Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA

“AKHLAK DAN MORAL”

Dosen Pembimbing: Dr. Eka Machmud M. A

Kelompok 4:

Atin Melisa Mahmuda (P07220221011)

Yulia Nurhaliza (P07220221048)

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENTRIAN KESEHATAN
KALIMANTAN TIMUR
2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah yang
berjudul “Akhlak dan Moral” ini dengan baik, meskipun masih banyak terdapat
kekurangan di dalamnya. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini untuk
memenuhi tugas Bapak Dr. Eka Machmud M.A selaku dosen pembimbing mata
kuliah Pendidikan Agama.

Penyusunan makalah ilmiah ini juga banyak mendapatkan bantuan, masukan


dari dosen pembimbing, untuk kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih.

Besar harapan kami makalah ilmiah ini dapat berguna untuuk penulis,
pembaca maupun masyarakat umum. Akhir kata, kami memohon maaf jika ada
kesalahan dalam penyusunan makalah.

Samarinda, 01 September 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................................i

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
D. Manfaat......................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Moral.......................................................................................3
B. Pengertian Akhlak.....................................................................................6

BAB III PEMBAHASAN.....................................................................................9

BAB IV PENUTUP...............................................................................................10

Kesimpulan............................................................................................................10

Saran......................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bagi umat beragama sangat diperlukannya seseorang memiliki akhlak dan


moral. Akhlak dan moral ini merupakan penilaian diri pribadi dalam berinteraksi
dengan masyarakat umum. Kedua hal tersebut tidak bisa dipisahkan karena sudah
melekat pada kehidupan sehari-hari, misalnya dalam lingkup keluarga orang tua
mengajari atau memberi wawasan kepada anak tentang ajaran perilaku, sifat,
kewajiban, baik dan buruk yang harus dilaksanakan atau ditinggalkan, sehingga
saat anak berada di lingkungan masyarakat dapat menerapkan ajaran yang sesuai
diberikan oleh orang tuanya. Selain itu anak pun bisa menghormati siapapun yang
berada di rumah baik tua maupun muda, serta tidak semena-mena terhadap orang
lain. Namun, seiring waktu dan berkembangnya zaman akhlak dan moral mulai
hilang dari pribadi seseorang, terlebih di zaman modern seperti ini. Pengaruh
globalisasi yang pesat membuat orang lupa akan adab, akhlak, dan moral yang
mana 3 aspek tersebut termasuk dalam tiang kehidupan.

Secara etimologi akhlak berasal dari bahasa arab “Akhlaaq” bentuk jama’
dari khuluq yang berarti tingkah laku, perangai atau tabiat, sebagai istilah akhlak
diartikan dengan sikap yang melahirkan perbuatan, baik maupun buruk atau sifat
hati yang tercermin dalam perilaku. Sedangkan moral berasal dari bahasa latin
“Mores” jamak dari kata Mos yang berarti tata cara atau adat kebiasaan, istilah
moral diartikan dengan ajaran tentang baik dan buruk mengenai perbuatan, sikap,
dan kewajiban.

Pendidikan akhlak dan moral perlu ditanamkan sejak dini, karena masa
kanak-kanak atau usia dini, anak lebih mudah menyerap, menerima, merespon
dan meniru sesuatu yang diajarkan baik dalam bentuk ungkapan, ucapan, dan
perbuatan. Sehingga saat dewasa anak akan terbiasa melakukan perbuatan-
perbuatan baik yang telah dipelajari sejak kecil (Aip Syarifudin:2019) dalam

1
Jurnal Jendela Bunda Program Studi PG-PAUD Universitas Muhammadiyah
Cirebon.

B. Rumusan Masalah

1. Apa perbedaan dari akhlak dan moral?

2. Mengapa akhlak dan moral sangat berkaitan terlebih dalam kehidupan


sehari-hari?

3. Mengapa anak perlu jditanamkan pendidikan akhlak dan moral sejak dini?

C. Tujuan

1. Untuk menyelesaikan tugas dari Dosen pembimbing mata kuliah


Pendidikan Agama.

2. Menambah wawasan serta pengetahuan lebih luas tentang akhlak dan


moral.

D. Manfaat

1. Untuk Dosen: Sebagai referensi mata kuliah Pendidikan Agama dalam


materi Akhlak dan Moral.

2. Untuk Penulis: Sebagai penambah wawasan serta pengetahuan tentang


Akhlak dan Moral.

