Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology)

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe


Vol. 11 No.1, Desember 2010 ISSN 1693-248X

EVALUASI KINERJA DAN PREDIKSI PERGANTIAN


KATALIS AMMONIA CONVERTER (61-105-D)
PADA PABRIK AMMONIA-2 PT. PIM

Abdullah 1*, Satriananda 2, Helmi 2


1*
DIV Teknologi Kimia Industri, Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Lhokseumawe
2
Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Lhokseumawe
Email: ab.dolz@ymail.com

ABSTRAK

Ammonia Converter adalah reaktor pembentukan ammonia dengan bantuan katalis


Promoted Iron. Reaktor ini beroperasi pada temperatur 350-500 ˚C dan tekanan
125-135 Kg/cm2G dengan kontrol konversi ammonia antara >12-17,7%. Kinerja
Ammonia Converter akan terganggu jika kondisi bahan baku dan pengoperasian
pabrik tidak optimal. Ammonia Converter Pabrik Ammonia-2 PT. Pupuk
Iskandar Muda telah dioperasikan selama 7 tahun, sehingga kemungkinan terjadi
penurunan kinerja, untuk itu diperlukan evaluasi terhadap kinerja Ammonia
Converter dan mengkaji hasil konversi ammonia pada kondisi aktual dibandingkan
dengan kondisi disain serta memprediksi waktu pergantian katalisnya. Hasil
konversi ammonia aktual yang diperoleh rata-rata 16,22%, paling tinggi 17,27%
dan terendah 15,72%. Hasil prediksi terhadap waktu pergantian katalis, diperoleh
life times katalis 2,81 tahun lagi terhitung mulai tanggal 1 Nopember 2012 atau
harus diganti pada pertengahan tahun 2015.

Kata kunci : ammonia, ammonia converter, katalis

ABSTRACT

Ammonia Converter is a reactor for ammonia formation with Promoted Iron


catalyst. It operating at temperature 350-500 ˚C and pressure 125-135 Kg/cm2G
with ammonia outlet conversion >12 to 17.7%. The performance of the reactor will
be disrupted if the condition of the raw material and plant operation not optimal.
Ammonia Converter in Ammonia-2 unit PT. Pupuk Iskandar Muda has been
operated for 7 years, so it need to be evaluated because of declining actual
performance compared with design and predicting future conditions for catalyst
exchange. Actual ammonia conversion results obtained on average 16.22%,
17.27% highest and the lowest 15.72%. Prediction results against time change
catalyst, a catalyst obtained life times of 2.81 years commencing from 1 November
2012 or must be replaced in mid-2015.

Keywords: ammonia, ammonia converter, catalyst

43
Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology)
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe
Vol. 11 No.1, Desember 2010 ISSN 1693-248X

