Anda di halaman 1dari 4

Nama : Marwan Abdul Hafizh

Kelas : 3C
NIM : 1205020107
Ujian Tengah Semester Sejarah Peradaban Islam ( SPI )
Soal !
1. Ada beberapa perbedaan kondisi sosial, politik dan budaya pada masa pemerintahan
bani Umayyah dan bani Abbasiyyah. Jelaskan dengan disertai contoh!
2. Jelaskan secara singkat tentang faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi
kemajuan dan kemunduran Bani Umayyah di Spanyol dengan disertai contoh!
Jawaban !
1. a. Kondisi sosial
- Bani Umayyah
Pada masa Dinasti Umayyah, masyarakat islam juga sudah mengenal yang namanya
kelas-kelas sosial. Pada masa ini kelas sosial di dalam masyarakat terbagi dalam
empat kelas, diantaranya :
- Golongan pertama adalah golongan yang memiliki kelas tertinggi di dalama
masyarakat, di dalam kelas ini biasanya diisi oleh penguasa-penguasa islam,
keluarga kerajaan, serta kaum bangsawan dan ninggrat muslim.
- Golongan kedua adalah golongan para muallaf.
- Kelas sosial selanjutnya adalah yang berada setelah kelas para muallaf adalah
kelas yang diduduki oleh para anggota-anggota sekte. Anggota sekte yang
dimaksud disini adalah mereka-mereka yang disebut dengan ahl ad-zimah atau
mereka-mereka yang memiliki kitab suci, mereka adalah orang-orang yang telah
mengikat perjanjian dengan orang islam, yakni orang-orang Yahudi, Kristen, dan
Saba.
- Kelas sosial keempat atau kelas terendah adalah masyarakat dari golongan budak.
- Bani Abbasiyah
Pembagian kelas dalam masyarakat Daulat Abbasiyah tidak lagi berdasarkan ras atau
kesukaan, melainkan berdasarkan jabatan seseorang seperti menurut jarzid Zaidan,
masyarakat Abbasiyah terbagi dalam 2 kelompok besar, kelas khusus dan kelas
umum. Kelas khusus terdiri dari khalifah, keluarga khalifah (Bani Hasyim) para
pembesar negara (Menteri, gubernur dan panglima). Kaum bangsawan non Bani
Hasyim (Quraisy) pada umumnya. Dan pra petugas khusus, tentara dan pembantu
Istana. Sedangkan kelas umum terdiri dari para seniman, ulama, pujangga fukoha,
saudagar dan penguasa buruh dan petani.
b. Kondisi politik
- Bani Umayyah
Mu’awiyah bin Abi Sufyan adalah khalifah yang pertama kali meletakkan prinsip
pewarisan atau imperium (al-mulk) dalam kekuasaan pemerintahan Islam yang
berbeda dengan pemerintahan Khulafa al-Rasyidin. Dapat dikatakan bahwa kondisi
pemerintahan pada masa Mu’awiyah cukup stabil. Pemerintahan Islam meskipun
telah bercampurbaur unsur kerajaan dengan sistem pewarisan, makna-makna
substansi dan tujuan-tujuan serta hakikat kekhalifahan masih utuh. Walaupun terjadi
perselisihan atau perpecahan dari masa ke masa, negara Islam dengan bentuk apapun
masih terus berjalan.
- Bani Abbasiyah
Bani Abbasiyah mulanya hanya mendukung Bani Ali untuk merebut kursi khilafah,
namun karena wasiat Abu Hasyim, mereka akhirnya berjuang dengan propaganda
untuk merebut khilafah untuk kaumnya. Sedangkan ciri yang cukup menonjol pada
Daulah Abbasiyah adalah tersingkirnya dominasi Arab seperti pada masa Umayyah
dan digantikan oleh ras Persia dan Turki. Selain itu, terdapat perbedaan menyolok
dengan Daulah Umayyah dalam hal masalah urusan keagamaan dan politik
pemerintahan.
c. Kondisi budaya
- Bani Umayyah
Pada masa Muawiyah sebagai khalifah pertama Dinasti Umayyah, ia menciptakan
budaya baru dalam sistem pemerintahan negara dan kehidupan beragama, antara lain :
membangun dinas pos termasuk penyediaan kuda dan perlengkapannya; mengangkat
qadi atau hakim sebagai profesi; memerintahkan prajurit-prajuritnya untuk
mengangkat senjata-tembok bila mereka berada di hadapannya. kemudian pada masa
Khalifah Abdul Malik menciptakan budaya baru dengan mencetak mata uang sendiri
yang menggunakan tulisan Arab sebagai pengganti uang Byzantium dan Persia.
Administrasi pemerintahan dibenahi; bahasa Arab ditetapkan sebagai bahasa resmi
pemerintahan. kemudian pada masa Abdul Malik, Walid, Ia membangun panti-panti
asuhan untuk orang-orang cacat, pekerja untuk pembangunan rumah-rumah dibayar
sebagai pegawai; membangun infrastruktur, berupa jalan-jalan raya yang meng-
hubungkan antarwilayah. Selain itu, ia juga membangun gedung-gedung pemerintah,
masjid-masjid, bahkan juga pabrik.
- Bani Abbasiyah
Pada masa bani Abbasiyah kebebasan berpikir diakui sepenuhnya sebagai hak asasi
setiap manusia. Oleh karena itu, pada waktu itu akal dan pikiran benar-benar
dibebaskan dari belenggu taqlid, sehingga orang leluasa mengeluarkan pendapat.
Berawal dari itu, zaman pemerintahan Abbasiyah awal melahirkan empat Imam
Madzhab yang ulung, mereka adalah Syafi’i , Hanafi, Hambali , dan Maliki.
Disamping itu, zaman pemerintahan Abbasiyah awal itu juga melahirkan Ilmu Tafsir
al-Quran dan pemisahnya dari Ilmu Hadits. Sebelumnya, belum terdapat penafsiran
seluruh al-Quran, yang ada hanyalah Tafsir bagi sebagian ayat dari berbagai surah,
yang dibuat untuk tujuan tertentu.
2. Faktor internal
- Adanya kemunduran karena perselisihan dan pertengkaran di kalangan para elit
penguasa, terutama akibat perbedaan suku dan golongan. Karenanya terjadilah dua
puluh kali pergantian wali (gubernur) Spanyol dalam jangka waktu yang amat singkat.
- Adanya kemajuan, dalam bidang politik, sebagai contoh Hisyam I dikenal berjasa
sebagai pembaharu dalam kemiliteran.
- Adanya kemajuan dalam kemepimpinan, Abd Rahman III merupakan penguasa
Umayyah terbesar di Spanyol. Seluruh gerakan pengacau dan konflik politik dapat
diselesaikan sehingga situasi negara relatif aman.
- Adanya kemunduran dikarenakan tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan, yang
menyebabkan terjadinya persaingan tidak sehat di antara kalangan keluarga istana.
Yaitu perebutan kekuasaan di antara ahli waris. Dan Ketika kekhalifahan Hisyam ibn
Hakam, timbulnya perselisihan di kalangan pejabat tinggi Negara dan orang istana,
sehingga terpecah menjadi dua kelompok; kelompok militer yang didominasi oleh
Slav dan kelompok sipil dengan tokohnya al-Hajib al-Mansur yang didukung oleh
menterinya.

