Anda di halaman 1dari 27

MODULP E MB EL A JA RAN

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

TEKNOLOGI DASAR OTOMOTIF


SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN
2020/2021

Disusun o l e h :
ERNAWATI, S.Pd

SMKNEGE R I 8 BA ND U NG
J L .K L I N I N G A N N O. 3 1 B A N D U N G
T L P / F A KATA
X .( 0PENGANTAR
22)7304438
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan Modul Pembelajaran TDO untuk siswa SMK Negeri 8 Bandung. Modul ini disusun
untuk memenuhi kebutuhan peserta didik sebagai salah satu bahan ajar selama Pembelajaran Jarak Jauh.
Modul ini dilengkapi dengan ringkasan materi, latihan soal per sub- materi, dan evaluasi akhir untuk
menguji pemahaman siswa terkait dengan materi yang terdapat pada modul. Modul ini juga dilengkapi
dengan kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi pada setiap kompetensi dasar, sehingga
peserta didik secara mandiri dapat mengukur tingkat ketuntasan yang dicapainya.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi perbaikan dan kesempurnaan modul ini di
masa mendatang.

Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu proses penyelesain
modul ini. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya para peserta didik.

Bandung, JULI 2020

ERNAWATI, S.Pd

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... I
DAFTAR ISI
.................................................................................................................................. ii
MODUL 1 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
......................................................................................
1
PENDAHULUAN
......................................................................................
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
...................................................................................... 3
LEMBAR KERJA SISWA
....................................................................................... 17
EVALUASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
....................................................................................... 19
KUNCI JAWABAN
....................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA
...................................................................................... 23

ii
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
PENDAHULUAN
A. Kompetensi Inti

1. KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang


pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan
bidang dan lingkup kerja Dasardasar Teknik Otomotif. Pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

2. KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang
kerja Dasar-dasar Teknik Otomotif.. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan
mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan
keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


1.Memahami prinsip-prinsip 1. Menjelaskan prinsip-prinsip Keselamatan dan kesehatan kerja
Keselamatan dan Kesehatan 2. Menjabarkan upaya keselamatan dan kesehatan kerja
Kerja (K3)

2 Mengidentifikasi potensi dan 1. Mengidentifikasi status kesehatan pekerja


resiko kecelakaan kerja 2. Mengkaji bahaya potensial lingkungan kerja
3. Mengidentifikasi alat pengaman perorangan ditempat kerja

1
C. Alokasi Waktu
Alokasi waktu untuk mempelajari modul besaran dan satuan ini adalah 2 jam pelajaran @ 45 menit.

D. Prasyarat
Pemahaman siswa tentang keselamatan dan kesehatan pada dirinya

E. Petunjuk Penggunaan Modul


Modul ini berisi 3 kegiatan pembelajaran, dengan setiap kegiatan pembelajaran memuat tentang :
1. Uraian Materi
2. Lembar Kerja Siswa
3. Dan setelah seluruh kegiatan pembelajaran dilaksanakan, ada penilaian akhir ( Evaluasi Akhir ).

F. Penilaian
Penilaian meliputi tiga ranah, yaitu : Sikap, pengetahuan dan keterampilan. Metode penilaian yang diterapkan di
dalam penilaian ini adalah : Uji Kompetensi Dasar, Portofolio, dan pengamatan. Kriteria Kelulusan Minimal (KKM)
adalah 75. Apabila siswa memperoleh nilai kurang dari KKM maka harus melalui kegiatan remedial untuk
perbaikan nilainya, atau bila telah memiliki nilai lebih dari KKM namun ingin memperoleh nilai lebih dari
sebelumnya dapat mengikuti kegiatan pengayaan.

2
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
Tujuan
Pembelajaran

1. Setelah menelaah modul dan melalui kajian referensi serta melalui kegiatan Pembelajaran jarak
jauh , peserta didik dapat Menjelaskan pengertian Keselamatan dan kesehatan kerja dengan
tepat
2. Setelah menelaah modul dan melalui kajian referensi serta melalui kegiatan pembelajaran jarak
jauh, peserta didik dapat Menjabarkan tujuan keselamatan dan kesehatan kerja dengan tepat.
3. Setelah menelaah modul dan melalui kajian referensi serta melalui kegiatan pembelajaran jarak
jauh, peserta didik dapat Menerangkan perlunya pencegahan kecelakaan di tempat kerja dengan
tepat
4. Setelah menelaah modul dan melalui kajian referensi serta melalui kegiatan pembelajaran jarak
jauh , peserta didik dapat Mengidentifikasi alat pengaman perorangan (APD) ditempat kerja
dengan tepat

UNDANG-UNDANG K3

Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

Resiko kecelakaan kerja bisa terjadi kapan saja. Untuk itu, kesadaran mengenai
Keselamatan dan Kesehatan Kerja menjadi sangat diperlukan. Undang-Undang No. 1/1970
dan No. 23/1992 mengatur mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja .

3
A. Pengertian Keselamatan Kerja

Safe adalah aman atau selamat.

Safety menurut kamus adalah mutu suatu keadaan aman atau kebebasan dari bahaya dan kecelakaan.

Keselamatan kerja atau safety adalah suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman
bebas dari kecelakaan

Kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan atau tidak disengaja serta tiba-tiba
dan menimbulkan kerugian, baik harta maupun jiwa manusia.

Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atau sedang melakukan pekerjaan
disuatu tempat kerja.

Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun
rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya
dan manusia pada khususnya.

B. Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja

Dari pemahaman diatas sasaran keselamatan kerja adalah:

1. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja.


2. Mencegah timbulnya penyakit akibat suatu pekerjaan.
3. Mencegah/ mengurangi kematian.
4. Mencegah/mengurangi cacat tetap.
5. Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan, alat-alat kerja, mesin-mesin,
instalasi dan lain sebagainya.
6. Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan menjamin kehidupan produktifnya.
7. Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan sumbersumber produksi lainnya.
8. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman sehingga dapat menimbulkan
kegembiraan semangat kerja.
9. Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi industri serta pembangunan

Dari sasaran tersebut maka keselamatan kerja ditujukan bagi:

1. Manusia (pekerja dan masyarakat)


2. Benda (alat, mesin, bangunan dll)
3. Lingkungan (air, udara, cahaya, tanah, hewan dan tumbuh-tumbuhan).
4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian lain yang
berbahaya
5. Memberi pertolongan pada kecelakaan
6. Memberi alat perlindungan diri kepada para pekerja
7. Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran,
asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan gelora.
8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik maupun psikis, keracunan,
infeksi dan penularan.
9. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
10. Memelihara kebersihan, keselamatan dan ketertiban.
11. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja dan alat kerja.
12. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang-orang, binatang, tanaman atau barang.
13. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
14. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan barang.
15. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
4
16. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi
bertambah tinggi.

C. PENGENALAN BAHAYA PADA AREA KERJA

Bila ditinjau dari awal perkembangan usaha keselamatan kerja diperusahaan/industri, manusia menganggap
bahwa kecelakaan terjadi karena musibah, namun sebenarnya setiap kecelakaan disebabkan oleh salah satu
faktor sebagai berikut, baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama, yaitu:

a. Tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri (unsafe act)


1. Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan.
2. Tidak menggunakan pelindung diri yang disediakan.
3. Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang diwajibkan.
4. Berkelakar/bergurau dalam bekerja dan sebagainya.

b. Keadaan tidak aman dari lingkungan kerja (unsafe condition)


1. Mesin-mesin yang rusak tidak diberi pengamanan, kontruksi kurang aman, bising dan alat-alat kerja
yang kurang baik dan rusak.
2. Lingkungan kerja yang tidak aman bagi manusia (becek atau licin, ventilasi atau pertukaran udara ,
bising atau suara-suara keras, suhu tempat kerja, tata ruang kerja/ kebersihan dan lain-lain).

c. Apakah kecelakaan dapat dicegah?

Akhirnya timbul pertanyaan apakah kecelakaan yang merugikan itu dapat dicegah? Pada prinsipnya setiap
kecelakaan dapat diusahakan untuk dicegah karena:

1. Setiap kecelakaan pasti ada sebabnya.


2. Bilamana sebab-sebab kecelakaan itu dapat kita hilangkan maka kecelakaan dapat dicegah.

d. Bagaimana kecelakaan dapat dicegah?

Pencegahan kecelakaan adalah suatu usaha untuk menghindarkan tindakan-tindakan yang tidak aman dari
pekerja serta mengusahakan lingkungan kerja yang tidak mengandung factor-faktor yang membahayakan
(unsafe condition).

e. Sebab-sebab seseorang melakukan tindakan tidak aman


1. Karena tidak serius/disiplin.
2. Karena tidak mampu/tidak bisa.
3. Karena tidak mau.

f. Bagaimana mengatasi lingkungan lingkungan yang tidak aman?


1. Dihilangkan, sumber-sumber bahaya atau keadaan tidak aman tersebut agar tidak lagi menimbulkan
bahaya, misalnya alat-alat yang rusak diganti atau diperbaiki.
2. Dieleminir/diisolir, sumber bahaya masih tetap ada, tetapi diisolasi agar tidak lagi menimbulkan
bahaya, misalnya bagian bagian yang berputar pada mesin diberi tutup/pelindung atau menyediakan
alat-alat keselamatan kerja.
3. Dikendalikan, sumber bahaya tidak aman dikendalikan secara teknis, misalnya memasang safety
valve pada bejana-bejana tekanan tinggi, memasang alat-alat kontrol dsb.