PENDAHULUAN keluar vessel) dan Heat Exchanger (61-


122-C). Pola aliran gas didalam
Ammonia (NH3) yang terbentuk Ammonia Converter di disain
dari sintesa gas alam merupakan salah sedemikian rupa sehingga seluruh
satu bahan baku yang digunakan untuk aliran gas akan merata melewati katalis,
menghasilkan urea [CO(NH2)2]. gas umpan Ammonia Converter
Ammonia diperoleh dari gas alam yang mengalir melewati annulus pada bagian
terlebih dahulu diubah menjadi gas dalam vessel dan diluar shell. Keadaan
sintesa. Gas sintesa berupa gas ini membuat shell tetap pada kondisi
hidrogen dan nitrogen dengan dingin. Gas kemudian mengalir melalui
perbandingan 3:1 serta gas inert shell side Ammonia Converter
meliputi metana dan argon yang Interchanger (61-122-C) yang
dikompres sampai 172 Kg/cm2G berfungsi untuk memanaskan gas yang
diumpankan ke Ammonia Converter. menuju bed katalis pertama dengan
Ammonia Converter adalah menggunakan panas dari hasil reaksi
reaktor pembentukan ammonia dengan bed katalis sebelumnya (Anonymous,
bantuan katalis Promoted Iron (Fe Base 2006).
Catalyst). Temperatur operasi Ammonia Pabrik Ammonia-2 PT. Pupuk
Converter 350-500 ˚C dan tekanannya Iskandar Muda menggunakan Ammonia
125-135 Kg/cm2G. Komponen kontrol Converter jenis terbaru yaitu
Ammonia Converter adalah NH3 outlet Horizontal Ammonia Converter yang
Converter >12-17, 7%. menghasilkan konversi ammonia lebih
Setelah 7 tahun beroperasi, besar dibandingkan Vertical Ammonia
diperkirakan terjadi penurunan kinerja Converter.
akibat pengaruh berbagai faktor, untuk Horizontal Ammonia Converter
itu diperlukan evaluasi terhadap kinerja terdiri dari 3 bed yaitu bed 1, bed 2A
Ammonia Converter dan mengkaji hasil dan bed 2B. Basket converter terletak
konversi ammonia pada kondisi aktual di dalam shell annular space antara
dibandingkan dengan kondisi disain shell dan basket melewati gas yang
serta memprediksi waktu pergantian bertujuan untuk mempertahankan shell
katalisnya. tetap dingin. Flow gas normalnya
memasuki converter shell melalui inlet
Ammonia Converter nozzle mengalir di sekitar basket katalis
Ammonia Converter merupakan eksternal untuk menyerap panas dan
reaktor berbentuk bejana tekan yang mendinginkan shell secara bersamaan.
berisi sebuah cartridge terdiri dari
katalisator dan bagian pertukaran Proses Sintesa Ammonia
panas. Cartridge biasanya dibuat dari Ada beberapa proses untuk
baja tahan karat dan pada umumnya mensintesa ammonia, antara lain
dapat dilepas dari bejananya. Haber-Boschs, Claude, Casale, Fauser,
Ammonia Converter Mont Cenis dan Kellog. Pabrik
menggunakan disain KBR dengan 2 Ammonia-2 PT. Pupuk Iskandar Muda
bed horizontal. Converter ini terdiri menggunakan proses Kellog.
dari basket yang dapat dilepas (ditarik

44
Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology)
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe
Vol. 11 No.1, Desember 2010 ISSN 1693-248X

Gambar 1. Aliran gas sintesa dalam Horizontal Ammonia Converter (reaktor


pembentukan ammonia).

Proses pembuatan ammonia dari dilakukan ke dalam sistem dan gas


hidrogen dan nitrogen tidak dapat tersebut telah dilakukan pengeringan di
berlangsung sempurna hanya dengan Dryer (61-109-D). Proses yang
sekali melewati Converter (one pass demikian ini membuat kondisi
through). Produk ammonia dapat konsentrasi ammonia inlet Ammonia
dipisahkan dari sirkulasi gas dengan Converter rendah, sehingga hasil reaksi
mudah, yaitu melalui pendinginan gas per pass menjadi lebih besar serta
dengan air pendingin atau refrigerasi rendahnya kebutuhan akan recycle gas.
sehingga ammonia terkondensasi. Hal
ini dapat terjadi karena adanya Metode Evaluasi Katalis
perbedaan titik didih tiap gas. Untuk mengetahui kapan katalis
Slack dan James (1973) harus diganti, maka perlu dilakukan
menjelaskan bahwa banyak hal yang evaluasi terhadap aktifitas katalis
mempengaruhi kinerja loop, dari tersebut. Dari hasil evaluasi maka dapat
pemilihan parameter kontrol yang tepat diramalkan berapa sisa umur katalis
untuk mendapatkan kesetimbangan dengan mencatat atau memperhatikan
yang optimum disamping penghematan faktor-faktor lain seperti penurunan
biaya produksi dan kehandalan operasi tekanan (Pressure Drop) yang
rasional. Variabel operasi yang sangat disebabkan oleh terjadinya
berpengaruh adalah tekanan, temperatur penumpukan kotoran (Dusk
Converter, laju sirkulasi gas, Accumulation) atau terjadinya carry
temperatur kondensasi ammonia, over dari up stream.
volume katalis, dan aktifitas katalis. Adapun metode-metode yang
Gas make up dan gas recycle yang digunakan untuk mengevaluasi aktifitas
meninggalkan Syn Gas Compressor katalis antara lain Metode Grafis A,
(61-103-J) dipanaskan lebih dahulu di Metode Grafis B dan Metode Approach
dalam Ammonia Converter Temperatur. Metode Grafis A biasanya
Feed/Effluent Exchanger (61-121-C). dihubungkan dengan kondisi operasi
Gas tersebut selanjutnya dimasukkan ke sehari-hari atau setiap bulan yang
dalam Ammonia Converter (61-105-D). ditunjukkan oleh recorder baik
Penambahan gas make up selalu automatis ataupun manual (Log Sheet).

