Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PERBANKAN

TUGAS – TUGAS BANK INDONESIA

Disusun Oleh Kelompok 2 :


1. Ahmad Masyhur (061940832652)
2. Annisa Fitri Rafila (061940832655)
3. Habib Ahmad Riziq (061940832659)

Kelas : 5MIC
Dosen Pembimbing : R Achmad Jauhari

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


TAHUN AJARAN 2021 / 2022
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Dalam masyarakat sederhana tidak adanya peran Bank dan lembaga keuangan,
mungkin tidak terlalu menjadi masalah. Namun dalam masyarakat yang semakin
berkembang saat ini, peran Bank dan lembaga keuangan lainnya sangatlah penting,
khusunya sebagai lembagai mediasi antara pihak yang memiliki dana dan yang
membutuhkan dana

Bank Indonesia memiliki satu tujuan tunggal dan tiga pilar utama dalam
mendukung tercapainya tujuan tunggal tersebut. Mengingat peran dan kapasitasnya
sebagai Bank Sentral, Bank Indonesia mengemban amanat untuk mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah. Maka dari itu, Bank Indonesia memiliki beberapa
tugas

B.     Rumusan Masalah

1.      Apakah tujuan dari Bank Indonesia?

2.      Apakah tugas-tugas Bank Indonesia?


BAB II

PEMBAHASAN

A.    Tujuan Bank Indonesia

Sebelum melangkah kepada tugas atau fungsi Bank Indonesia, terlebih dahulu
kita melihat tugas atau fungsi bank. Secara umum dapat dilihat dari sudut pandang
peraturan perundang-undangan yang diatur dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1998
tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Fungsi
utama perbankan adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat.[1]

Dalam UU No 13 Tahun 1999 (UU-BI), bahwa tujuan Bank Indonesia adalah


mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah, artinya BI harus menjaga agar nilai
mata uang atas barang dan jasa tetap stabil.[2]

Dengan melihat laju inflasi (kenaikan secara terus-menerus) BI juga menjaga


kestabilan nilai rupiah dari mata uang asing (kurs). kestabilan itu sangat penting
mendukung pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kenaikan harga
secara terus menerus akan menurunkan daya beli masyarakat khususnya pendapatan
masyarakat tetap, sehingga tingkat kesejahteraan menurun, khususnya barang dan jasa
yang di import dari luar negeri lebih dari ketidakstabilan nilai tukar rupiah
mengakibatkan pada pelaku ekonomi mengalami kesulitan menyusun perencanaan usaha
pada akhirnya mengakibatkan perekonomian buruk pada kesejahteraan masyarakat.

Adapun maksud dari kestabilan rupiah yang diinginkan oleh Bank Indonesia
adalah:

1.      Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa yang dapat diukur dengan atau tercermin
dari perkembangan laju inflasi.

2.      Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara lain. Hal ini dapat diukur dengan atau
tercermin dari perkembangan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang negara lain.

B.     Tugas-tugas Bank Indonesia

Dalam rangka mencapai tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah, Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang merupakan 3 (tiga) bidang utama
tugas Bank Indonesia yaitu:

1.      Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.

Untuk mencapai tujuan Bank Indonesia dalam menjaga kestabilan nilai rupiah,
pasal 10 UU BI menegaskan bahwa Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk
melaksanakan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran moneter dengan
memerhatikan sasaran laju inflasi serta melakukan pengendalian moneter melalui
berbagai cara antara lain:
a)      Operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing

b)      Penetapan cadangan wajib minimum

c)      Pengaturan kredit atau pembiayaan

2.      Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

Dalam mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, Bank Indonesia


berwenang untuk  melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas
penyelenggaraan jasa sistem pembayaran,  mewajibkan penyelenggara jasa sistem
pembayaran untuk menyampaikan laporan kegiatannya,  serta menetapkan penggunaan
alat pembayaran. Agar penyelenggaraan jasa sistem pembayaran  oleh pihak lain
memenuhi persyaratan, khususnya persyaratan keamanan dan efisiensi.
Kewajiban  penyampaian laporan berlaku bagi setiap penyelenggara jasa sistem
pembayaran, agar Bank Indonesia dapat memantau penyelenggaraan sistem pembayaran.

3.      Mengatur dan mengawasi bank.

Dalam mengatur dan mengawasi perbankan, Bank Indonesia menetapkan


peraturan, memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan atau kegiatan usaha tertentu
dari bank, melaksanakan pengawasan atas bank, dan memberikan sanksi terhadap bank
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.Dalam pelaksanaan tugas ini,
Bank Indonesia berwenang menetapkan ketentuan-ketentuan perbankan dengan
menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian.Berkaitan dengan kewenangan di bidang
perizinan, selain memberikan dan mencabut izin usaha bank, Bank Indonesia juga dapat
memberikan izin pembukaan, penutupan dan pemindahan kantor bank, memberikan
persetujuan atas kepemilikan dan kepengurusan bank, serta memberikan izin kepada bank
untuk menjalankan kegiatan-kegiatan usaha tertentu. Di bidang pengawasan, Bank
Indonesia melakukan pengawasan langsung maupun tidak langsung. Pengawasan
langsung dilakukan baik dalam bentuk pemeriksaan secara berkala maupun sewaktu-
waktu bila diperlukan. Pengawasan tidak langsung dilakukan melalui penelitian, analisis
dan evaluasi terhadap laporan yang disampaikan oleh bank.[3]

Agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah tersebut dapat
dicapai secara efektif dan efisien, maka ketiga tugas tersebut harus diintegrasikan.[4]

1)      Tugas Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter

Untuk mencapai tujuan Bank Indonesia dalam menjaga kestabilan nilai rupiah,
Pasal 10 UU‐BI menegaskan bahwa Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk
melaksanakan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran moneter dengan
memperhatikan sasaran laju inflasi serta melakukan pengendalian moneter melalui
berbagai cara antara lain :
·         Operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing;

·         Penetapan tingkat diskonto;

·         Penetapan cadangan wajib minimum;

·         Pengaturan kredit atau pembiayaan

2)      Peran Bank Indonesia sebagai Lender of the Last Resort

Sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas pengendalian moneter, Bank


Indonesia juga mempunyai fungsi lender of the last resort, yang memungkinkan Bank
Indonesia membantu kesulitan pendanaan jangka pendek yang dihadapi bank.

