Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“Registrasi Pendaftran Pasien Rawat Jalan, IGD Dan Rawat


Inap”

Dosen Pembimbing :

Abdurrahman Sidiq.S.K.M, Mars

Di susun oleh :

Siti Anisyah SA20031

STIKES BORNEO LESTARI

PRODI S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

T.A 2021/2022
A. PEDAHULUAN
Pelayanan rawat jalan, rawat inap dan IGD adalah bagian unit kerja dirumah
sakit yang bertugas melayani pasien yang berobat. Menurut undang-undang Republik
Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, menyebut rumah sakit adalah
institusi pelayanan kesehatan yang menyelengarkan pelayanan kesehatan secara yang
menyediakan pelayanan rawt inap, rawat jalan dan gawat darurat.
Penyelenggaraan registrasi pendaftran pasien merupakan salah satu kegiatan
rekam medis, regertrasi sendiri digunakan untuk mencatat transaksi pendaftaran
pasien. Regestrasi sendiri meliputi pencarian data pasien terdaftar atau input data
pasien baru, memilih dokter tujuan, ada biaya layanan sampai print.
Registrasi pendaftran pasien hal utama yang diberikan oleh rumah sakit atau
sarana pelayanan kesehatan, pasien sebelum menerima pelayanan kesehatan berupa
medis, mendaftar hal ini penting agar pasien menerima pelayanan dan agar pasien
tercatat dalam catatan rekam medis.

B. TUJUAN
1. Dapat mengetahui tentang Pendaftran Pasien
2. Dapat mengetahui Pengertian dari Rawat Jalan
3. Mengetahui Alur Medis Rawat Jalan
4. Dapat mengetahui Pengertian dari IGD
5. Mengetahui Prinsip Umum IGD
6. Mengetahui Tujuan IGD
7. Mengetahui Formulir Rekam Medis Gawat Darurat
8. Dapat mengetahui Pengertian dari Rawat inap

C. MANFAAT
Adapun manfaat makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik
secara
langsung maupun secara tidak langsung bagi pihak yang berkepentingan adalah
sebagai berikut. Dengan adanya sistem informasi ini diharapkan untuk mempermudah
masyarakat dalam melakukan registrasi pendaftran rawat jalan, IGD Dan rawat inap.

D. TIJAUAN PUSTAKA
Alen B.K, Enny R, Arif K (2013), sistem informasi pelayanan pendaftaran
pasien rawat inap di puskesmas kunduran kabupaten blora, berisi bukan hanya
tentang pelayanan pendaftran saja tetapi juga mengenai system informasi tentang
pendaftaran.

E. PEMBAHASAN
1. Pendaftran Pasien
a. Pengertian Pendaftran Pasien
Pendaftran pasien merupakan salah satu kegiatan dari penyelenggaraan rekam
medis yang dimulai ketika pasien mendaftarkan diri sampai mendapat pelayanan
pemeriksaan dokter dan kembali pulang, dirujuk atau dirawat inap. Pendaftran
pasien merupakan pelayanan pertama yang diberikan oleh pihak rumah sakit atau
sarana pelayanan kesehatan seperti yang dijelaskan oleh Dirjen Pelayanan Medis
bahwa.

