Anda di halaman 1dari 21

Profil Perusahaan

PG Candi Baru Sidoarjo merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi gula pasir jenis Superior Hooft Suiker (SHS) IA
dimana menghasilkan gula kualitas tinggi dengan menerapkan ICUSMA (International Commission for Uniform Methods of Sugar
Analysis).

Sejarah Perusahaan
TAHUN 1832
PT. Pabrik Gula Candi Baru-Sidoarjo didirikan
pada tahun 1832 oleh keluarga The Goen
Tjing dengan nam N. V. Suiker Fabriek
“Tjandi”. Pada 31 Oktober 1911
TAHUN 2009
TAHUN 1993
Produk : SHS Superior Tahun 1975 Investasi difokuskan pada
Kap : 12.500 kubik tebu/ hari Pada tanggal 28 Juli 1993
Hooft Suiker peningkatan rendemen
Tahun 1981 diubah menjadi ”PT PG
Kapasitas : 7500 kubik seperti High Grade
Kap : 15.000 kubik tebu/ hari Candi Baru”
tebu per hari Centrifugal, Evaporator
dan Crystalize
TAHUN 1862 Tahun 2005
Tahun 1998 Tahun 2009
Pada Tanggal 14 Oktober 1962 Kap : 20.000 kubik tebu/ hari Kap : 25.000 kubik
Kap : 17.500 kubik tebu/ hari
namanya berubah menjadi PT. Tahun 2006 tebu/ hari
Tahun 2004
Pabrik Gula Tjandi. Kap : 22.000 kubik tebu/ hari
Kap : 18.500 kubik tebu/ hari

TAHUN 2005
Investasi besar dilakukan dengan fokus
pada penggantian mesin gilingan dari
penggerak mesin uap menjadi turbin
untuk peningkatan kapasitas giling dari
15.000 menjadi 20.000 kwintalhari
Latar Belakang
MUTU
▪ Rendahnya kualitas bahan baku tebu
▪ Rendahnya kualitas gula yang dihasilkan mempengaruhi rendemen
▪ Nilai rendemen Thailand 13,4%, India 10,5%, dan Filipina 10,4%.

S
REGULASI
▪ Harga gula yang tidak stabil
▪ Lahan fiktif dan masuknya impor gula rafinasi dalam skala besar
▪ Kebijakan pemerintah yang dinilai kurang memihak pada industri
gula nasional dari segi pengawasan keluar-masuknya gula impor
▪ Penetapan harga gula nasional yang tidak sesuai dengan biaya
W T
produksi yang dikeluarkan

PROSES
▪ Rendahnya efisiensi pabrik O
Sumber: Badan Kordinasi Penanaman Modal (2015)
Latar Belakang
Volume Impor Gula Menurut Trikuntari et al. (2020)
Text Here Text Here
Impor Produksi Gula Konsumsi Gula
Tahun
Gula(ton/ha) (Ton/ ha) (Ton/ th)
1986 120.226 135.206 255.432
1987 125.892 298.547 424.439
1988 131.825 347.911 479.736
1989 138.038 451.356 589.394
1990 141.253 451.478 592.731
1991 144.543 594.983 739.526
1992 181.970 604.173 786.143
1993 186.208 708.929 895.137
1994 194.984 723.872 918.856
1995 218.776 857.039 1.075.815
1996 128.824 1.000.012 1.128.836
1997 120.226 1.023.292 1.443.518
1998 1.096.478 1.047.128 1.933.606
1999 1.174.897 1.071.519 2.246.416
2000 1.202.264 1.198.773 2.401.037
2001 1.230.264 1.266.926 2.497.190
2002 1.258.925 1.288.249 2.547.174
2003 1.218.277 1.352.457 2.570.734
2004 1.342.537 1.467.886 2.810.423
2005 1.508.820 1.548.716 3.057.536
Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Badan Pusat Stastistik (2006)
Latar Belakang
PG CANDI BARU SIDOARJO
Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan

Kondisi persaingan yang kompetitif.

Meningkatnya jumlah impor gula

Harus dikelola dengan benar


Pemberlakuan perdagangan bebas. yang tentunya akan berdampak pada
terwujudnya visi misi yang menjadi
tujuan perusahaan.
Dasar Teori
Menurut Sulasih (2020)
Tercapainya keberhasilan perusahaan tergantung pada kemampuan perusahaan dalam menjalankan fungsi pemasaran sebagai
titik fokus perusahaan.

