NIM : 40018060
Tanda Tangan :
Nim : 40018060
Telah berhasil diperhatikan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian
persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar ahli madya kebidanan pada
Program Studi DIII Kebidanan, Institut Ilmu Kesehatan dan Teknologi
Muhammadiyah Palembang
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan di : Palembang
NBM : 999587
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat- Nya, saya
dapat menyelesaikanlaporan tugas akhir ini diajukan sebagai syarat untuk memenuhi salah
satu syarat untuk mencapai gelar ahli madya kebidanan di Institut Ilmu Kesehatan dan
Teknologi Muhammadiyah Palembang. Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan Laporan tugas akhir. Oleh
karena itu saya mengucapkan terimakasih kepada:
9. Sahabat dan teman teman seperjuangan serta teman satu pembimbing yang telah berjuang
Bersama dalam suka maupun duka dalam Menyusun proposal tugas akhir ini dan selalu
memberikn dukungan dan motivasi untuk berssama- sama menyelesaikan Proposal Tugas
Akhir ini .
Akhir kata saya berharap Allah SWT, berkenan membalas segala kebaikan semua pihak
yang telah membantu. Semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pengembangan
ilmu.
Penulis
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademik IkesT Muhammadiyah Palembang, saya yang bertanda tangan di
bawah ini:
Beserta perangkat yang ada (jika diperluka) dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif ini
IKesT Muhammadiyah Palembang berhak menyimpan, mengalih media/format-kan
mengolah dalam bentuk pangkalan mencantumkan nama saya sebagai penulis/penciptadan
sebagai pemilik Hak Cipta.
Dibuat di : Palembang
Yang menyatakan,
Jihan Alifah
NIM: 40018060
ABSTRAK
Nama : Jihan Alifah
NIM : 400.18.60
Program Studi : DIII Kebidanan
Judul LTA : Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. “Y” dengan Penerapan
Senam Hamil Pada Kehamilan TM III di PMB Husniyati Tahun 2021.
Halaman : 272 Halaman
(Latar Belakang) : Trimester III merupakan periode yang membutuhkan perhatian khusus.
Pada trimester III ibu hamil dihadapkan dengan persiapan persalinan. Bidan sebagai tenaga
kesehatan dapat melaksanakan asuhan kebidanan. Salah satu asuhan pada ibu selama
kehamilan adalah menerapkan cara holistic care yaitu fokus membangun manusia secara
utuh, sehat, seimbang antara mind, body, and soul. Dengan melakukan penerapan Senam
Hamil.
(Tujuan) : Melakukan asuhan kebidanan pada Ny.”Y” yang meliputi asuhan kebidanan
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus secara komprehensif serta
mengetahui pengaruh senam hamil untuk mempercepat proses persalinan kala II.
(Metode) : Metode yang digunakan adalah studi kasus (case study), di PMB Husniyati
Palembang yang dilakukan pada Ny.”Y” dengan teknik pengumpulan data melalui
wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi dan studi pustaka.
(Hasil) : Setelah dilakukan senam hamil pada Ny. “Y” di PMB Husniyati Palembang selama
± 3 minggu dengan frekuensi waktu 30-1 jam per hari terdapat perubahan yaitu lebih nyaman
dan rileks dan asuhan kebidanan yang telah diberikan pada Ny.”Y” menerapkan senam hamil
yang bermanfaat untuk mempercepat persalinan kala II.
(Kesimpulan) : Pada pelaksanaan asuhan kebidanan yang dilakukan pada Ny.”Y” selama
masa kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir dan neonatus tidak ditemukan
kesenjangan antara teori dan praktek.
(Background): The third trimester is a period that requires special attention. In the third
trimester, pregnant women are faced with preparation for childbirth. Midwives as health
workers can carry out midwifery care. One of the cares for mothers during pregnancy is to
apply holistic care, which focuses on building a whole, healthy, balanced human being
between mind, body, and soul. By implementing Pregnant Exercise.
(Purpose): Conducting midwifery care for Mrs. "Y" which includes comprehensive
midwifery care of pregnancy, childbirth, childbirth, newborns and neonates as well as
knowing the effect of pregnancy exercises to accelerate the second stage of labor.
(Method): The method used is a case study (case study), in PMB Husniyati Palembang
conducted on Mrs. "Y" with data collection techniques through interviews, observations,
physical examinations, documentation studies and literature studies.
(Results) : After doing pregnancy exercise on Mrs. "Y" at PMB Husniyati Palembang for ±
3 weeks with a frequency of 30-1 hours per day there are changes that are more comfortable
and relaxed and the midwifery care that has been given to Mrs. "Y" applies pregnancy
exercises that are useful for accelerating the second stage of labor.
(Conclusion): In the implementation of midwifery care performed on Mrs. "Y" during
pregnancy, childbirth, childbirth and newborns and neonates found no gap between theory
and practice.
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 TFU Menurut Penambahan Berbagai Usia Kehamilan.................... 19
Tabel 2.2 Jadwal kunjungan ANC ................................................................... 26
Tabel 2.3 Pemberian vaksin TT yang sudah pernah imunisasi........................ 28
DAFTAR GAMBAR
Halaman
A. Latar Belakang
Kondisi kesehatan calon ibu pada masa awal kehamilan akan
mempengaruhi tingkat keberhasilan kehamilan serta kondisi status kesehatan
calon bayi yang masih didalam rahim maupun yang sudah lahir, sehingga
disarankan agar calon ibu dapat menjaga perilaku hidup sehat dan
menghindari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kondisi calon ibu pada
masa kehamilan (Johnson, 2016).
Sebagai bidan kita harus memberikan asuhan pelayanan secara
kompherhensif dengan mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan
serta menganalisa setiap kunjungan pemeriksaan ibu hamil, melakukan
pemeriksaan fisik secara sistematis dan lengkap, melakukan pemeriksaan
abdomen termasuk tinggi fundus uteri (TFU) posisi, presentasi dan penurunan
janin selama kehamilan termasuk denyut jantung janin, dan gerakan janin dan
palpasi, mengkaji status nutrisi dan hubungan dengan komplikasi
memberikan penyuluhan tanda-tanda bahaya kehamilan, melakukan
penatalaksanaan kehamilan dengan anemia ringan, hipermesis gravidarum,
dan preeklamsi ringan (Kemenkes RI, 2017).
Kehamilan termasuk hal yang fisiologis di alami bagi setiap ibu hamil.
Sesuai dengan firman Allah dalam surah Al- Mu’minuun (23) : 12-14 yang
artinya:
”Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu
saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani
(yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian air mani itu
Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang,
lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah,
Pencipta yang paling baik.” (QS. Al Mu‟minuun (23) : 12-14).
Selama masa kehamilan ibu hamil mengalami perubahan fisik dan
psikologis yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan terutama trimester II
dan III seperti dispnea, insomnia, gingivitis dan epulsi, sering buang air kecil,
tekanan dan ketidak nyamanan pada perineum, nyeri punggung, konstipasi,
varises, mudah lelah, kontraksi braxton hicks, kram kaki, edema pergelangan
kaki (non pitting) dan perubahan mood serta peningkatan kecemasan (Bobak,
2005 : Perry, et al, 2013). Ada beberapa cara tindakan pencegahan
ketidaknyamanan selama kehamilan agar ibu dan janin berada dalam kondisi
sehat dan nantinya terjadi proses persalinan normal yaitu olahraga jalan pagi,
bersepeda statis, aerobic, senam air, menari, dan yoga. Senam hamil memiliki
beberapa metode latihan diantaranya yaitu yoga, pilates, kegel, hypnotherapy
(Krisnadi, 2010).
Varney (1997) dalam Hanton (2001) menjelaskan beberapa keuntungan
senam hamil terhadap kehamilan adanya penurunan kelainan denyut jantung,
tali pusat dan mekonium, penurunan penggunaan tenaga, berkurangnya rasa
sakit, serta memperbaiki skor Apgar dan psikomotor janin.
Senam hamil merupakan salah satu bentuk pelayanan antenatal care.