2. Rawat Jalan
a. Pengertian Rawat Jalan
Menurut Surat Keputusan Mentri Kesehatan RI No.560/Menkes/SK/IV/2003
tentang tarif perjan rumah sakit bahwa rawat jalan adalah pelayanan pasien untuk
observasi, diagnosis, pengobatan,rehabilitasi medis dan pelayanan kesehatan
lainnya tanpa menginap dirumah sakit. Sedangkan menurut Huffman (1994)
Rawat Jalan adalah pelayanan yang diberikan kepada pasien yang tidak
mendapatkan pelayanan rawat inap di fasilitasi pelayanan kesehatan.
b. Alur Rekam Medis Rawat Jalan
1) Pasien mendaftarkan diri ke tempat pendaftaran rawat jalan.
2) Apabila pasien baru : pasien mengisi formulir pendaftaran pasien
baru yang telah disediakan.
3) Apabila pasien lama (pasien yang pernah berobat sebelumnya) :
pasien menyerahkan kartu pasien (kartu berobat) kepada petugas
pendaftaran di Tempat Pelayanan Pendaftaran Rawat Jalan.
4) Di Tempat Pelayanan Pendaftaran :
 Untuk pasien baru, petugas tempat Pelayanan Pendaftaran Rawat
jalan Petugas menginput identitas sosial dan untuk pasien lama
petugas menginput antara lain :
Nama pasien ,Nomor Rekam Medis ,Nomor Registrasi, Poliklinik
yang dituju, Keluhan yang dialami.
 Petugas TPP membuat kartu berobat (kartu pasien) untuk
diberikan kepada pasien baru yang harus dibawa setiap pasien
tersebut berobat ulang.
 Untuk pasien baru, petugas TPPRJ akan menyiapkan berkas
rekam medis pasien baru
 Bagi pasien kunjungan ulang atau pasien lama, harus
memperlihatkan kartu berobat kepada petugas penerimaan pasien.
Selanjutnya petugas akan menyiapkan berkas rekam medis pasien
lama tersebut.
 Apabila pasien lupa membawa kartu berobat maka berkas rekam
medis pasien lama dapat ditemukan dengan mengetahui nomor
rekam medis pasien melalui pencarian KIUP (Kartu Indeks Utama
Pasien) atau pada RS yang telah menggunakan sistem
komputerisasi dengan mudah nomor pasien daoat dicari melalui
pencarian pada database.
5) Berkas rekam medis pasien dikirim ke poliklinik oleh petugas rekam
medis yang telah diberikan kewenangan untuk membawa rekam medis.
6) Petugas poliklinik mencatat pada buku register pasien rawat jalan
poliklinik antara lain : tanggal kunjungan, nama pasien, nomor rekam
medis, jenis kunjungan, tindakan atau pelayanan yang diberikan dsb.
7) Dokter pemeriksa mencatat riwayat penyakit, hasil pemeriksaan,
diagnosis, terapi yang ada relevansi nya dengan penyakitnya pada
kartu atau lembaran reka medis ( catatan dokter poliklinik)
8) Petugas poliklinik (perawat/ bidan) membuat laporan atau
rekapitulasi harian pasien rawat jalan.
9) Setelah pemberian pelayanan kesehatan di poliklinik selesai
dilaksanakan petugas poliklinik mengirimkan seluruh berkas rekam
medis pasien rawat jalan berikut rekapitulasi harian pasien rawat
jalan, ke instalasi rekam medis paling lambat 1 jam sebelum berakhir
jam kerja.
10) Petugas rekam medis memeriksa kelengkapan pengisian rekammedis
dan untuk yang belum lengkap segera diupayakan untuk
kelengkapannya
11) Petugas instalasi rekam medis mengolah rekam medis yang sudah
lengkap, dimasukin ke dalam kartu indeks penyakit, kartu indeks
oprasi, sesuai dengan penyakitnya.
12) Petugas instalasi rekam medis membuat rekapitulasi setiap akhir
bulan nya, untuk membuat laporan dan statsitik rumah sakit.
13) Berkas rekam medis pasien disimpan berdasarkan nomor rekam
medisnya (apabila menyangkut sistem desentralisasi) rekam medis
psien rawat jalan disimpan secara terpisah pada tempat penerimaan
pasien rawat jalan.
c.Formulir Rekam Medis Rawat Jalan
1) Identitas Pasien
2) Anamnesa Pasien
3) Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medis
4) Diagnosis
5) Rencana penatalaksanaan
6) Pengobatan dan atau tindakan
7) Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
8) Untuk kasus gigi dilengkapi dengan odotrogam klinik
9) Persetujuan tindakan bila perlu

