3. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen, kelemahan umum, kelelahan. DIAGNOSA TUJUAN / KRITERIA NO INTERVENSI RASIONAL KEPERAWATAN HASIL 4.1. Ketidakefektifan bersihan Tujuan : 1. Kaji frekuensi/kedalaman pernafasan gerakan dada 1. Takipnea, pernafasan dangkal, dan gerakan - Pasien sembuh dan jalan nafas berhubungan menunjukkan perilaku dada tak simetris, sering terjadi karena dengan inflamasi mencapai bersihan ketidaknyamanan jalan nafas gerakan dinding dada trakeabronkial, dan/ atau cairan paru pembentukan edema, Kriteria Hasil: peningkatan produksi - Dapat menunjukkan 2. Auskultasi area paru, catat 2. Penurunan aliran udara jalan nafas paten area penurunan/tak ada aliran terjadi pada area sputum, Nyeri pleuritik, udara dan bunyi nafas konsolidasi dengan dengan bunyi nafas penurunan energi, adventisius, misal krekels, cairan. Bunyi nafas bersih, tidak ada mengi bronkial (normal pada kelemahan. dipsnea, dan sianosis bronkus) dapat juga terjadi pada area konsolidasi. 3. Bantu pasien latihan nafas sering. Tunjukkan/ bantu 3. Nafas dalam pasien mempelajari memudahkan ekspansi melakukan batuk, misal maksimum paru-paru/ menekan dada dan batuk jalan nafas lebih kecil. efektif sementara posisi duduk Batuk dalah mekanisme tinggi pembersihan jalan nafas alami, membantu silia untuk mempertahankan jalan nafas paten. 4. Berikan cairan sedikitnya 2500 ml/hari (kecuali 4. Cairan (khususnya yang kontraindikasi). Tawarkan air hangat) memobilisasi hangat daripada dingin dan mengeluarkan sekret
5. Bantu mengawasi efek 5. Memudahkan
pengobatan nebulizer dan pengenceran dan fisiotherapi lain, misal pembuangan sekret. spirometer insentif, IPPB , Drainase postural tidak tiupan botol, perkusi, drainase efektif pada pnumonia postural interstisial atau menyebabkan eksudat alveolar/ kerusakan. Koordinasi pengobatan/jadwal dan masukan oral menurunkan upaya batuk/ menekan pernafasan. 6. Berikan obat sesuai indikasi: mukolitik, ekspektoran, 6. Alat untuk menurunkan bronkodilator, analgesik spasme bronkus dengan mobilisasi sekret. Analgesik diberikan untuk memperbaiki batuk dengan menurunkan ketidaknyamanan tetapi harus digunakan secara hati-hati. 7. Berikan cairan tambahan mis, IV, oksigen humidifikasi, dan 7. Cairan diperlukan untuk ruangan humidifikasi menggantikan kehilangan (termasuk yang tak tampak) dan memobilisasikan sekret. 5.2. Kerusakan pertukaran gas Tujuan : Pasien Sembuh dan 1. Kaji frekuensi, kedalaman dan kemudahan bernafas 1. Manifestasi distres pernafasan tergantung berhubungan dengan berpartisipasi pada pada/indikasi derajat perubahan membran tindakan untuk keterlibatan paru dan alveolar-kapiler (efek memaksimalkan status kesehatan umum inflamasi), gangguan oksigenisasi kapasitas pembawa oksigen 2. Observasi warna kulit , 2. Sianosis kuku Kriteria hasil : membran mukosa dan kuku, menunjukkan darah (demam,perpindahan - Menunjukkan catat adanya sianosis perifer vasokontriksi atau kurva oksihemoglobin), perbaikan ventilasi (kaku) atau sianosis sentral respons tubuh terhadap gangguan pengiriman dan oksigenasi (sirkumoral) demam/menggigil. oksigen (hipoventilasi) jaringan dengan GDA dalam 3. Kaji status mental 3. Gelisah, mdah rentang normal dan terangsang, bingung, tak ada gejala dan somnolen dapat distres pernafasan menunjukkan hipoksemia/penurunan oksigenasi serebral. 4. Awasi frekuensi jantung/irama 4. Takikardia biasanya ada sebagai akibat demam/dehidrasi tetapi dapat respons terhadap hipoksemia. 5. Pertahankan istirahat tidur. Dorong menggunakan teknik 5. Mencegah terlalu lelah relaksasi dan aktivitas dan menurunkan senggang kebutuhan/konsumsi oksigen dan mengganggu oksigenasi seluler. 6. Berikan terapi oksigen dengan benar misal dengan nasal 6. Tujuan terapi oksigen prong, masker, masker venturi adalah mempertahankan PaO2 di atas 60 mm Hg. Oksigen diberikan dengan metode yang memberikan pengiriman tepat dalam toleransi pasien.
3. Tujuan : 1. Evaluasi respons pasien 1. Menetapkan
6. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan - Pasien sembuh dan terhadap aktivitas. Catat kemampuan/ kebutuhan ketidakseimbangan antara dapat melakukan laporan dispnea, peningkatan pasien dan suplai dan kebutuhan ADL secara baik kelemahan/ kelelahan dan memudahkan pilihan oksigen, kelemahan umum, perubahan tanda vital selama intervensi kelelahan. Kriteria hasil: dan setelah aktivitas - Melaporkan/ 2. Berikan lingkungan tenang 2. Menurunkan stres dan menunjukkan dan batasi pengunjung selama rangsangan berlebihan, peningkatan fase akut sesuai indikasi. meningkatkan istirahat toleransi terhadap Dorong penggunaan aktivitas yang manajemen stres dan pengalih dapat diukur yang tepat. dengan tak adanya 3. Jelaskan pentingnya istirahat 3. Tirah baring dispnea, dalam rencana pengobatan dan dipertahankan selama kelemahan perlunya keseimbangan fase akut untuk berlebihan, dan aktivitas dan istirahat menurunkan kebutuhan tanda vital dalam metabolik rentang normal 4. Bantu pasien memilih posisi 4. Pasien mungkin nyaman untuk istirahat dan/ nyaman dengan kepala atau tidur tinggi, tidur di kursi, atau menunduk kedepan meja atau bantal 5. Bantu aktivitas perawatan diri 5. Memindahkan yang diperlukan. Berikan kelelahan dan kemajuan peningkatan membantu aktivitas selama fase keseimbangan suplai penyembuhan dan kebutuhan oksigen