh Hak &
Kewajiban di UUD 45 Visual post:tirto.id
25