Indikator Efesiensi Industri Gula

Indikator Rata-Rata Dunia PG BUMN

Produktivitas Tebu (ton/ha) 80 - 90 75,5

Hasil Gula per Ha 9,6 – 12,60 4,39 – 6,42

Rendemen (%) 12 - 14 5,8 - 8,5

Konsumsi Uap (%tebu) < 40 52 - 60

Overall Recovery (OR) 85 - 87,5 70 - 78

Sumber: (Badan Kordinasi Penanaman Modal, 2015)


Dasar Teori
Menurut Shafira Puteri et al., (2019) pada penelitian Matrix BCG Matahari Departement Store
Posisi pertumbuhan pasar merupakan hal sangat penting dilakukan perusahaan agar bisa mempersiapkan langkah yang tepat
bagi perusahaan. Disisi lain, hal ini terkadang tidak diperhatikan oleh perusahaan. Organisasi yang menggunakan boston
consulting group, dapat menemukan kesuksesan dalam prosedur bisnis

Menurut Saputra et al., 2020; Kader & Hossain, 2020


Organisasi/perusahaan berpendapat bahwa boston consulting group merupakan portofolio pertumbuhan pasar yang sederhana

Menurut Respati et al., (2015)


Boston Consulting Group berfungsi sebagai daya tarik industri, dan pangsa pasar dalam keunggulan kompetitif.
Tujuan
Final
Mempertahankan dan
meningkatkan pangsa pasar
bagi PG Candi Baru Sidoarjo

Content Here
2 1
Kekuatan, kelemahan, ancaman Mengetahui posisi perusahaan
dan peluang untuk saling dalam kuadran matriks boston
melengkapi, saling menguatkan, consulting group
dan tidak saling
mengeksploitasi
Metode
Step 1

Pengambilan sampel menggunakan


purposive sampling
01
Step 3
Step 2

Pemilihan narasumber yang memiliki 02 Empat informan terdiri dari bagian manajer,
bagian produksi, bagian penyuluh lapang
pengetahuan mengenai informasi.
dan bagian
03 pemasaran

Step 4

04 Analisis data yang digunakan adalah


analisis Boston Consulting Group secara
ilustratif
menunjukkan posisi tingkat pertumbuhan
dan pangsa pasar relatif pada bisnis
(Sarjono et al.,
2013) (Prasetyo & Sunarti, 2016)
Metode
Tingkat Pertumbuhan Pasar (Market Growth Rate) Pangsa pasar relative (Relative market share)

𝑉𝑃𝑁 − 𝑉𝑃𝑁1 𝑉𝑃𝑁


𝑇𝑃𝑃 = 𝑋100% 𝑃𝑃𝑅 =
𝑉𝑃𝑁1 𝑉𝑃𝑃𝑁

TPP = Tingkat pertumbuhan pasar (Rupiah) PPR = Pangsa pasar relative (Rupiah)
VPN = Volume penjualan tahun terkahir (Rupiah) VPN = Volume penjualan tahun terkahir (Rupiah)
VPN1 = Volume penjualan tahun sebelumnya (Rupiah) VPPN = Volume penjualan tahun terakhir pesaing (Rupiah)

Rusdan (2016) dan Nugroho (2018)


Matriks Boston Consulting Group (BCG), memiliki empat kuadran terdiri dari sumbu vertikal sebagai tingkat pertumbuhan dan
sumbu horizontal merupakan pangsa pasar dengan titik tengah sumbu X 0,50 dan sumbu Y dengan nilai tinggi +20, nilai tengah 0
dan rendah -20 persen
Metode

Matriks Boston Consulting Group Sumber: David, (2006)


Metode
1. Tanda Tanya, pangsa pasar rendah dengan tingkat pertumbuhan pasar yang tinggi. Sebagian besar pengeluaran kas pada
bisnis tergolong tinggi dan pendapatan kas yang rendah. Perusahaan harus menentukan pilihan dalam mempertahankan
perusahaan dengan peninjauan kembali strategi intensif dari segi penetrasi dan pengembangan pasar atau pengembangan
produk dan menjual bisnis (Maristia et al., 2020).
2. Bintang, pangsa pasar tinggi dengan tingkat pertumbuhan pasar yang tinggi. Posisi ini memiliki kecenderungan untuk
mendapatkan keuntungan besar. Disamping itu, jika pangsa pasar menjadi sangat besar dan tingkat pertumbuhan pasar
menurun maka posisi bintang akan berubah menjadi sapi perah (Mohajan, 2018).
3. Sapi Perah, pangsa pasar tinggi dengan tingkat pertumbuhan pasar yang rendah. Dimana sumberdaya harus dialokasikan
untuk melindungi pangsa pasar dan melakukan modifikasi produk untuk mengikuti perubahan selera konsumen. Umumnya
kuadran sapi perah adalah kuandran bintang di masa lalu (Hossain & Kader, 2020).
4. Anjing, Pangsa pasar rendah dengan tingkat pertumbuhan pasar yang tidak tumbuh. Situasi ini umumnya tidak menghasilkan
kas yang cukup untuk menahan pertumbuhan pasar yang relatif rendah. Jika tetap bisnis tetap berjalan maka menyebabkan
pemborosan sumberdaya yang disebabkan posisi internal dan eksternal bisnis lemah. Ketika berada pada posisi ini,
penghematan menjadi alternatif strategi terbaik yang dapat dijalankan agar mampu bertahan dan menguntungkan (Keelson,
2018).
Analisa
I. Tingkat Pertumbuhan Pasar (Market Growth Rate)
Matriks Boston Consulting Group (BCG), memiliki empat kuadran terdiri dari sumbu vertikal sebagai tingkat pertumbuhan dan
sumbu horizontal merupakan pangsa pasar dengan titik tengah sumbu X 0,50 dan sumbu Y dengan nilai tinggi +20, nilai tengah 0
dan rendah -20 persen

Volume Penjualan Gula Tahun 2018 dan 2019

Tahun
Uraian
2018 2019
Gula Prod. Th. Berjalan 158.450.083 310.105.477

Tetes Prod. Th. Berjalan 19. 548.971 32.698.780

Persedian Gula 4.185.250 11.724.295

Persediaan tetes 17.695 0

Tebu Th. Berjalan ) 0 0

TOTAL 182.201.998 354.528.552

Sumber: PT. Data Sekunder, 2020


Analisa
I. Tingkat Pertumbuhan Pasar (Market Growth Rate)

𝐺𝑢𝑙𝑎 2019 − 𝐺𝑢𝑙𝑎 2018


𝑇𝑃𝑃 = 𝑋100%
𝐺𝑢𝑙𝑎 2018
354.528.552 − 182.201.998
𝑇𝑃𝑃 = 𝑋100%
182.201.998
𝑇𝑃𝑃 = 94% (𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖)

Berdasarkan perhitungan diatas, diketahui bahwa pertumbuhan pasar gula untuk PG Candi Baru Sidoarjo sebesar 94% yang
artinya pertumbuhan pasar gula tergolong sangat tinggi.

Rute et al., (2015)


Kebutuhan akan gula di Indonesia selalu terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan peningkatan
pendapatan sebesar 4% per tahun untuk memenuhi kebutuhan

Zaini, (2008)
dari sisi ekonomi dan sosial bahwa gula pasir merupakan salah satu kebutuhan pokok sehingga semakin tinggi konsumsi gula
maka semakin tinggi koefisien elastistias permintaan walau telah terjadinya perubahan harga.
Analisa
II. Pangsa pasar relative (Relative market share)

Total Penjualan PG Candi Baru Sidoarjo dan Gula Impor


𝐺𝑢𝑙𝑎 2019 𝑃𝐺 𝐶𝑎𝑛𝑑𝑖 𝐵𝑎𝑟𝑢 𝑆𝑖𝑑𝑜𝑎𝑟𝑗𝑜
PT. Pabrik Gula Candi Baru 𝑃𝑃𝑅 =
Gula Impor di Jawa Timur 𝐺𝑢𝑙𝑎 2019 𝐼𝑚𝑝𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑠𝑢𝑘 𝐽𝑎𝑤𝑎 𝑇𝑖𝑚𝑢𝑟
Sidoarjo
Uraian Nilai Uraian Nilai 354.528.552
𝑃𝑃𝑅 =
Gula Prod. Th. Berjalan 310.105.477 Thailand 249,37
3.752.221.500
Tetes Prod. Th.
32.698.780 Australia 16,18
𝑷𝑷𝑹 = 𝟎, 𝟎𝟗𝟒 < 𝟏 (𝑝𝑎𝑛𝑔𝑠𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ)
Berjalan

Persedian Gula 11.724.295 Total 265,55

Persediaan tetes 0 Nilai Tukar Rupiah 14.130

Tebu Th. Berjalan ) 0 0

TOTAL 354.528.552 TOTAL 3.752.221.500

Sumber: PT. Pabrik Gula Candi Baru Sidoarjo dan BPS Jawa Timur, 2020
Analisa
II. Pangsa pasar relative (Relative market share)

Berdasarkan perhitungan diatas, menunjukkan bahwa PG Candi Baru Sidoarjo tidak menguasai pangsa pasar yang lebih besar
dibandingkan produk Gula Impor yang masuk di Jawa Timur yang disebabkan pangsa pasar (0,094) lebih kecil dari satu.

