H/12 min 30 cm
Kemirngan 1 : 50
H/6
min 75 cm
H/8 - H/6
min 20 cm
H H/10 - H/8
H/12 - H/10
min 75 cm
2/5 - 2/3 H
1/3 - 2/3 H
min. 20 cm
beban besar 30 cm
min 75 cm
min 20 cm
H/8
2/5 - 2/3 H
Gq
H Ea1
G4
G1 G5 Ea2
G3
h Ep
A G2
Jika δ = 0
λa = tg² ( 45˚- ϕ/2 )
λp = 1/λa
gaya-gaya Horizontal :
Ea1 = q . λa . H
Ea2 = ½ . ϒ . λa . H²
Ep = ½ . ϒ . λp . h²
3 ). Tekanan tanah yang timbul tidak boleh lebih dari tekanan tanah yang diijinkan.
σt < σt
P
Rumus dasar : σ =
A
P = ΣG
σ =
ΣG
Tetapi karena adanya ΣHAyang akan menimbulkan momen di titik tengah-tengah
bidang dasar tembok maka :
ΣG ΣH
•
T
M ΣV
•
T
σ2
σ1
bidang longsor
ΣH =Ea−Ep
ΣM =0 ⅔H
H
ΣHY =Ea ( ⅓ H ) −Ep(⅓h) Ea
h Ep ΣH ⅓H
Ea ( ⅓ H )−Ep(⅓ h)
Y =
ΣH
Ea
ΣH
Ep ⅓H
⅓h Y
Kesetabilan juga dapat di control dari total gaya-gaya aktif (ΣH ¿=R, berada di dalam
titik kern = B/6 atau di luar itu, kalau diluar titik kern menurut Vesic dapat terjadi :
- Pondasi akan terangkat
- Terjadinya kehilangan kontak pondasi dengan lapis tanahnya.
ΣH CL ΣH
ΣH =¿ Jumlah gaya-gaya Horizontal
ΣG = Jumlah gaya-gaya Vertikal
ΣG
T = Titik tengah bidang dasar pondasi R
Kr Kn
Syarat : Tekanan dari gaya² ( R ) harus berada • ᶦ • ᶦ
M T
di dalam daerah kern ( e ). B/6 B/6
x
x ≤ e = B/6 terhadap titik T
B
Pada gambar di samping adalah keadaan berbahaya
karena R berada di luar kern.
Kesetabilan pondasi bisa juga dengan memperbaiki kondisi/kesetabilan tanah dibawah pondasi,
missal dengan pemadatan tanah, urugan pasir, cerucuk gelam dan tiang pancang.
P M
σt = ±
F W
ΣG
Tekanan tanah yang harus ada akibat ΣG adalah σt timbul = kg/cm²
F
ΣG
Jika ≥ σt = 0,5 kg/cm² , maka yang diperhitungkan untuk perbaikan tanah/cerucuk dll.
F
adalah :
σ’t = σt timbul - σt
0,015b
P
σ’t =
F
P
Untuk diameter cerucuk F = σ ’t . . . . cm²
cerucuk
Fungsi cerucuk untuk memperbesar
tekanan tanah.
0,015b
⅓(b-0,015)
⅔(b-0,015)