Senam hamil terbukti membantu perubahan metabolisme tubuh selama
kehamilan. Senam hamil akan membantu fungsi jantung sehingga para ibu
hamil akan merasa lebih sehat dan tidak merasa sesak nafas (Adiyono W,
2002), sehingga mengurangi tekanan darah, memperbesar vasodilatasi pada
kulit, meningkatkan pengeluaran panas tubuh dan mengurangi kecenderungan
terjadinya hyperthermia (Artal R and Carl Sherman, 1999).
Senam dapat mengurangi berbagai gangguan umumnya terjadi selama
masa kehamilan seperti pemekaran pembuluh darah (Varises), sakit pinggang
serta nyeri otot dan persendian: meningkatkan stamina, yang sangat
diperlukan selam persalinan, dan menguatkan serta mengencangkan otot-otot
yang paling banyak dipengaruhi oleh kehamilan: otot pelvis, otot perut dan
otot pinggang. Program senam hamil yang baik juga dapat memperbaiki
postur tubuh, karena pengaruh rahim dan perut yang mengembang sehingga
menyebabkan daerah pelvis bergeser kedepan. Gerakan-gerkan senam untuk
mengencangkan otot-otot pantat, punggung, bahu dan perut. Hasil penelitian
(1989) yang dimuat dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology
yang menunjukkan bahwa ibu-ibu yang melakukan kegiatan senam cukup
sering dan teratur selama masa tiga bulan (Trimester terakhir), (Hanton,
2001).
Dalam proses persalinan memerlukan persiapan fisik maupun mental
dari ibu supaya memperoleh persalinan yang aman dan lancar. Berbagai cara
dilakukan demi terlaksananya persalinan yang aman dan lancar diantaranya
yang dilakukan sejak kehamilan diantaranya melakukan senam hamil.
(Thompson, 2013).
Latihan senam hamil yang dilakukan secara teratur dapat menuntun ibu
hamil ke arah persalinan yang fisiologis selama tidak ada keadaan patologis
yang menyertai kehamilan. Melakukan senam hamil secara teratur selama
kehamilannya dapat memberikan keuntungan pada saat persalinan yaitu pada
kala aktif (kala II) menjadi lebih pendek, mencegah terjadinya letak sungsang
dan mengurangi terjadinya kejadian sectio caesaria. (Penny, 2013).
Ibu hamil yang melakukan kegiatan senam cukup sering dan teratur
selama masa tiga bulan (trimester) terakhir, rasa sakit yang dirasakan pada
masa persalinan akan berkurang bila dibandingkan dengan persalinan ibu
yang tidak melakukan kegiatan senam hamil. Hal ini terjadi karena
peningkatan kadar hormon endorphin dalam tubuh sewaktu senam, yang
secara alami berfungsi sebagai penahan rasa sakit (Hanton, 2013).
Hasil penelitian Nurtang (2016) menyimpulkan ada hubungan
signifikan antara senam hamil dengan proses persalinan kala II. Dengan
proses persalinan kala II, ibu-ibu yang rutin melakukan senam hamil
menurunkan insiden partus lama, robekan perineum, mal presentasi janin,
inersia uteri (stimulasi persalinan) dan partus tindakan. (Hendarmin, 2013).
Asuhan kebidanan yang diberikan secara menyeluruh dimulai dari ibu
hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir merupakan asuhan kebidanan
komprehensif dalam program pemerintah yaitu mengurangi kemungkinan
seorang perempuan hamil mengalami komplikasi dalam kehamilan,
persalinan dan masa nifas dengan asuhan antenatal dan persalinan dengan
prinsip bersih dan aman, mengurangi kemungkinan komplikasi persalinan
yang berakhir dengan kematian atau kesakitan melalui pelayanan obstetric
dan neonatal esensial dasar dan komprehensif (Prawirohardjo, 2016).
Laporan yang dikembangkan oleh WHO, UNCEF, dan UNFPA dari
tingkat angka kematian ibu (AKI) seluruh dunia menunjukan bahwa 313.000
wanita meninggal setiap tahun, satu setiap menit karena komplikasi dari
kehamilan dan persalinan dari Dua belas Negara salah satunya Indonesia
sebesar 22.000 (WHO, 2015).