45
Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology)
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe
Vol. 11 No.1, Desember 2010 ISSN 1693-248X

Gambar 2. Flow sheet sintesa NH3 (Loop System) Pabrik Ammonia-2 PT. PIM

Kondisi operasi yang dimaksud sudah keracunan atau mendekati umur


biasanya adalah produksi, stream days, akhir penggunaannya (Twigg.M.V,
tekanan dan temperatur (Twigg.M.V, 1997).
1997).
Metode grafis B atau disebut juga METODE PENGAMATAN
tiga titik pengukuran dalam unggun
katalis. Pengamatan dilakukan selama 4
T = Tout - Tin hari (Tgl 06 - 09 Nopember 2012) dan
ΔT1 = (T1 – Tin)/T tempat pengamatan dilakukan di Loop
ΔT2 = (T2 – T1)/T System Pabrik Ammonia-2 PT. PIM,
ΔT3 = (T3 – T1)/T dengan kegiatan sebagai berikut:
ΔT4 = (Tout – T3)/T 1. Observasi, mengamati langsung ke
Lalu diplotkan T1, T2, T3 dan T4 lapangan yaitu ke unit Ammonia-2
dengan waktu operasi. Kalau T2 PT. Pupuk Iskandar Muda.
diturunkan dan T3 dinaikkan dapat
2. Wawancara, yaitu melakukan tanya
diperkirakan bahwa bagian atas bed jawab dengan operator atau
tidak aktif dan umur katalis dapat Superintendent Pabrik.
ditentukan secara grafis dari waktu
untuk T3 dan T4 dari range titik 3. Studi literatur, yaitu mempelajari
pengukuran pada thermocouple dan membandingkan antara data
(Twigg.M.V, 1997). literatur dengan data yang
Metode Approach Temperatur; diperoleh di lapangan.
Bila temperatur approach sama atau 4. Pengumpulan data-data yang akan
lebih rendah daripada temperatur digunakan untuk perhitungan.
disain, maka katalis tersebut dianggap
masih bekerja dengan baik. Namun, 5. Analisis, yaitu pembahasan dengan
bila temperatur approach lebih tinggi cara membandingkan hasil
dari disain dan temperatur inlet katalis pengolahan data dengan disain dan
batch juga lebih tinggi dari disain, menarik kesimpulan yang tepat.
maka dapat dikatakan katalis tersebut

46
Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology)
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe
Vol. 11 No.1, Desember 2010 ISSN 1693-248X