3. IGD
a. Pengertian Instalasi Gawat Darurat
Gawat : Suatu keadaan yang mengancam nyawa pasien.
Darurat : Suatu keadaan yang segera memerlukan pertolongan.
Menurut Undang-undang RI No.44 Tahun 2009 pasal 1 Gawat Darurat
adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera
guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut.
Undang-undang RI No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Bab II
Pasal 32 :
Ayat (1) dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan baik
pemerintah maupun swasta, wajib memberikan pelayanan kesehatan bagi
penyelamatan nyawa pasien dan pencegahan kecacatan terlebih dahulu dan
Ayat (2) Dalam keadaan darurat fasilitas pelayanan kesehatan baik
pemerintah dan swasta dilarang menolak pasien dan atau meminta uang
muka.

d. Prinsip Umum Instalasi Gawat Darurat (IGD)


Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.856/Menkes/SK/IX/2009 bahwa Prinsip Umum IGD adalah sebagai
berikut :
1) Setiap Rumah Sakit wajib mimiliki pelayanan gawat darurat yang
memiliki kemampuan :
 Melakukan pemeriksaan awal kasus-kasus gawat darurat.
 Melakukan resusitasi dan stabilisasi (life saving)
2) Pelayanan di instalasi gawat darurat rumah sakit harus dapat
memberikan pelayanan 24 jam alam sehari dan 7 hari dalam
seminggu
3) Berbagai nama untuk instalasi atau unit pelayana gawat darurat
dirumah sakit di seragamkan menjadi Instalasi Gawat Darurat (IGD)
4) Rumah sakit tidak boleh meminta uang muka pada saat menangani
kasus gawat darurat .
5) Pasien gawat darurat harus ditangani paling lama 5 (lima) menit
setelah sampai di IGD.
6) Organisasi Instalasi Gawat Darurat (IGD) didasarkan berdasarkan
Organisasi multidisiplin, multiprofesi dan terintegrasi, dengan
struktur organisasi fungsional yang terdiri dari unsur pimpinan dan
unsur pelaksana yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan
pelayanan terhadap pasien gawat darurat di Instalasi Gawat Darurat
(IGD), dengan wewenang penuh yang dipimpin oleh dokter.
7) Setiap rumah sakit wajip berusaha untuk meyesuaikan pelayanan
gawat daruratnya minimal sesuai engan klasifikasi.
e.Tujuan Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Tujuan Insatalasi Gawat Darurat, adalah :
1) Mencegah kematian dan kecacatan pada penderita gawat darurat.
2) Menerima rujukan pasien atau mengirim pasien.
3) Melakukan penanggulangan korban musibah masal dan bencana
yang terjadi dalam maupun diluar rumah sakit.
4) Suatu IGD harus mampu memberikan pelayanan dengan kualitas
tinggi pada masyarakat dengan probelam medis akut.