Faktor eksternal
- Adanya kemunduran dengan Munculnya mantan musuh Islam di Spanyol yang
bertempat tinggal di daerah-daerah pegunungan yang memang tidak pernah loyal
kepada pemerintahan Islam.
- Adanya kemajuan di bidang Arsitektur. Tercatat tidak kurang dari 300 masjid, 100
istana megah, 13.000 gedung, dan 300 tempat pemandian umum berada di Cordova.
- Adanya gangguan dalam bidang politik datang dari umat islam sendiri. Golongan
pemberontak di Toledo pada tahun 852 M membentuk negara kota yang berlangsung
selama 80 tahun. Di samping itu, sejumlah orang yang tak puas menuntut terjadinya
revolusi.
- Adanya kemunduran dalam segi ekonomi yang disebabkan para penguasa lebih
mementingkan pembangunan, sehingga lalai membinaan perekonominan. Di samping
itu pula diakibatkan oleh etnis-etnis non –Arab sering menjadi perusak dan
menggrogoti perdamaian, sehingga mempengaruhi terhadap kondisi perekonomian.
Akibat dari pembangunan bidang fisik untuk keindahan kota dan peningkatan ilmu
pengetahuan yang terlalu serius telah melalaikan pembangunan bidang perekonomian
yang menjadi pendukung perekonomian persatuan dan kesatuan. Akibatnya
perekonomian yang lemah itu, juga menyebabkan kondisi politik dan militer tak
menentu.

Anda mungkin juga menyukai