HASIL DAN PEMBAHASAN inert, konsentrasi ammonia inlet


Converter dan katalis.
Disain proses pembentukan
ammonia dengan perbandingan rasio
H2/N2 sebesar 3, 00 menghasilkan Kondisi Neraca Massa Ammonia
konversi NH3 antara >12-17, 7%. Dari Converter
Laju alir umpan masuk ke dalam
hasil perhitungan terhadap data operasi
Ammonia Converter setiap hari tidak
tanggal 6 s.d 9 Nopember 2012
sama, yang menyebabkan konversi
didapatkan hasil konversi NH3 yang
hidrogen menjadi ammonia bervariasi.
keluar dari Ammonia Converter tidak
Namun perbedaan laju alir umpan
mencapai disain maksimum, rata-rata
masuk setiap harinya tidak begitu jauh
hanya 16,22% namun masih dalam
berbeda dari disain. Profil laju alir
range >12-17,7%. Persentase (%)
umpan masuk Ammonia Converter
konversi NH3 dapat dilihat pada
pada tanggal 6 s.d 9 Nopember 2012 di
Gambar 3.
Pabrik Ammonia-2 PT. Pupuk Iskandar
Dari Gambar 3 dapat dilihat
Muda dapat dilihat pada Gambar 4.
bahwa hasil konversi tertinggi didapat
pada tanggal 7 Nopember 2012 sebesar
17,27% dengan tekanan operasi 143,83 Kondisi Neraca Energi Ammonia
Kg/cm2G dan rasio H2/N2 adalah 3,33. Converter
Energi yang masuk ke Ammonia
Sedangkan hasil konversi terendah pada
Converter seharusnya tidak ada yang
tanggal 9 Nopember 2012 yaitu 15,72%
hilang, itu artinya energi yang masuk
dengan tekanan operasi 153,50
sama dengan energi yang keluar.
Kg/cm2G dan rasio H2/N2 sebesar 3,48.
Namun pada hasil perhitungan aktual,
Data ini menunjukkan bahwa kinerja
energi yang hilang didalam Ammonia
Ammonia Converter masih baik, karena
Converter ini tidaklah nol. Hasil
hasil konversinya masih berada dalam
perhitungan terhadap data operasi
range >12-17, 7%. Bervariasinya
tanggal 6 s.d 9 Nopember 2012 didapat
konversi yang dihasilkan sangat
energi yang hilang rata-rata sebesar
dipengaruhi oleh beberapa faktor
743.717,13 Kkal/h.
operasi yaitu tekanan, temperatur, rasio
H2/N2 inlet Converter, kandungan gas

Gambar 3. Persentase (%) konversi NH3 disain dan aktual Amm. Conv. pada
tanggal 6 s.d 9 Nopember 2012 di Pabrik Ammonia-2 PT. PIM.
Desain maks (■), data aktual (♦), desain min (▲).

47
Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology)
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe
Vol. 11 No.1, Desember 2010 ISSN 1693-248X

Tabel 1. Data hasil analisa Lab pada Inlet Ammonia Converter dan hasil
perhitungan pada Outlet Ammonia Converter tanggal 6 s.d 9 Nopember
2012.

Persentase Komposisi Persentase Komposisi


Tanggal Komponen
Inlet Amm. Converter Outlet Amm. Converter
H2 65,41 54,51
N2 21,39 17,58
6 Ar 5,93 5,93
CH4 5,91 5,91
NH3 1,36 16,07
H2 66,88 54,60
N2 20,08 16,42
7 Ar 5,96 5,96
CH4 5,75 5,75
NH3 1,33 17,27
H2 65,72 55,60
N2 21,72 17,41
8 Ar 5,39 5,39
CH4 5,80 5,80
NH3 1,37 15,80
H2 65,52 54,60
N2 19,14 15,71
9 Ar 4,65 4,65
CH4 9,32 9,32
NH3 1,37 15,72

Gambar 4. Profil laju alir umpan masuk Amm. Conv. pada tgl 6 s.d 9 Nop 2012
di Pabrik Amonia-2 PT. PIM. Data desain (■), data aktual (♦).

Hal ini disebabkan karena energi reaksi kemungkinan adanya line chiller yang
pada Bed 2A dan Bed 2B tidak bocor.
diketahui dengan pasti serta

48
Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology)
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe
Vol. 11 No.1, Desember 2010 ISSN 1693-248X

