PENDIDIKAN AGAMA
Kelompok 4:
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah yang
berjudul “Akhlak dan Moral” ini dengan baik, meskipun masih banyak terdapat
kekurangan di dalamnya. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini untuk
memenuhi tugas Bapak Dr. Eka Machmud M.A selaku dosen pembimbing mata
kuliah Pendidikan Agama.
Besar harapan kami makalah ilmiah ini dapat berguna untuuk penulis,
pembaca maupun masyarakat umum. Akhir kata, kami memohon maaf jika ada
kesalahan dalam penyusunan makalah.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
D. Manfaat......................................................................................................2
A. Pengertian Moral.......................................................................................3
B. Pengertian Akhlak.....................................................................................6
BAB IV PENUTUP...............................................................................................10
Kesimpulan............................................................................................................10
Saran......................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara etimologi akhlak berasal dari bahasa arab “Akhlaaq” bentuk jama’
dari khuluq yang berarti tingkah laku, perangai atau tabiat, sebagai istilah akhlak
diartikan dengan sikap yang melahirkan perbuatan, baik maupun buruk atau sifat
hati yang tercermin dalam perilaku. Sedangkan moral berasal dari bahasa latin
“Mores” jamak dari kata Mos yang berarti tata cara atau adat kebiasaan, istilah
moral diartikan dengan ajaran tentang baik dan buruk mengenai perbuatan, sikap,
dan kewajiban.
Pendidikan akhlak dan moral perlu ditanamkan sejak dini, karena masa
kanak-kanak atau usia dini, anak lebih mudah menyerap, menerima, merespon
dan meniru sesuatu yang diajarkan baik dalam bentuk ungkapan, ucapan, dan
perbuatan. Sehingga saat dewasa anak akan terbiasa melakukan perbuatan-
perbuatan baik yang telah dipelajari sejak kecil (Aip Syarifudin:2019) dalam
1
Jurnal Jendela Bunda Program Studi PG-PAUD Universitas Muhammadiyah
Cirebon.
B. Rumusan Masalah
3. Mengapa anak perlu jditanamkan pendidikan akhlak dan moral sejak dini?
C. Tujuan
D. Manfaat
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Moral
Moral berasal dari bahasa latin Mores yang berarti aturan kesusilaan yang
meliputi semua norma untuk kelakuan, perbuatan yang baik (Fathullah, 2007: 61).
Helden dan Richards merumuskan pengertian moral dalam Sjarkawi sebagai suatu
kepekaan dalam pikiran, perasaan, dan tindakan dibandingkan dengan tindakan lain
yang tidak hanya berupa kepekaan terhadap prinsip dan aturan. Moral menurut
Atkinson sebagaimana dikutip Sjarkawi, mengemukakan moral merupakan
pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, apa yang dapat dan tidak dapat
dilakukan. Selain itu, moral juga merupakan seperangkat keyakinan dalam suatu
masyarakat berkenaan dengan karakter atau kelakuan dan apa yang seharusnya
dilakukan oleh manusia (Sjarkawi, 2008: 28). Nilai adalah suatu perangkat keyakinan
ataupun perasaan yang diyakini sebagai suatu identitas yang memberikan corak
khusus kepada pola pemikiran, perasaan, keterikatan, dan perilaku.
3
1. 1 Macam-Macam Moral dalam Cerita
Hubungan sesama makhluk hidup atau Moral sosial. Moral ini berkaitan dengan
tanggungjawab manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan
orang lain.nilai moral dalam kehidupan bermasyarakat seperti suka menolong, suka
memberi nasihati dalam kebaikan, menjalin silahturahmi, dan bekerja sama dalam
kebaikan (Sulistyarini, 2011:2).
Hubungan makhluk hidup dengan dirinya sendiri atau moral individu. Moral ini
berkaitan dengan tanggung jawab manusia sebagai makhluk hidup terhadap diri
sendiri untuk menunjang hidupnya di dunia ini, bentuk nilai moral ini dapat berupa
sikap kejujuran atau amanah, bersikap adil, bersyukur atas nikmat yang diberikan
Allah, memaafkan orang, dan bersabar tatkala mendapat musibah atau kesulitan
(Nurdin, 1993:191)
4
rahmat dan cinta kasih kepada alam seisinya. Oleh karena itu, manusia mempunyai
tugas dan kewajiban terhadap lingkungan alam sekitarnya, yakni melestarikan dan
memeliharanya dengan baik.
Esensi dari nilai moral dapat diartikan menyentuh nilai moralnya. Melansir
dalam Buku Filsafat Moral Pergumulan Etis Keseharian Hidup Manusia (Agustinus
Dewantara: 2017) hlmn 45, dengan esensi ini dapat dimaksudkan sebagai hakikat,
kodrat, dan aturan nilai. Menurut esensinya, moral dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
1) Moral Ekstrinsik, adalah penilaian baik buruk atas tindakan manusia yang
didasarkan melalui dalam konformitasnya atau kesesuaiannya dengan hukum positif
atau pemerintah.
2) Moral Intrinsik, adalah penilaian baik buruk atas tindaka manusia difondasikan
pada in se tindakannya. Moral ini menegaskan kebenaran bahwa tatanan moral
mmanusia itu baik atau buruk, adil atau tidak. Bukan ditentukan oleh keputusan atau
pertimbangan manusia yang berkuasa.
Moral sangat berperan penting bagi suatu masyarakat, bangsa dan umat
beragama. Kalau moral rusak, ketentraman dan kehormatan bangsa akan hilang.
Menurut Zakiyah Darajat (1971:13) terdapat beberapa faktor-faktor yang
menyebabkan merosotnya moral dewasa di zaman sekarang, diantaranya sebagai
berikut:
2) Keadaan masyarakat yang kurang stabil, baik dari segi ekonomi, sosial budaya, dan
politik.