Untuk mengetahui adanya unsafe condition harus dilakukan pengawasan yang seksama terhadap lingkungan
kerja.

g. Keselamatan Kerja di Perbengkelan Otomotif.


1. Kenakan celana tanpa kantong yang tidak tertutup karena kantong celana dapat menyebabkan
kemasukan bunga api atau zat-zat yang merugikan.

5
2. Kenakan sepatu yang sesuai dan rawat baik-baik (dalam kondisi baik). Sepatu usahakan bersol kuat
atau bersol baja yang di tengahnya dapat melindungi dari luka akibat benda tajam dan paku yang
menonjol. Perlindungan utama terhadap benda, sepatu bersol baja di tengahnya melindungi dari
kejatuhan benda-benda berat.
3. Jaga rambut panjang dengan topi atau penutup kepala yang rapat seperti disarankan dalam
peraturan. Apabila rambut anda panjang dapat dengan mudah tersangkut mesin, misal mesin bor,
beberapa orang terluka karena itu.
4. Jangan memakai cincin atau jam karena sangat berbahaya hingga anda dapat kehilangan jari-jari.
Ketika bekerja pada kendaraan tersangkut mesin dapat menyebabkan hubungan pendek arus listrik
sehingga menyebabkan kebakaran.
5. Gunakan perlengkapan perlindungan pribadi yang sesuai dengan pekerjaan. Beberapa peralatan
perlindungan yang tersedia harus dikenakan secara benar pada semua situasi kerja. Sehingga dapat
menyelamatkan diri dari kemungkinan terluka. Pelajari tujuan masing-masing nomor item atau
barang pada tempat latihan yang tersedia, yang terdiri atas helm pengaman, penutup muka
pelindung telinga, respirator, sarung tangan dan apron.
6. Kenakan kaca mata penyelamat ketika menggunakan gerinda atau mesin bubut dan beberapa tugas
lainnya agar debu atau material tidak dapat masuk ke mata.
7. Hindari berbaring pada lantai beton atau lantai sejenis ketikabekerja di bawah kendaraan. Gunakan
selalu kain krep atau bahan penutup untuk berbaring karena berhubungan denganlantai dingin
dapat merusak kesehatan, terutama dalam waktuyang lama.

D. PENGGUNAAN PAKAIAN PENGAMAN

a. Syarat-syarat pakaian perlindungan atau pengamanan


1. Pakaian kerja harus dapat melindungi pekerja terhadap bahaya yang mungkin ada.
2. Pakaian kerja harus seragam mungkin dan juga ketidaknyamanannya harus yang paling minim.
3. Kalau bentuknya tidak menarik, paling tidak harus dapat diterima.
4. Pakaian kerja harus tidak mengakibatkan bahaya lain, misalnya lengan yang terlalu lepas atau ada
kain yang lepas yang sangat mungkin termakan mesin.
5. Bahan pakaiannya harus mempunyai derajat resistensi yang cukup untuk panas dan suhu kain
sintesis (nilon, dll) yang dapat meleleh oleh suhu tinggi seharusnya tidak dipakai.
6. Pakaian kerja harus dirancang untuk menghindari partikelpartikel panas terkait di celana, masuk di
kantong atau terselip di lipatan-lipatan pakaian.
7. Overall katun memenuhi semua persyaratan yang disebutkan di atas dan karenanya overall katun
adalah yang paling banyak digunakan sebagai pakaian kerja.
8. Dasi, cincin dan jam tangan merupakan barang-barang yang mempunyai kemungkinan besar
menimbulkan bahaya karena mereka itu dapat dimakan mesin, dan akan menyebabkan kecelakaan
jika para pekerja tetap memakainya. Jam tangan dan cincin menambah masalah pada bahan kimia
dan panas dengan berhenti menghilangkan bahaya.

b. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan pakaian kerja


1. Kenakan pakaian yang tahan terhadap api, tertutup rapat, dan berkancingkan.
2. Kenakan katun atau wol dan sebagainya guna menghindari bahan buatan yang mudah terbakar baik
baju atas maupun baju bawah.
3. Baju yang longgar dan tidak berkancing atau t-shirt atau p berdasi, sabuk dapat dengan mudah
mengait putaran mesin.
4. Kancing harus ditutupi bahan penutup untuk mencegah kerusakan permukaan ketika bekerja di atas
tonggak atau penyangga dan sebagainya.

6
PAKAIAN KERJA

(Pakain kerja)
1. Pilihlah pakaian kerja yang kuat dan betul–betul cocok sehingga merasa senang dalam pekerjaan. Hindari
pakaian dengan ikat pinggang, gesper dan kancing yang menonjol yang dapat menyebabkan kerusakan
pada kendaraan pada waktu bekerja. Kami anjurkan memakai seragam (Overall) yang khusus didisain
dengan memperhatikan hal–hal diatas.
2. Sebagai tindakan keamanan terhadap luka atau terbakar, kulit harus selalu tertutup, kecuali terpaksa
benar.
3. Jagalah pakaian Anda agar selalu bersih waktu bekerja, sebab oli dan kotoran pada pakaian Anda akan
mengotori kendaraan.

SEPATU KERJA

(Sepatu kerja)

Pililah alas kaki yang kuat untuk bekerja. Adalah berbahaya memakai sandal atau alas kaki yang mudah
tergelincir dan karenanya jangan dipakai. Sandal dan sejenisnya lebih memungkinkan pemakaianya terluka
karena kejatuhan benda. Dianjurkan memakai sepatu boot atau sepatu yang mempunyai sol yang tidak licin
serta berkulit keras.

SARUNG TANGAN

7
Pada waktu mengangkat benda – benda berat atau memindahkan pipa buang yang panas dan sejenisnya
dianjurkan memakai sarung tangan, walaupun tidak ada suatu peraturan khusus yang mengatur cara
pemakaiannya untuk pekerjaan pemeliharaan biasa. Terutama pada waktu mengebor dan menggerinda serta
pekerjaan di kamar mesin dengan mesin hidup, memungkinkan timbulnya bahaya tersangkutnya sarung
tangan pada bagian yang berputar. Karena itu dalam hal seperti ini sarung tangan jangan dipakai.

c. Alat-alat pelindung anggota badan

Badan kita terdiri dari beberapa bagian, semuanya itu harus terlindung diwaktu melaksanakan pekerjaan.
Alat-alat pelindung bagian adalah sbb:

1. Alat pelindung mata

Mata harus terlindung dari panas, sinar yang menyilaukan dan juga dari debu.

(Kacamata kerja)

2. Alat pelindung kepala

Topi atau helm adalah alat pelindung kepala bila bekerja pada bagian yang berputar, misalnya
bor atau waktu sedang mengelas, hal ini untuk menjaga rambut terlilit oleh putaran bor atau rambut
terkena percikan api.

8
(Helm)

3. Alat pelindung telinga

Untuk melindungi telinga dari gemuruhnya mesin yang sangat bising juga penahan bising dari letupan-
letupan.

(Pelindung telinga)

4. Alat pelindung hidung

Adalah alat pelindung hidung dari kemungkinan terhisapnya gas-gas beracun

(Masker/resporator)

5. Alat pelindung tangan

Alat ini terbuat dari berbagai macam bahan disesuaikan dengan kebutuhannya, antara lain:
a. Sarung tangan kain, digunakan untuk memperkuatpegangan supaya tidak meleset.
b. Sarung tangan asbes, digunakan terutama untukmelindungin tangan terhadap bahaya panas.
c. Sarung tangan kulit, digunakan untuk melindungitangan dari benda-benda tajam pada saat
mengangkatsuatu barang.
d. Sarung tangan karet, digunakan pada waktupekerjaan pelapisan logam, seperti vernikel, vercrhoomdsb.
Hal ini untuk mencegah tangan dari bahayapembakaran asam atau kepedasan cairan.

9
(Macam-macam sarung tangan)

6. Alat pelindung kaki, untuk menghindarkan tusukan benda tajam atau terbakar oleh zat kimia. Terdapat
dua jenis sepatu yaitu pengaman yang bentuknya seperti halnya sepatu biasa hanya dibagian ujungnya
dilapisi dengan baja dan sepatu karet digunakan untuk menginjak permukaan yang licin, sehingga pekerja
tidak terpeleset dan jatuh.

(Safety shoes)

7. Alat pelindung badan,

Alat ini terbuat dari kulit sehingga memungkinkan pakaian biasa atau badan terhindar dari percikan api,
terutama pada waktu menempa dan mengelas. Lengan baju jangan digulung, sebab lengan baju yang panjang
akan melindungi tangan dari sinar api.

(Apron/baju las)

E. TEKNIK PENGANGKATAN/PEMINDAHAN SECARA MANUAL

1. Cara mengangkat benda

Pengikatan beban yang berat akan aman bila diketahui letak garis kerja gaya berat beban yang dimaksud.
Ikatlah beban seimbang pada garis kerja gaya beratnya. Tali pengikat dengan sambungan yang telah diuji
kekuatannya akan menghasilkan keselamatan kerja. Dibawah ini diperlihatkan teknis pemindahan benda
yang berat.

(Mengangkat engine secara manual)

10
2. Cara mengangkat dan memikiul benda
1. Waktu mengangkat benda, usahakanlah agar tubuh tetap tegak
2. Membagi–bagi berat beban sama rata.
3. Biarkan susunan tulang dari tubuh menyokong dan menopang beban.
4. Gunakan alat pemikul seperti penyandang, ambil kulit atau pikulan.