3. Untuk pembaca: sebagai referensi tambahan mengenai Aklak dan Moral.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Moral

Moral berasal dari bahasa latin Mores yang berarti aturan kesusilaan yang
meliputi semua norma untuk kelakuan, perbuatan yang baik (Fathullah, 2007: 61).
Helden dan Richards merumuskan pengertian moral dalam Sjarkawi sebagai suatu
kepekaan dalam pikiran, perasaan, dan tindakan dibandingkan dengan tindakan lain
yang tidak hanya berupa kepekaan terhadap prinsip dan aturan. Moral menurut
Atkinson sebagaimana dikutip Sjarkawi, mengemukakan moral merupakan
pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, apa yang dapat dan tidak dapat
dilakukan. Selain itu, moral juga merupakan seperangkat keyakinan dalam suatu
masyarakat berkenaan dengan karakter atau kelakuan dan apa yang seharusnya
dilakukan oleh manusia (Sjarkawi, 2008: 28). Nilai adalah suatu perangkat keyakinan
ataupun perasaan yang diyakini sebagai suatu identitas yang memberikan corak
khusus kepada pola pemikiran, perasaan, keterikatan, dan perilaku.

Sedangkan moral merupakan hal yang mendorong manusia untuk melakukan


tindakan yang baik sebagai kewajiban atau normal. Istilah moral juga digunakan
untuk memberikan batasan terhadap aktivitas manusia dengan nilai baik atau buruk,
benar atau salah. Dilihat dari sumber, baik nilai ataupun moral dapat diambil dari
wahyu Illahi ataupun dari budaya. Nilai moral adalah segala nilai yang berhubungan
dengan konsep baik dan buruk. Nilai moral akan menentukan seseorang bersalah atau
tidak, dapat dilihat dari besar tidaknya tanggung jawab dan akibat moralitas yang
ditimbulkannya. Manusia yang bermoral dapat dinilai dari perilaku yang merupakan
manifestasi akhlak dan akalnya. Menurut Bertens, nilai moral berkaitan dengan
pribadi manusia. Tapi hal yang sama dapat dikatakan juga tentang nilai-nilai yang
lain. Yang khusus menandai nilai moral bahwa nilai ini berkaitan dengan pribadi
manusia yang bertanggung jawab (Bertens, 2011: 114).

3
1. 1 Macam-Macam Moral dalam Cerita

Macam-macam moral dalam cerita meCerit Nurgiyantoro (2013:266) dilihat


dari sudut persoalan hidup manusia yang terjalin atas hubungan-hubungan tertentu
yang mungkin ada dan terjadi. Moral dapat dikategorikan ke dalam beberapa macam
hubungan, sebagai berikut:

1). Hubungan makhluk hidup dengan Sang Pencipta

Hubungan makhluk hidup dengan Sang Pencipta atau moral berke-Tuhanan.


Moral ini berkaitan dengan tanggung jawab manusia sebagai makhluk hidup kepada
Tuhan sebagai khaliq, nilai moral ini diaplikasikan dengan bentuk perilaku seperti,
bertakwah kepada-Nya, memohon pertolongan kepada-Nya melalui berdoa’a,
berdzikir di waktu siang ataupun malam, baik dalam keadaan berdiri, duduk ataupun
berbaring dan bertawakal kepada-Nya (Nurdin, 1993: 190).

2). Hubungan sesama makhluk hidup

Hubungan sesama makhluk hidup atau Moral sosial. Moral ini berkaitan dengan
tanggungjawab manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan
orang lain.nilai moral dalam kehidupan bermasyarakat seperti suka menolong, suka
memberi nasihati dalam kebaikan, menjalin silahturahmi, dan bekerja sama dalam
kebaikan (Sulistyarini, 2011:2).

3). Hubungan makhluk hidup dengan dirinya sendiri

Hubungan makhluk hidup dengan dirinya sendiri atau moral individu. Moral ini
berkaitan dengan tanggung jawab manusia sebagai makhluk hidup terhadap diri
sendiri untuk menunjang hidupnya di dunia ini, bentuk nilai moral ini dapat berupa
sikap kejujuran atau amanah, bersikap adil, bersyukur atas nikmat yang diberikan
Allah, memaafkan orang, dan bersabar tatkala mendapat musibah atau kesulitan
(Nurdin, 1993:191)

4). Hubungan Makhluk Hidup dengan Lingkungan Alam Sekitar

Manusia sebagai khalifah diberi kemampuan oleh Allah untuk mengelola


bumi dan mengelola alam semesta ini. Manusia diturunkan ke bumi untuk membawa

4
rahmat dan cinta kasih kepada alam seisinya. Oleh karena itu, manusia mempunyai
tugas dan kewajiban terhadap lingkungan alam sekitarnya, yakni melestarikan dan
memeliharanya dengan baik.