(Saputri, 2018)
Kebutuhan gula selalu lebih besar dari produksi gula yang dihasilkan dalam negeri dengan total kebutuhan gula sebesar 5,3 juta
ton dan produksi gula nasional hanya mampu menghasilkan 2,01 juta ton pertahun dan impor gula sebesar 3,29 juta ton pada
tahun 2009/2010 dan 2016/2017 yang dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan gula.
Analisa
III. Matriks Boston Consulting Group (BCG)

Dari perhitungan diatas, tingkat pertumbuhan pasar PG Candi Baru Sidoarjo diperoleh hasil 94%, hal ini menunjukkan bahwa PG
Candi Baru Sidoarjo memiliki tingkat pertumbuhan pasar tergolong sangat tinggi tetapi hasil perhitungan pangsa pasar relatif
rendah yang diperoleh hasil
0,094 pada tahun 2019
Matriks Boston Consulting Group (BCG) PG Candi Baru Sidoarjo

Kondisi Eksisting :
Posisi perusahaan ada pada kuadran tanda tanya (Question) artinya
produk atau bisnis unit yang memiliki prospek pertumbuhan pasar
yang tinggi tetapi tidak mampu menguasai pasar sehingga penghasilan
(pendapatan) yang diperoleh tidak sebanding dengan biaya produksi
yang dikeluarkan.
Peluang :
Dengan pertumbuhan pasar yang tergolong tinggi sangat berpotensi
untuk mendapatkan keuntungan yang besar
Upaya :
Dilakukannya peninjauan ulang strategi sehingga dapat memperkuat
posisi perusahaan dan berpotensi perusahaan menjadi bintang.
Sumber: Data diolah, 2020
Analisa
Menurut Siwi & Handojo, (2019)
Terjadinya ketimpangan permintaan dan penawaran/ketersediaan gula nasional yang disebabkan oleh rendahnya produktivitas
tebu dan berpengaruh pada rendahnya rendemen sehingga produksi gula yang dihasilkan rendah. Selain itu, kondisi sebagian
pabrik gula pada saat ini Sebagian besar tua dan tidak bisa lagi berproduksi secara efisien.

Menurut Ristianingsih et al., (2018)


Dengan memahami pola-pola di setiap kesempatan dalam strategi bisnis akan membawa pada kesuksesan perusahaan secara
keseluruhan.
Menurut Bantacut (2010)
Rendemen merupakan salah satu faktor utama dalam menghitung jumlah kristal gula yang dihasilkan, sehingga semakin tinggi
randemen, maka produksi gula akan semakin meningkat.
Menurut Debrecht & Levas (2014)
Pola-pola strategi bisnis yang akan membawa pada kesuksesan perusahaan. Kuncinya adalah bahwa strategi harus diciptakan
berbeda secara luas dari unit bisnis ke unit bisnis lainnya, sebagai fungsi dari pertumbuhan dan posisi kompetitif relatif dari unit
bisnis dan perusahaan.
Sulasih (2020)
Alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan adalah jika perusahaan pada posisi tanda tanya perusahaan dapat
melakukan peninjauan ulang dari segi pengembangan dan penetrasi pasar ataupun divestasi. Jika pada posisi bintang maka
strategi perusahaan yang dapat dipilih adalah integrasi ke belakangdepan-horizontal dan pada posisi sapi perah maka
dilakukannya pengembangan produk dan diversifikasi.
Kesimpulan
Hasil analisis Boston consulting group PG Candi Baru Sidoarjo menghasilkan posisi matrik pertumbuhan
pasar terletak pada posisi tanda tanya dengan pertumbuhan pasar tergolong sangat tinggi sebesar 94%
tetapi hasil perhitungan pangsa pasar relatif rendah sebesar 0,094 < 1.
Hal yang perlu dilakukan :
▪ Peningkatan jumlah produksi dengan peningkatan kapasitas giling seiring terciptanya pasar baru
▪ Inovasi produk dengan memanfaatkan lokasi PG Candi Baru Sidoarjo yang strategis dan didukung
oleh SDM yang terampil pada penggunaan teknologi dan produk yang telah memiliki standar kualitas
perdagangan.
▪ Penerapan SNI dengan menerapkan aplikasi ICUMSA (International Commission for Uniform
Methods of Sugar Analysis) sehingga PG Candi Baru Sidoarjo memiliki daya tawar yang kuat dalam
bersaing dan berpeluang diterima di pasar baru.
A. Kelebihan
▪ Artikel mudah dipahami dengan penjelasan yang termasuk sederhana namun dapat
memberikan pengetahuan yang jelas.
▪ Alur pembahasan jelas dan analisa yang dilakukan mengacu kepada teori yang jelas.

B. Kekurangan
▪ Data impor yang dikatakan di artikel pada Tahun 2004 2,97 juta ton, namun setelah melihat
sumber artikel (Trikuntari et al. (2020). Tahun 2004 impor gula hanya 1,342 juta ton. Masih
terdapat perbedaan data yang disampaikan.
▪ Kuadaran BCG Matrik yang disampikan yang menacu pada (David, 2006) setelah ditelusur
tidak sesuai. Ketidak sesuian terletak pada sumbu relative market share.
Thank you
Insert your subtitle here

Anda mungkin juga menyukai