(Teknik mengangkat benda)

3. Mencegah terjadinya kecelakaan

Risiko terjadi luka dan kerugian pada kelengkapan untuk mengubah pengangkatan yang sederhana; sebelum
mengangkat dan melakukan sesuatu dengan tenaga orang pada permulaan pekerjaan harus berhati–hati.

11
Ruang kerja harus bebas dari segala rintangan. Penghindaran rintangan adalah tindakan untuk keselamatan
tempat.

(Kondisi tempat kerja yang tidak rapih)

4. Penuntun cara mengangkat dengan tangan

Cara yang benar mengangkat dengan tangan. Tulang punggung manusia bukanlah mesin angkat yang efisien
dan dapat mudah rusak bila dipergunakan cara–cara yang tidak benar.

1. Suatu angkatan hendaknya dimulai dengan kedudukan sipangangkat dalam sikap yang seimbang
dengan meletakkan kedua belah kaki agak meregang dan barang yang diangkatnya harus di
dekatkan dengan badan. Yakinlah bahwa barang itu ada pegangan pengamannya. Sebelum
mengangkat punggung harus tegak dan dalam kedudukan sedikit mungkin dengan barang yang
diangkat. Untuk mengangkat beban, mula – mula luruskan kaki. Cara ini untuk menyakinkan bahwa
daya angkat kita sedang disalurkan benar – benar melalui urat – urat dan tulang. Untuk melengkapi
angkatan, luruskanlah badan bagian atas sampai dengan keadaan tegak.
2. Untuk mengangkat beban, mula – mula luruskan kaki. Cara ini untuk menyakinkan bahwa daya
angkat kita sedang disalurkan benar – benar melalui urat – urat dan tulang.
3. Untuk melengkapi angkatan, luruskanlah badan bagian atas sampai dengan keadaan tegak

5. Pengangkatan dengan dongkrak dan penopang

Dongkrak adalah alat untuk menaikkan kendaraan guna mempermudah pekerjaan reparasi dibagian casis.
Ada beberapa jenis dongkrak seperti jenis hidrolis, jenis udara tekan, tergantung pada kapasitas
pengangkatannya.

(Mengangkat kendaraan dengan dongkrak)

Penyangga

Penyangga untuk menunjang kendaraan yang sedang diangkat guna pengamanan sewaktu melakukan
perbaikan. Pada waktu menggunakan alat pengangkat, dongkrak atau penyangga, utamakan keamanan kerja
karena kesalahan kecil dapat menyebabkan kecelakaan besar.

12
(Jack stand)

Lokasi dongkrak dan penyangga

Untuk mencegah agar tempat penempatan dongkrak danpenyangga tidak rusak, pilihlah tempat-tempat yang
kuat.

(Titik untuk penempatan jack stand)

6. Cara Aman Mengoperasikan Forklift

Forklift merupakan kendaraan alat angkut yang banyak digunakan dalam kegiatan industri. Forklift terdiri dari
kabin pengemudi yang bagian depannya terdapat Garpu Baja yang digunakan untuk mengangkat barang dan
memindahkannya ke tempat lain. Karena fungsinya yang dapat mengangkat barang hingga 15 Ton, Forklift
dapat menjadi alat angkut yang cukup berbahaya dan beresiko yang dapat menyebabkan kecelakaan bagi
pekerja lainnya.

Oleh karena itu, pengemudi yang mengoperasikan Forklift harus paham betul mengenai standar keamanan
13
baik cara mengemudikan atau kesiapan Forklift sebelum digunakan. Ada pula etika-etika kerja Operator atau
Pengemudi Forklift yang harus dipatuhi agar mengurangi potensi kecelakaan di lingkungan kerja, baik yang
karena tertabrak Forklift atau kejatuhan barang yang sedang diangkut atau yang sedang dibawa.

Berikut adalah beberapa standar keamanan yang harus dipahami dan dipatuhi oleh Operator Forklift sebelum
dan sesaat mengendalikan Forklift.

Melalui Pelatihan

Orang yang diizinkan untuk menjadi Operator Forklift adalah mereka yang sebelumnya telah diberi pelatihan.
Pelatihan tersebut meliputi apa saja yang harus diketahui mengenai Forklift, termasuk komponen dan fungsi-
fungsinya, cara penggunaan, standar keamanan, dan tindakan-tindakan apabila ditemukan kerusakan pada
Forklift. Operator Forklift juga harus diberi pelatihan mengenai cara perawatan Forklift yang benar dan aman.

Dilarang keras ada orang di bawah beban saat Forklift sedang mengangkat Barang.