Temperatur dan Tekanan Operasi gas inert yang berada dalam gas
Ammonia Converter sintesa.
Temperatur operasi Ammonia
Converter harus dijaga relatif konstan Pengaruh gas-gas inert dan NH3 di
sehingga perbedaan pengaruhnya inlet Ammonia Converter Terhadap
terhadap konversi sangat kecil. Hasil Konversi Ammonia
Temperatur di inlet Bed katalis 1 rata- Disain argon yang masuk ke
rata berkisar antara 346-350 oC, inlet Ammonia Converter sebesar 3,38%,
Bed katalis 2A antara 381-390 oC. data analisa Laboratorium diperoleh
Temperatur outlet Bed katalis 1 rata- argon tertinggi sebesar 5,96% dan
rata berkisar 480-489 oC, pada outlet terendah 4,65%. Disain metana yang
Bed katalis 2A temperatur rata-rata masuk ke Ammonia Converter sebesar
berkisar 441-453 oC, dan temperatur 8,02%, dari data analisa Laboratorium
outlet Bed katalis 2B berkisar 447-452 diperoleh metana tertinggi sebesar
o
C. Berdasarkan data pengamatan 9,32% dan terendah 5,75%.
temperatur operasi Ammonia Converter Total inert adalah kandungan
masih dalam range disain (350-500 oC). unsur-unsur metana dan argon dalam
Tekanan operasi Ammonia gas sintesa. Total inert yang masuk ke
Converter rata-rata 146,55 Kg/cm2G, Ammonia Converter tergolong tinggi
tertinggi 153,50 Kg/cm2G dan terendah sehingga menyebabkan naiknya
143,83 Kg/cm2G. Semua data tekanan di Ammonia Converter.
pengamatan ini berada di atas range Pengaruh konsentrasi gas inert dan
tekanan operasi Ammonia Converter. kandungan NH3 di inlet Ammonia
Kenaikkan tekanan di Loop System Converter terhadap konversi NH3 dapat
disebabkan oleh tingginya kandungan dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Pengaruh konsentrasi gas inert dan kandungan NH3 di inlet Amm. Conv.
terhadap konversi NH3 pada tgl 6 s.d 9 Nop 2012 di Pabrik Ammonia-
2 PT. PIM. Konversi % (♦), Tot inert inlet conv. (%) (■), argon inlet
conv. (%) (▲), methane inlet conv. (%) (x), ammonia inlet conv. (%)
(*).

49
Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology)
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe
Vol. 11 No.1, Desember 2010 ISSN 1693-248X

Kandungan ammonia yang rendah pada ammonia juga dipengaruhi oleh faktor-
gas inlet Ammonia Converter akan faktor yang lain.
menaikkan tekanan parsial atau
Pengaruh Perbandingan Rasio H2/N2
menaikkan tingkat konversi.
Terhadap Hasil Konversi Ammonia
Sebaliknya, kandungan yang tinggi Pada kondisi normal operasi rasio
akan menurunkan tekanan parsial atau H2/N2 adalah antara 2, 5 sampai dengan
menurunkan tingkat konversi (Slack 3,0 yang memberikan konversi H2
dan James, 1973). Kandungan ammonia
menjadi NH3 berkisar >12-17,7%. Bila
pada gas inlet Ammonia Converter deviasi rasio H2/N2 jauh diatas atau
masih dalam batas normal dengan nilai dibawah 3, 0 maka akan mengurangi
tertinggi sebesar 1, 37% dan terendah tingkat konversi. Dari hasil perhitungan
sebesar 1, 33% sedangkan disainnya terhadap data operasi tanggal 6 s.d 9
sebesar 1, 71%. Konversi NH3 akan Nopember 2012 didapatkan rasio H2/N2
semakin baik pada total inert dan rata-rata diatas 3,0. Hubungan rasio
ammonia inlet Converter yang rendah, H2/N2 terhadap konversi NH3 dapat
namun pada kenyataannya tidaklah dilihat pada Gambar 6.
demikian karena proses konversi

Gambar 6. Hubungan rasio H2/N2 terhadap konversi NH3 pada tgl 6 s.d 9 Nop 2012
di Pabrik Ammonia-2 PT. PIM. Konversi (%) (♦), rasio H2/N2 (■).

Pada Gambar 6 menunjukkan Realisasi produksi Pabrik


bahwa rasio H2/N2 terendah adalah 3,10 Ammonia-2 dari tahun 2005 hingga
menghasilkan konversi NH3 16,07%, Oktober 2012 belum mencapai target
rasio H2/N2 tertinggi adalah 3,48 sesuai dengan disainnya. Seharusnya
menghasilkan konversi NH3 15,72%, jumlah produksi ammonia setiap
sedangkan hasil konversi NH3 tertinggi tahunnya adalah 396.000 ton pada rate
adalah 17,27% malah didapat pada 100%. Begitu juga halnya dengan
rasio H2/N2 sebesar 3,33. Hal ini stream day pada Pabrik Ammonia-2
membuktikan bahwa konversi NH3 juga dari tahun 2005 hingga Oktober 2012
dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. belum mencapai target sesuai disain
yaitu 330 hari setiap tahunnya. Kecuali
Prediksi Pergantian Katalis
tahun 2009, akan tetapi produksinya
Ammonia Converter