1. 2 Esensi Nilai Moral

Esensi dari nilai moral dapat diartikan menyentuh nilai moralnya. Melansir
dalam Buku Filsafat Moral Pergumulan Etis Keseharian Hidup Manusia (Agustinus
Dewantara: 2017) hlmn 45, dengan esensi ini dapat dimaksudkan sebagai hakikat,
kodrat, dan aturan nilai. Menurut esensinya, moral dibagi menjadi 2 bagian yaitu:

1) Moral Ekstrinsik, adalah penilaian baik buruk atas tindakan manusia yang
didasarkan melalui dalam konformitasnya atau kesesuaiannya dengan hukum positif
atau pemerintah.

2) Moral Intrinsik, adalah penilaian baik buruk atas tindaka manusia difondasikan
pada in se tindakannya. Moral ini menegaskan kebenaran bahwa tatanan moral
mmanusia itu baik atau buruk, adil atau tidak. Bukan ditentukan oleh keputusan atau
pertimbangan manusia yang berkuasa.

1. 3 Faktor-faktor yang menyebabkan merosotnya Moral

Moral sangat berperan penting bagi suatu masyarakat, bangsa dan umat
beragama. Kalau moral rusak, ketentraman dan kehormatan bangsa akan hilang.
Menurut Zakiyah Darajat (1971:13) terdapat beberapa faktor-faktor yang
menyebabkan merosotnya moral dewasa di zaman sekarang, diantaranya sebagai
berikut:

1) Kurang tertanamnya jiwa agama pada tiap-tiap orang dalam masyarakat.

2) Keadaan masyarakat yang kurang stabil, baik dari segi ekonomi, sosial budaya, dan
politik.

3) Pendidikan moral tidak terlaksana menurut semestinya, baik di rumah, sekolah


maupun masyarakat.

4) Suasana rumah tangga yang kurang baik.

5
5) Diperkenalkannya secara populer obat-obat dan alat-alat anti hamil.

6) Banyaknya gambar, siaran, kesenian yang tidak mengindahkan moral.

7) Kurangnya bimbingan untuk mengisi waktu luang dengan cara yang baik dan
membawa kepada pembinaan moral.

B. Pengertian Akhlak

Akhlak dalam Islam menduduki posisi yang sangat penting. Bukti


kepentingan posisi akhlak dalam Islam adalah berdasarkan Al-Qur’an yang mana
sepertiga dalam isi Al-Qur’an tersebut menjelaskan tentang akhlak. Sehingga akhlak
digunakan sebagai nilai moralitas dalam Islam yang memberikan peran penting bagi
kehidupan, baik yang bersifat individual maupun kolektif.

Akhlak berasal dari bahasa arab “Akhlaaq” bentuk jama’ darikhuluq yang
berarti tingkah laku, perangai atau tabiat, sebagai istilah akhlak diartikan dengan sikap
yang melahirkan perbuatan, baik maupun buruk atau sifat hati yang tercermin dalam
perilaku. Akhlak dalam Islam adalah perangai serta tingkah laku yang terdapat pada
diri seseorang yang telah melekat, dilakukan dan dipertahankan secara terus menerus.
Akhlak erat kaitannya dengan perbuatan. Bila seseorang melakukan perbuatan baik,
maka perbuatan tersebut dikatakan akhlak mulia. Sebaliknya, bila seseorang
melakukan perbuatan buruk maka perbuatan tersebut dikatakan akhlak yang buruk.
Adapun dasar yang menjadi alat pengukur untuk menyatakan bahwa seseorang baik
atau buruk adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dimana segala sesuatu yang baik
menurut AlQur’an dan As-Sunnah adalah yang baik untuk pegangan kehidupan
sehari-hari. Dan apa yang dianggap buruk oleh AlQur’an dan As-Sunnah adalah tidak
baik dan harus dijauhi (Amin, 2016:59).

