SET 3 A
Selama bulan November 2019, sebanyak 260 hoaks, kabar bohong, berita palsu berhasil
diidentifikasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Sehingga total jumlah hoaks yang dikais,
diidentifikasi, diverifikasi dan divalidasi oleh Kementerian Kominfo menjadi 3.901 hoaks pada periode
Agustus 2018 sampai dengan November 2019.
Dari total 3.901 hoaks sejak Agustus 2018 hingga November 2019 yang diidentifikasi,
diverifikasi dan divalidasi oleh Tim AIS Kominfo, hoaks kategori politik mendominasi di angka 973 item
hoaks. Disusul 743 hoaks kategori pemerintahan, 401 hoaks kategori kesehatan, 307 hoaks kategori lain-
lain, 271 hoaks kategori kejahatan, 242 hoaks kategori fitnah, 216 hoaks kategori internasional dan
sisanya hoaks terkait bencana alam, agama, penipuan, mitos, perdagangan dan Pendidikan.
Dari penelusuran Mesin AIS Kominfo, sepanjang Agustus 2018 sampai November 2019, jumlah
hoaks, kabar bohong, berita palsu dan ujaran kebencian meningkat tajam hingga mencapai 501 item
hoaks pada bulan April 2019. Hoaks politik yang marak muncul di bulan April didominasi kabar bohong
yang menyerang pasangan calon presiden dan wakil presiden, partai politik peserta pemilu, maupun
penyelenggara pemilu, baik KPU maupun Bawaslu.
Tim AIS dibentuk pada Januari 2018 untuk melakukan pengaisan, identifikasi verifikasi dan
validasi terhadap seluruh konten internet yang beredar di cyber space Indonesia, baik konten hoaks,
terorisme dan radikalisme, pornografi, perjudian, maupun konten negatif lainnya. Saat ini Tim AIS
berjumlah 100 personil didukung oleh mesin AIS yang bekerja 24 jam, 7 hari seminggu tanpa henti.
Kementerian Kominfo mengimbau warganet yang menerima informasi elektronik yang diduga
diragukan kebenarannya dapat menyampaikannya kepada kanal pengaduan konten resmi Kementerian
Kominfo.
(sumber: https://kominfo.go.id/ dengan perubahan)
KUNCI JAWABAN
1 A 6 C
2 D 7 B
3 B 8 C
4 E 9 A
5 D 10 B
SET 3 B
Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 1 s.d. 10.
Kasus Kekerasan di DKI Jakarta Sepanjang Tahun 2020
Kekerasan terhadap anak dan perempuan dapat dikategorikan sebagai salah satu pelanggaran hak
asasi manusia yang dihadapi oleh hampir semua negara di dunia. Pemimpin masing-masing negara juga
telah memberikan komitmen untuk menangani masalah ini. Komitmen negara pun tertuang dalam
berbagai bentuk aturan yang dibuat untuk menangani masalah kekerasan kepada anak dan perempuan. Di
Indonesia, terdapat peraturan tentang kekerasan seperti Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
Secara umum, pada tahun 2020 terdapat 947 jiwa korban yang mengalami kekerasan. Mulai dari
korban anak perempuan yang berjumlah 385 jiwa, lalu korban anak laki-laki yang berjumlah 109 jiwa,
hingga korban perempuan yang menempati jumlah korban kekerasan paling banyak yaitu 453 jiwa.
Sumber: Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Provinsi DKI Jakarta
Jumlah korban kekerasan sepanjang tahun 2020 mengalami fluktuasi setiap bulannya. Juni
merupakan bulan dengan jumlah korban kekerasan terbanyak yaitu 131 jiwa, sedangkan korban kekerasan
paling sedikit tercatat pada Desember yaitu 36 jiwa.
Jumlah korban kekerasan anak laki-laki pada tahun 2020 sebanyak 109 jiwa. Jumlah ini jauh
lebih rendah dibandingkan dengan jumlah korban kekerasan terhadap anak perempuan dan perempun
pada tahun 2020. Korban anak laki-laki paling sedikit berada pada bulan Mei yaitu satu jiwa. Korban
anak laki-laki paling banyak terjadi pada Bulan Januari yang berjumlah 20 jiwa. Sementara itu, jumlah
korban kekerasan anak perempuan sepanjang tahun 2020 hampir empat kali lipat lebih banyak
dibandingkan dengan korban kekerasan anak laki-laki. Dapat dilihat dari Grafik Korban Kekerasan yang
ditangani oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Tahun 2020 di
atas bahwa jumlah korban kekerasan anak perempuan paling banyak terjadi pada bulan Januari yaitu 47
jiwa sedangkan jumlah paling sedikit terjadi pada bulan Oktober yaitu 13 jiwa. Jumlah korban kekerasan
perempuan pada tahun 2020 lebih banyak dibandingkan dengan jumlah korban kekerasan anak
perempuan dan laki-laki yaitu 440 jiwa. Adapun jika dilihat menurut bulan, jumlah korban kekerasan
perempuan bersifat fluktuatif setiap bulannya. Juni menjadi bulan dengan jumlah korban terbanyak yaitu
72 jiwa, sedangkan korban kekerasan perempuan paling sedikit terjadi pada bulan Mei dan Oktober yaitu
24 jiwa.
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa setiap bulannya sepanjang tahun 2020 selalu ada kasus
kekerasan yang dialami oleh perempuan dan anak. Mulai dari kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga
(KDRT), kekerasan seksual, trafficking, dan berbagai kasus lainnya. Sepanjang tahun 2020, total korban
kekerasan terhadap perempuan dan anak mencapai 947 orang dimana untuk kasus KDRT tercatat
sebanyak 386 orang. Kasus KDRT terbanyak berada pada bulan Juli dengan korban yang mencapai 42
orang, sedangkan sebaliknya bulan April menjadi bulan yang memiliki korban kekerasan paling sedikit
yaitu 20 orang.
Di tahun yang sama, korban kasus kekerasan seksual mencapai 311 orang. Maret merupakan
bulan dengan jumlah korban kekerasan seksual terbanyak yaitu 44 orang. Sementara itu Mei dan Oktober
menjadi bulan yang memiliki korban kekerasan seksual paling sedikit yaitu 14 orang.
Selain kasus KDRT dan kekerasan seksual, terdapat juga kasus trafficking dengan jumlah korban
yang mencapai 125 orang. Juli merupakan bulan yang mempunyai korban kasus trafficking paling banyak
dengan total korban yang mencapai 44 orang. Sebaliknya, bulan Oktober menjadi bulan yang paling
sedikit memiliki korban trafficking dengan korban hanya satu orang. Bulan April, Mei, September, dan
Oktober menjadi bulan yang tidak terdapat korban trafficking. Selain itu, untuk kasus kekerasan lainnya
tercatat sebanyak 125 kasus.
Data yang berhasil dihimpun dari Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian
Penduduk Provinsi DKI Jakarta menunjukkan korban kekerasan terhadap anak dan perempuan cenderung
masih banyak dan perlu mendapatkan perhatian dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarat. Kerja sama dari
berbagai pihak seperti antara pemerintah dan masyarakat dalam mengedukasi masyarakat untuk
mengurangi faktor-faktor yang dapat menyebabkan kekerasan merupakan salah satu upaya yang dapat
dilakukan dalam mengurangi kekerasan yang terjadi di masa yang akan datang.
Sumber: Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Provinsi DKI Jakarta
1. Apa gagasan pokok paragraf 1?
a. Komitmen pemimpin negara dalam menangani kekerasan.
b. Aturan berbagai negara untuk menangani kekerasan
c. Setiap negara di dunia menghadapi kasus kekerasan anak dan perempuan.
d. Pelanggaran HAM di berbagai belahan dunia.
e. Kekerasan anak dan perempuan semakin mengkhawatirkan.
2. Tanggapan logis yang tepat berdasarkan paragraf terakhir adalah ….
a. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu melakukan berbagai upaya untuk mengurangi
kekerasan.
b. Dinas PPAPP Provinsi DKI Jakarta seharusnya melakukan pendataan secara valid terhadap
kasus kekerasan.
c. Pemerintah pusat seolah-olah tidak peduli dengan kasus kekerasan yang banyak terjadi di
daerah.
d. Masyarakat harus memiliki kesadaran agar bisa terbebas dari kasus kekerasan yang bisa
kapan saja menimpanya.
e. Perlu dirancang peraturan yang pasti agar pemerintah pusat bisa dengan mudah menentukan
hukuman bagi pelaku kekerasan.
