Masa laktasi adalah keseluruhan proses menyusui dari ASI diproduksi sampai
proses bayi menghisap dan menelan asi. Masa laktasi mempunyai tujuan
meningkatkan pemberian asi ekslusif anak umur 2 tahun secara baik dan benar serta anak mendapatkan kekebalan tubuh secara alami. Setelah persalinan plasenta terlepas. Dengan terlepasnya plasenta maka produksi hormon esterogen dan progesteron turun drastis sedangkan kadar prolakte tetap tinggi sehingga mulai terjadi sekresi ASI saat bayi mulai menyusu, rangsangan isapan bayi pada putting susu menyebabkan prolaktin dikeluarkan dari hipofise sehingga sekresi ASI semakin lancer. A. Pada masa laktasi terdapat reflek pada ibu dan bayi. Reflek yang terjadi pada ibu adalah : 1. Reflek prolaktin Rangsangan dan isapan bayi melalui serabut syaraf memicu kelenjar hiposife bagian depan untuk mengeluarkan hormon proaktin kedalam perbedaan darah yang menyebabkan sel kelenjar mengeluarkan ASI. Semakin sering bayi menghisap semakin banyak hormon prolaktin dikeluarkan oleh kelenjar hipofise. Akibatnya makin banyak ASI diproduksi oleh sel kelenjar. 9.
Sebaliknya berkurangnya isapan bayi menyebabkan produksi asi berkurang mekanisme ini di sebut supply and demand.
Reflak oksitosin (let down reflex) 2. Rangsangan ispan bayi melalui serabut saraf memacu hipofise bagian belakang untuk mensekresi hormon oksitisin ke dalam darah. Oksitosin ini menyebabkan sel sel myopytel yang mengelilingi alfeoli dan duktuli berkontraksi, sehingga ASI mengalir dari alveoli keduktuli menuju sinus dan puting. Dengan demikian sering menyusu baik dan penting untuk pengosongan payudara agar tidak terjadi engorgement (membengkakan payudara) tetapi sebaliknya mempelancar pengeluaran ASI.
B. Sedangkan untuk reflek pada bayi adalah :
1. Reflek bayi mencari puting (rooting reflex) Bila pipi bayi disentuh maka bayi akan menoleh kea rah sentuhan, membuka mulutnya dengan berusaha untuk mencari puting untuk menyusu. 2. Reflek menghisap (sucking reflex) Reflek terjadi karena rangsangan putting susu pada palatum durum bayi bila areola masuk ke dalam mulut bayi. Gusi bayi menekan areola lidah dan langit langit sehingga menekan sinus laktiferus yang berada di bawah areola. Kemudian terjadi gerakan peristaltic yang mengeluarkan ASI dari payudara masuk kedalam mulut bayi. 3. Reflek menelan (swallowing reflex) ASI dan mulut bayi menyebabkan gerakan otot menelan.
2.4.1 Aspek Sosial Budaya Masa Laktasi Pada Masyarakat Serta Dampaknya 1. Untuk meningkatkan produksi ASI ibu di berikan sayur bayam dan daun katuk/ kelor. Dampaknya positif karena hal tersebut sudah benar dilakukan untuk meningkatkan banyaknya ASI yang keluar. 2. Meminum jamu dari campuran rempah rempah dan beberapa tumbuhan. Dampaknya positif karena dapat meningkatkan nafsu makan ibu. Adapun dampak negtif karena beberapa ibu tidak tahan dengan jamu yang di berikan sehingga menyebabkan diare. 3. Ibu harus banyak tidur dan memperbanyak minum air putih. Dampaknya positif karena banyak istirahat membuat ibu lebih segar dan banyak meminum air putih membuat ASI menjadi lebih banyak. 4. Mengolesi daerah payudara ibu kecuali puting dengan tumbukan daun kerayap. Dampaknya negatif karena beberapa ibu mengalami alergi.