Peran akhlak dalam kehidupan manusia menjadi hal penting, baik secara
individu maupun sebagai anggota masyarakat. Sebab jatuh bangunnya, jaya
hancurnya, sejahtera-rusaknya suatu bangsa dan masyarakat, tergantung kepada
bagaimana akhlaknya. Apabila akhlaknya baik (berakhlak ), akan sejahteralah lahir
batinnya, akan tetapi apabila akhlaknya buruk (tidak berakhlak), rusaklah lahirnya

6
atau batinnya. Suatu masyarakat terdiri dari individu-individu. Maka apabila ada
seorang dari anggota masyarakat itu melakukan tindakan yang tidak berakhlak, maka
masyarakat itu juga akan tercemar (Djatmika, 2012:11).Realitanya, perilaku serta budi
pekerti (akhlak) dari pelajar saat ini sangatlah memprihatinkan, diantaranya mereka
cenderung bertutur kata yang kurang baik, bertingkah laku yang kurang sopan, dan
tidak lagi patuh terhadap orang tua maupun gurunya. Hal ini tentu saja dipengaruhi
kondusif tidaknya pendidikan budi pekerti yang mereka dapatkan, baik di lingkungan
keluarga, sekolah maupun masyarakat.

1. 1 Ciri-ciri Akhlak dalam Islam

Adapun dalam islam setidaknya memiliki lima ciri-ciri yaitu sebagai berikut:

1) Rabbani

Sifat rabbani dari sisi tujuannya untuk memperoleh kebahagiaan di dunia dan
akhirat nantinya. Ciri ini juga menegaskan bahwa akhlak dalam islam bukanlah moral
yang kondisional dan situsional, tetapi akhlak benar-benar memiliki nilai yang
mutlak.

2) Manusiawi

Akhlak dalam islam adalah akhlak yang benar-benar memelihara ekisistensi


manusia sebagai makhluk terhormat yang sesuai dengan fitrahnya.

3) Universal

Akhlak bersifat universal, namun dalam rangka penjabaran hukum islam yang
bersifat universal tersebut dibutuhkan bantuan pemikiran akal manusia dan
kesempatan sosial yang terkandung dalam ajaran etika dan moral.

4) Keseimbangan

Menurut pandangan islam memiliki dua kekuatan yaitu baik dan buruk, serta
memiliki unsur rohani dan jasmani yang membutuhkan pelayanan secara seimbang.

7
5) Realistik

Islam memberikan kesempatan kepada manusia yang melakukan kesalahan


untuk memperbaiki diri dengan bertaubat, bahkan dalam keadaan terpaksa sekalipun.

1. 2 Macam – Macam Akhlak

Akhlak manusia kepada Allah. Dan juga dapat di implementasikan akhlak kepada
Allah yaitu;

1. Cinta dan ikhlas kepada Allah SWT.

2. Berbaik sangka kepada Allah SWT.

3. Rela terhadap kadar dan qada (takdir baik dan buruk) dari Allah SWT.

4. Bersyukur atas nikmat Allah SWT.

5. Bertawakal/ berserah diri kepada Allah SWT.

6. Senantiasa mengingat Allah SWT.

7. Memikirkan keindahan ciptaan Allah SWT.

8. Melaksanakan apa-apa yang diperintahkan Allah SWT.

1. 3 Pembagian Akhlak

1) Akhlak terhadap Allah SWT.

2) Akhlak terhadap Rasulullah.

3) Akhlak terhadap diri sendiri.

4) Akhlak terhadap keluarga.

5) Akhlak terhadap masyarakat.

6) Akhlak terhadap tetangga.

