Anda di halaman 1dari 1

BAB III PENUTUP

3.1 ​ Kesimpulan.............................................................................................11
3.2 ​Saran..............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang makalah


Perkembangan kependudukan dilakukan untuk mewujudkan keserasian, keselarasan
dan keseimbangan antara kuantitas, kualitas dan persebaran penduduk. Kebijakan
kependudukan adalah langkah-langkah dan program yang membantu tercapainya tujuan
ekonomi,sosial,demografis,dan tujuan umum lainnya dengan jalan memenuhi variabel-
variabel utama demografi, besar penduduk dan pertumbuhannya.
Hasil Sensus Penduduk 2010 juga menunjukkan bahwa sebanyak 66.1 persen
penduduk Indonesia yang berasal dari kelompok umur kerja (penduduk umur 15-64 tahun).
Sedangkan, penduduk Indonesia berasa dari kelompok umur muda (penduduk umur 0-14
tahun) hanya sebanyak 28.9% dan kelompok umur tua (penduduk umur 65 tahun atau lebih)
sebanyak 5%. Kondisi seperti ini, dimana jumlah penduduk kelompok umur kerja hampir
dua kali lipat penduduk kelompok umur muda (bonus demografi), akan membuka the window
of opportunity yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk mensejahterakan
penduduknya (Adioetomo : 2005). Namun, perlu diingat bahwa the window
opportunity tersebut hanya akan terjadi apabila asumsi penurunan tingkat fertilitas sebesar
1,86 per wanita dan mortalitas bayi sebesar 18,9 per 1.000 kelahiran pada tahun 2030 dapat
tercapai (Adioetomo : 2005). Untuk itu, kebijakan kependudukan dalam hal ini upaya
pengendalian pertumbuhan penduduk menjadi sangat penting.
Upaya pengendalian pertumbuhan penduduk dapat ditempuh utamanya melalui
kebijakan pengaturan fertilitas, mortalitas, dan pengarahan mobilitas penduduk (UU No. 52
Tahun 2009). Pengaturan fertilitas dilakukan melalui Program Keluarga Berencana (KB). KB
dilaksanakan untuk membantu calon atau pasangan suami istri dalam mengambil keputusan
tentang usia ideal perkawinan, usia ideal untuk melahirkan, jumlah ideal anak, jarak ideal
kelahiran anak, dan penyuluhan kesehatan reproduksi. Pengaturan mortalitas diprioritaskan
pada penurunan angka kematian ibu hamil, penurunan angka kematian ibu melahirkan,
penurunan angka kematian pasca melahirkan, serta penurunan angka kematian bayi dan anak.
Sedangkan, pengarahan mobilitas penduduk bertujuan untuk mecapai persebaran penduduk
yang optimal, didasarkan pada keseimbangan antara jumlah penduduk dengan daya dukung
alam dan lingkungan.Maka dari itu pentingnya kebijakan kendudukan bagi pemerintah adalah
untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dan menstabilkan pemerataan penduduk,serta
mewujudkan masyarakat yang sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai