Anda di halaman 1dari 6

TUGAS DPT. Sesi 1.

Perencanaan Dinding Penahan Tanah.


Untuk melaksanakan perencanaan dinding penahan tanah, langkah-langkah kegiatan adalah
sebagai berikut :
1. Memperkirakan ukuran/dimensi yang diperlukan dari dinding penahan tanah.
2. Mencari besarnya tekanan tanah baik secara analitis maupun secara grafis berdasarkan
cara yang sesuai dengan tipe dinding penahan tanahnya : apakah dengan cara Coulomb
atau dengan cara Rankine.
3. Lebar dasar dinding penahan tanah harus cukup untuk memobilisasi daya dukung
tanahnya atau dengan perkataan lain, tegangan yang bekerja akibat konstruksi ditambah
dengan gaya-gaya lainnya tidak melebihi daya dukung izin. Disamping itu diusahakan
selalu tegangan yang timbul pada dasar dinding penahan tanah adalah tekan.
4. Perhitungan kekuatan struktur dari konstruksi dinding penahan tanah.
Periksa : terhadap tegangan geser dan tegangan tekan yang di izinkan dari struktur
dinding penahan tanah.
5. Diding penahan tanah harus aman terhadap stabilitas geser nya (sliding stability).
6. Dindig penahan tanah harus aman terhadap stabiiitas guling nya (overturning stability)
7. Tinjauan terhadap lingkungan lokasi dari penempatan dinding penahan tanah.
Dinding penahan tanah harus terletak pada suatu daerah dimana stabilitas dari
kemiringan lerengnya memenuhi suatu angka keamanan tertentu yaitu :
SF ≥ 1,5 untuk pembebanan tetap
SF ≥ 1,3 untuk pembebanan sementara, termasuk apabila ada gempa.

Dimensi atau ukuran Dinding penahan tanah waktu perancangan.

Dimensi atau ukuran diding penahan tanah dibedakan sebagai berikut :


a. Dinding gravitasi atau dinding berbobot (gravity walls)

H/12 min 30 cm

Kemirngan 1 : 50

H/6

min 75 cm
H/8 - H/6

0,5 - 0,7 H 0,3 - 0,4 H


Pada umumnya untuk perencanaan
Gbr. 7 . gravity walls
1 Ukuran pada dilaksanakan
dinding gravitasi sebagai berikut :
- Untuk mendaptkan total tekanan tanah yang bekerja perhitungan dilaksanakan dengan
grafis apabila digunakan cara Coulomb.
- Pada umumnya dihitung dengan cara Rankine apabila tinggi dinding penahan tanah H >
6,00 m

b. Dinding kantilever ( cantilever walls ).

min 20 cm

H H/10 - H/8

H/12 - H/10

min 75 cm

2/5 - 2/3 H

Gbr. 7 . 2 Ukuran pada dinding kantilever

Perhitungan mencari tekanan tanah dilakukan dengan cara Rankine.

c. Dinding kantilever berusuk ( counterfort walls ).

1/3 - 2/3 H

min. 20 cm
beban besar 30 cm

min 75 cm

min 20 cm
H/8

2/5 - 2/3 H

Gbr. 7 . 3 Ukuran pada dinding kantilever berusuk


Perhitungan mencari tekanan tanah pada dinding kantilever berusuk digunakan cara
Rankine.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi :


1. Dinding penahan tanah tersebut tidak boleh terguling.
2. Dinding penahan tanah tersebut tidak boleh tergeser.
3. Tekanan pada tanah tidak boleh lebih dari tekanan tanah yang diijinkan σt < σt
4. Tanah dibelakang dinding penahan tanah tidak boleh longsor.
5. Kesetabilan dalam dinding penahan tanah itu sendiri.

1) Dinding penahan tanah tidak boleh terguling.


q (t/m²)

Gq

H Ea1
G4
G1 G5 Ea2
G3
h Ep

A G2

G = berat tembok dan bobot² tanah di belakang tembok.


Gq = berat beban merata.
Ea = tekanan tanah aktif.
Ep = tekanan tanah pasif.

