ABSTRAK
ABSTRACT
43
Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology)
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe
Vol. 11 No.1, Desember 2010 ISSN 1693-248X
44
Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology)
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe
Vol. 11 No.1, Desember 2010 ISSN 1693-248X
45
Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology)
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe
Vol. 11 No.1, Desember 2010 ISSN 1693-248X
Gambar 2. Flow sheet sintesa NH3 (Loop System) Pabrik Ammonia-2 PT. PIM
46
Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology)
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe
Vol. 11 No.1, Desember 2010 ISSN 1693-248X
Gambar 3. Persentase (%) konversi NH3 disain dan aktual Amm. Conv. pada
tanggal 6 s.d 9 Nopember 2012 di Pabrik Ammonia-2 PT. PIM.
Desain maks (■), data aktual (♦), desain min (▲).
47
Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology)
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe
Vol. 11 No.1, Desember 2010 ISSN 1693-248X
Tabel 1. Data hasil analisa Lab pada Inlet Ammonia Converter dan hasil
perhitungan pada Outlet Ammonia Converter tanggal 6 s.d 9 Nopember
2012.
Gambar 4. Profil laju alir umpan masuk Amm. Conv. pada tgl 6 s.d 9 Nop 2012
di Pabrik Amonia-2 PT. PIM. Data desain (■), data aktual (♦).
Hal ini disebabkan karena energi reaksi kemungkinan adanya line chiller yang
pada Bed 2A dan Bed 2B tidak bocor.
diketahui dengan pasti serta
48
Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology)
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe
Vol. 11 No.1, Desember 2010 ISSN 1693-248X
Temperatur dan Tekanan Operasi gas inert yang berada dalam gas
Ammonia Converter sintesa.
Temperatur operasi Ammonia
Converter harus dijaga relatif konstan Pengaruh gas-gas inert dan NH3 di
sehingga perbedaan pengaruhnya inlet Ammonia Converter Terhadap
terhadap konversi sangat kecil. Hasil Konversi Ammonia
Temperatur di inlet Bed katalis 1 rata- Disain argon yang masuk ke
rata berkisar antara 346-350 oC, inlet Ammonia Converter sebesar 3,38%,
Bed katalis 2A antara 381-390 oC. data analisa Laboratorium diperoleh
Temperatur outlet Bed katalis 1 rata- argon tertinggi sebesar 5,96% dan
rata berkisar 480-489 oC, pada outlet terendah 4,65%. Disain metana yang
Bed katalis 2A temperatur rata-rata masuk ke Ammonia Converter sebesar
berkisar 441-453 oC, dan temperatur 8,02%, dari data analisa Laboratorium
outlet Bed katalis 2B berkisar 447-452 diperoleh metana tertinggi sebesar
o
C. Berdasarkan data pengamatan 9,32% dan terendah 5,75%.
temperatur operasi Ammonia Converter Total inert adalah kandungan
masih dalam range disain (350-500 oC). unsur-unsur metana dan argon dalam
Tekanan operasi Ammonia gas sintesa. Total inert yang masuk ke
Converter rata-rata 146,55 Kg/cm2G, Ammonia Converter tergolong tinggi
tertinggi 153,50 Kg/cm2G dan terendah sehingga menyebabkan naiknya
143,83 Kg/cm2G. Semua data tekanan di Ammonia Converter.
pengamatan ini berada di atas range Pengaruh konsentrasi gas inert dan
tekanan operasi Ammonia Converter. kandungan NH3 di inlet Ammonia
Kenaikkan tekanan di Loop System Converter terhadap konversi NH3 dapat
disebabkan oleh tingginya kandungan dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Pengaruh konsentrasi gas inert dan kandungan NH3 di inlet Amm. Conv.
terhadap konversi NH3 pada tgl 6 s.d 9 Nop 2012 di Pabrik Ammonia-
2 PT. PIM. Konversi % (♦), Tot inert inlet conv. (%) (■), argon inlet
conv. (%) (▲), methane inlet conv. (%) (x), ammonia inlet conv. (%)
(*).
49
Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology)
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe
Vol. 11 No.1, Desember 2010 ISSN 1693-248X
Kandungan ammonia yang rendah pada ammonia juga dipengaruhi oleh faktor-
gas inlet Ammonia Converter akan faktor yang lain.
menaikkan tekanan parsial atau
Pengaruh Perbandingan Rasio H2/N2
menaikkan tingkat konversi.
Terhadap Hasil Konversi Ammonia
Sebaliknya, kandungan yang tinggi Pada kondisi normal operasi rasio
akan menurunkan tekanan parsial atau H2/N2 adalah antara 2, 5 sampai dengan
menurunkan tingkat konversi (Slack 3,0 yang memberikan konversi H2
dan James, 1973). Kandungan ammonia
menjadi NH3 berkisar >12-17,7%. Bila
pada gas inlet Ammonia Converter deviasi rasio H2/N2 jauh diatas atau
masih dalam batas normal dengan nilai dibawah 3, 0 maka akan mengurangi
tertinggi sebesar 1, 37% dan terendah tingkat konversi. Dari hasil perhitungan
sebesar 1, 33% sedangkan disainnya terhadap data operasi tanggal 6 s.d 9
sebesar 1, 71%. Konversi NH3 akan Nopember 2012 didapatkan rasio H2/N2
semakin baik pada total inert dan rata-rata diatas 3,0. Hubungan rasio
ammonia inlet Converter yang rendah, H2/N2 terhadap konversi NH3 dapat
namun pada kenyataannya tidaklah dilihat pada Gambar 6.
demikian karena proses konversi
Gambar 6. Hubungan rasio H2/N2 terhadap konversi NH3 pada tgl 6 s.d 9 Nop 2012
di Pabrik Ammonia-2 PT. PIM. Konversi (%) (♦), rasio H2/N2 (■).
50
Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology)
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe
Vol. 11 No.1, Desember 2010 ISSN 1693-248X
tidak mencapai disain karena pabrik dan terendah 15,72% pada rasio H2/N2
beroperasi hanya dengan rate 90-95%. sebesar 3,48 sedangkan hasil konversi
Umur teknis katalis Ammonia NH3 disain berkisar >12-17,7% dengan
Converter adalah 8 tahun (Twigg.M.V, rasio H2/N2 sebesar 3,0. Kandungan
1997). Dari hasil perhitungan dengan ammonia dan inert argon inlet
menggunakan basis produk ammonia converter masih dalam batas normal
dari tahun 2005 hingga Oktober 2012 tetapi inert metana diatas batas normal.
didapatkan sisa life times katalis 3.67 Dengan hasil konversi masih dalam
tahun. Sedangkan dengan range disain dan parameter-parameter
menggunakan basis stream operasi lainnya masih dalam batas
daysdidapatkan sisa life time katalis normal maka dapat disimpulkan bahwa
2.81 tahun. Dari kedua hasil kinerja Ammonia Converter masih
perhitungan tersebut akan lebih akurat bagus. Katalis Ammonia Converter
jika data yang digunakan adalah basis Pabrik Ammonia-2 masih bisa
stream days, mengingat Pabrik digunakan sekitar 2.81 tahun lagi
Ammonia-2 PT. Pupuk Iskandar Muda terhitung mulai tanggal 1 Nopember
dari tahun 2005 hingga Oktober 2012 2012 atau harus diganti pada
tidak beroperasi dengan rate 100%. pertengahan tahun 2015.
51
Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology)
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe
Vol. 11 No.1, Desember 2010 ISSN 1693-248X
52