Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

STRATEGI BISNIS
ANALISA RENCANA STRATEGIS DEPUTI BIDANG
PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN KEHUTANAN

NAMA : Sri Baginda Dalimunthe

NIM : 207025007

MAGISTER TEKNIK INDUSTRI


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Rencana Strategis Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan Dan
Kehutanan Tahun 2020-2024

1. Kriteria Rencana Untuk Menang

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan merupakan salah satu bagian dari
Kementerian Maritim dan Investasi. Ruang lingkup pekerjaan Deputi Bidang Pengelolaan Lingkungan dan
Kehutanan adalah membuat kebijakan dan perarturan dalam pengelolaan lingkungan dan kehutanan di
Indonesia.

Berdasarkan Rencana Strategis Deputi Bidang koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Tahun
2020 -2024, Tujuan Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan adalah sebagai
berikut.

1. Mengefektifkan jalannya koordinasi dan sinkronisasi pengendalian pelaksanaan kebijakan


Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di bidang pengelolaan lingkungan dan kehutanan

2. Mengoptimalkan pengendalian pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu


di bidang pengelolaan lingkungan dan kehutanan

3. Melaksanakan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengelolaan lingkungan dan
kehutanan secara tepat dan akurat

4. Membangun dan mengembangkan kapasitas kelembagaan dan kompetensi di bidang koordinasi


pengelolaan lingkungan dan kehutanan yang responsif; dan

5. Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri Koordinator terkait bidang pengelolaan
lingkungan dan kehutanan sesuai arahan.

Dalam mencapai tujuan di atas, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan harus
menerapkan suatu strategi.

Berikut adalah kriteria strategi yang harus direncanakan.

1. Strategi harus menunjukan kesesuaian dinamis dengan aspek eksternal dan internal dari situasi
keseluruhan perusahaan.
2. Strategi harus bisa menghasilkan kinerja yang baik yang diukur dengan profitabilitas
perusahaan, kekuatan keuangan dan kompetitif, dan posisi pasar.
3. Strategi harus bisa membantu perusahaan mencapai keunggulan kompetitif yang signifikan dan
berkelanjutan.

Berikut adalah strategi yang diterapkan oleh Deputi Bidang koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan
Kehutanan.

1. Mendorong percepatan upaya Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup, untuk mencapai proyeksi
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) pada angka 69,7 tahun 2024.
2. Mendorong percepatan upaya Peningkatan Ketahanan Bencana dan Iklim, dengan indikasi
berkurangnya kerugian akibat dampak bencana dan bahaya iklim dengan proyeksi persentase
potensi kehilangan PDB (Produc Domestic Bruto) akibat dampak bencana terhadap total PDB
menjadi sebesar 0,35% pada tahun 2024.
3. Mendorong percepatan upaya Pembangunan Rendah Karbon yang diarahkan pada
meningkatnya capaian menurunnya emisi dan intensitas emisi Gas Rumah Kaca (GRK) terhadap
baseline dengan proyeksi prosentase penurunan emisi GRK sebesar 27,3% dan prosentase
penurunan intensitas emisi GRK sebesar 29,4% pada tahun 2024

Dalam menerapkan strategi, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan
menargetkan kinerja yang ditandai dengan indicator kinerja pada setiap unit kerja di bawah Deputi
Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan. Detail indicator kinerja dapat dilihar
pada Rencana Strategis Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan tahun
2020-2024.

2. Analisis Strategi Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan

Kecocokan Strategis

Strategi yang diterapkan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan
sesuai dengan kondisi eksternal dimana banyak organisasi dunia sudah menerapkan standar pada
berbagai parameter lingkungan seperti indeks kualitas lingkungan hidup, indeks ketahanan bencana,
dan parameter lainnya.
Agar Indonesia dapat menjadi Negara yang memiliki kualitas lingkungan dan kehutanan yang baik,
maka Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan membuat kebijakan dan
peraturan yang dapat mencapai parameter lingkungann hidup dann kehutanan yang baik.

Di Indonesia banyak terjadi bencana alam yang peru dikendalikan baik pencegahannya maupun
penanggulangannya. Hal yang serupa juga harus dilakukan dalam mengendalikan pencemaran
lingkungan.

Dalam menjalankan strateginya, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan Hidup dan
Kehutanan didukung oleh aspek internal yang baik seperti SDM yang kompeten dan sarana
prasarana yang memadai. Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan Hidup memiliki unit
kerja yng tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Selain itu, Deputi Bidang Koordinasi
Pengelolaan Lingkungan Hidup juga dibantu oleh Dinas Lingkungan Hidup di Bawah Pemerintah
Provinsi dan Pemerintah Kota.

Keunggulan Kompetitif

Dalam menjalankan fungsinya, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan Hidup tidak
memiliki saingan atau lembaga yang memiliki fungsi serupa. Dengan demikian, strategi yang
dijalankan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan Hidup lolos tes Keunggulan
Kompetitif.

Selain memiliki keunggulan kompetitif, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan Hidup juga
memiliki keunggulan yang berkelanjutan karena dalam waktu yang akan datang tidak ada lembaga
selain lembaga pemerintah yang membuat kebijakan dan peraturan mengenai pengelolaan
lingkungan hidup dann kehutanan di Indonesia.

Deputi Bidang Pengelolaan Lingkungan Hidup juga memiliki keunggulan dari sisi hukum dimana
peraturan atau kebijakan yang dikeluarkan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup wajib ditaati oleh semua pelaku lingkungan hidup dan kehutanan. Deputi Bidang Koordinasi
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan kehutanan juga didukung oleh Kepolisian, Kejaksaan dan
lembaga lainnya untuk memastikan peraturan yang dibuat ditaati dengan baik.
Kinerja

Keberhasilan suatu strategi ditandai oleh tercapainya kinerja yang ditargetkan. Keberhasilan
Rencana Strategis Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan Hidup 2020-2024 dari sisi
kinerja diukur dari pencapaian indicator kinerja tahun 2020. Indicator kinerja tahun 2021 belum bisa
diukur karena tahun 2021 belum selesai.

Dari pencapaian kinerja tahun 2020, apabila semua target kinerja tercapai, maka strategi yang
diterapkan sudah sesuai. Sebaliknya, apabila target kinerja tahun 2020 belum tercapai, maka perlu
dilakukan analisa apakah target yang tidak tercapai tersebut merupakan factor strategi yang tidak
sesuai atau merupakan factor lain yang menyebabkan target kinerja tidak tercapai.

Apabila tidak tercapainya target kinerja disebabkan oleh strategi yang tidak sesuai, maka perlu
dilakukan penyesuaian strategi agar strategi tersebut dapat mencapai kinerja yang baik.

Sebagai contoh, apabila indeks lingkungan hidup di Indonesia membaik, beratri strategi yang
diterapkan Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan Hidup sudah sesuai. Jika indeks
lingkungan hidup di Indonesia memburuk, maka Deputi Bidang Koordinasi Lingkungan Hidup Dan
Kehutanan perlu melakukan penyesuaian Strategi.

Anda mungkin juga menyukai