8
BAB III

PEMBAHASAN

1. Apa perbedaan dari akhlak dan moral ?


Akhlak berasal dari bahasa arab “Akhlaaq” bentuk jama’ dari khuluq yang
berarti tingkah laku, perangai atau tabiat, akhlak diartikan dengan sikap yang
melahirkan perbuatan, baik maupun buruk atau sifat hati yang tercermin dalam
perilaku. Sedangkan moral berasal dari bahasa latin “Mores” jamak dari kata
Mos yang berarti tata cara atau adat kebiasaan, moral diartikan dengan ajaran
tentang baik dan buruk mengenai perbuatan, sikap, dan kewajiban. Cara
membedakan akhlak dan moral yaitu, dalam akhlak menggunakan ukuran Al-
Qur’an dan Al-Hadis untuk menentukan baik buruknya, sedangkan dalam moral
menggunakan tolak ukur norma-norma yang tumbuh dan berkembang dan
berlangsung dalam masyarakat (adat istiadat).
2. Mengapa akhlak dan moral sangat berkaitan terlebih dalam kehidupan sehari-
hari ?
Akhlak dan moral sangat berkaitan karena dalam kehidupan sehari-hari, kita
dihadapkan dengan tantangan dan gesekan-gesekan hidup yang bisa datang dari
diri sendiri atau dari orang lain. Jadi sangat diperlukan peran akhlak mulia atau
sikap dan perbuatan baik maupun buruk atau sifat hati yang tercermin dalam diri
individu karena akhlak itu pondasi utama dalam hidup yang dibarengi oleh
moral atau sikap juga perbuatan yang diaplikasikan dalam kehidupan
masyarakat. Jika akhlaknya seseorang baik maka moralnya tentu pasti baik,
begitu pula sebaliknya jika akhlak seseorang itu buruk maka moralnya juga
buruk. Jadi akhak menyatu dalam hati yang di aktualisasikan dalam diri melalui
perilaku serta tutur kata keseharian yang dibarengi oleh moral, sehingga
terciptanya akhlak dan moral yang baik.
3. Mengapa anak perlu ditanamkan pendidikan akhlak dan moral sejak dini ?
Pendidikan akhlak dan moral yang ditanamkan sejak dini sangat penting,
karena masa kanak-kanak atau usia dini, anak lebih mudah menyerap,
menerima, merespon dan meniru sesuatu yang diajarkan baik dalam bentuk
ungkapan, ucapan, dan perbuatan. Sehingga saat dewasa anak akan terbiasa
melakukan perbuatan-perbuatan baik yang telah dipelajari sejak kecil, yang
sebagaimana pentingnya pembelajaran, penerapan, dan pembiasaan akhlak sejak
dini yang akan mempengaruhi karakter pada diri seseorang.

9
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Akhlak dalam bahasa adalah tingkah laku, perangai atau tabiat, sebagai
istilah akhlak diartikan dengan sikap yang melahirkan perbuatan, baik maupun
buruk atau sifat hati yang tercermin dalam perilaku. Dari satu segi akhlak adalah
buah dari tasawuf (proses pendekatan diri kepada Tuhan), dan istiqamah dalam
hati pun bagian dari bahasan ilmu tasawuf. Indikator manusia berakhlak (husn
al-khulug) adalah tertanamnya iman dalam hati dan teraplikasikannya takwa
dalam perilaku. Sedangkan moral dalam bahasa berarti tata cara atau adat
kebiasaan, istilah moral diartikan dengan ajaran tentang baik dan buruk
mengenai perbuatan, sikap, dan kewajiban.
Akhlak dan moral memiliki persamaan tentang ajaran baik buruknya sikap
hidup manusia, sedangkan yang membedakannya adalah sumber kebenarannya.

B. SARAN
Semoga dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca maupun
penyusun dapat menerapkan akhlak dan moral yang baik dan sesuai dengan
ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari. Agar dapat menjadi individu yang
lebih baik dalam bermasyarakat dengan sesuai akhlak dan moral.

10
DAFTAR PUSTAKA

RN, Aliyah 2016 "Akhlak, Moral, Etika"


(http://eprints.walisongo.ac.id/) diakses tanggal 30 Agustus 2021, pada pukul 14.41
WITA

S_...PDF, Akhlak dan moral


(http://repository.upi.edu/) diakses tanggal 30 Agustus 2021, pada pukul 14.55
WITA

J, SY Kian 2018 "Akhlak"


(http://digilib.uinsgd.ac.id/) diakses tanggal 30 Agustus 2021, pada pukul 13.44
WITA

Faktor menyebabkan merosotnya moral


(http://jurnal.upi.edu/file/04_MODEL_PENDIDIKAN_NILAI_MORAL-
KOKOM.pdf) diakses tanggal 01 September 2021, pada pukul 14.36 WITA

Esensi moral
(https://osf.io/preprints/inarxiv/5cmby/download) diakses tanggal 01 September
2021, pada pukul 14.52 WITA

Aip Syarifudin 2019 dalam Jurnal Jendela Bunda Program Studi PG-PAUD
Universitas Muhammadiyah Cirebon.
(https://e-journal.umc.ac.id/index.php/JJB/issue/archive) diakses tanggal 01
September 2021, pada pukul 15.07 WITA

Kokom St Komariah, Jurnal Pendidikan Agama Islam-Ta'lim 9 (1), 45-54, 2011.


Pendidikan nilai moral bagi para remaja menurut perspektif islam
(http://jurnal.upi.edu/file/04_MODEL_PENDIDIKAN_NILAI_MORAL-
KOKOM.pdf) diakses tanggal 01 September 2021, pada pukul 15.28 WITA

11

Anda mungkin juga menyukai