5
5) Diperkenalkannya secara populer obat-obat dan alat-alat anti hamil.
7) Kurangnya bimbingan untuk mengisi waktu luang dengan cara yang baik dan
membawa kepada pembinaan moral.
B. Pengertian Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa arab “Akhlaaq” bentuk jama’ darikhuluq yang
berarti tingkah laku, perangai atau tabiat, sebagai istilah akhlak diartikan dengan sikap
yang melahirkan perbuatan, baik maupun buruk atau sifat hati yang tercermin dalam
perilaku. Akhlak dalam Islam adalah perangai serta tingkah laku yang terdapat pada
diri seseorang yang telah melekat, dilakukan dan dipertahankan secara terus menerus.
Akhlak erat kaitannya dengan perbuatan. Bila seseorang melakukan perbuatan baik,
maka perbuatan tersebut dikatakan akhlak mulia. Sebaliknya, bila seseorang
melakukan perbuatan buruk maka perbuatan tersebut dikatakan akhlak yang buruk.
Adapun dasar yang menjadi alat pengukur untuk menyatakan bahwa seseorang baik
atau buruk adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dimana segala sesuatu yang baik
menurut AlQur’an dan As-Sunnah adalah yang baik untuk pegangan kehidupan
sehari-hari. Dan apa yang dianggap buruk oleh AlQur’an dan As-Sunnah adalah tidak
baik dan harus dijauhi (Amin, 2016:59).
Peran akhlak dalam kehidupan manusia menjadi hal penting, baik secara
individu maupun sebagai anggota masyarakat. Sebab jatuh bangunnya, jaya
hancurnya, sejahtera-rusaknya suatu bangsa dan masyarakat, tergantung kepada
bagaimana akhlaknya. Apabila akhlaknya baik (berakhlak ), akan sejahteralah lahir
batinnya, akan tetapi apabila akhlaknya buruk (tidak berakhlak), rusaklah lahirnya
6
atau batinnya. Suatu masyarakat terdiri dari individu-individu. Maka apabila ada
seorang dari anggota masyarakat itu melakukan tindakan yang tidak berakhlak, maka
masyarakat itu juga akan tercemar (Djatmika, 2012:11).Realitanya, perilaku serta budi
pekerti (akhlak) dari pelajar saat ini sangatlah memprihatinkan, diantaranya mereka
cenderung bertutur kata yang kurang baik, bertingkah laku yang kurang sopan, dan
tidak lagi patuh terhadap orang tua maupun gurunya. Hal ini tentu saja dipengaruhi
kondusif tidaknya pendidikan budi pekerti yang mereka dapatkan, baik di lingkungan
keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Adapun dalam islam setidaknya memiliki lima ciri-ciri yaitu sebagai berikut:
1) Rabbani
Sifat rabbani dari sisi tujuannya untuk memperoleh kebahagiaan di dunia dan
akhirat nantinya. Ciri ini juga menegaskan bahwa akhlak dalam islam bukanlah moral
yang kondisional dan situsional, tetapi akhlak benar-benar memiliki nilai yang
mutlak.
2) Manusiawi
3) Universal
Akhlak bersifat universal, namun dalam rangka penjabaran hukum islam yang
bersifat universal tersebut dibutuhkan bantuan pemikiran akal manusia dan
kesempatan sosial yang terkandung dalam ajaran etika dan moral.
4) Keseimbangan
Menurut pandangan islam memiliki dua kekuatan yaitu baik dan buruk, serta
memiliki unsur rohani dan jasmani yang membutuhkan pelayanan secara seimbang.
7
5) Realistik
Akhlak manusia kepada Allah. Dan juga dapat di implementasikan akhlak kepada
Allah yaitu;
3. Rela terhadap kadar dan qada (takdir baik dan buruk) dari Allah SWT.
1. 3 Pembagian Akhlak
8
BAB III
PEMBAHASAN
9
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Akhlak dalam bahasa adalah tingkah laku, perangai atau tabiat, sebagai
istilah akhlak diartikan dengan sikap yang melahirkan perbuatan, baik maupun
buruk atau sifat hati yang tercermin dalam perilaku. Dari satu segi akhlak adalah
buah dari tasawuf (proses pendekatan diri kepada Tuhan), dan istiqamah dalam
hati pun bagian dari bahasan ilmu tasawuf. Indikator manusia berakhlak (husn
al-khulug) adalah tertanamnya iman dalam hati dan teraplikasikannya takwa
dalam perilaku. Sedangkan moral dalam bahasa berarti tata cara atau adat
kebiasaan, istilah moral diartikan dengan ajaran tentang baik dan buruk
mengenai perbuatan, sikap, dan kewajiban.
Akhlak dan moral memiliki persamaan tentang ajaran baik buruknya sikap
hidup manusia, sedangkan yang membedakannya adalah sumber kebenarannya.
B. SARAN
Semoga dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca maupun
penyusun dapat menerapkan akhlak dan moral yang baik dan sesuai dengan
ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari. Agar dapat menjadi individu yang
lebih baik dalam bermasyarakat dengan sesuai akhlak dan moral.
10
DAFTAR PUSTAKA
Esensi moral
(https://osf.io/preprints/inarxiv/5cmby/download) diakses tanggal 01 September
2021, pada pukul 14.52 WITA
Aip Syarifudin 2019 dalam Jurnal Jendela Bunda Program Studi PG-PAUD
Universitas Muhammadiyah Cirebon.
(https://e-journal.umc.ac.id/index.php/JJB/issue/archive) diakses tanggal 01
September 2021, pada pukul 15.07 WITA
11