Anda di halaman 1dari 5

Geomorfologi Pantai

Wilayah pesisir sering diartikan daerah yang dibentuk oleh proses hidrodinamika air laut
baik yang berlangsung sekarang maupun masa lalu (pantai purba).
Selanjutnya beberapa ahli berpendapat bahwa pesisir dapat juga diartikan:
Merupakan wilayah peralihan antara daratan dan lautan dimana batas ke arah darat dimana
daerah itu masih dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan pesisir sedangkan kearah laut sampai
batas terluar dari paparan kontinen.

Khusus untuk wilayah pantai dan pesisir, dimana pembahasan ini ditekankan, ada
beberapa istilah yang perlu dikemukakan untuk mendapatkan persamaan persepsi yaitu
PANTAI (SHORE) dan PESISIR (COAST)
 PANTAI (SHORE), adalah daerah dimana air laut dan daratan bertemu. Pantai berupa
dartan yang sempit atau lebar dimana pengaruh air laut berpengaruh dalam cara
pembentukkannya. Daratan pantai di bentuk oleh perbedaan pasang surut air laut atau
kegiatan maksimum ombak mencapai daratan. Garis pantai (shoreline) diartikan sebagai
garis yang dibentuk pertemuan antara daratan dan permukaan tinggi air laut rata-rata dari
ketinggian pasang surut laut.
 PESISIR (COAST), adalah daratan dibagian dalam pantai yang secara dominan dibentuk
oleh proses-proses yang berlangsung di laut.

Disini terjadi proses-proses yang membentuk pantai, yang utamanya dikontrol oleh
gelombang yang tercipta karena pengaruh angin. Bila gelombang mendekati pantai, maka
gelombang mulai berinteraksi dengan bagian alas sehingga bentuknya berubah dan pola
pergerakan airnya juga berubah seperti ditunjukkan Gambar 1. Gelombang yang menuju
pantai pada umumnya tidak datang tegak lurus dengan garis pantai tetapi membentuk sudut.
Gelombang ini akan dibiaskan (refraksi) sehingga menjadi sejajar dengan garis pantai
(Gambar 2). Peristiwa ini membentuk longshore current, berupa arus yang bergerak di
sepanjang tepi pantai dengan arah dorongan dari arah datangnya gelombang.  Arus ini
bergerak sambil membawa sedimen-sedimen yang disebut sebagai longshore drift. Arus ini
mengerosi di suatu tempat dan dalam perjalanannnya membawa sedimen hasil erosi tersebut
dan lalu mengendapkannya di tempat lain. Proses ini yang  ikut merubah garis pantai.

Gambar 1. Ombak.
Proses ini bisa digunakan untuk memperluas pantai, Caranya ya diteliti dulu bagaimana
perilaku  longshore current-nya. Kemana arahnya? Berapa kecepatannya? Banyak muatan
sedimen yang dibawanya? Dan  lain-lain. Tetap saja hal ini harus memperhitungkan faktor-
faktor lainnya, seperti kekuatan ombak untuk menyebarkan sedimen, atau pengaruh badai
yang dalam seketika menghilangkan endapan sedimen yang terbentuk.

Gambar 2. Longshore Current.


Proses perubahan di pantai meliputi proses erosi dan pengendapan. Proses erosi intensif
terjadi di sekitar bawah dan atas dari dari level (ketinggian muka) air laut. Proses erosi ini
berbeda intensitasnya di sepanjang pantai. Jika pantai berbentuk berupa tonjolan  batuan
diantara teluk pantai/headland (Gambar 3) maka pembiasan gelombang terjadi sehingga
bagian ini aktif tererosi meninggalkan bentukan bernama wave-cut cliffs. Pengikisan pada
bagian bawah meninggalkan bentukan landai yang dinamakan wave-cut platform. Jika
batuannya cukup resisten (tahan erosi) maka akan meninggalkan bentukan berupa tonjolan-
tonjolan (atau berbentuk semacam bukit). Bentukan ini dinamakan sea stacks, yang
sebenarnya merupakan bagian dari headland yang tidak habis tererosi karena sifatnya yang
resisten.

Gambar 3. Erosi
Proses pengendapan terjadi karena energi gelombang melemah sehingga tidak sanggup
lagi membawa material sedimen hasil erosinya. Terjadi di daerah teluk sehingga
menghasilkan bentukan yang kita kenal sebagai beach, terdiri dari endapan pasir, kerikil,
hasil erosi dari headland dan material yang berasal dari sungai. Longshore drift membantu
berperan merubah atau membuat keteraturan bentuk lurus pantai, bila longshore current
memasuki bagian dalam dan kecepatan berubah, sehingga terjadi pengendapan. Bentuk ini
dikenal sebagai spit, punggungan pasir yang muncul searah dengan longshore current
(Gambar 4).Spit yang berkembang penuh melalui mulut teluk disebut sebagai baymouth
bar. Sedangkan punggungan pasir yang menghubungkan pulau ke pantai disebut tombolo.
Ini berkembang karena adanya pulau dan membiaskan gelombang dan secara setempat
membelokkan arah longshore current, atau mengurangi energi untuk membawa material.
Sungai memberikan hampir semua sediment untuk pantai dan longshore drift. Bila arus ini
kuat sediment dari sungai akan terbawa. Bila arus cukup lemah atau sediment dari sungai
cukup banyak, sediment akan diendapkan dimulut sungai sebagai delta

Gambar 4. Pengendapan.

Perubahan pantai dapat terjadi karena aktifitas manusia untuk berbagai hal menurut
kepentingannya. Namun perlu diperhatikan bahwa kekuatan proses alam akan sulit dicegah.
Misalnya pencegahan erosi dapat dibuat dengan dinding penghalang badai. Walaupun
demikian pantulan dari energi gelombang akan memperbesar erosi pantai didepan
dindingnya, dan bentuk beach dibawahnya akan hilang. Pelindung yang dipakai untuk
menahan erosi dipantai adalah bentuk groins dan breakwater (Gambar 5). Bentuk ini akan
merubah bentuk pantai apabila peran longshore drift cukup besar.
Gambar 5. Pelindung buatan.

Referensi:
 http://febryannugroho.wordpress.com/2011/04/12/geomorfologi-pantai/
 http://labgisunima.files.wordpress.com/2008/05/geomorfologi-pantai-konsep-
dasar1.ppt

Tugas Geomorfologi
Geomorfologi Pantai
Disusun oleh:
Arif Rahmansyah Darana

Npm:
270110100015

Kelas:
A

Fakultas Teknik Geologi


Universitas Padjadjaran
Jatinangor
2011

Anda mungkin juga menyukai