3)      Kebijakan Nilai Tukar

Pasal 12 UU-BI menetapkan bahwa Bank Indonesia melaksanakan kebijakan


nilai tukar berdasarkan nilai tukar yang ditetapkan. Penetapan nilai tukar dilakukan oleh
Pemerintah dalam bentuk Keputusan Presiden berdasarkan usul Bank Indonesia.

4)      Kewenangan dalam Mengelola Cadangan Devisa

Dalam Pasal 13 UU‐BI dirumuskan bahwa Bank Indonesia mengelola cadangan


devisa. Dalam rangka pengelolaan cadangan devisa tersebut, Bank Indonesia
melaksanakan berbagai jenis transaksi devisa serta dapat menerima pinjaman luar negeri.

5)      Penyelenggaraan Survei

Untuk melaksanakan kebijakan moneter secara efektif dan efisien, diperlukan


data/informasi ekonomi dan keuangan secara tepat waktu dan akurat. Untuk memperoleh
data/informasi tersebut, Bank Indonesia dapat menyelenggarakan survei secara berkala
atau sewaktu‐waktu yang dapat bersifat makro atau mikro.

6)      Pengaturan dan Penyelenggaraan Kliring serta Penyelesaian Akhir Transaksi

Bank Indonesia berwenang mengatur sistem kliring antarbank dalam mata uang
rupiah dan/atau valuta asing yang meliputi sistem kliring domestik dan lintas negara.

7)      Tugas Mengatur dan Mengawasi Bank

Pengaturan dan Pengawasan Bank merupakan salah satu tugas Bank Indonesia
sebagaimana ditentukan dalam Pasal 8 UU‐BI. Dalam rangka melaksanakan tugas ini,
Bank Indonesia menetapkan peraturan, memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan
dan kegiatan usaha tertentu bank, melasankan akan pengawasan bank, serta mengenakan
sanksi terhadap bank. Selain itu, Bank Indonesia berwenang menetapkan ketentuan‐
ketentuan perbankan yang memuat prinsip kehati ‐hatian.

Berkaitan dengan kewenangan di bidang perizinan, Bank Indonesia :

·         Memberikan dan mencabut izin usaha bank;


·         Memberikan izin pembukaan, penutupan dan pemindahan kantor bank;

·         Memberikan persetujuan atas kepemilikan dan kepengurusan bank;

·         Memberikan izin kepada bank untuk menjalankan kegiatan ‐kegiatan usaha tertentu.
BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Dalam UU No 13T ahun 1999 (UU-BI), bahwa tujuan Bank Indonesia adalah
mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah,artinya BI harus menjaga agar nilai
mata uang atas barang dan jasa tetap stabil.

Dalam rangka mencapai tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah, Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang merupakan 3 (tiga) bidang utama
tugas Bank Indonesia yaitu:

1.      Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter,

2.      Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,

3.      Serta mengatur dan mengawasi bank.

Hubungan dengan pemerintah dituangkan dalam UU No23 Tahun 1999 sebagai


berikut:

1.      Bertindak sebagai pemegang kas pemerintah.

2.      Atas nama pemerintah BI dapat menerima pinjaman dari luar negeri menata usaha
menyelesaikan tagihan kewajiban keuangan pemerintah luar negeri.

3.      Pemerintah wajib meminta pendapat BI dan mengundang dalam sidang kabinet


membahas masalah ekonomi.

4.      Memberi pertimbangan kepada pemerintah atas rancangan APBN.

5.      Menerbitkan surat utang Negara pemerintah harus berkonsultasi pada BI dan pemerintah
juga berkonsultasi dengan DPR.

6.      BI dilarang memberi kredit pada pemerintah.

Dalam hal hubungan Bank Indonesia dengan Dunia Internasiaonal, maka Bank
Indonesia:

1.      Dapat melakukan kerja sama dengan:

c)         Bank Sentral Negara lain.

d)        Organisasi dan Lembaga Internasional.


2.      Dalam hal dipersyaratkan bahwa anggota Internasional atau lembaga multilateral adalah
Negara maka Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama Negara Republik
Indonesia sebagai anggota.

B.     Saran

Diharapkan mahasiswa dapat memahami tujuan dan tugas-tugas dari Bank Indonesia.
Selain itu mereka dapat mengetahui apa hubungan Bank Indonesia dengan pemerintah dan juga
hubungannya dengan dunia Internasional.

  

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, Malayu S.P. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara, 2001.

Kasmir. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers.

Latumaerissa Julius R. 2011.  Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba empat.

Rahardjo, Darwan. 1995. Bank Indonesia Dalam Kilasan Sejarah Bangsa. Jakarta: LP3ES Indonesia

http://www.bi.go.id/web/id/Tentang+BI/Hubungan+Kelembagaan/Lembaga+Internasional/

Anda mungkin juga menyukai