Data dari World Health Statistics diperkirakan sekitar 80 wanita
meninggal setiap harinya karena komplikasi selama kehamilan atan
persalinan. Secara global, diseluruh dunia Angka Kematian ibu (AKI) adalah
216 per 100.000 Kelahiran hidup dan diharapkan pada tahun 2030 menjadi
70 per 100.000 Kelahiran hidup. Sebagian besar kematian ibu dapat di cegah
dengan deteksi dini antenatal care dan tindakan yang tepat sesuai kebutuhan
intervensi medis (WHO,2017).
Hasil survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Angka
kematian ibu sudah mengalami penurunan pada priode tahun 1994-2012 yaitu
pada tahun 1994 sebesar 390 per 100.00 kelahiran hidup, tahun 1994 sebesar
334 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2007 sebesar 228 per 100.000
kelahiran hidup. Namun, pada tahun 2012 angka kematian ibu meningkat
kembali menjadi sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. AKI kembali
menunjukan penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran
hidup. Berdasarkan hasil survei penduduk antara sensus (SUSPAS) 2015
(Kemenkes RI,2017).
Angka kematian anak di Indonesia pada periode lima tahun sebelum
survey diperoleh hasil angka kematian neonatus sebesar 15/1000 KH, AKB
sebesar 24/1000 KH, dan angka kematian balita sebesar 32/1000 KH.
Kematian neonatus masih berkontribusi besar terhadap kematian bayi
maupun balita. Angka kematian neonatus merupakan salah satu target
indikator SDGs dengan target penurunan menjadi 12/1000 KH pada tahun
2030. Tren kematian anak di Indonesia menunjukkan bahwa setelah
mengalami stagnasi pada hasil SDKI 2017 terlihat adanya penurunan pada
semua kematian anak. Kematian neonatus turun dari 19/1000 KH menjadi
15/1000 KH. Kematian bayi turun dari 32/100 KH menjadi 24/1000 KH, dan
kematian balita dari 40/1000 KH menjadi 32/1000 KH (SDKI, 2017).
Jumlah Kematian Ibu Maternal di Provinsi Sumatera Selatan sampai
dengan bulan Desember 2017 mencapai 107 Kasus. Jumlah Kematian Ibu
Maternal tertinggi terjadi di Kab Banyuasin (18 kasus), Kab OKU Timur (11
kasus), dan Kab OKU (10 kasus), kemudian diikuti Kab Musi Banyuasin (9
kasus), Sedangkan jumlah kematian ibu maternal terendah terjadi di Kab
OKI, PALI dan Kota Lubuk Linggau masing-masing (2 kasus), diikuti Kota
Pagar Alam (1 kasus) dan Kab OKU Selatan (1 kasus), namun masih perlu
perhatian kita karena target tahun 2019 Angka Kematian Ibu 304/100.000
KH. (Dinas Kesehatan Sumatera Selatan, 2017)
Jumlah kematian ibu tahun 2017 di Kota Palembang berdasarkan laporan
sebanyak 7 orang dari 27.876 kelahiran hidup. Penyebabnya kematian
terbanyak adalah hipertensi dalam kehamilan 72% (5 orang), dan terendah
adalah perdarahan 14% (1 orang). Sedangkan penyebab kematian ibu lainnya
adalah gangguan metabolik (DM) yaitu sebanyak 1 (satu) orang, dan target
RPJMD adalah 100/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan berdasarkan laporan
program anak, jumlah kematian bayi di tahun 2017 sebanyak 29 kasus
kematian yang terdiri dari 20 bayi neonatus (0 s.d 28 hari) dan 9 bayi (29 s.d
11 bulan) dari 27.876 kelahiran hidup. Penyebab kematian antara lain adalah
diare, pneumonia, Asfiksia, BBLR, kelainan kongenital, dan lainnya. Jumlah
Kematian Balita sebanyak 8 orang balita (6 lain-lain, 2 DBD, dan 1 diare) per
27.876 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Kota Palembang, 2017).