50
Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology)
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe
Vol. 11 No.1, Desember 2010 ISSN 1693-248X

tidak mencapai disain karena pabrik dan terendah 15,72% pada rasio H2/N2
beroperasi hanya dengan rate 90-95%. sebesar 3,48 sedangkan hasil konversi
Umur teknis katalis Ammonia NH3 disain berkisar >12-17,7% dengan
Converter adalah 8 tahun (Twigg.M.V, rasio H2/N2 sebesar 3,0. Kandungan
1997). Dari hasil perhitungan dengan ammonia dan inert argon inlet
menggunakan basis produk ammonia converter masih dalam batas normal
dari tahun 2005 hingga Oktober 2012 tetapi inert metana diatas batas normal.
didapatkan sisa life times katalis 3.67 Dengan hasil konversi masih dalam
tahun. Sedangkan dengan range disain dan parameter-parameter
menggunakan basis stream operasi lainnya masih dalam batas
daysdidapatkan sisa life time katalis normal maka dapat disimpulkan bahwa
2.81 tahun. Dari kedua hasil kinerja Ammonia Converter masih
perhitungan tersebut akan lebih akurat bagus. Katalis Ammonia Converter
jika data yang digunakan adalah basis Pabrik Ammonia-2 masih bisa
stream days, mengingat Pabrik digunakan sekitar 2.81 tahun lagi
Ammonia-2 PT. Pupuk Iskandar Muda terhitung mulai tanggal 1 Nopember
dari tahun 2005 hingga Oktober 2012 2012 atau harus diganti pada
tidak beroperasi dengan rate 100%. pertengahan tahun 2015.

Tabel 2. Data Hasil Perhitungan Sisa DAFTAR PUSTAKA


Life Times Katalis
Ammonia Converter Basis Annonymous, 1958, Toyo Engineering
Produk Ammonia (pada Coorporation (TEC), Tehnical for
rate 100%) dan Stream Ammonia Plant, Tokyo, Japan, PT.
Days Pabrik Ammonia Pupuk Iskandar Muda,
Lhokseumawe.
Disain Sisa
Real Annonymous, 2002, Toyo Engineering
Life Life
Opr. Coorporation (TEC), Tehnical
Basis Times Times
Katalis Book, Iskandar Muda Project,
Katalis Katalis
(Tahun)
(Tahun) (Tahun) Tokyo, Japan, PT. Pupuk Iskandar
Muda, Lhokseumawe.
Produk
8 4,33 3,67
NH3 Annonymous, 2006, Prinsip-prinsip
Dasar dan Operasi, PT. Pupuk
Stream
8 5,19 2,81 Iskandar Muda, Lhokseumawe.
Days
Annonymous, 2010, Steam Reforming
Disain : Produksi pertahun = 396.000 Catalyst, Matros Technologies, Inc.
Ton dan Stream Days pertahun = 330
Hari Geankoplis, C.J., 1983, Transport
Process and Unit Operations, Edisi
kedua, Allin dan Bacon, Inc,
SIMPULAN Boston.
Hasil konversi NH3 aktual rata- Perry, R.H., 1985, Chemical
rata adalah 16,22%, tertinggi 17,27% Engineering’s Hand Book, Edisi
dicapai pada rasio H2/N2 sebesar 3,33

51
Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology)
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe
Vol. 11 No.1, Desember 2010 ISSN 1693-248X

kelima, McGraw-Hill Book


Company, New York.
Reklaitis, G.V., 1983, Introduction to
Material and Energy Balance, John
Wiley and Sons, Inc, Canada.
Van Smith, J.M. dan Ness. H., 1996,
Introduction to Chemical
Engineering Thermodinamic, Edisi
kelima, McGraw Hill Book
Company, New York.
Twigg, M.V., 1997, Catalyst Hand
Book, Second Edition, Wolfe
Publishing Ltd: Chicago.

52

Anda mungkin juga menyukai