Jika δ = 0
λa = tg² ( 45˚- ϕ/2 )
λp = 1/λa

gaya-gaya Horizontal :
Ea1 = q . λa . H
Ea2 = ½ . ϒ . λa . H²
Ep = ½ . ϒ . λp . h²

Momen akibat adanya gaya-gaya Horizontal terhadap titik A


MAH = Ea1 . (½H) + Ea2 . (⅓H) – Ep . (⅓h)

Momen akibat adanya gaya-gaya Vertikal terhadap titik A


MAV = G1.a1 + G2.a2 + G3.a3 + Gq.aq + G4.a4 + G5.a5

Syarat : Tidak guling M ᴀV


≥ 2
MᴀH
2 ). Dinding penahan tanah tidak boleh tergeser.

Syarat : Tidak geser ΣV . f


≥ 1,5
ΣH

Dimana : ΣV = Jumlah gaya-gaya vertikal G1 + G2 + G3 + dst...


ΣH = Jumlah gaya-gaya horizontal Ea1 + Ea2 – Ep
f = frection ( koefisien gesek ) = tg ϕ

3 ). Tekanan tanah yang timbul tidak boleh lebih dari tekanan tanah yang diijinkan.

σt < σt

Dalam perhitunngan diambil stroke 1 m

Dimana : ΣG = Jumlah tekanan Vertikal


= G1 + G2 + G3 + G4 + G5

ΣH = Jumlah tekanan Horizontal

A = Luas bidang dasar tembok

P
Rumus dasar : σ =
A

P = ΣG
σ =
ΣG
Tetapi karena adanya ΣHAyang akan menimbulkan momen di titik tengah-tengah
bidang dasar tembok maka :

ΣG ΣH

T
M ΣV

T

σ2
σ1

ΣV dimana : W = Momen perlawanan


σ1 ; 2 = A
±
4 ). Tanah tidak boleh longsor.
Banyak terjadi pada tanah lempung lembek

bidang longsor

5). Kesetabilan dalam dinding penahan tanah itu sendiri.

ΣH =Ea−Ep
ΣM =0 ⅔H
H
ΣHY =Ea ( ⅓ H ) −Ep(⅓h) Ea

h Ep ΣH ⅓H
Ea ( ⅓ H )−Ep(⅓ h)
Y =
ΣH

Ea
ΣH
Ep ⅓H
⅓h Y

Kesetabilan juga dapat di control dari total gaya-gaya aktif (ΣH ¿=R, berada di dalam
titik kern = B/6 atau di luar itu, kalau diluar titik kern menurut Vesic dapat terjadi :
- Pondasi akan terangkat
- Terjadinya kehilangan kontak pondasi dengan lapis tanahnya.

ΣH CL ΣH
ΣH =¿ Jumlah gaya-gaya Horizontal
ΣG = Jumlah gaya-gaya Vertikal
ΣG
T = Titik tengah bidang dasar pondasi R
Kr Kn
Syarat : Tekanan dari gaya² ( R ) harus berada • ᶦ • ᶦ
M T
di dalam daerah kern ( e ). B/6 B/6
x
x ≤ e = B/6 terhadap titik T
B
Pada gambar di samping adalah keadaan berbahaya
karena R berada di luar kern.
Kesetabilan pondasi bisa juga dengan memperbaiki kondisi/kesetabilan tanah dibawah pondasi,
missal dengan pemadatan tanah, urugan pasir, cerucuk gelam dan tiang pancang.

Misal : σt = 0,5 kg/cm²

P M
σt = ±
F W

P = Beban diatas pondasi


F = Luas bidang dasar tembok
M = Momen terhadap titik T
W = Momen perlawanan = ⅙ bh²

ΣG
Tekanan tanah yang harus ada akibat ΣG adalah σt timbul = kg/cm²
F
ΣG
Jika ≥ σt = 0,5 kg/cm² , maka yang diperhitungkan untuk perbaikan tanah/cerucuk dll.
F
adalah :
σ’t = σt timbul - σt

misal : diagram tegangan yang terjadi,


b
σ2 < σ t
σt < σ 1 σt = 0,5 kg/cm²
σ’t

0,015b

P
σ’t =
F
P
 Untuk diameter cerucuk F = σ ’t . . . . cm²

cerucuk
Fungsi cerucuk untuk memperbesar
tekanan tanah.
0,015b

⅓(b-0,015)
⅔(b-0,015)

Anda mungkin juga menyukai