Target Sustainable Deplopment Goals (SDGs), tahun 2030
terjadipenurunan resiko AKI yang kurang dari 70 per 100.000 kelahiran ibu
dan untuk AKB target SDGs tahun 2030, mengakhiri dan mencegah kematian
bayi neonatal setidaknya menjadi kurang dari 12 per 1.000 kelahiran dan
kematian balita menjadi serendah 25 per 1.000 kelahiran (Kementerian
Kesehatan, 2015).
Salah satu pelayanan kesehatan dilakukan pada masa kehamilan.
Tujuannya untuk kesejahteraan calon ibu dan mencegah terjadi komplikasi
pada saat hamil. Selain itu, pada masa kehamilan dilakukan asuhan ANC
upaya untuk mencegah AKI dan AKB. Menurut WHO 2016, perawatan
antenatal minimal delapan kali. Tujuannya untuk mengurangi angka kematian
perinatal dan meningkatkan pengalaman perawatan wanita. Kemudian , ANC
ini menggantikan model ANC (FANC) empat kunjungan sebelumnya,
minimum delapan kali ANC, dengan kunjungan pertama dijadwalkan
berlangsung pada trimester pertama (hingga 12 minggu kehamilan), dua
kunjungan dijawaldkan di trimester kedua (pada usia kehamilan 20 dan 26
minggu) dan lima kunjungan dijadwalkan pada trimester ketiga (di 30, 34, 36,
38 dan 40 minggu (WHO, 2016).
Trimester III merupakan periode yang membutuhkan perhatian khusus.
Pada trimester III ibu hamil dihadapkan dengan persiapan persalinan.
Persiapan persalinan yang kurang mengakibatkan ibu hamil akan menghadapi
kecemasan dan ketakutan dalam menghadapi persalinan. Hal ini
menyebabkan faktor penghambat persalinan.
American College of Obstetricans and Gynecologist (ACOG) dan
Hanton et.al berpendapat senam hamil merupakan gerakan kebugaran untuk
melatih menguatkan otot yang berfungsi dalam persalinan. Gerakan senam
hamil bertujuan untuk memacu keluarnya hormon endorfin secara alami.
Hormon ini berfungsi sebagai pengurang rasa sakit selama kehamilan dan
persalinan. Manfaat yang ada dalam senam hamil adalah melatih otot yang
akan membantu dalam proses persalinan. Setiap gerakan senam hamil
terkandung unsur teknik relaksasi. Senam hamil terdapat teknik olah
pernafasan, yang dapat membantu ibu untuk menstabilkan emosi. Pada senam
hamil ibu mendapatkan informasi untuk mempersiapkan diri dalam menjalani
persalinan. Sehingga kecemasan, rasa takut dan rasa sakit dapat berkurang
melalui relaksasi.
Berdasarkan hasil penelitian, di Eka Medika Pratama Klinik, Desa
Pungging, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, wanita yang
melakukan senam hamil itu sesuai dengan prosedur mengalami proses
persalinan tahap kedua itu lebih halus. Proses kelahiran dikatakan demikian
cepat atau lancar jika waktu yang dibutuhkan antara 1- 1,5 jam untuk
primigravida dan 1/2 - 1 jam untuk kondisi multigravida (Manuaba, 1998).
Sedangkan bagi yang tidak melakukan senam hamil atau lakukan tapi tidak
sesuai dengan prosedur, itu tahap kedua dari proses persalinan tidak halus.
Proses melahirkan dikatakan demikian lambat/kurang mulus jika
primigravida lebih dari 1½ jam, multigravida lebih dari 1 jam (Manuaba,
1998).
Berdasarkan dari data 3 tahun terakhir yang didapat dari PMB
Husniyati Palembang pada tahun 2018 ibu hamil yang melakukan asuhan
ANC sebanyak 1.178 orang, KI berjumlah 711 orang dan K4 852 orang, ibu
bersalin 406 sebanyak orang, ibu nifas sebanyak 406 orang, dan bayi baru
lahir sebanyak 406 orang, pada tahun 2019 ibu hamil yang melakukan asuhan
ANC sebanyak 1.345 orang, KI berjumlah 938 orang dan K4 407 orang, ibu
bersalin 383 sebanyak orang, ibu nifas sebanyak 367 orang, dan bayi baru
lahir sebanyak 363 orang, dan pada tahun 2020 ibu hamil yang melakukan
asuhan ANC sebanyak 2.019 orang, KI berjumlah 807 orang dan K4 1.212
orang, ibu bersalin 430 sebanyak orang, ibu nifas sebanyak 412 orang, dan
bayi baru lahir sebanyak 412 orang. (Praktik Mandiri Bidan Husniyati).