Itulah sebabnya pada alat Forklift terdapat suara peringatan yang dapat dinyalakan ketika Forklift sedang
digunakan. Tujuan dari suara peringatan yang konstan tersebut adalah untuk memberitahu kepada para
pekerja lainnya untuk memberikan jalan bagi Forklift melakukan tugasnya. Jika ada orang lain yang berada di
bawah beban saat Forklift mengangkat barang, dapat terjadi resiko orang tersebut tertimpa oleh barang
tersebut. Maka dari itu selalu gunakan Helm Keselamatan di kawasan industri.

14
Ketinggian Barang Dari Lantai

Firklift tidak hanya dapat memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain, Forklift pun dapat juga
mengangkat barang dan meletakkannya di atas rak yang sulit dijangkau oleh manusia. Tetapi ketika Forklift
sedang berjalan, sebaiknya barang yang dibawa tidak diangkat terlalu tinggi. Cukup hanya sekitar 15 Cm dari
atas permukaan lantai untuk menghindari resiko barang yang jatuh.

Mengontrol Kecepatan Forklift

Mengendarai Forklift tidak seperti mengendarai Mobil atau Motor yang dapat bermanuver dengan lebih
leluasa. Saat mengendarai Forklift, Operator harus yakin bahwa jalurnya aman tanpa halangan dan sebisa
mungkin tidak melakukan pengereman secara tiba-tiba saat sedang membawa barang. Kecepatan saat
mengendarai Forklift juga sebaiknya tidak diatas 20 Km/Jam dan tidak perlu terburu-buru.

Keselamatan Kerja Saat Menggunakan Forklift

1. Aktivitas pengangkatan dengan menggunakan Forklift harus dilakukan oleh personil yang kompeten
(Certificate).

Artinnya jika seseorang yang tidak mempunyai SIO (Surat Ijin Operator ) walapun Pekerja tersebut
mempunyai keahlian dalam menggunakan Forklift tetap saja Pekerja telah melanggar ketentuan yang
berlaku yaitu pengguna Forklift diwajibkan mempunyai SIO,karena untuk mendapatkan SIO tersebut
bekerja harus mengerti dasar – dasar Keselamatan Kerja pada Forklift.

2. Jika tidak dioperasikan dengan benar, forklift dapat berbahaya terkait dengan beban yang tidak lazim
atau melebihi kapasitas beban.

Beban berlebih adalah salah satu Faktor terjadinnya Kecelakaan Kerja pada Forklift maka
pengoperasiannya harus dengan benar sesuai kapasitas Forklift itu sendiri karena Forklift yaitu alat
angkut Khusus yang digunakan untuk Pekerja yang sudah pernah mengikuti Pelatihan Operasional
Forklift.

3. Siapapun yang menggunakan forklift harus mendapatkan pelatihan.

Pelatihan atau Training sangatlah penting bagi setiap Pekerja yang menggunakan Forklift karena didalam
pelatihan akan ada instruksi untuk mematuhi peraturan – peraturan penggunaan forklift mengenai dasar
– dasar keselamatan kerja.

4. Pelatihan harus mencakup peraturan umum operasi forklift, batas beban, posisi angkat yang benar
dan tepat dan juga inspeksi rutin.

Dalam Pelatihan yang juga dilaksanakan di PJK3 LenteraSafety ini sudah jelas akan mencangkup semua
elemen – elemen Peraturan Umum Operasional Forkilft, seperti dalam Batas Beban,Posisi Angkat yang
15
benar,dan Peraturan dalam mengeatur Inspeksi rutin. Pelatihan ini adalah faktor utama bagi Operator
forklift untuk menjadikan panduan dalam menggunakan dan memperhatikan Keselamatan Kerja pada
forklift.

5. Batas beban maksimal tidak boleh dilampaui

Batas Beban Maksimal suatu Faktor yang dapat memeperngaruhi terjadinnya Kecelakaan Kerja,karena
kelebihan kapasitas berat beban maskimal akan berakibat fatal pada pengendara itu seniri dan untuk
asset Perusahaan juga seperti Foklift yang rusak atau Hasil produksi yang diangkut itu Jatuh akan
memperngaruhi Kinerja bagi Perusahaan,maka dengan mengikuti pelatihan Forklift para pengguna akan
mengerti kapasitas yang disaran kan untuk tidak melebihi Berat beban yang ditetapkan.

6. Posisi barang yang diangkut harus stabil dan tidak boleh menghalangi pandangan operator Forklift.

Pengangkutan menggukan forklift tidak boleh menghalangi pandangan pengendara sendiri Karena jika
pandangan sulit pengendara tidak aklan menegtahui apa yang ada didepan yang dilalui Foklift ini salah
satu factor penyebab terjadinnya kecelakaan Kerja sering kali terjadi karena kecerobohan dalam
menggukana forklift.