f. Formulir Rekam Medis Gawat Darurat


Formulir rekam medis gawat darurat terdiri dari berbagai informasi yang
setidaknya meliputi unsur data sebagai berikut :
1) Informasi demografi pasien (ringkasan riwayat klinik) termasuk
identitas pasien (nama sendiri, nama ayah/suami/marga).
2) Kondisi saat pasien tiba di rumah sakit.
3) Saat tiba di rumah sakit menggunakan alat transportasi apa (misalnya
ambulans, kendaraan pribadi, becak, ojek, taci, kendaraan polisi, dll).
4) Nama orang tua atau pihak tertentu (seperti kantor, sekolah, fakultas
dan lainnya) yang membawa pasien ke IGD.
5) Riwayat yang berhubungan, termasuk keluhan utama dan muncunya
injury atau penyakit.
6) Temuan fisik yang bermakna.
7) Hasil lab, radiologi dan EKG.
8) Pelayanan yang diberikan.
9) Ringkasan sebelum meninggalkan pelayanan IGD (terminasi
pelayan).
10) Disposisi pasien, termasuk pulang kerumah, dirujuk atau diteruskan
kerawat inap.
11) Kondisi pasien saat pulang atau dirujuk.
12) Diagnosis saat meninggalkan IGD.
13) Instruksi kepada pasien/wali tentang pelayanan selanjutnya dan
tindak lanjut.
14) Tanda tangan dan gelar yang memberikan pelayanan kepada pasien.
4. Unit Rawat Inap
a. Pengertian Rawat Inap
Unit Rawat Inap adalah bagian dari Rumah Sakit yang memberikan
pelayanan berupa tindakan/ perawatan dan pengobatan kepada pasien,
serta melakukan pencatatan/ perekaman kondisi pasien dan bertanggung
jawab atas segala kegiatannya di Unit Rawat Inap.
b. Tujuan Rawat Inap
1) Untuk memudahkan pasien mendapatkan pelayanan kesehatan
yang komprehensif
2) Untuk memudahkan menegakkan diagnosis pasien dan
perencanaan terapi yang tepat
3) Untuk memudahkan pengobatan dan terapi yang akan dan harus
didapatkan ps
4) Untuk mempercepat tindakan kesehatan.
5) memudahkan ps untuk mendapatkan berbagai jenis pemeriksaan
penunjang yang diperlukan
6) Untuk mempercepat penyembuhan penyakit pasien
7) Untuk memenuhi kebutuhan pasien sehari-hari yang berhubungan
dgn penyembuhan penyakit, termasuk pemenuhan gizi dll.
c. Formulir Rekam Medis Rawat Inap
menurut PERMENKES no. 269/MENKES/PER/III/2008. Isi rekam medis
untuk pasien rawat inap dan perawatan satu harisekurang-kurangnya
memuat:
1) Identitas pasien
2) Tanggal dan waktu
3) Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan
riwayat penyakit
4) Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik
5) Diagnosis
6) Rencana penatalaksanaan
7) Pengobatan dan/atau tindakan
8) Persetujuan tindakan bila diperlukan
9) Catatan observasi klinis dan hasil pengobatan
10) Ringkasan pulang (discharge summary)
11) Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan
12) tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan
13) Pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu
14) Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik

F. KESIMPULAN
Registrasi pendaftran pasien hal utama yang diberikan oleh rumah sakit atau
sarana pelayanan kesehatan, pasien sebelum menerima pelayanan kesehatan berupa
medis, mendaftar hal ini penting agar pasien menerima pelayanan dan agar pasien
tercatat dalam catatan rekam medis.

G. SARAN
Semoga makalah ini bisa berguna bagi kita semua yang membacanya,
khususnya bagi kita mahasiswa dalam menujang proses belajar agar lebih memahami
lagi mengenai registrasi pendaftran pasien rawat jalan, igd dan rawat inap . Kami
sadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan, kiranya pembaca dapat
memberikan kritik atau masukan yang membangun.
H. REFERENSI

Alen Budi Kristiawan, E. R. (2013). SISTEM INFORMASI PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT
INAP DI PUSKESMAS KUNDURAN. JURNAL VISIKES - Vol. 12 / No. 1 / April 2013, 12.

Hidayah, N. (2016, Agustus 30). Konsep Instalasi Gawat Darurat (IGD). Retrieved from AEP NURUL
HIDAYAH: https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2016/08/30/konsep-instalasi-gawat-
darurat-igd-by-aep-nurul-hidayah/

Hidayah, N. (2016, Agustus 27). KONSEP Pendaftaran Pasien Rawat Jalan. Retrieved from aep nurul
hidayat: https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2016/08/27/konsep-pendaftaran-pasien-
rawat-jalan-by-aep-nurul-hidayah/

irsa. (2016, Maret 23). Rekam Medis untuk Calon Perekam Medis. Retrieved from irsa22 blogspot:
https://irsa22.blogspot.com/

Tularsih, E. ( 2012, Oktober 18). Isi Rekam Medis dan Formulir Rekam Medis Pasien Rawat Jalan.
Retrieved from endang tularsih blogspot:
https://endangtularsih.blogspot.com/2012/10/alur-rekam-medis-dan-formulir-rekam.html

Anda mungkin juga menyukai