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan dan melihat
banyaknya manfaat senam hamil maka saya tertarik untuk melakukan asuhan
kebidanan secara komperhensif (continuity care) yang dimulai dengan
penerapan senam hamil pada kehamilan trimester III pada Ny “Y” di PMB
Husniyati 2021.
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah asuhan kebidanan komprehensif pada Ny.”Y” dengan
penerapan senam hamil pada kehamilan trimester III?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan yang komprehensif
secara berkesinambungan sejak hamil, persalinan, nifas dan bayi baru lahir
secara komprehensif, menggunakan kerangka pikir manejemen kebidanan
dengan penerapan senam hamil pada masa kehamilan trimester III.
2. Tujuan Khusus
a) Mahasiswa mampu melaksanakan pengumpulan data subjektif pada
Ny.”Y” dalam masa hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir dengan
penerapan senam hamil pada kehamilan trimester III di PMB
Husniyati Palembang tahun 2021.
b) Mahasiswa mampu melaksanakan pengumpulan data objektif pada
Ny.”Y” dalam masa hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir dengan
penerapan senam hamil pada kehamilan trimester III di PMB
Husniyati Palembang tahun 2021.
c) Mahasiswa mampu menganalisis dan menentukan diagnosa pada
Ny.”Y” dalam masa hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir dengan
penerapan senam hamil pada trimester III di PMB Husniyati
Palembang tahun 2021.
d) Mahasiswa mampu melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan
secara kontinyu dan berkesinambungan (continuity of care) pada
Ny.”Y” dalam masa hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir dengan
penerapan senam hamil pada kehamilan trimester III di PMB
Husniyati tahun 2021.
e) Mahasiswa mampu mengevaluasi penerapan senam hamil pada masa
kehamilan trimester III pada Ny.”Y” dengan manfaat untuk
mempercepat persalinan di PMB Husniyati Palembang 2021.
f) Mendokumentasikan asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan pada
Ny.”Y” dalam masa hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir dengan
penerapan senam hamil pada kehamilan trimester III dengan metode
SOAP di PMB Husniyati Palembang.
g) Mahasiswa mampu melakukan literature rewiew tentang senam hamil.
D. Manfaat
a) Bagi PMB Husniyati
Laporan Tugas Akhir ini diharapkan bisa menjadi bahan
masukan/informasi mengenai tenaga kesahatan yang ada di lahan praktik
seperti pengetahuan tentang asuhan kebidanan secara komperhensif
(continuity care) agar dapat mempertahankan serta meningkatkan mutu
pelayanan terutama dalam melakukan asuhan kebidanan secara
komperhensif serta meningkatkan kualitas kesehatan khususnya asuhan
pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir dengan penerapan
senam hamil pada masa kehamilan trimester III.
b) Bagi IKesT Muhammadiyah Palembang
Laporan Tugas akhir ini diharapkan dapat dijadikan salah satu
khasanah ilmu pengetahuan dan dapat digunakan sebagai bahan referensi
baik bagi mahasiswa maupun pengajar IKesT Muhammadiyah
Palembang khususnya Prodi DIII Kebidanan dalam pembuatan laporan
tugas akhir.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup laporan tugas akhir ini meliputi Asuhan
Kebidanankehamilan, bersalin, nifas dan menyusui serta bayi
baru lahir danneonatus yang dilakukan secara
berkesinambungan, Responden adalah Ny.”Y” umur 40 tahun
hamil 32 minggu 5 hari, adapun waktu melakukan studi kasus di
mulai dari Januari – Mei 2021 yang dilakukan di PMB
Husniyati Palembang Tahun 2021.