7. Pengangkutan drum bahan berbahaya dan beracun (B3) harus ekstra hati-hati, tidak boleh terjadi
benturan selama pengangkatan, pengangkutan maupun penurunannya.

Pengeangkutan Bahan Berbahaya harus Ekstra Hati – hati membawanya pun harus pelan-tidak boleh
terlalu banyak mengangkut,dan juga tidak boleh melampaui batas beban yang ditentukan akan berakibat
fatal jika bahan berbahaya tersebut tumpah atau terjatuh pada saaat pengakutan maupun
penurunannya.

8. Lakukan rutin inspeksi terhadap peralatan dan perlengkapan sebelum pengoperasian Forklift
dilaksanakan.

Perawatan penting sekali untuk menunjang performa forklift agar tetap bisa dioperasikan dengan
maksimal lakukanlah secara berkala dan terjadwal agar selalu terkontrol jika terjadi kerusakan secara
mendadak,ini juga termasuk pencegahan untuk menghindari terjadinnya kecelakaan Kerja dalam
pengoperasian Forklift.

9. Inspeksi tahunan oleh inspector forklift juga harus dilakukan.

Inspeksi dan Inspektor juga harus ada untuk menunjang masa berlaku mesin dan masa berlaku service
Forklift karena masa berlaku ini diatur dalam peraturan undang – undang forklift, Inspektor bertugas
untuk mengecek secara keseluruhan dari performa sebagai pihak ke 3 yang akan menilai lamanya waktu
pengoperasian forklift.

10. Personil yang bertanggung jawab terhadap forklift harus mendapatkan tambahan pelatihan untuk
pemeliharaan dan perbaikan.

Operator forklift Pekerja yang paling utama yang sangat mengerti tentang penggunakan dan kerusakan
yang terjadi apabila terjadinnya kerusakan pada forklift setidaknya jika Operator
forklift mengerti pemeliharaan dan perbaikan akan meminimalisir untuk kerusakan pada forklift.

16
LEMBAR KERJA SISWA 1
Nama :
Kelas :
Waktu : 1 x 60 menit

A. Tujuan :
1. Siswa dapat memnjelaskan pengertian keselamatan kerja
2. Siswa dapat menjelaskan tujuan K3
3. Siswa dapat menjelaskan alat-alat perorangan penjamin keselamatan kerja

B. Evaluasi

1. Keselamatan kerja adalah ...................................


2. Tujuan keselamatan kerja :
a. .............
b. .............
c. ..............
d. .............
e. ..............
3. Tindakan tidak aman di tempat kerja adalah
a. ..............
b. ..............
c. .............
4. Cara mengatasi kondisi tempat kerja yang tidak aman adalah :
a. .............
b. .............
c. ..............

5. Perhatikan dan lengkapi tabel alat pengaman diri pada saat bekerja

Gambar Nama alat Fungsinya Jenis pekerjaan


Melindungi kepala dari ............
................... benturan atau tertimpa
benda keras

Pakaian kerja ......................... Montir, pekerja


proyek

17
............ ...................... Semua jenis pekerjaan
wajib
menggunakannya

Respirator ................... ....................

................... Melindungi wajah dari ......................


percikan zat berbahaya

Sarung tangan .................... ....................

................. Melindungi telinga dari ......................


suara bising yang dapat
merusak pendengaran

18
EVALUASI AKHIR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! C. mengikuti peraturan keselamatan yang
diwajibkan.
1. Mutu suatu keadaan aman atau kebebasan dari bahaya D. Memperhatikan S.O.P dalam bekerja dan
dan kecelakaan disebut sebagainya
A. Safe E. Mesin-mesin yang rusak diberi pengaman
B. Safety
C. Save
D. Rest 6. Perhatikan gambar berikut
E. Healty

2. Menjamin keadaan, keutuhan dan


kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah
manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju
pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya
dan manusia pada khususnya adalah .:….
A. Keselamatan kerja
B. Kesehatan kerja
C. Kecelakaan kerja Gambar tersebut adalah
D. Kelestarian kerja
E. Keselamatan dan kesehatan kerja A. Teknik menahan beban
B. Teknik melepas komponen
C. Teknik membawa beban
3. Suatu kejadian atau peristiwa ditempat kerja yang tidak
diinginkan atau tidak disengaja serta tiba-tiba dan D. Teknik meletakkan dus
menimbulkan kerugian, baik harta maupun jiwa E. Teknik menjaga keseimbangan badan
manusia. Adalah .....