3. Pernyataan yang tidak sesuai dengan teks adalah …
a. Kekerasan terhadap anak dan perempuan termasuk pelanggaran hak asasi manusia.
b. Bulan Juni 2020 merupakan angka tertinggi kasus kekerasan pada perempuan.
c. KDRT, kekerasan seksual, dan trafficking adalah kategori kekerasan yang dihimpun DKI
Jakarta.
d. Lembaga P2TP2A adalah lembaga yang menghimpun dan menangani korban kekerasan anak
dan perempuan.
e. Negara Indonesia merupakan negara yang mencatat kasus kekerasan anak dan perempuan
paling banyak di dunia.
4. Pernyataan dalam teks yang berupa opini adalah ….
a. Setiap bulan selalu ada kasus kekerasan yang dialami perempuan dan anak.
b. Korban kekerasan seksual terjadi paling banyak pada bulan Maret di tahun 2020.
c. Sepanjang 2020, kasus kekerasan terhadap anak laki-laki paling rendah dibanding perempuan
dan anak perempuan.
d. Korban kasus kekerasan anak dan perempuan perlu mendapat perhatian dari pemerintah DKI
Jakarta.
e. Bulan Juli korban kasus trafficking mencapai 44 orang korban di tahun 2020.
5. Berdasarkan diagram 1, pada bulan apa terjadi kasus kekerasan paling sedikit terjadi yang
ditangani oleh P2TP2A?
a. April
b. Mei
c. September
d. Oktober
e. Desember
6. Jumlah kasus trafficking paling sedikit terjadi pada bulan ….
a. Januari
b. Mei
c. Agustus
d. November
e. Desember
7. Pertanyaan yang jawabannya terdapat dalam teks adalah …
a. Mengapa kasus trafficking pada bulan Juni mengalami peningkatan paling tajam?
b. Kapan jumlah kekerasan anak perempuan lebih banyak 4 kali lipat dibanding kekerasan anak
laki-laki?
c. Apa saja tugas dari Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk?
d. Bagaimana pemrosesan laporan dari korban kekerasan anak maupun perempuan?
e. Bagaimana cara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menekan lonjakan kasus kekerasan?
8. Apa simpulan yang tepat untuk diagram 1?
a. Terjadi lonjakan kasus kekerasan terhadap anak laki-laki pada bulan Maret 2020.
b. Jumlah kasus kekerasan perempuan pada bulan Januari sama dengan bulan September.
c. Jumlah kasus kekerasan setiap bulannya mengalami kestabilan jumlah.
d. Jumlah kasus kekerasan setiap bulan mengalami fluktuatif.
e. Bulan Mei adalah bulan paling sedikit terjadi kasus kekerasan.
9. Berdasarkan diagram 2, apa ringkasan yang tepat?
a. Sepanjang tahun 2020, kasus KDRT berjumah 386 kasus, kekerasan seksual berjumlah 311
kasus, trafficking berjumlah 125 kasus, dan kekerasan lain berjumlah 125 kasus.
b. Sepanjang tahun 2020 kekerasan seksual paling mendominasi terjadi, disusul KDRT,
kekerasan lainnya, dan yang palin jarang terjadi adalah kasus trafficking.
c. Kasus trafficking mengalami nol kasus pada bulan April, Mei, September, dan Oktober;
kasus KDRT mengalami peningkatan tajam pada bulam Maret dan Desember.
d. Kasus trafficking mengalami peningkatan sejak bulan Januari sampai Mei 2020 dan
mengalami peningkatan tajam pada bulan Juni.
e. Kasus kekerasan seksual selalu mengalami penurunan sejak bulan Maret sampai bulan Mei
tetapi berbanding terbalik dengan pada bulan Oktober sampai Desember.
10. Pada bulan apa kasus kekerasan lainnya terjadi paling banyak?
a. Januari
b. April
c. Juni
d. Agustus
e. September
KUNCI JAWABAN
1 C 6 B
2 A 7 B
3 E 8 D
4 D 9 A
5 D 10 D