Anda di halaman 1dari 2

Nama: Ghina Salsabila

NIM: 2005025127
Kelas: 2D

TANTANGAN TAUHID DALAM BERMASYARAKAT

Secara etimologi tauhid berasal dari kata Al-Awhadu : Al-Wahidu artinya yang satu,
tunggal, atau esa. Sedangkan secara terminologi tauhid merupakan salah satu ilmu yang
menyelidiki dan membahas soal-soal yang wajib, mustahil, dan jaiz bagi sifat Allah SWT dan
sekalian para utusan-Nya. Dan juga tauhid berarti mengesakan Allah SWT dalam hal-hal
yang merupakan kekhususan miliknya.

Ruang Lingkup Ilmu Tauhid


1. Ma’rifah Al-Mabda
Membahas tentang hal-hal yag berhubungan dengan Allah serta Qadha dan Qadar-
Nya atau ilmu yang membahas tentang keberadaan zat Allah
2. Ma’rifah Al- Washithah
Membahas tentang rasul-rasul Allah dan sifat-sifat baik yang wajib maupun jaiz,
demikian pula kitab-kitab-Nya dan para malaikat-Nya. Ma’rifat al-Washithah
mempercayai akan adanya Rasulullah, Malaikat, dan kitab dengan itu semua manusia
wajib mempercayai yang telah diciptakannya.
3. Ma’rifah Al-Maad
Mempercayai bahwa setelah mati akan dihidupkan kembali, yaitu untuk menerima
balasan setelah diadili dengan pengadilan terakhir oleh Qadi Rabbal Khaiq. Suatu hari
manusia akan dibangkitkan dari semua bangsa manusia dari setiap masa pada suatu
tempat untuk menerima balasan dari apa yang pernah dilakukannya di dunia

Tantangan Tauhid Dalam Bermasyarakat


1. Pengaruh globalisasi
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat terutama dalam bidang
informasi yang sangat canggih, sehingga menyebabkan peristiwa apa saja yang terjadi di
belahan dunia dapat diketahui oleh manusia dengan cepat. Oleh karena itu, adanya hal-
hal baru yang menyimpang dari tauhid dapat menghambat perkembangan tauhid dalam
masyarakat. 
2. Moderinisasi
Tumbuhannya kebudayaan asing sangat besar pengaruhnya kepada umat islam yang
ada di Indonesia. Modernisasi dapat memunculkan dampak positif maupun negatif.
Contohnya westernisasi, demoralisasi dimana orang-orang berusaha mengikuti budaya
kebarat-baratan. Maka dari itu modernisasi menjadi salah satu tantangan tauhid dalam
bermasyarakat.
3. Pendidkan sekuler dan liberal
Pendidikan sekuler yang menjauhkan aturan agama dari kehidupan akan melahirkan
generasi yang tak bermoral, tak memiliki adab dan tak memiliki tujuan hidup yang jelas.
Ditambah lagi dengan konsep liberalisme yang memberikan kebebasan tanpa batas pada
generasi akan melahirkan perilaku yang menyimpang. 
4. Kebebasan politik
Kebebasan berpolitik dapat menjadi sebuah tantangan tauhid dalam membangun
masyarakat. Karena kebebasan berpolitik sangat riskan akan masuknya paham-paham
yang sangat bertentangan dengan syari’at islam, As-Sunnah, Hadist, dan Al-Qur’an.
Berpolitik haruslah didasari dengan ketauhidan
5. Maksiat semakin subur
Maksiat di dalam negeri sangat mempengaruhi kerusakan pembangunan. Banyak
remaja menonton film di dalam internet yang dapat mengakibatkan hubungan intim dan
melakukan seks di luar nikah. Kegiatan ini merupakan ancaman besar bagi bangsa dan
negara, karena dapat melemahkan ketahanan nasional, sehingga menjadi bencana
nasional.

Allah berfirman dalam Q.S. Al-A’raaf [70] : 96

‫ض َولَ ِكنْ َك َّذبُوا‬


ِ ‫األر‬
ْ ‫س َما ِء َو‬ ٍ ‫َولَ ْو أَنَّ أَ ْه َل ا ْلقُ َرى آ َمنُوا َواتَّقَ ْوا لَفَت َْحنَا َعلَ ْي ِه ْم بَ َر َكا‬
َّ ‫ت ِمنَ ال‬
ِ ‫فَأ َ َخ ْذنَا ُه ْم بِ َما َكانُوا يَ ْك‬
َ‫سبُون‬

Artinya: Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka
mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah
mereka kerjakan

Anda mungkin juga menyukai