A. Kesehatan kerja
B. Kecelakaan kerja
C. Kelestarian kerja
D. Keselamatan dan kesehatan kerja
E. Kesalahan kerja

4. Mengamankan material, konstruksi, pemakaian,


pemeliharaan bangunan, alat-alat kerja, mesin-mesin,
instalasi dan lain sebagainya...adalah

A. Keamanan dalam pekerjaan


B. Tujuan keselamatan kerja 7. Gambar diatas merupakan alat penyangga
C. Manfaat keselamatn kerja bagian bawah kendaraan ketika montir
D. Tanggung jawab kerja
mempergunakan dongkrak untuk menyangga
E. Wewenang kerja
kendaraan , tujuannya supaya montir aman
5. Keadaan tidak aman dari lingkungan kerja adalah dari :

A. Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan


A. Keselamatan kerja
pekerjaan.
B. Menggunakan pelindung diri yang disediakan. B. Kesehatan kerja

19
C. Kecelakaan kerja
D. Kelestarian kerja
E. Keselamatan dan kesehatan kerja

8.

Gambar diatas adalah salah satu alat pengaman diri


ketika bekerja untuk melindungi mata dari sinar atau
debu, pekerjaan yang cocok untuk pengguna alat ini 10. Gambar diatas adalah alat pelindung badan ketika
adalah mengelas nama apd tersebut adalah :

A. Mekanik body mobil


B. Pengelasan A. Sarung tangan
B. Earmuff
C. Pengeboran
C. Respirator
D. Ganti oli D. Apron
E. Pemasangan instalasi listrik E. Google mask

9.

Gambar diatas adalah beberapa pekerjaanyangwajib


menggunakan pengaman serta bekerja dengan aman,
jika seorang pekerja membutuhkan sarung tangan maka
pekerjaan yang cocok untuk gambar diatas adalah

A. Dempul body mobil


B. Pengelasan
C. Pengeboran
D. Ganti oli
E. Pemasangan instalasi listrik
20
KUNCI JAWABAN

1. EVALUASI

1. Keselamatan kerja : Menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun
rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada
umumnya dan manusia pada khususnya

2. Tujuan :
a. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
b. Mencegah timbulnya penyakit akibat suatu pekerjaan.
c. Mencegah/ mengurangi kematian.
d. Mencegah/mengurangi cacat tetap.
e. Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan, alat-alat kerja, mesin-
mesin, instalasi dan lain sebagainya.
f. Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan menjamin kehidupan
produktifnya.
g. Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan sumbersumber produksi lainnya.
h. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman sehingga dapat menimbulkan
kegembiraan semangat kerja.
i. Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi industri serta pembangunan.

3. Tindakan tidak aman di tempat kerja


a. Karena tidak serius/disiplin.
b. Karena tidak mampu/tidak bisa.
c. Karena tidak mau.

4. Cara mengatasi kondisi tempat kerja yang tidak aman adalah


a. Dihilangkan, sumber-sumber bahaya atau keadaan tidak aman tersebut agar tidak lagi
menimbulkan bahaya, misalnya alat-alat yang rusak diganti atau diperbaiki.
b. Dieleminir/diisolir, sumber bahaya masih tetap ada, tetapi diisolasi agar tidak lagi menimbulkan
bahaya, misalnya bagian bagian yang berputar pada mesin diberi tutup/pelindung atau
menyediakan alat-alat keselamatan kerja.
c. Dikendalikan, sumber bahaya tidak aman dikendalikan secara teknis, misalnya memasang safety
valve pada bejana-bejana tekanan tinggi, memasang alat-alat kontrol dsb.

5. Isian :
• Helmet (helm) , pekerja bangunan, montir, mekanik bengkel, mekanik proyek ,pegawai tambang
• Melindungi seluruh badan dari bahaya dalam pekerjaan.
• Sepatu, untuk melindungi kaki dari bahaya dalam bekerja
• Melindungi pernapasan dari zat-zat beracun, pekerjaanya mekanik nuklir, pekerja pabrik kimia,
pekerja tambang bawah tanah, dll
• Face shield , Pekerja kimia, mekanik mesin bubut, mekanik bodi otomotip, dll
• Melindungi tangan dari bahaya yg mengancam, pekerjaan pekerja instalasi listrik, mekanik
kendaraan, pekerja tambang, pekerka konstruksi, pekerja bangunan
• Ear muff , pekerjaan , mekanik pesawat, mekanik industri logam, mekanik mesin dll
21
2. EVALUASI AKHIR

1. B

2. A

3. B

4. B

5. A

6. C

7. C

8. A

9. E

10. D

22
DAFTAR PUSTAKA

Undang – undang no 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

https://prodiaohi.co.id/kesehatan-dan-keselamatan-
kerja#:~:text=Kesehatan%20dan%20Keselamatan%20Kerja%20(K3,meningkatkan%20efisiensi%20dan%20pro
duktivitas%20kerja.

Ridho Erfan Nugroho.2018, Teknologi Dasar Otomotif Program Keahlian Otomoti SMK/MAK, Jakarta : Bumi
Aksara

23
24

Anda mungkin juga menyukai