nikahan
Per
Kelompok 1:
-S. DEVARAINI PUSPA WIBOWO
(314121006)
-WIDYA ANNISA FAJRI
(314121013)
-SALVA MUTIARA
(314121018)
-INTAN APRILIA SOFIA TUNNISA
(314121021)
1. Nikah Mut’ah
Nikah mut’ah disebut juga
nikah sementara atau
nikah kontrak, adalah di
mana menikahnya seorang 2. Nikah Syighar
laki-laki dengan seorang Nikah syighar adalah nikahnya seorang
wanita dalam jangka waktu perempuan yang dinikahkan walinya
tertentu. dengan laki-laki lain tanpa adanya mahar,
dengan perjanjian bahwa laki-laki itu akan
menikahkan wali perempuan tersebut
dengan wanita yang berada di bawah
perwaliannya. Rasulullah secara tegas
telah melarang jenis pernikahan ini.
3. Nikah dalam Masa Iddah
Baik karena perceraian maupun
karena kematian suaminya. Jika
menikahi sebelum masa iddahnya
selesai, maka nikah itu dianggap
batal. Di samping itu, tidak ada
warisan di antara keduanya dan
tidak ada kewajiban memberikan
4. Nikah Tahlil
nafkah serta mahar bagiku wanita
Nikah Tahlil adalah menikahnya seorang laki-laki
tersebut darinya. dengan seorang wanita yang sudah ditalak tiga
Berdasarkan firman Allah Ta’ala: oleh suami sebelumnya. Lalu, laki-laki tersebut
“Dan janganlah kamu menetapkan mentalaknya (secara sengaja). Hal ini bertujuan
akad nikah, sebelum habis masa agar wanita tersebut dapat dinikahi kembali oleh
‘iddahnya.” (Al-Baqarah : 235) suami sebelumnya (yang telah mentalaknya tiga
kali) setelah masa ‘iddah wanita itu selesai.
5. Nikah Berbeda Agama
Menikah beda agama merupakan
pernikahan yang dilarang dalam
Islam. Berdasarkan firman Allah
Ta’ala:
“Dan janganlah kaum nikahi
perempuan musyrik, sebelum mereka
beriman. Sungguh, hamba sahaya Sungguh, hamba sahaya laki-
perempuan yang beriman lebih baik laki yang beriman lebih baik
daripada perempuan musyrik daripada laki-laki musyrik
meskipun ia menarik hatimu. Dan meskipun ia menarik hatimu.
janganlah kamu nikahkan orang (laki- Mereka mengajak ke Neraka,
laki) musyrik (dengan perempuan sedangkan Allah mengajak ke
yang beriman) sebelum mereka Surga dan ampunan dengan
beriman. izin-Nya. (Allah) menerangkan
ayat-ayat-Nya kepada manusia
agar mereka mengambil
pelajaran.” (Al-Baqarah : 221)
D. SYARAT DAN SAHNYA PERNIKAHAN
1.Ada Calon Mempelai Laki-laki dan Perempuan
Sudah jelas, syarat sah nikah dalam Islam yang
pertama adalah ada calon mempelai laki-laki dan
perempuan. Proses akad tidak bisa
2.Ada Wali untuk Mempelai Perempuan
Wali nikah pihak perempuan antara lain ayah, kakek,
dan saudara dari garis keturunan ayah.
3.Ada Saksi dari Kedua Belah Pihak
Pernikahan yang sah diperlukan saksi dari kedua belah
pihak. Persyaratan saksi antara lain orang tersebut
beragama Islam, baligh, berakal, merdeka, lelaki, dan
adil. Saksi bisa berasal dari pihak keluarga, tetangga,
dan orang yang dipercaya seperti sahabat sebagai
saksi.
E. HUKUM KONTEMPORER YANG BERKAITAN
DENGAN PERNIKAHAN
Dalam fikih kontemporer nikah siri dikenal dengan istilah
zawaj ‘urfi yaitu suatu pernikahan yang memenuhi
syarat-syarat pernikahan tetapi tidak tercatat secara
resmi oleh pegawai pemerintah yang menangani
pernikahan (KUA). Disebut nikah ‘urfi (adat) karena
pernikahan ini merupakan adat dan kebiasaan yang
berjalan dalam masyarakat muslim sejak masa Nabi
Muhammad SAW dan para sahabat yang mulia, dimana
mereka tidak perlu untuk mencatat akad pernikahan
mereka tanpa ada permasalahan dalam hati mereka.
Pernikahan siri dapat disahkan dengan dua cara yakni
mengajukan istbat nikah atau bisa juga dengan
melakukan pernikahan ulang.
1. Menurut pandangan madhzab Hanafi dan Hambali suatu
penikahan yang syarat dan rukunnya terpenuhi maka sah
menurut agama Islam walaupun pernikahan itu adalah
pernikahn siri.
2. Menurut fiqh Maliki, jika terjadi kesepakatan antara suami
dan para saksi untuk menyembunyikan pernikahan dari
khalayak manusia atau dari sebuah kelompok, maka
pernikahan tersebut batal. Ini yang dikenal sebagaimana yang
telah dijelaskan dengan nikah siri, yaitu suami berpesan
kepada para saksi agar pernikahantersebut dirahasiakan dari
istrinya, sebuah komunitas, keluarga atau istri sebelumnya. Itu
jika penyembunyian tersebut khawatir dari orang zalim atau
semisalnya. Hukumnya adalah wajib membatalkannya, kecuali
jika telah terjadi persenggamaan.
3.Ulama terkemuka yang membolehkan nikah dengan
cara siri adalah Yusuf Qardawi, salah seorang pakar
muslim kontemporer terkemuka. Ia berpendapat
bahwa nikah siri itu sah selama ada ijab kabul dan
saksi.
4.Quraish Shihab mengemukakan bahwa betapa
pentingnya pencatatan nikah yang ditetapkan melalui
undang-undang di sisi lain nikah yang tidak tercatat-
selama ada dua orang saksi-tetap dinilai sah oleh
hukum agama, walaupun nikah tersebut dinilai sah,
namun nikah siri dapat mengakibatkan dosa bagi
pelakunya, karena melanggar ketentuan yang
ditetapkan oleh pemerintah.
F.CARA UNTUK MENCAPAI KEBERKAHAN
RUMAH TANGGA
Untuk mencapai pernikahan penuh
وُل ُق ْلا ُّن ِئ َم ْط َت ِهّللا ْك ِذ َالاَّلِذيَن آَم ُنوْا َتْط َم ِئ ُّن ُق ُلوُبُه م ِذ ْك ِهّللا َأ
ُب ِب ِر ِب ِر َو